Sudah bukan rahasia lagi, merebaknya wabah COVID-19 benar-benar mengacaukan industri kuliner pada umumnya, termasuk kedai kopi dan kafe. Banyak kafe harus membuat keputusan sulit, menutup sementara kedai mereka. Di Indonesia sendiri, hal ini setidaknya sudah berlangsung sejak Maret 2020.
Kondisi ini jelas menyulitkan banyak pihak, baik pemilik maupun para karyawan. Saat ini, wabah COCID-19 memang belum terselesaikan, namun para ahli dan pemerintah berpendapat bahwa roda perekonomian perlu kembali bergerak. Maka, semua pihak diharapkan bersiap-siap menghadapi new normal.
Artinya, kafe atau restoran dapat membuka kembali gerai mereka. Akan tetapi, tentu tidak akan sama seperti saat virus corona belum hadir di sekitar kita. Berbagai langkah yang menjamin kesehatan dan keamanan pegawai serta pengunjung perlu diterapkan.
Membuka kembali kafe dalam situasi new normal
Jika berbicara ideal, semua pihak pasti berharap dapat tinggal di rumah, aman dari risiko tertular virus. Sayangnya, sebagian orang sudah harus memulai kembali bisnis atau melanjutkan pekerjaan, agar kehidupan terus berjalan.
Bila kamu termasuk pemilik bisnis yang akan mulai membuka kembali kafe di tengah pandemi ini, beberapa hal di bawah ini sebaiknya diterapkan sebagai bagian new normal.
1. Mengoptimalkan penjualan melalui platform digital
Penjualan melalui platform digital atau layanan pesan antar sebaiknya tetap menjadi fokus utama para pemilik kedai kopi. Cara ini dapat tetap membuat kedai memperoleh pendapatan dengan risiko paparan virus yang sangat minimal.
2. Menyediakan fasilitas cuci tangan
Jika kamu terpaksa membuka kembali layanan dine in atau makan di tempat, maka kamu perlu menyediakan fasilitas cuci tangan. Kamu bisa menyediakan kran air mengalir sementara yang lengkap dengan sabun di luar pintu masuk, atau menyediakan larutan hand sanitizer.
Berikan edukasi juga kepada para pelanggan tentang pentingnya mencuci tangan secara langsung, dan juga melalui akun media sosial, ya!
3. Ajakan untuk membuka pintu dengan bahu
Gagang pintu merupakan benda yang akan paling sering disentuh orang. Melihat gaya kedai kopi saat ini, banyak sekali kedai yang menggunakan gagang pintu berbahan logam. Adanya virus yang berdiam di gagang pintu, pasti hal terakhir yang kamu harapkan.
Maka, buatlah tulisan di pintu masuk yang mengajak pelanggan untuk mendorong pintu dengan bahu. Kamu juga dapat memasang alat bantu atau hands-free door opener. Alat ini cukup banyak tersedia di market place.
Meski sudah diberi peringatan, mungkin tidak semua pelanggan akan mematuhinya. Jadi, tetap bersihkan gagang pintu dengan cairan disinfektan secara rutin.
4. Perlengkapan pelindung diri
Perlengkapan pelindung diri ini harus digunakan oleh karyawan dan juga pengunjung. Salah satunya, seluruh karyawan dan pengunjung wajib menggunakan masker. Tidak perlu sungkan untuk menerapkan aturan, pengunjung yang tidak menggunakan masker tidak diperkenankan memasuki area kafe.
Bagi karyawan, sebaiknya dilengkapi juga dengan face shield dan sarung tangan. Hal ini tentu untuk menjamin kesehatan dan keselamatan bersama.
5. Pengaturan tempat duduk
Jika sebelumnya desain kedai dibuat sedemikian rupa agar dapat menampung pengunjung dalam jumlah maksimal, kini saatnya untuk mendesain ulang tata letak tempat duduk di kedai milikmu.
Upayakan setiap tempat duduk paling tidak berjarak antara 1-1,5 meter. Dengan demikian, para pengunjung tetap dapat menerapkan pembatasan sosial selama berkunjung ke kedai milikmu.
6. Disinfeksi semua peralatan
Semua kafe pasti selalu menjaga kebersihan baik peralatan saji, ruangan, meja, kursi, hingga bar dan dapur. Namun, dalam situasi new normal ini, upaya menjaga kebersihan harus dilakukan secara ekstra.
Setiap peralatan saji sebaiknya dicuci juga dengan cairan disinfektan yang aman bagi peralatan makan. Begitu pula benda-benda lain yang mungkin banyak disentuh atau digunakan oleh pengunjung, seperti meja dan kursi misalnya.