Ketahui Cara Daftar QRIS Agar Transaksi Lebih Praktis!

Sebagai pemilik usaha yang menjalankan bisnis di era digital, kamu perlu mengetahui cara daftar QRIS. 

Pasalnya, pilihan metode pembayaran yang satu ini bisa meningkatkan kepuasan pelanggan sebab cara ini memungkinkan mereka menyelesaikan transaksi dengan berbagai alat pembayaran mulai dari mobile banking hingga e-wallet.

Sebelum masuk ke pembahasan soal daftar QRIS, kami akan membahas pengertian serta karakteristiknya untuk kamu yang belum familier dengan metode pembayaran ini. 

Apa Itu QRIS?

Jika kamu berjalan-jalan ke luar negeri, kamu tak akan menemukan QRIS karena kode ini merupakan standarisasi Indonesia. Meskipun begitu, kamu bisa menemukan QR code di mana-mana dan diaplikasikan untuk berbagai keperluan.

Secara sederhana, QR atau Quick Response code adalah tipe barcode yang bisa “dibaca” dengan mudah oleh perangkat digital dan menyimpan informasi dalam rangkaian pixel yang berbentuk persegi.

Sebagai bentuk yang lebih canggih dari barcode, QR code memiliki kapasitas penyimpanan data yang lebih besar. Tidak heran bila kode-kode matriks ini dimanfaatkan untuk berbagai keperluan dalam bisnis. 

Terlepas dari pemanfaatannya yang variatif, QR code paling banyak dimanfaatkan untuk pembayaran digital. Melihat efisensi dan efektivitasnya, Bank Indonesia pun mendukung penggunaan QR code dan meluncurkan QRIS.

Di laman resminya, Bank Indonesia melansir bahwa QRIS merupakan singkatan dari Quick Response Indonesian Standar. 

Jadi, QRIS adalah standarisasi pembayaran dari Bank Indonesia dengan menggunakan QR code supaya proses transaksi lebih mudah, cepat, dan terjamin keamanannya. Mengapa standarisasi ini dinilai perlu?

Seperti yang sudah diketahui, setiap Penyelenggara Jasa Sistem Pembayaran (PJSP) memiliki data tersendiri di Bank Indonesia. 

Karena itu, sebelum ada standarisasi QRIS, aplikasi pembayaran hanya bisa memproses transaksi di merchant yang mempunyai akun dari PJSP yang sama.

Sementara itu, dengan standarisasi QRIS, aplikasi pembayaran dari PJSP apa pun dapat memproses pembayaran dengan QR code di setiap merchant, meskipun PJSP yang digunakan berbeda.

Apa lagi kelebihan QRIS? Apakah standarisasi ini tak memiliki kekurangan? Mari simak pembahasannya di bawah ini!

Mengenal kelebihan dan kekurangan QRIS

Seperti berbagai metode lain, pembayaran dengan QRIS pun mempunya kelebihan dan kekurangan.

Berikut ini beberapa kelebihan QRIS.

• Bersifat universal

Seperti telah dibahas sebelumnya, QRIS memungkinkan transaksi atau pembayaran dengan aplikasi pembayaran apa saja. Karakternya yang universal ini menjadi kelebihan tersendiri.

Konsumen tidak perlu memikirkan QR apa yang terpasang di merchant atau harus memiliki beragam aplikasi pembayaran berkat sifat QRIS yang universal.

Karena QRIS bisa digunakan untuk menerima pembayaran dari semua aplikasi pembayaran, potensi terjadinya penjualan pun lebih tinggi. Jadi, secara tidak langsung, QRIS dapat ikut mendorong adanya peningkatan penjualan.

• Mempermudah transaksi

Masih berkaitan dengan poin sebelumnya, pengelolaan transaksi pun jadi lebih mudah sebab merchant tidak perlu memajang beragam QR code. Kamu cukup memasang QRIS yang bisa di-scan dengan aplikasi pembayaran apa pun.

Sebaliknya, penggunaan QRIS juga memudahkan konsumen. Konsumen cukup memindai kode terstandarisasi tersebut dengan salah satu aplikasi pembayaran di ponselnya, lalu klik bayar.

• Transaksi bersifat real time

Pembayaran yang diselesaikan dengan QRIS diproses secara real time. Saat transaksi berhasil dilakukan, baik merchant ataupun konsumen akan langsung menerima notifikasi transaksi.

• Keamanannya lebih terjamin

Dalam pembahasan sebelumnya telah disebutkan bahwa standarisasi QR code di Indonesia dilakukan oleh Bank Indonesia. 

Maka dari itu, semua penyedia jasa pembayaran yang memasang QRIS pun tentu memiliki izin serta diawasi oleh Bank Indonesia. Dengan demikian, penggunaan QRIS relatif lebih aman bagi konsumen.

Di sisi lain, penggunaan QRIS juga lebih aman bagi merchant sebab terhindar dari risiko penipuan dengan uang palsu.

Terlepas dari berbagai kelebihan yang dimilikinya, QRIS juga mempunya beberapa keterbatasan, antara lain:

• Batas maksimal transaksi 

Berbeda dengan transaksi tunai, sebagian besar transaksi digital mempunyai batas jumlah maksimal pada setiap transaksi.

Nah, nominal maksimal yang bisa dibayarkan dalam sekali transaksi dengan QRIS, yaitu sepuluh juta rupiah.

• Risiko kejahatan digital

Secara kasat mata, QR code tidak bisa dibedakan dengan mudah antara yang asli dan palsu.

Karena itu, pemilik usaha atau konsumen pun kemungkinan besar tak akan menyadari bila QR code resmi ditambah link virus atau malware. 

Virus atau malware tersebut biasanya akan membuat saldo rekening tersedot ketika transaksi dilakukan.

• Ada beban biaya transaksi

Konsumen memang tidak perlu membayaran tambahan biaya administrasi saat bertransaksi dengan QRIS. Lain halnya dengan merchant, gerai yang memasang QRIS perlu membayar beban biaya transaksi sebesar 0,7% dari nilai transaksi.

Baca Juga: Simak Cara Membuat QRIS untuk Kemudahan Transaksi Bisnis

Cara Daftar QRIS

Setelah mengetahu kelebihan dan kekurangan QRIS, apakah kamu tertarik untuk memasang kode pembayaran terstandar ini di gerai milikmu? Kalau begitu, kamu perlu tahu cara daftar QRIS.

Mekanisme daftar QRIS sebetulnya bia kamu akses dengan mudah di laman resmi Bank Indonesia. Namun, kali ini kami akan membuatkan ringkasan proses serta penjelasannya buat kamu. Silakan disimak!

1. Jika kamu ingin memasang QRIS di gerai milikmu, pertama-tama kamu perlu memiliki akun. Kamu bisa membuat akun dengan daftar langsung di kantor cabang atau melakukan pendaftaran online di salah satu penyelenggara QRIS.

2. Penyelenggara atau PJSP tersebut umumnya akan meminta data. Silakan lengkapi data-data serta dokumen terkait usaha yang diminta oleh penyelenggara terkait.

3. Selanjutnya, kamu perlu menunggu proses verifikasi. Jika sudah terverfiikasi, kamu akan dibuatkan merchant ID dan QRIS-mu akan dicetak oleh PJSP atau penyelenggara QRIS.

4. Pihak penyelenggara atau PJSP akan mengirimkan stiker QRIS.

5. Kamu tinggal instal aplikasi sebagai marchant yang menggunakan QRIS. Idealnya, pihak PJSP juga mendatangi geraimu untuk memberikan pelatihan tentang cara menerima pembayaran dengan QRIS.

Tata cara di atas ialah prosedur umum pendaftaran QRIS sesuai arahan dari Bank Indonesia. Meskipun begitu, setiap PJSP tentu menerapkan alur tersendiri. Berikut ini contoh cara daftar QRIS secara online melalui salah satu PJSP.

1. Umumnya, kamu perlu membuka dashboard PJSP terkait ketika kamu melakukan pendaftaran QRIS. Lalu, pilih menu registrasi.

2. Kamu akan diarahkan ke laman pengisian data, silakan lengkapi data yang diminta dan klik ‘Daftar’.

3. Biasanya, penyedia jasa pembayaran tersebut akan melakukan verifikasi email. Jadi, silakan buka email-mu dan lakukan verifikasi sesuai instruksi yang ada.

4. Jika sudah, kamu bisa masuk ke laman pendaftaran QRIS menggunakan email yang telah terverifikasi.

5. Kembali lengkapi data, lalu klik ‘Daftar sekarang’. Selanjutnya, kamu tinggal menunggu kode unik milik geraimu dikirimkan melalui email atau WhatsApp.

Bagaimana, tidak sulit bukan untuk mendaftar sebagai merchant QRIS? 

Baca Juga: Cara Membuat QRIS All Payment, Mudah dan Cepat!

Cara Menggunakan QRIS

Kita sudah tahu bahwa QRIS digunakan untuk transaksi pembayaran. Nah, bila di antara kamu ada yang belum tahu cara menggunakan QRIS, simak penjelasannya di bawah ini!

1. Buka aplikasi pembayaran yang kamu gunakan, misalnya aplikasi e-wallet atau mobile banking.

2. Arahkan kamera yang ada pada ponselmu ke QR code yang tersedia di merchant.

3. Biasanya, kamu akan langsung terhubung ke akun penerima dana atau akun merchant. Kamu tinggal memasukkan nominal yang ingin kamu bayar dan pilih 'Bayar'.

4. Sebelum proses transaksi berhasil kemungkinan besar kamu akan diminta untuk memasukkan PIN atau password akun aplikasi pembayaranmu.

5. Penggunaan QRIS untuk pembayaran pun selesai.

Itulah cara menggunakan QRIS secara umum. Meskipun begitu, perlu diketahui juga ada beberapa jenis QRIS sehingga penggunaannya sedikit berbeda. Kenali penggunaan untuk setiap jenis QRIS tersebut!

Penggunaan Merchant Presented Mode (MPM) statis

Apabila merchant menggunakan MPM statis, merchant cukup memajang satu stiker atau print-out QRIS. Sesuai pembahasan sebelumnya, kode ini bisa diperoleh merchant secara gratis. Karena itu, QRIS MPM statis sesuai bagi usaha mikro dan usaha kecil.​

Konsumen tinggal memindai stiker tersebut, memasukkan nominal pembayaran, memasukkan PIN, dan klik ‘Bayar’.

Setelah proses tersebut, notifikasi transaksi akan langsung diterima baik oleh konsumen maupun merchant. 

Penggunaan Merchant Presented Mode (MPM) dinamis

Sedikit berbeda dengan MPM statis, kode QR akan dikeluarkan oleh device yang menyerupai mesin EDC atau smartphone pada MPM dinamis. Sama seperti MPM statis, proses ini juga tidak dikenakan biaya.

Pada jenis MPM dinamis, merchant harus memasukkan nominal pembayaran, lalu konsumen perlu memindai QRIS yang tercetak. Jadi, konsumen akan otomatis membayar sesuai dengan nominal transaksi yang dimasukkan oleh staf kasir.

Cara ini bisa memperkecil risiko kekeliruan input nominal oleh konsumen dan memperkecil risiko ada transaksi yang tidak terbayar. 

Maka dari itu, jenis MPM dinamis lebih sesuai untuk usaha yang volume transaksinya tinggi atau usaha-usaha menengah dan besar. 

Penggunaan Customer Presented Mode (MPM)

Penggunaan QRIS jenis ketiga ini bisa dikatakan paling berbeda dari dua jenis QRIS sebelumnya. Kali ini, konsumen perlu menunjukkan QRIS yang ditampilkan aplikasi pembayaran untuk di-scan oleh merchant. 

Syaratnya, konsumen perlu memastikan terdapat saldo di aplikasi pembayaran miliknya sehingga transaksi bisa diproses dengan cepat. 

Dengan karakteristik transaksi yang relatif cepat, QRIS CPM bisa dipilih oleh merchant yang di sektor transportasi, parkir, serta ritel modern.

Supaya pengelolaan transaksi penjualanmu praktis, yuk pilih aplikasi kasir online yang bisa menerima pembayaran QRIS seperti majoo!