Mengenal Beragam Contoh Surat Perjanjian Hutang Piutang

Penulis Ajar Pamungkas
07 September 2023

article thumbnail

Dalam menjalankan bisnis, terkadang kita perlu tahu juga seperti apa, sih, contoh surat perjanjian hutang piutang yang baik. Pasalnya, utang piutang merupakan urusan yang sangat sering sekali terjadi ketika kita menjalankan suatu bisnis.

Terkadang, utang piutang ini terjadi dengan sendirinya bukan karena pelaku usaha kekurangan modal dalam memastikan pelaksanaan operasional bisnisnya, tetapi memang dibutuhkan untuk memastikan kesehatan arus kas selalu terjaga.

Oleh karena itu, urusan utang piutang kerap menjadi hal yang tak terhindarkan dalam bisnis. Sekalipun pelaku usaha memiliki modal yang cukup besar, utang tetap dapat terjadi karena beberapa transaksi menawarkan lebih keuntungan bila diselesaikan secara kredit. Demikian pula dengan penerimaan pendapatan yang kerap berubah menjadi piutang untuk alasan yang serupa.

Nah, pertanyaannya tentu saja bagaimana cara membuat surat perjanjian utang maupun piutang yang benar dan tidak menimbulkan masalah di kemudian hari? Yuk, mari kita simak penjelasannya.

Baca Juga: Apa Itu Surat Perjanjian Hutang Piutang dengan Jaminan? Cari Tahu di Sini!

Pentingnya Pelajari Contoh Surat Perjanjian Hutang Piutang

Seperti yang sudah sempat disinggung sebelumnya, dengan cara apa pun kita menjalankan bisnis yang kita kelola, utang maupun piutang merupakan dua hal yang lambat laun pasti akan muncul. Oleh karena itu, mempelajari contoh surat perjanjian hutang piutang pun menjadi langkah yang penting untuk dilakukan agar ketika suatu waktu muncul utang maupun piutang, bisnis yang kita kelola dapat memiliki jaminan hukum yang sesuai.

Meski utang serta piutang merupakan sesuatu yang tak bisa dihindari dalam menjalankan bisnis, bukan berarti kita bisa menyepelekannya.  Bagaimanapun juga, urusan yang berhubungan dengan uang sifatnya selalu sensitif, sehingga kesalahan sekecil apa pun, bisa berakibat fatal bagi keberlanjutan bisnis yang dikelola.

Dengan mempelajari contoh-contoh perjanjian utang maupun piutang yang benar dan banyak digunakan, pelaku usaha dapat menghindari risiko terjadinya kesalahan saat menyusun surat perjanjian tersebut. Di sisi lain, dengan mempelajari cara membuat surat utang dan piutang yang benar, pelaku usaha juga bisa mendapatkan jaminan hukum sesuai dengan ketentuan yang disepakati dalam surat perjanjian tersebut.

Nah, terkait surat perjanjian utang dan implikasi hukum, ada dua pertanyaan yang sering kali mencuat:

Sering kali kita lihat contoh surat perjanjian hutang piutang di atas meterai. Apa fungsinya?

  • Mengapa Ada Contoh Surat Perjanjian Hutang di Atas Materai?

Sering sekali kita melihat contoh surat perjanjian hutang di atas materai. Tentu tak sedikit yang bingung mengapa surat perjanjian utang semacam itu kerap menjadi standar baku di dalam bisnis, kan?

Jawabannya sebenarnya cukup sederhana. Keberadaan meterai dalam setiap dokumen memberikan jaminan hukum atas dokumen tersebut. Tanda tangan di atas meterai secara hukum dianggap sebagai persetujuan seseorang akan ketentuan yang disepakati dalam dokumen tersebut.

Nah, karena surat perjanjian utang piutang perlu dibuat agar memiliki sifat yang mengikat, keberadaan tanda tangan di atas meterai pun menjadi syarat yang menunjukkan bahwa setiap pihak yang membubuhkan tanda tangannya di atas meterai setuju bahwa dokumen tersebut merupakan dokumen yang sah secara hukum serta memiliki kekuatan hukum yang mengikat dan harus dipatuhi.

Itulah mengapa dalam contoh surat perjanjian hutang di atas meterai kita perlu membuat salinan rangkap dengan tanda tangan setiap pihak. Salinan ini umumnya disimpan oleh setiap pihak tersebut dan dapat dijadikan sebagai dasar hukum apabila diperlukan.

Selama setiap pihak mematuhi ketentuan yang telah tertuang dan saling disepakati, setiap pihak tersebut memiliki jaminan hukum untuk menjalankan kewajiban serta menerima haknya berdasarkan ketentuan.

  • Apa Contoh Surat Perjanjian Hutang yang Bisa Dipidanakan?

Sekalipun sudah ada tanda tangan di atas meterai, tetap ada contoh surat perjanjian hutang yang bisa dipidanakan, lho! Alasannya cukup sederhana, yaitu karena surat perjanjian utang tersebut baru dianggap sah secara hukum apabila disepakati tanpa ada paksaan maupun penipuan.

Apabila salah satu pihak bisa membuktikan adanya paksaan untuk memberikan tanda tangan di atas meterai, atau adanya dugaan penipuan yang membuatnya mau menandatangani surat perjanjian utang, dokumen tersebut bisa dianggap kehilangan validitasnya dan justru dapat digunakan sebagai bukti untuk menuntut secara hukum.

Terkait klausul pemaksaan, tentu sudah tidak perlu dijelaskan lagi, kan? Nah, untuk perkara penipuan, pembuktiannya bisa cukup rumit, lho! Penipuan yang dimaksud di sini tidak hanya sekadar menipu seseorang untuk membubuhkan tanda tangannya saja. Ketika seseorang sudah menyepakati ketentuan utang piutang, tetapi menolak untuk menyelesaikan kewajibannya, tindakan tersebut dapat digolongkan sebagai penipuan.

Kegagalan dalam memenuhi kewajiban sebagaimana tertuang dalam ketentuan yang telah disepakati dianggap sebagai tindakan penipuan yang dapat diadukan secara hukum. Sementara pelanggaran terhadap surat perjanjian utang itu sendiri umumnya digolongkan sebagai perkara perdata.

Oleh karena itu, untuk menghindari implikasi hukum yang mungkin harus dihadapi, penting sekali untuk mempelajari contoh surat perjanjian hutang yang bisa dipidanakan dan memastikan tidak melakukan pelanggaran serupa.

Baca Juga: Anjak Piutang : Manfaat dan Jenis-Jenisnya

Adakah Contoh Surat Perjanjian Hutang Piutang Sederhana?

Ketika dihadapkan pada kekuatan hukum, beberapa orang mungkin menganggap surat perjanjian semacam ini terlalu sulit untuk dipahami. Sebenarnya ada, tidak, sih, contoh surat perjanjian hutang piutang sederhana? Tentu saja ada, dong!

Sesuai dengan namanya, surat perjanjian ini dibuat dalam format yang sederhana dan lebih menyerupai surat pernyataan, alih-alih surat perjanjian. Pasalnya, dalam surat perjanjian utang piutang sederhana, tidak ada ketentuan-ketentuan yang secara kompleks mengatur mekanisme peminjaman uang dan juga pengembaliannya.

Alih-alih demikian, contoh surat perjanjian hutang piutang sederhana hanya menyatakan bahwa pihak pertama benar meminjam uang kepada pihak kedua. Pernyataan ini bisa dilengkapi dengan keterangan waktu jatuh tempo pengembalian utang, tetapi sifatnya sebenarnya opsional.

Meski hanya berupa pernyataan saja, surat perjanjian utang piutang sederhana tetap bersikap mengikat karena pihak pertama atau peminjam akan tetap membubuhkan tanda tangannya di atas meterai, sehingga surat perjanjian utang tersebut tetap dapat digunakan pihak kedua untuk menuntut pihak pertama secara hukum apabila pihak pertama tidak menunjukkan itikad baik untuk menyelesaikan utangnya.

Tergantung dari kesepakatan yang dibuat, beberapa ketentuan bisa ditambahkan dalam jenis surat perjanjian sederhana ini untuk memperjelas keterangan terkait utang piutang yang bersangkutan.

Baca Juga: Utang Jangka Pendek: Manajemen & Strategi

Cara Membuat Surat Perjanjian Hutang Piutang

Sebenarnya, cara membuat surat perjanjian hutang piutang cukup mudah. Kedua belah pihak dapat bertemu di hadapan saksi, kemudian menyepakati ketentuan-ketentuan utang piutang sesuai dengan kebutuhan. Selanjutnya, agar kesepakatan tersebut dapat sah di mata hukum, kedua belah pihak akan menuangkannya dalam surat perjanjian utang piutang.

Dalam surat perjanjian tersebut, pastikan ada identitas yang jelas dari kedua belah pihak lengkap dengan alamat serta nomor KTP kedua belah pihak. Selanjutnya, besarnya nominal utang piutang juga perlu dituliskan secara jelas, lengkap dengan tanggal jatuh tempo yang disepakati.

Surat perjanjian ini juga dapat mencakup informasi terkait cara pembayaran, misalnya saja dibayar lunas dalam tiga kali angsuran atau sesuai kesepakatan. Terkadang, surat perjanjian ini juga diikuti dengan agunan yang dijaminkan oleh penerima utang maupun kompensasi yang akan diterima pemberi utang apabila terjadi keterlambatan dalam pelunasan pembayaran.

Selanjutnya, surat perjanjian utang ditutup dengan tanda tangan di atas meterai, jika dihadiri oleh saksi, tanda tangan saksi juga dibutuhkan untuk memberikan jaminan yang lebih kuat terhadap surat tersebut.

Bagaimana? Mudah sekali, kan, cara membuat surat perjanjian hutang piutang ini sebenarnya?


Jika diperlukan, manfaatkan aplikasi majoo untuk mempermudah pengelolaan operasional bisnis. Dengan fitur yang dimilikinya, aplikasi majoo dapat membantu pelaku usaha untuk mengelola bisnisnya secara mudah, dari mana pun, kapan pun dibutuhkan. Gunakan aplikasi majoo sekarang juga!


Sumber Data:

https://blog.privy.id/contoh-surat-perjanjian-utang-piutang/ 

Dapatkan Inspirasi Terbaru dari majoo

Subscribe untuk dapatkan berita, artikel, dan inspirasi bisnis di email kamu

Footer support

Pustaka majoo

Isi Form dibawah ini untuk download pustaka

format: 62xxxxxxxx
Batal
Icon close

Temukan Paket Paling Tepat untuk Bisnismu

Isi form berikut untuk membantu kami tentukan paket paling sesuai dengan jenis dan skala bisnismu.
solusi bisnis form

+62
Selamat datang di majoo 👋 Hubungi konsultan kami untuk pertanyaan dan info penawaran menarik
whatsapp logo