Pada hari Jumat, (6/10) lalu, majoo, menyediakan aplikasi wirausaha lengkap melalui program unggulannya, Ruang majoo, kembali menghadirkan acara online yang menginspirasi. Dalam acara ini, salah satu pengguna setia majoo, Muhammad Rachmatullah, Marketing Manager & Business Development BG Skin, membagikan strategi cerdas tentang bagaimana pebisnis bisa tetap berjualan dengan pintar di dunia e-commerce, khususnya di platform TikTok.
Sesi dimulai dengan diskusi tentang perubahan terbaru dalam regulasi e-commerce di Indonesia. Menurut aturan baru Menteri Perdagangan No. 50, TikTok Shop tidak lagi dapat digunakan. Tujuan utama aturan ini adalah melindungi pelaku usaha dalam negeri dengan mengatur keberadaan media sosial dan platform e-commerce seperti TikTok Shop. Dampaknya sangat signifikan terutama bagi Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Indonesia, di antaranya:
Migrasi ke marketplace lain: Banyak pelaku usaha beralih dan memigrasikan produk mereka ke marketplace lain.
Penghasilan affiliator terputus: Affiliator TikTok kehilangan sumber penghasilan karena penutupan TikTok Shop.
Peningkatan jumlah iklan: Penutupan TikTok Shop juga memaksa pengiklan beralih ke platform meta dan e-commerce lainnya, meningkatkan persaingan di sana.
Namun, ada kabar baik bagi para pelaku usaha yang menggunakan TikTok untuk berjualan. TikTok berencana meluncurkan platform e-commerce baru dengan izin yang baru pada tahun 2024. Hal ini tentunya memberi peluang baru bagi para pebisnis. Muhammad Rachmatullah berbagi beberapa strategi cerdas yang bisa dilakukan:
Pelanggan diarahkan untuk menggunakan keranjang belanja di TikTok, tetapi melakukan checkout di aplikasi terpisah.
Audiens diarahkan untuk mengklik link di bio TikTok, yang dapat mengarahkan mereka ke daftar produk atau ke halaman WhatsApp atau toko di marketplace lain.
Pemilik usaha masih bisa mendapatkan traffic dari TikTok melalui iklan yang mengarahkan pengguna ke situs web atau marketplace lain.
Kolaborasi dengan pemasar afiliasi untuk memperluas jangkauan produk.
Muhammad Rachmatullah menekankan bahwa penutupan TikTok Shop tidak berarti hilangnya potensi dari audiens TikTok. Audiens ini masih bisa dijadikan sumber traffic yang berpotensi besar untuk konversi penjualan. Dia mengajak para pelaku usaha, terutama pengguna majoo, untuk tetap semangat dan terus mengatur strategi penjualan produk melalui e-commerce.
majoo dalam harapannya melalui Ruang majoo, berkomitmen untuk terus mendukung para pelaku usaha. majoo berharap agar melalui platform ini, para pebisnis dapat terus memperoleh inspirasi, pengetahuan, dan dukungan yang mereka butuhkan. Dengan pengetahuan yang tepat dan strategi yang cerdas, masa depan e-commerce di Indonesia tetap cerah, meskipun di tengah perubahan yang dinamis.
Apapun bisnismu bisa majoo!