Deadstock atau stok barang yang menumpuk tanpa terjual masih jadi tantangan klasik bagi banyak pengusaha retail. Gudang penuh, modal terkunci, dan barang berisiko rusak. Semua itu bisa bikin bisnis rugi tanpa disadari. Menjawab masalah tersebut, majoo Indonesia menegaskan kembali pentingnya pemanfaatan fitur Warehouse Management hingga Inventori yang tersedia di paket majoo Prime.
“Deadstock sering kali bikin pengusaha retail gigit jari. Barang numpuk, nggak laku, gudang makin sempit, dan akhirnya modal nggak berputar. Padahal masalah ini bisa dihindari kalau stok dipegang dengan benar. Dan majoo Prime sudah punya fitur lengkap untuk membantu UMKM mengatasi tantangan itu,” ujar Adi Wahyu Rahadi, Founder & CEO majoo Indonesia.
Deadstock: Ancaman Diam-Diam Bagi Bisnis Retail
Deadstock bisa muncul karena berbagai faktor: perhitungan stok yang tidak akurat, permintaan pasar yang meleset dari prediksi, hingga miskomunikasi antar-tim. Akibatnya, barang yang seharusnya bisa cepat dijual malah menumpuk di gudang, bahkan berisiko kedaluwarsa.
“Stok adalah darahnya bisnis retail. Begitu alirannya tersumbat, seluruh operasional ikut terganggu. Itulah kenapa UMKM harus punya kontrol penuh terhadap manajemen stok,” jelas Adi.
majoo Prime: Solusi Lengkap
Fitur-fitur yang sudah tersedia di majoo Prime membantu pengusaha retail meminimalisasi risiko deadstock sekaligus meningkatkan efisiensi.
Warehouse Management System: mengatur barang di lebih dari satu gudang dengan rapi, termasuk pergerakan stok masuk dan keluar.
Stock Number Batch & Nomor Seri (SNBN): melacak detail setiap batch barang agar pencatatan akurat dan mudah mengendalikan kualitas.
Inventori Management: menampilkan laporan stok real-time sehingga pengusaha tahu persis barang mana yang menipis, kelebihan, atau rawan jadi deadstock.
“Dengan fitur ini, pengusaha bisa ambil keputusan bisnis berbasis data yang valid. Nggak lagi sekadar feeling atau kira-kira. Dari situ, strategi jualan jadi lebih tepat sasaran,” tambah Adi.
Efisiensi dan Profitabilitas yang Lebih Baik
Pengelolaan stok yang baik bukan hanya soal menghindari kerugian, tapi juga soal menjaga arus kas dan profitabilitas. Dengan data yang transparan, pengusaha bisa mengatur pembelian barang sesuai kebutuhan, menekan biaya operasional, dan mengoptimalkan ruang gudang untuk barang yang laku di pasar.i.
Sebagai aplikasi bisnis terpadu yang sudah mendukung 45.000 UMKM di seluruh Indonesia, majoo berkomitmen untuk terus menghadirkan solusi nyata bagi permasalahan sehari-hari pelaku usaha. Deadstock hanyalah salah satu contoh tantangan yang kerap luput dari perhatian, namun berdampak besar bagi keberlanjutan bisnis.
“Visi kami adalah membantu UMKM agar lebih efisien dan kompetitif. Deadstock bukan masalah kecil. Ini bisa jadi penyebab bisnis jalan di tempat. Dengan majoo Prime, kami ingin pastikan pengusaha retail punya alat yang tepat untuk mengelola stok, menjaga profit, dan terus bertumbuh,” tutup Adi.
Dengan fitur Warehouse Management hingga Inventori di majoo Prime, pengusaha retail bisa bernapas lebih lega. Tidak ada lagi stok mati yang menyita ruang gudang dan menggerus keuntungan. Semua bisa dipantau, diatur, dan dikendalikan dalam satu sistem terpadu.
majoo percaya, bisnis yang sehat bukan hanya tentang berapa banyak barang yang dijual, tapi bagaimana setiap barang bisa bergerak dengan efisien. Karena pada akhirnya, stok yang terkendali adalah kunci bisnis retail yang tahan banting.
Apapun bisnismu bisa majoo!