Di antara banyak hal yang menjadi pertimbangan, besarnya biaya iklan kerap menjadi rintangan pertama yang membuat banyak pelaku usaha merasa urung untuk menjalankan kegiatan pemasaran secara total, terlebih ketika iklan masih dilakukan di media-media konvensional seperti televisi, koran, atau radio.
Wajar saja, sebenarnya, toh modal yang perlu disiapkan untuk dapat beriklan di media konvensional memang cukup besar dan sering kali di luar budget yang dimiliki oleh pelaku usaha sektor mikro, kecil, dan menengah. Untungnya, saat ini alternatif untuk beriklan tak terbatas pada media konvensional saja. Kini, pelaku usaha juga dapat memanfaatkan platform digital untuk kegiatan pemasarannya.
Yap, benar sekali. Tak hanya marketplace yang memang ditujukan untuk kegiatan penjualan, siapa pun kini juga dapat memanfaatkan media sosial untuk menjalankan kegiatan pemasaran. Namun, berapa biaya yang dibutuhkan? Kita simak jawabannya, yuk!
Baca Juga: Cost Per Lead adalah: Pengertian dan Cara Menghitungnya
Berapa Besar Biaya Pasang Iklan di Media Sosial?
Berbeda dengan memasang iklan di media konvensional yang jelas akan memakan biaya yang sangat besar, beriklan di platform digital cenderung jauh lebih terjangkau, khususnya bagi mereka yang bergerak di sektor mikro, kecil, dan menengah maupun pelaku usaha yang modalnya terbatas.
Tak hanya itu, platform digital sebagai media pemasaran juga menawarkan kelebihan lain yang tak dimiliki oleh media konvensional, yaitu fleksibilitas untuk menentukan anggaran pemasaran.
Umumnya, di media konvensional, pemilik media akan menjadi pihak yang menentukan harga, sehingga pelaku usaha tak memiliki keleluasaan dalam mengatur anggaran yang dimilikinya. Nah, biaya pasang iklan di media sosial bisa lebih fleksibel karena pemilik media hanya memasang tarif untuk biaya minimumnya saja, selanjutnya pelaku usaha bisa dengan leluasa mengatur penayangan iklan sesuai dengan target yang telah ditentukan.
Dengan cara ini, tak heran jika biaya pasang iklan di media sosial akan jauh lebih terjangkau jika dibandingkan dengan memasang iklan di media konvensional. Namun, agar bisa lebih pasti, tak ada salahnya juga, kan, kita simak harga beriklan di sejumlah platform media sosial yang banyak digunakan.
Biaya Iklan di Facebook
Facebook bisa dibilang sebagai media sosial dengan pengguna terbesar yang ada saat ini. Didirikan pada tahun 2004, saat ini Facebook sudah mengumpulkan audiens yang cukup banyak dengan segmentasi yang beragam pula. Oleh karena itu, platform yang satu ini kerap dijadikan pilihan saat beriklan, selain karena cakupannya yang cukup luas, fleksibilitas yang ditawarkannya juga tak main-main.
Pelaku usaha cukup menyisihkan minimum Rp10.000 per hari untuk biaya iklan di Facebook. Sangat terjangkau, kan? Tentu saja pelaku usaha dapat menambah anggaran tersebut sesuai dengan kebutuhan. Semakin besar anggaran yang disiapkan, jangkauan iklan pun juga akan semakin luas.
Tak hanya unggul secara harga saja, beriklan di Facebook memungkinkan pelaku usaha untuk mengatur sendiri segmentasi audiens yang ingin ditargetkan. Dengan demikian, produk atau jasa yang ditawarkan pun bisa dipasarkan secara tepat ke kelompok orang yang memang disasar.
Biaya iklan di Facebook memang tergolong murah, tetapi jangan salah, efektivitasnya bisa dibilang sangat baik. Meta, perusahaan yang menaungi Facebook, agaknya memang cukup fokus dalam pengembangan fitur beriklan di platformnya. Dari tahun ke tahun, performa iklan di Facebook dilaporkan terus membaik.
Biaya Iklan di Instagram
Sejak diakuisisi oleh Meta, perusahaan yang juga menaungi Facebook, biaya iklan di Instagram pun tak jauh berbeda dengan beriklan di Facebook. Dengan kurang dari Rp50.000, iklan sudah bisa ditayangkan di platform media sosial yang banyak disukai generasi muda ini.
Bedanya beriklan di Instagram dengan Facebook terletak pada keleluasaan kita dalam menentukan target. Setelah menyiapkan anggaran, pelaku usaha dapat menentukan target dan juga biaya yang harus dikeluarkan untuk target tersebut.
Misalnya saja, kita dapat menentukan agar kita baru ditagih ketika posting iklan yang kita buat sudah ditayangkan ke 1.000 audiens, atau setiap kali audiens mengeklik tautan yang kita lampirkan.
Kemudahan dalam menentukan sendiri biaya iklan di Instagram ini juga sangat membantu pelaku usaha yang tetap ingin menjalankan kegiatan pemasaran sekalipun dengan modal yang terbatas. Ditambah lagi, sama seperti beriklan di Facebook, kita juga diberi pilihan untuk menentukan segmen audiens yang ingin disasar.
Memasang iklan di Instagram bisa menjadi pilihan yang menarik untuk dicoba, terutama bila jenis bisnis yang dikelola memang menargetkan generasi muda.
Biaya Iklan di YouTube
Facebook dan Instagram mungkin bisa jadi platform terbaik untuk menayangkan visual iklan dalam bentuk gambar tak bergerak. Namun, untuk model iklan berbentuk video, jelas YouTube yang jadi andalan, kan?
Tak perlu takut, biaya iklan di YouTube terhitung masih cukup terjangkau, kok! Sama seperti platform-platform miliki Meta, kita dapat menetapkan sendiri anggaran maksimal yang ingin kita habiskan untuk beriklan di YouTube. Nantinya, sistem akan memproses pengajuan iklan kita dan menayangkannya dalam klip yang sesuai dengan segmen audiens yang telah ditentukan.
Hingga kini, penghitungan biaya di YouTube memang tak pernah dijelaskan secara gamblang karena banyaknya faktor yang dapat memengaruhi besarnya biaya yang perlu dikeluarkan. Oleh karena itu, YouTube menerapkan skema anggaran maksimal harian. Artinya, ketika nilai penayangan kita sudah mencapai anggaran maksimal per hari, iklan kita tidak akan ditayangkan lagi di hari tersebut.
Melalui anggaran maksimal harian, kita tidak perlu takut karena biaya iklan di YouTube tiba-tiba melonjak dan melebihi dana yang telah kita anggarkan. Setelah iklan selesai ditayangkan, kita juga dapat melihat laporan penayangannya sehingga analisis untuk memastikan capaian target yang lebih baik pada pemasangan iklan berikutnya pun bisa dengan mudah dilakukan.
Biaya Iklan Google Ads
Google Ads bisa dibilang sebagai layanan iklan yang paling lawas untuk platform digital. Namun, sampai sekarang platform yang satu ini masih tetap digunakan, lho! Wajar saja, sebenarnya, karena jangkauan iklan Google Ads juga bisa dibilang yang paling luas.
Berbeda dengan Facebook, Instagram, atau YouTube yang hanya akan menayangkan iklan kita di platform-nya masing-masing, iklan di Google Ads dapat ditampilkan di hampir setiap situs web yang menggunakan jasanya. Pertanyaannya, berapa besar biaya iklan Google Ads?
Tenang, tak perlu khawatir. Sama seperti banyaknya platform digital lain, beriklan melalui Google Ads juga memberi kita keleluasaan untuk menentukan sendiri anggaran yang ingin dihabiskan untuk beriklan.
Saat beriklan menggunakan Google Ads, kita juga akan diberi simulasi hasil penayangan iklan sesuai dengan anggaran yang ditentukan. Misalnya saja, untuk anggaran sekian, berapa banyak audiens yang akan melihat iklan kita? Semuanya bisa diketahui dalam simulasi tersebut. Dengan demikian, pelaku usaha pun bisa menyusun strategi pemasaran terbaik sesuai dengan proyeksi hasil iklan dan juga besarnya modal. Menarik sekali, kan?
Baca Juga: Cost Per Lead adalah: Pengertian dan Cara Menghitungnya
Pentingnya Mengetahui Besarnya Biaya Iklan
Secara umum, biaya iklan Google Ads, YouTube, Instagram, maupun Facebook memang tak dipatok secara jelas. Berbeda dengan media konvensional, beriklan di media sosial serta platform digital sejenis menempatkan kita sebagai pemasang iklan untuk menentukan sendiri anggaran maksimal yang bisa dihabiskan.
Namun, bukan berarti kita tidak perlu menghitung pos pengeluaran yang disiapkan untuk beriklan, lho! Mengetahui besarnya biaya iklan tetap perlu agar keuangan bisnis tidak berantakan karena pengeluaran-pengeluaran yang tak bisa diukur. Hanya saja, dalam beriklan di media sosial, proses ini berbalik.
Dalam media konvensional, kita tahu terlebih dahulu besarnya biaya penayangan iklan, baru setelahnya menentukan apakah modal yang kita anggarkan cukup untuk beriklan atau tidak, di platform digital kita menentukan terlebih dahulu anggaran tersebut, dan setelah iklan ditayangkan, evaluasi pun dilakukan untuk menentukan apakah performa iklan sesuai dengan biaya iklan yang dikeluarkan.
Nah, tentu kegiatan pemasaran yang baik perlu dibarengi pula dengan pengelolaan bisnis yang tak kalah tepat. Agar operasional bisnis dapat dijalankan secara efektif dan efisien, segera gunakan aplikasi majoo dengan beragam fitur unggulannya yang sangat bisa diandalkan. Mulai dari fitur keuangan, keanggotaan, dan juga layanan CRM, dapatkan semua di aplikasi majoo.
Yuk, langsung saja gunakan aplikasi majoo! Tunggu apa lagi?!
Sumber Data:
https://ads.google.com/intl/id_id/home/pricing/