Dari Dapur Rumah ke Jejaring Nasional: Ruang majoo Bocorkan Rahasia Pertumbuhan Cepat Bisnis Kuliner

Perkembangan industri kuliner di Indonesia beberapa tahun terakhir menunjukkan dinamika yang luar biasa. Banyak bisnis bermula dari dapur rumah, namun mampu menembus pasar nasional berkat kreativitas, konsistensi, dan pemanfaatan teknologi. Dalam sesi Ruang majoo kali ini, majoo menghadirkan Annisa Baawad, Owner Moody Mood dan Yume Donut, untuk membedah materi bertajuk “Rahasia Bisnis Kuliner Tumbuh Cepat: Dari Oven Rumahan ke Kolaborasi Nasional.”
Annisa, yang memulai dua brand kulinernya dari rumah, kini telah mengembangkan bisnis hingga dikenal secara nasional dan menjalin berbagai kolaborasi berskala besar. Melalui materinya, ia mengungkap langkah-langkah konkret yang dapat ditiru para pelaku UMKM kuliner untuk mempercepat pertumbuhan usaha.
Fondasi Produk yang Autentik: Kualitas dan Konsistensi sebagai Pondasi Pertumbuhan
Annisa mengawali sesi dengan menegaskan bahwa perjalanan menuju bisnis kuliner berskala nasional dimulai dari hal paling mendasar: produk yang kuat. Bagi Annisa, rasa yang enak saja tidak cukup. Produk harus autentik, konsisten, dan mencerminkan identitas brand.
Ia menjelaskan bahwa konsistensi adalah tantangan terbesar saat bisnis mulai berkembang. “Ketika order meningkat, menjaga kualitas tetap sama seperti saat masih di dapur rumah adalah kunci. Konsumen membeli karena rasa pertama yang mereka sukai, dan mereka berharap mendapatkan hal yang sama setiap saat,” ujar Annisa.
Moody Mood dan Yume Donut mengutamakan standar recipe yang ketat, penggunaan bahan terpilih, dan SOP produksi yang mudah direplikasi. Annisa juga membagikan bagaimana ia melakukan uji coba rasa dan survei kecil untuk memastikan produk sesuai dengan preferensi audiens utama.
Identitas brand juga memainkan peran vital. Visual, tone komunikasi, desain kemasan, dan pengalaman pelanggan harus saling selaras. “Branding bukan sekadar logo, tapi bagaimana kita bercerita, bagaimana pelanggan merasakannya, dan bagaimana produk kita tampil di berbagai platform,” tambahnya.
Pemanfaatan Teknologi untuk Efisiensi Operasional di Era Digital
Poin penting lain yang Annisa soroti adalah bagaimana teknologi membantu UMKM kuliner meningkatkan efisiensi sehingga pemilik bisnis dapat fokus pada inovasi dan ekspansi.
Sebagai pengguna Aplikasi majoo, ia merasakan langsung kemudahan dalam operasional sehari-hari. Mulai dari pencatatan transaksi, pengelolaan inventori, hingga laporan keuangan otomatis, teknologi ini membuat proses bisnis lebih transparan dan terukur.
“Kalau dulu saya harus mengecek stok satu per satu, sekarang semua sudah tercatat otomatis. Laporan keuangan pun tinggal lihat di aplikasi. Saya bisa mengambil keputusan lebih cepat dan tepat,” jelasnya.
Kemudahan ini bukan hanya membantu di masa awal, tetapi juga krusial ketika bisnis memasuki fase ekspansi. Dengan sistem operasional yang lebih tertata, Annisa dapat membagi fokus antara inovasi produk, pengembangan tim, dan penjajakan peluang kolaborasi.
Teknologi, katanya, bukan lagi pelengkap—melainkan fondasi yang menentukan kecepatan pertumbuhan bisnis. UMKM yang tidak memanfaatkannya akan sulit bersaing dengan brand yang sudah lebih maju.
Kolaborasi sebagai Mesin Pertumbuhan: Membuka Akses dan Membangun Kepercayaan
Materi ketiga menyoroti salah satu strategi yang paling berpengaruh dalam kesuksesan Moody Mood dan Yume Donut: kolaborasi. Annisa menyebut kolaborasi sebagai “jalan pintas legal” untuk memperluas jangkauan pasar tanpa harus membangun semuanya dari nol.
Kolaborasi yang pernah ia jalankan melibatkan brand besar, influencer kuliner, hingga pelaku kreatif untuk menciptakan produk edisi khusus atau kampanye bersama. Hasilnya, brand-nya mendapat eksposur nasional dan komunitas baru.
“Kolaborasi itu bukan tentang siapa yang lebih besar. Ini tentang saling melengkapi dan membuka pintu ke audiens yang sebelumnya tidak bisa kita capai sendiri,” ungkap Annisa. Ia juga memberikan tips memilih partner kolaborasi:
-
Pilih brand dengan nilai yang sejalan
-
Pastikan kolaborasi membawa manfaat nyata, bukan hanya hype
-
Siapkan kapasitas produksi sebelum kampanye dimulai
-
Pastikan storytelling kolaborasi kuat dan relevan
-
Kolaborasi yang eksekusinya matang dapat meningkatkan awareness, meningkatkan penjualan, dan memperkuat posisi brand di industri kuliner.
Sesi materi Annisa mendapat respons positif dari para pelaku UMKM yang hadir. Salah satu peserta, Rian, pemilik usaha bakery lokal dari Bandung, mengaku mendapatkan banyak perspektif baru.
“Materinya sangat membuka wawasan. Saya jadi sadar bahwa bisnis kuliner bukan cuma soal rasa enak, tapi bagaimana membangun brand, menjaga konsistensi, dan memanfaatkan teknologi agar usaha bisa skalable. Penjelasan Annisa sangat praktis dan mudah diterapkan oleh UMKM seperti kami,” ungkap Rian.
majoo berharap sesi edukasi seperti ini dapat membantu UMKM semakin percaya diri dalam membangun bisnis yang berkelanjutan. Dengan semakin banyaknya pelaku kuliner yang memulai usaha dari rumah, majoo ingin menjadi mitra yang menyediakan pengetahuan, teknologi, dan dukungan operasional untuk mempercepat pertumbuhan mereka.
“Kami ingin UMKM semakin siap menghadapi tantangan industri kuliner yang terus berubah. majoo berkomitmen membantu pelaku usaha agar tidak hanya bertahan, tetapi juga berkembang dan bersaing di pasar nasional,” ujar Adi Wahyu Rahadi, Founder & CEO majoo..
Dengan pengalaman nyata dari pelaku bisnis sukses seperti Annisa Baawad, majoo berharap UMKM dapat terus terinspirasi untuk naik kelas dan memperluas jejaring di industri kuliner Indonesia.
Apapun bisnismu bisa majoo!