Tempaan Covid-19 yang diikuti dengan berbagai aturan pembatasan sosial atau Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) yang berdampak signifikan bagi bisnis.
Berdasarkan berita PPKM terbaru, aturan pembatasan ini masih akan terus diperpanjang sambil mengevaluasi penurunan kasus positif Covid-19. Bagi banyak bisnis, situasi ini tidak mudah sama sekali, terutama dalam hal menjaga keuangan perusahaan.
Di tengah situasi penuh ujian ini, mau tidak mau bisnis pun perlu beradaptasi. Bahkan, strategi bisnis baru mungkin perlu dipertimbangkan dalam merespons kondisi terkini.
Apa saja yang dapat dilakukan supaya bisnis tetap bertahan? Simak poin-poin berikut ini, ya!
Menekan risiko serta dampak bagi bisnis
Ketika bicara bertahan di tengah situasi menantang, salah satu poin penting yang perlu diperhatikan adalah menekan dampak buruk. Jadi, sebelum menimbang strategi bisnis untuk tetap menarik konsumen dan hal lainnya, pastikan kamu sudah meminimalkan potensi risiko.
1. Melacak pengeluaran, lalu bandingkan dengan pendapatan
Saat ini, melakukan asesmen terkait jumlah biaya tetap serta biaya tidak tetap merupakan faktor krusial bagi keuangan bisnis. Penilaian ini akan memberikan gambaran yang jelas tentang posisi keuangan perusahaan.
Dengan demikian, pemilik usaha bisa perlahan-lahan membuat rencana di tengah pasar yang sedang kacau ini. Strategi ini juga dapat diterapkan kelak saat pandemi sudah reda dan bisnis akan bergerak bangkit.
2. Memeriksa kelayakan model bisnis
Mengingat hampir setiap minggu pasar berubah, kamu perlu mempertimbangkan kembali model bisnis yang tengah dijalankan. Untuk menentukan langkah selanjutnya, evaluasi ini perlu dikombinasikan dengan data biaya serta pendapatan yang diperoleh bisnis.
Misalnya, selama ini restoran yang kamu miliki mengandalkan model bisnis penjualan di gerai fisik. Dengan adanya PPKM, dapat diprediksi pengunjung ke gerai fisik pun menurun drastis.
Jika demikian, kamu perlu mempertimbangkan model bisnis lain, salah satunya penjualan secara online. Kamu dapat mengoptimalkan penjualan melalui platform digital seperti Grabfood. Posisimu akan lebih diuntungkan dalam transisi ini bila aplikasi POS yang kamu pakai sudah terintegrasi dengan platform tersebut.
3. Pelan-pelan, temukan tambahan investasi
Sudah bukan rahasia lagi, semua bisnis memerlukan modal agar dapat berjalan dengan lancar. Dalam situasi sulit seperti sekarang ini, pemilik bisnis mungkin bertanya-tanya, dari mana bisa memperoleh tambahan modal?
Meskipun situasi saat ini demikian pelik, para ahli yakin kondisi ekonomi pada akhirnya akan pulih kembali. Sehubungan dengan itu, supaya terus bertahan, bisnis bisa berdiskusi dengan investor yang sudah ada untuk memberikan suntikan modal. Para investor yang sudah terjun mendanai bisnis berpotensi lebih besar untuk membantu bisnis kecil dan menengah dalam melewati krisis ini.
Strategi bisnis tetap bertahan
Inilah masa di mana kamu perlu memahami gawatnya situasi sekaligus memikirkan strategi supaya kondisi tersebut menguntungkan bagi bisnis. Hal ini tentunya bukanlah perkara mudah, namun kamu dapat mencoba beberapa langkah seperti di bawah ini:
1. Berkomunikasi secara transparan dengan pelanggan
Hampir semua orang terdampak oleh krisis ini. Jadi, pelanggan bisnismu pun memahami betapa sulitnya situasi. Sebab itu, sikap terbaik saat ini adalah menyampaikan secara transparan apa yang sedang dialami oleh bisnis.
Kebanyakan pelanggan akan berempati selama bisnis memaparkan keadaan dengan transparan. Berkomunikasilah dengan konsumen untuk mengetahui persepsi mereka tentang produk ataupun solusi lain yang akan ditawarkan bisnismu selama masa pembatasan kegiatan ini.
2. Jaga relasi yang baik dengan vendor
Dapat dipahami, kamu mungkin kesulitan menyelesaikan kewajiban pembayaran kepada vendor atau pemasok selama pembatasan sosial ini. Meskipun begitu, pastikan kamu menyampaikan kemungkinan adanya keterlambatan pembayaran kepada vendor.
Dengan begitu, pihak pemasok pun dapat memikirkan strategi yang perlu ditempuh dengan adanya keterlambatan pembayaran tersebut. Jadi, tidak ada pihak yang merasa dirugikan atau dipersulit.
3. Kelola karyawan secara optimal
Tidak terhitung perusahaan yang melakukan pemutusan hubungan kerja sepanjang krisis ini. Hal tersebut dapat dimengerti mengingat sulitnya bisnis bertahan. Namun, bila kamu mempunyai opsi untuk mempertahankan karyawan, sebaiknya tetap dipertahankan.
Untuk mengoptimalkan beban bisnis dari sisi gaji karyawan, kamu dapat mempertimbangkan pemotongan gaji staf yang angkanya tinggi. Hal ini bertujuan agar nominal tersebut dapat dijadikan subsidi silang bagi karyawan lain yang kemungkinan akan sangat kesulitan jika harus kehilangan pekerjaan.
4. Pastikan seluruh tim merasa terlibat
Seluruh tim dalam bisnis sangat bergantung kepada pimpinan atau pemilik, maka pastikan kamu selalu menginformasikan kondisi bisnis terkini. Sebagai leader, kamu berkewajiban memastikan seluruh staf dalam bisnis merasa terlibat dan memiliki semangat untuk bangkit bersama.
5. Berkomunikasi dengan seluruh pihak yang berkepentingan
Jika kamu berada di posisi pimpinan, pastikan kamu menggelar diskusi yang jujur dengan seluruh jajaran manajer dalam bisnis. Hal serupa juga perlu kamu terapkan saat berdiskusi dengan investor.
Setiap kabar yang kurang menyenangkan perlu kamu sampaikan dengan penuh empati serta alasan yang transparan. Pastikan pula kamu berdiskusi dengan investor dan tim untuk menangani komunikasi dengan pelanggan.
Di tengah situasi pelik seperti saat ini, penting sekali untuk memastikan kita semua saling mendukung satu sama lain. Hal yang perlu diingat, di mana seluruh rangkaian pembatasan kegiatan masyarakat ini tentunya suatu saat akan berakhir. Bisnis akan mempunyai kesempatan untuk menata langkah dengan lebih baik lagi.