Pada Jumat (10/11) lalu, Kelas majoo kembali menyuguhkan wawasan berharga bagi para pelaku bisnis. Kali ini, Tri Nanda Putra, Sales Capability majoo Indonesia, membahas strategi pengelolaan invoice di aplikasi majoo untuk menjaga kelancaran cashflow bisnis.
Tri Nanda memulai sesi kelas dengan menggarisbawahi betapa pentingnya cashflow dalam konteks bisnis. Cashflow, yang bisa disebut juga dengan laporan arus kas, memiliki peranan krusial dalam melacak setiap transaksi keuangan yang masuk dan keluar dari perusahaan. Bagi seorang wirausaha, pemahaman dan pengelolaan cashflow yang efisien menjadi pondasi utama untuk menjaga stabilitas keuangan perusahaan.
Dalam kegiatan bisnis, transaksi melibatkan tidak hanya penjualan secara langsung tetapi juga melalui penggunaan sistem invoice, terutama dalam transaksi dengan jumlah besar. Tri Nanda menjelaskan bahwa pengelolaan invoice yang kurang baik dapat berdampak serius pada:
Penundaan Pembayaran: Faktur yang tidak tepat waktu atau tidak lengkap dapat menyebabkan penundaan pembayaran dari pelanggan, mengganggu aliran kas perusahaan dan kemampuan untuk memenuhi kewajiban pembayaran.
Masalah Likuiditas: Penundaan pembayaran dapat mengakibatkan masalah likuiditas karena perusahaan kesulitan membayar tagihan atau memenuhi kebutuhan keuangan sehari-hari.
Ketidaksetaraan Pendapatan: Manajemen invoice yang buruk dapat menyebabkan kesenjangan antara pendapatan yang tercatat dan yang sebenarnya, mengganggu perencanaan keuangan dan strategi bisnis.
Kesulitan Pemantauan Keuangan: Tanpa manajemen invoice yang baik, perusahaan mungkin mengalami kesulitan dalam memantau kinerja keuangan mereka dengan akurat.
majoo menyadari urgensi pengelolaan invoice yang baik dan oleh karena itu, menyediakan fitur-fitur dalam aplikasinya untuk membantu wirausaha mengelola invoice dengan efektif. Beberapa fitur tersebut mencakup daftar penawaran penjualan, daftar pesanan penjualan, daftar pengiriman penjualan, daftar invoice penjualan, dan daftar penerimaan penjualan. Dengan fitur-fitur tersebut, pengguna dapat dengan mudah membuat, melacak, dan mengelola setiap langkah transaksi secara efisien.
Selain itu, majoo juga menghubungkan invoice dengan laporan keuangan untuk memberikan gambaran menyeluruh tentang kesehatan keuangan bisnis:
Laporan Laba Rugi: Aktivitas penjualan yang sudah dibayarkan akan terakumulasi, memberikan pandangan yang jelas tentang performa keuangan dalam suatu periode.
Laporan Neraca: Aktivitas penjualan yang masih tertunda dapat dilihat secara akumulatif dari laporan neraca, dengan komponen perhitungan piutang yang mencerminkan dana yang masih harus diterima dari pelanggan.
Laporan Piutang: Memberikan informasi perinci tentang aktivitas penjualan yang masih belum dibayarkan, memungkinkan pemantauan yang lebih spesifik per pelanggan.
Dengan adanya aplikasi majoo, diharapkan para wirausaha dapat lebih mudah dan efisien dalam mengelola invoice, menjaga cashflow tetap lancar, dan meningkatkan stabilitas keuangan perusahaan. majoo berkomitmen untuk terus mendukung para pelaku bisnis dengan menyelenggarakan kelas majoo yang informatif dan relevan.
Harapan majoo ke depannya adalah terus memberikan kontribusi positif bagi ekosistem bisnis dengan menyediakan sumber daya dan wawasan yang memadai melalui program kelas majoo. Program ini diharapkan dapat menjadi sarana pembelajaran yang berkelanjutan bagi para pelaku bisnis, membantu mereka berkembang dan bersaing dalam dunia bisnis yang dinamis. Dengan demikian, majoo berperan sebagai mitra strategis yang mendukung pertumbuhan dan kesuksesan bisnis di era digital ini.
Apapun bisnismu bisa majoo!