Keyakinan Adi, dalam membangun aplikasi majoo,dengan membawa misi tingkatkan ekonomi negeri dengan digitalisasi

Jakarta, Januari 2022 - majoo, aplikasi wirausaha lengkap, diinisiasi pada tahun 2018 dan mulai melayani UMKM Indonesia secara komersial pada Juli 2019. Perjalanan panjang para founders majoo, Adi Wahyu Rahadi (Founder dan CEO majoo), Audia Rizal Harahap (Cofounder dan COO majoo), dan Bayu Indriarko (VP Engineering) dan tim majoo telah menjadikan majoo sebagai aplikasi wirausaha terlengkap dengan ekosistem digital terbesar yang terintegrasi untuk mendukung bisnis tumbuh dan berkembang. *bayu

Perjalanan awal Adi sebagai founder majoo

Adi, sapaan hangat dari pria kelahiran 7 Mei 1977, menceritakan perjalanan karirnya sebelumnya akhirnya berjalan bersama majoo. Masuknya Adi kedalam industri teknologi, berawal dari langkahnya mengambil pendidikan bidang informatika, dari sinilah, Adi mulai belajar mengenai programming, database dan membuat sebuah aplikasi, sehingga membentuk dirinya menjadi seorang programmer. Adi sempat mengembangkan aplikasi cx berbasis pc yang digunakan oleh beberapa bank, dan Adi juga pernah membuat aplikasi pos berbasis Microsoft DOS dan DBase untuk bisnis ritel salah satu temannya di akhir tahun 90-an.

Adi bergabung dengan Telkomsel di tahun tahun pertama Telkomsel hadir sebagai perusahaan rintisan dengan merampungkan total perjalanan karirnya bersama Telkomsel selama 22 tahun. Adi memulai 5 tahun pertama di Telkomsel, dengan bergabung di divisi IT, kemudian selama 10 tahun berikutnya Adi bergabung dengan tim strategic planning Telkomsel bersama dengan Direksi Telkom dan Singtel. Adi dipercaya untuk merancang strategi perusahaan jangka panjang (strategi 5 tahun) dengan rencana utama adalah memastikan Telkomsel akan terus memenangkan pasar.

Kemudian, Adi sempat bergabung dengan TCash, salah satu unit digital Telkomsel untuk platform mobile money, sekarang dikenal menjadi LinkAja. Adi berhasil membawa LinkAja bergabung dengan 4 bank BUMN terbesar di Indonesia, serta keikutsertaan Gojek dan Grab untuk berinvestasi di LinkAja.

Selain bekerja sebagai tech-profesional. Adi memiliki spirit of entrepreneurship yang tinggi dengan membuka toko komputer online yang menjual dan mendistribusi perangkat hardware merknya sendiri, salah satunya alat kasir atau POS (point of sales). Disinilah Adi bertemu banyak pelaku UMKM, dan menyadari bahwa UMKM membutuhkan solusi komprehensif yang memudahkan operasional bisnis mereka, alasan ini yang mendorong Adi memulai projek aplikasi majoo.

Di pertengahan tahun 2019, Adi memutuskan mengundurkan diri dari Telkomsel dan LinkAja yang kemudian di tahun ini juga, majoo untuk pertama kalinya mendapatkan angel investor. Perjalanan panjang Adi sampai akhirnya mantap membangun dan memajukan aplikasi majoo adalah sebuah gabungan perjalanan Adi melewati 3 working cultures yakni corporate culture, start up culture and entrepreneurial culture.

Adi memulai projek aplikasi majoo dan bertemu dengan Audi, co-founder majoo Indonesia

Adi dan Audi, sapaan dari Audia Rizal Harahap - Co-founder dan COO majoo Indonesia, bertemu pada saat mengambil MBA program di Prasetya Mulya. Mereka kenal sudah cukup lama dan Adi merasa bahwa Audi dan dirinya saling melengkapi, meskipun mereka berdua memiliki jenis pengalaman kerja korporat dan kewirausahaan yang berbeda.

Adi dan Audi memiliki kompetensi inti yang berbeda, Audi mendapatkan lebih banyak pengalaman dalam bidang operasional, partnership dan keuangan, hal ini karena pengalaman Audi yang pernah menjabat sebagai operational director selama lebih dari 10 tahun ketika Audi menjalankan bisnis keluarganya, sedangkan Adi lebih banyak pengalaman dalam hal strategi, produk, growth dan marketing.

“Kami kebetulan berada di grup yang sama pada proyek rencana bisnis akhir di Prasetya Mulya, dan rencana bisnis kami terpilih mewakili sekolah bisnis kami dalam kompetisi GSVC (Global Social Venture Competition), kami berhasil masuk babak penyisihan di ronde se-Asia Tenggara di Bangkok dan kami pun berhasil masuk babak final di sekolah bisnis HAAS di Berkeley bersaing dengan sekolah bisnis top dunia termasuk Harvard, MIT Sloan dan Stanford. Hal ini yang membentuk pola pikir kami bahwa membangun bisnis bukan hanya tentang profitabilitas tetapi juga menciptakan dampak sosial yang lebih besar pada saat yang bersamaan”, Adi menjelaskan.

Sebagai pelaku UMKM, Adi dan Audi sangat paham akan permasalahan dan kerumitan pelaku bisnis dalam menjalani operasional mereka. UMKM membutuhkan sebuah solusi lengkap, juga terjangkau dan mudah digunakan untuk kelola bisnis.

Adi dan Audi memutuskan untuk mulai melakukan bootstrap proyek majoo, membangun sebuah aplikasi yang terdiri dari solusi terintegrasi untuk bisnis ritel, dan mengerjakannya di akhir pekan. Hingga majoo berhasil memiliki lebih dari 100 pengguna berbayar beta, disinilah titik awal Adi dan Audi memiliki keyakinan kuat bahwa solusi ini juga akan berhasil untuk jutaan UMKM seperti Adi, seperti Audi, dan semua pelanggan majoo.

Visi besar majoo, mengembangkan UMKM Indonesia dengan memberikan solusi end-to-end bagi UMKM Indonesia untuk mengelola dan mengembangkan bisnisnya guna mempercepat pertumbuhan ekonomi digital Indonesia

Adi mengatakan “Skala UMKM mungkin tergolong kecil, tetapi secara kolektif, perannya bagi perekonomian dalam negeri tidak dapat diabaikan. UMKM memberi sumbangan besar pada pendapatan domestik bruto. Bahkan dalam beberapa kali krisis global, perekonomian Indonesia dapat bangkit kembali berkat usaha mikro, kecil, dan menengah.”

“majoo, sangat paham akan peranan dan dampak besar UMKM terhadap ekonomi Indonesia, karena kami sadari bahwa membantu UMKM berarti membantu ekonomi kerakyatan, menciptakan lebih banyak lapangan pekerjaan dan mendorong Indonesia maju dengan menciptakan lebih banyak wirausaha baru”.

“Salah satu keyakinan yang hadir dalam perjalanan saya dan team membangun majoo, adalah kami percaya bahwa teknologi digital adalah pendorong utama dalam percepatan pertumbuhan ekonomi, dan kami sangat percaya bahwa setiap UMKM memiliki akses yang sama untuk mengakses teknologi dan ekonomi digital untuk menjadi bagian dari pembangunan ekonomi”. Tutup Adi.

Adi dan tim majoo lainnya yang tersebar di kota-kota Indonesia, akan terus berkarya menghadirkan inovasi terkini dan menjadikan majoo sebagai aplikasi wirausaha terlengkap dengan ekosistem digital terbesar yang terintegrasi untuk mendukung bisnis tumbuh dan berkembang.

Kini, majoo hadir di 600 kota se-Indonesia, dari Sabang hingga Merauke dengan beragam bisnis mulai dari F&B, laundry, hingga retail. Di tahun kedua majoo, sudah lebih dari 30 ribu majooprenuers telah bersinergi dengan majoo, dan telah memproses lebih dari 100 juta transaksi UMKM Indonesia senilai US$ 600 juta.

Apapun bisnismu bisa majoo!

----- Selesai -----

Klik untuk melihat lebih besar

Footer support

Pustaka majoo

Isi Form dibawah ini untuk download pustaka

format: 62xxxxxxxx
Batal
Icon close

Temukan Paket Paling Tepat untuk Bisnismu

Isi form berikut untuk membantu kami tentukan paket paling sesuai dengan jenis dan skala bisnismu.
solusi bisnis form

+62
Selamat datang di majoo 👋 Hubungi konsultan kami untuk pertanyaan dan info penawaran menarik
whatsapp logo