Saat BSU (Bantuan Subsidi Upah) dan BLT UMKM Tak Terjangkau, majoo Capital Bisa Jadi Solusi

Pemerintah kembali menyalurkan sejumlah bantuan untuk menjaga stabilitas ekonomi nasional di tahun 2025, terutama melalui Bantuan Subsidi Upah (BSU) dan BLT UMKM. Program ini diharapkan dapat memperkuat daya beli pekerja serta menjaga kelangsungan usaha mikro, kecil, dan pedagang yang menjadi tulang punggung perekonomian Indonesia.

Pada fase awal, BSU 2025 ditujukan bagi pekerja penerima upah (PU) yang terdaftar aktif di BPJS Ketenagakerjaan, memiliki gaji di bawah batas tertentu sesuai UMP/UMK, serta bukan penerima bantuan sosial lainnya. Bantuan ini menyasar jutaan pekerja yang terdampak tekanan ekonomi akibat perlambatan global. Melalui BSU, pemerintah berupaya mempertahankan konsumsi rumah tangga sekaligus menjaga ritme ekonomi nasional.

Namun di sisi lain, para pelaku usaha mikro dan pedagang menghadapi realitas berbeda. Banyak di antara mereka tidak terdaftar sebagai pekerja formal, tidak menjadi peserta BPJS Ketenagakerjaan, atau tidak memiliki status sebagai penerima upah. Akibatnya, pelaku usaha mikro tidak termasuk dalam daftar penerima BSU, meskipun mereka memerlukan dukungan finansial yang sama besar.

Setelah BSU untuk Pekerja, Perhatian Tertuju pada BLT UMKM 2025

Di luar BSU, pemerintah juga menyiapkan dukungan lain berupa Bantuan Langsung Tunai (BLT) UMKM, atau yang dikenal sebagai BPUM. Bantuan ini biasanya ditujukan bagi pelaku usaha mikro yang memenuhi syarat tertentu:

  • Memiliki usaha aktif,

  • Terdaftar di dinas terkait,

  • Bukan ASN/TNI/Polri, dan

  • Belum pernah menerima bantuan modal besar sebelumnya

BLT UMKM diharapkan dapat membantu pelaku usaha menjaga arus kas, menambah inventori, atau memulihkan operasional setelah dua tahun terakhir melalui situasi ekonomi yang fluktuatif.

Namun, seperti tahun-tahun sebelumnya, jumlah kuota BLT UMKM terbatas dan penyaluran dilakukan bertahap. Hal ini menyebabkan tidak semua pelaku UMKM yang membutuhkan bantuan bisa masuk ke dalam daftar penerima. Banyak pedagang dan pemilik usaha kecil yang terdata tetapi tidak lolos verifikasi; sebagian lainnya tidak sempat mendaftar karena keterbatasan waktu atau kurangnya akses informasi.

Ketika BSU dan BLT UMKM Tidak Tersentuh, Pelaku Usaha Tetap Butuh Solusi

Dalam situasi seperti ini, pelaku usaha tetap harus mempertahankan operasional bisnis, mengelola karyawan, dan menjaga arus kas sehari-hari. majoo melihat bahwa banyak pelaku UMKM berada di posisi “tanggung”—tidak memenuhi syarat program BSU karena bukan pekerja, dan tidak masuk BLT UMKM karena kuota terbatas.

Kesadaran inilah yang membuat majoo menegaskan komitmennya menghadirkan solusi yang langsung dapat digunakan pelaku usaha, yaitu majoo Capital, layanan pendanaan usaha yang dirancang khusus berdasarkan aktivitas transaksi pengguna majoo.

Founder & CEO majoo, Adi Wahyu Rahadi, menegaskan pentingnya memberikan alternatif bantuan bagi pelaku usaha yang tidak terjangkau oleh program pemerintah.

“BSU dan BLT UMKM adalah dua instrumen penting dari pemerintah untuk membantu pekerja dan pelaku usaha. Namun kita harus memahami bahwa tidak semua pengusaha mikro atau pedagang memiliki akses ke kedua bantuan tersebut. Di titik inilah majoo Capital hadir—sebagai solusi pendanaan modern yang bisa diakses kapan saja, tanpa menunggu kuota bantuan pemerintah.”

Adi menambahkan bahwa kebutuhan modal para pelaku usaha kecil justru meningkat di masa pemulihan ekonomi.

“Pengusaha mikro dan pedagang membutuhkan modal untuk menjaga stok, memperbaiki peralatan, atau memperluas usaha. Dengan majoo Capital, mereka mendapatkan akses pendanaan yang lebih adil, cepat, dan berbasis data operasional nyata—bukan sekadar syarat administratif.”

majoo Capital: Akses Modal Tambahan Saat Bantuan Tidak Tersedia

majoo Capital dirancang untuk memberikan pengalaman permodalan yang mudah diakses oleh pelaku usaha mikro/kecil dan pedagang, dengan fitur:

  1. Tanpa agunan (modal hingga Rp 2 miliar): Pelaku usaha tidak perlu jaminan fisik untuk mengajukan modal

  2. Tenor fleksibel hingga 36 bulan: Memudahkan penyesuaian cicilan dengan arus kas bisnis

  3. Syarat pengajuan sederhana: Hanya perlu menggunakan aplikasi majoo minimal 3 bulan dengan transaksi aktif

  4. Proses cepat 2–14 hari: Mempercepat eksekusi modal untuk kebutuhan mendesak

  5. Bunga bersahabat & penilaian berbasis data transaksi: Memberikan pengalaman yang lebih adil dibandingkan pinjaman informal

  6. Membantu pelaku usaha bukan sekadar memberikan modal: majoo menekankan bahwa keberhasilan UMKM tidak hanya bergantung pada bantuan dan modal, tetapi juga pada pencatatan bisnis yang rapi dan proses penjualan yang efisien. Karena itu, ekosistem majoo dari POS, inventori, laporan keuangan, dan manajemen pelanggan menjadi fondasi penting dalam proses pengajuan majoo Capital.

Adi menutup pernyataannya, “Kami ingin memastikan bahwa pelaku UMKM tetap punya ruang untuk bertumbuh, meski mereka tidak masuk daftar penerima BSU atau BLT UMKM. majoo Capital adalah bentuk dukungan nyata dari kami kepada pengusaha mikro dan pedagang yang ingin naik kelas. Dengan data yang baik, peluang mereka akan selalu lebih besar.”

Apapun bisnismu bisa majoo!

Footer support

Pustaka majoo

Isi Form dibawah ini untuk download pustaka

format: 62xxxxxxxx
Batal
Icon close

Temukan Paket Paling Tepat untuk Bisnismu

Isi form berikut untuk membantu kami tentukan paket paling sesuai dengan jenis dan skala bisnismu.
solusi bisnis form

+62
Selamat datang di majoo 👋 Hubungi konsultan kami untuk pertanyaan dan info penawaran menarik
whatsapp logo