Memahami Pengertian dan Mengenal Contoh Ekonomi Agrikultur

Penulis Nisa Destiana
30 June 2021

article thumbnail

Upaya mengoptimalkan perekonomian melalui pemberdayaan pertanian dikenal dengan ekonomi agrikultur.

 

Dengan luas wilayah serta lahan yang subur, kegiatan pertanian atau agrikultur tidak dapat dilepaskan dari Indonesia. Bahkan, sektor pertanian menjadi salah satu sumber mata pencaharian utama masyarakat Indonesia.

 

Sayangnya, sampai saat ini sektor pertanian baru bisa menyumbang sekitar 17% dari total pendapatan bruto. Padahal, sektor ini mampu menyediakan lapangan kerja hingga 44%.

 

Dibandingkan dengan negara Asia lain, seperti Jepang dan Korea, produk pertanian kita masih kalah saing di pasar global. Melihat fakta ini, aspek ekonomi agrikultur Indonesia tampaknya memang masih perlu diperbaiki.

 

Pengertian ekonomi agrikultur

Berbicara pendapatan dari hasil sektor pertanian, kita tidak bisa mengabaikan ekonomi agrikultur atau agricultural economic. Apa maksudnya?

 

Ekonomi agrikultur adalah usaha mengoptimalkan perekonomian dengan memberdayakan sektor pertanian, meliputi budidaya tanaman atau ternak termasuk di dalamnya pemanfaatan mikroorganisme dalam pengolahan produk.

 

Agricultural economic juga didefinisikan sebagai penerapan metode ekonomi untuk mengoptimalkan keputusan yang dibuat oleh produsen pertanian.

 

Topik penting dalam ekonomi agrikultur

Ada beberapa topik penting yang tidak dapat dipisahkan dari agricultural economic. Mari simak penjelasan di bawah ini!

 

1. Lingkungan pertanian dan sumber daya alam

Terkait ekonomi lingkungan, setidaknya agricultural economic berpengaruh pada tiga hal, yaitu merancang insentif untuk mengendalikan pencemaran air akibat produksi pertanian, memperkirakan nilai manfaat dari sumber daya alam seperti lanskap pedesaan, serta korelasi kompleks antara kegiatan ekonomi dengan konsekuensi lingkungan.

 

Terkait sumber daya alam, para ahli ekonomi mengembangkan alat kuantitatif untuk meningkatkan pengelolaan lahan pertanian, mencegah erosi, mengelola hama, melindungi keanekaragaman hayati, serta mencegah penyakit pada ternak.

 

Bahan pangan merupakan salah satu produk agrikultur yang utama.

 

2. Ekonomi pangan

Dahulu, agricultural economic difokuskan pada permasalahan terkait pertanian. Namun, beberapa waktu belakangan fokus tersebut sudah mulai bergeser kepada konsumsi pangan.

 

Selain penekanan pada pengaruh harga dan pendapatan, para ahli ekonomi juga melakukan riset terkait peranan informasi serta atribusi kualitas terhadap perilaku konsumen.

 

Kemudian, para ahli ekonomi di bidang ekonomi agrikultur berkontribusi dalam memahami bagaimana sebuah rumah tangga memutuskan untuk membeli makanan atau memasak sendiri di rumah.

 

Lebih jauh lagi, mereka turut menentukan bagaimana harga pangan ditentukan, pengertian ambang kemiskinan, dan bagaimana konsumen merespons perubahan harga serta pendapan dengan cara yang konsisten. Terakhir, mereka juga ikut menjabarkan terkait preferensi konsumen.

 

3. Ekonomi produksi dan manajemen pertanian

Penelitian agricultural economic telah membahas berkurangnya hasil produksi pertanian, biaya, serta respons pasokan. Berbagai penelitian tersebut berupaya menerapkan teori ekonomi dalam keputusan petani.

 

Studi risiko dan pengambilan keputusan di bawah situasi tidak pasti memiliki aplikasi yang nyata terkait kebijakan panen dan bagaimana petani di negara berkembang mengadopsi teknologi.

 

Topik ini menjadi penting untuk memastikan produksi pangan yang cukup bagi populasi dunia di tengah tantangan-tantangan seperti kelangkaan air atau perubahan iklim.

 

4. Ekonomi pembangunan

Secara luas, ekonomi pembangunan berkaitan dengan perbaikan kehidupan di negara yang penghasilannya masih rendah. Agricultural economic terkait erat dengan hal ini karena pertanian sumber penghasilan di sebagian besar negara berkembang.

 

Baik dalam hal lapangan pekerjaan maupun pendapatan domestik bruto, ekonomi agrikultur berada di garis depan ekonomi pembangunan.

 

Prinsipnya, melalui riset ekonomi pembangunan, ahli ekonomi menunjukkan peran pertanian bagi pembangunan ekonomi, pertumbuhan ekonomi, serta transformasi struktural.

 

Contoh ekonomi agrikultur di Indonesia

Masih terbatasnya sumbangan sektor pertanian terhadap pendapatan bukan semata menjadi tanggung jawab pemerintah, melainkan seluruh masyarakat bisa sama-sama berusaha mendorong perbaikan di sektor ini.

 

Dengan perbaikan, ekonomi agrikultur akan mendorong perbaikan taraf hidup serta pendapatan para petani di Indonesia. Untuk memahami lebih dalam tentang aspek yang dapat didukung, kita perlu menilik contoh ekonomi agrikultur itu sendiri.

 

1. Produk agrikultur

Produksi barang berbahan dasar agrikultur merupakan salah satu contoh komoditas yang potensial. Misalnya, produksi kayu, kulit hewan, dan produk makanan.

 

Sebagai sebuah komoditas, kayu memang sudah tidak diragukan lagi. Produk furnitur berbahan kayu bisa dijual dengan harga sangat tinggi, terlebih bila dilengkapi dengan ukiran eksotis khas Indonesia.

 

Umumnya, produk furnitur berbahan kayu lebih diminati karena kualitasnya yang lebih awet daripada bahan lain. Hal tersebut tentu sebanding dengan harga jualnya.

 

Di samping kayu, kulit binatang yang dijadikan bahan tas ataupun aksesoris fesyen lainnya juga menjadi produk yang cukup diminati pasar. Bahkan, produk dari kulit binatang bisa dihargai puluhan sampai ratusan juta jika sudah diproduksi oleh brand ternama.

 

Meskipun potensinya dari sisi ekonomi besar, produksi kayu dan kulit hewan perlu mempertimbangkan aspek etika serta kelestarian lingkungang. Sebab itu, menggenjot sektor ini harus dilakukan dengan bertanggung jawab.

 

2. Industri kimia

Ada produk-produk agrikultur yang berkaitan dengan industri kimia. Sebut saja kanji, damar, gula, serta alkohol yang merupakan produk industri kimia dari hasil pertanian.

 

Seperti yang telah diketahui, kanji berasal dari tanaman singkong, sedangkan gula bersumber dari tebu. Sementara itu, damar dan alkohol diperoleh dari pengolahan lebih lanjut.

 

Intinya, produk-produk tersebut berasal dari tanaman yang dibudidayakan di perkebunan dalam skala cukup besar. Dari sana, terbentuklah pabrik-pabrik yang merupakan industri kimia. Ketika sudah menjadi pabrik tentunya akan ada banyak lapangan pekerjaan yang terbuka bagi masyarakat.

 

3. Industri serat

Berikutnya, yang menjadi contoh ekonomi agrikultur adalah industri serat. Kamu mungkin familier dengan produk-produk, seperti wol, sutra, dan rami. Produk tersebut merupakan hasil dari industri serat.

 

Di Indonesia memang belum banyak industri yang dapat mengolah bahan serat. Karena itu, bahan-bahan serat kebanyakan diekspor ke luar negeri untuk diolah menjadi suvenir, pakaian, ataupun produk lainnya.

 

4. Tanaman hias dan bunga potong

Sebagai negara tropis yang subur, Indonesia menjadi habitat yang baik untuk aneka bunga serta tanaman hias. Wajar saja apabila tanaman hias dan bunga potong menjadi salah satu sumber pendapatan dari sektor agrikultur.

 

Ada ratusan ribu bunga atau tanaman hias yang bisa ditemukan hanya dari satu spesies saja. Karena itu, ada banyak sekali bunga khas yang bisa dijadikan komoditas dari berbagai daerah di Indonesia.

 

Sayang sekali bila potensi ini tidak dimanfaatkan secara optimal. Menariknya, sejak pandemi terjadi, minat orang terhadap tanaman hias meningkat pesat. Tentunya, hal ini bisa menjadi momen untuk memajukan bisnis tanaman hias ataupun bunga.

 

5. Penjualan bibit

Penjualan bibit tanaman, hewan, ataupun ikan merupakan bagian dari ekonomi agrikultur. Usaha ini juga terbilang potensial sebab bukan termasuk bisnis musiman.

 

Dibandingkan usaha agrikultur lain, bisnis yang satu ini memang tidak terlalu populer. Akan tetapi, dengan pengemasan dan pemasaran yang baik, usaha penjualan bibit mampu mendatangkan pendapatan signifikan.

 

6. Sektor perikanan

Di samping menjadi tempat yang cocok untuk tanaman hias serta aneka bunga, iklim Indonesia juga merupakan habitat yang sesuai bagi berbagai jenis ikan air tawar. Sehubungan dengan itu, sektor perikanan pun merupakan salah satu bisnis agrikultur yang potensial.

 

Menariknya lagi, modal yang dibutuhkan untuk membuat kolam ikan relatif tidak besar. Namun, potensi penghasilan yang bisa didatangkan cukup besar.

 

7. Sektor Peternakan

Tidak hanya sektor perikanan, tetapi peternakan pun merupakan sektor agrikultur yang cukup menjanjikan. Akan tetapi, kamu perlu cermat menentukan hewan yang akan dikembangbiakkan.

 

Salah satu yang cukup populer dan bernilai jual tinggi adalah burung kicau. Cukup banyak peternak burung kicau yang berhasil meraup keuntungan besar dari usaha yang satu ini.

 

Silakan amati tren bisnis yang sedang naik daun, lalu tentukan hewan apa yang akan kamu ternak.

 

8. Obat-obatan

Bisnis obat-obatan menjadi bagian dari mengoptimalkan sektor pertanian atau ekonomi agrikultur. Pastinya, obat-obatan yang dimaksud di sini adalah yang berasal dari tanaman herbal.

 

Sebut saja, industri jamu rumah tangga atau usaha kecil di bidang jamu. Selain itu, kamu juga bisa menjual produk tanaman herbal kering.

 

Sementara itu, ada berbagai rempah yang berpotensi sebagai obat serta dapat dikembangkan menjadi produk lain. Sebut saja, cengkeh dan tembakau yang justru dikembangkan dalam industri rokok.

 

9. Industri bahan bakar

Persoalan bahan bakar mencuri perhatian banyak pihak dalam beberapa dekade terakhir. Baik karena faktor pencemaran lingkungan maupun faktor keberlanjutan. Mengingat bahan bakar utama yang berasal dari minyak bumi atau batu bara bukanlah bahan yang mudah diperbarui.

 

Karena itu, belakangan ini kita mulai mengenal biodiesel yaitu bahan bakar yang berasal dari tanaman atau hewan, seperti bioethanol, biodiesel, dan biogas. Biofuel yang bersumber dari organisme hidup ini merupakan bagian dari ekonomi agrikultur.

 

Bukan hanya berpotensi mengoptimalkan pendapatan dan kondisi ekonomi melalui pertanian, melainkan juga mendukung kelestarian lingkungan melalui pemanfaatan energi terbarukan.

 

Kesimpulan

Ekonomi agrikultur berperan dalam ekonomi pembangunan karena tingkat surplus pertanian yang berkelanjutan merupakan salah satu sumber pertumbuhan teknologi serta perdagangan.

 

 

Sebagai negara yang masyarakatnya banyak bergantung kepada pertanian, tanpa upaya optimalisasi, pendapatan masyarakat kemungkinan besar akan tetap rendah. Di sinilah strategi ekonomi perlu diterapkan.

Dapatkan Inspirasi Terbaru dari majoo

Subscribe untuk dapatkan berita, artikel, dan inspirasi bisnis di email kamu

Footer support

Pustaka majoo

Isi Form dibawah ini untuk download pustaka

format: 62xxxxxxxx
Batal
Icon close

Temukan Paket Paling Tepat untuk Bisnismu

Isi form berikut untuk membantu kami tentukan paket paling sesuai dengan jenis dan skala bisnismu.
solusi bisnis form

+62
Selamat datang di majoo 👋 Hubungi konsultan kami untuk pertanyaan dan info penawaran menarik
whatsapp logo