Banyak orang tertarik membuka usaha sendiri, tetapi merasa kesulitan membangun usaha dari nol, terutama dalam hal branding. Apakah kamu juga demikian? Jika jawabannya adalah iya, kamu bisa mempertimbangkan waralaba atau franchise minimarket.
Pasalnya, waralaba minimarket umumnya sudah memiliki branding yang kuat. Jadi, sebagai pemilik usaha, kamu tidak akan harus membangun citra merek dari awal sebab brand sudah terbentuk.
Kuncinya ialah kamu memilih franchise yang memiliki citra merek baik dan basis pelanggan yang solid. Sebelum membahas berbagai franchise minimarket di Indonesia yang dapat kamu pilih, mari kita bahas terlebih dahulu keunggulannya!
Keuntungan Waralaba Minimarket
Dewasa ini banyak konsumen yang memilih berbelanja di minimarket karena produk-produk di minimarket dianggap lebih terjamin kualitasnya. Penataan barang pun lebih baik sehingga terasa lebih menarik bagi konsumen.
Di samping itu, minimarket sering memberikan banyak promosi untuk konsumen. Ragam promosi ini juga menjadi daya tarik tersendiri bagi konsumen.
Dari sisi pebisnis, minimarket pun memang menawarkan banyak keunggulan dibandingkan model bisnis lain. Berikut ini beberapa keuntungan waralaba minimarket.
Investasi yang relatif aman
Seperti yang sudah diketahui, bisnis franchise adalah sistem kerja sama antara pemilik brand (franchisor) yang memberikan hak penggunaan merek dan sistem operasional kepada pihak penerima lisensi waralaba (franchisee).
Jadi, pihak franchisee atau penerima waralaba dapat menggunakan brand dan sistem operasional dengan penyesuaian dalam implementasi, tanpa mengubah ciri khas yang dimiliki oleh brand tersebut.
Nah, karena brand sudah terbentuk, biasanya minimarket dengan sistem franchise sudah memiliki basis pelanggan tersendiri. Di samping itu, sistem operasional pun sudah jelas sehingga pengelolaan bisnis sudah tertata.
Kondisi tersebut menjadikan franchise minimarket sebagai pilihan investasi yang aman. Rata-rata gerai minimarket tersebut berusia cukup panjang dan jarang sekali yang tidak berhasil.
Omzet lebih stabil
Keunggulan lain dari bisnis minimarket secara waralaba ialah omzet yang kamu peroleh cenderung stabil.
Rata-rata minimarket menjual produk kebutuhan harian. Karena itu, bisnis ini hampir tidak terdampak oleh tren. Berbeda dengan sektor lain, misalnya waralaba makanan dan minuman yang mungkin tinggi atau rendahnya omzet masih dipengaruhi tren.
Sementara itu, produk di minimarket mulai dari sabun, detergen untuk mencuci pakaian, hingga minyak goreng. Apa pun yang sedang tren di tengah masyarakat, barang-barang tersebut tetap memiliki demand.
Maka dari itu, omzet waralaba minimarket cenderung lebih stabil. Memang nominal ‘stabil’ tersebut mungkin berbeda antara satu minimarket dengan minimarket lainnya.
Sebut saja, sebuah minimarket mungkin mempunyai omzet antara 3-5 juta per bulan, sedangkan minimarket lain omzetnya berkisar pada angka 8-14 juta.
Waktu break event point yang lebih jelas
Sebagian besar bisnis merupakan wajib pajak badan usaha, termasuk minimarket dengan sistem franchise. Namun, khusus pajak penghasilan (PPh final) yang dikenakan untuk franchise minimarket di Indonesia terbilang kecil, yaitu 0,5%.
Dengan demikian, pemilik usaha minimarket bisa memperoleh keuntungan hingga lebih dari 10%. Skema seperti ini membuat rata-rata minimarket bisa mendapatkan keuntungan yang relatif besar dan mendorong percepatan kembalinya modal awal (break event point).
Setiap merek minimarket tentu menawarkan proyeksi yang berbeda-beda. Sebagai gambaran saja, jika kamu membuka bisnis minimarket dengan sistem waralaba dan modal awal sekitar 300 juta rupiah, lalu pendapatan per bulan sekitar 7 juta rupiah, maka kamu akan mencapai break event point (BEP) dalam waktu kurang lebih 2 tahun 3 bulan.
Baca Juga: Ingin Memiliki Franchise Es Krim? Cari Tahu Infonya, di Sini!
Ketahui Biaya Minimarket Franchise
Setelah kamu mengetahui keuntungan dari menjalankan bisnis minimarket secara waralaba, tentu kamu perlu mengetahui berapa biaya atau modal yang dibutuhkan untuk menjalankan bisnis tersebut? Mari kita ulas biaya minimarket franchise yang populer di Indonesia!
Waralaba Alfamart
Berbicara minimarket yang populer di Indonesia, Alfamart tentu harus masuk dalam daftar tersebut. Bisnis waralaba yang satu ini tercatat sudah memiliki 15.400 gerai pada 2020 yang tersebar di seluruh Indonesia.
Waralaba Alfamart dikenal cukup menguntungkan karena merek dagangnya sudah sangat populer. Belum lagi, baru-baru ini Alfamart menambahkan fasilitas kafe di gerainya. Sebuah terobosan yang menjadi revenue stream tambahan.
Adapun biaya yang dibutuhkan untuk menjadi mitra Alfamart terbagi ke dalam beberapa kategori, yaitu:
300 juta rupiah: Franchisee memperoleh 9 rak dan 1200 buah produk, dengan syarat area sebesar 30 meter persegi.
350 juta rupiah: Franchisee mendapatkan 18 rak 1600 produk, dengan syarat area sebesar 60 meter persegi.
450 juta rupiah: Franchisee memperoleh 36 rak dan 3800 produk, dengan syarat area sebesar 80 meter persegi.
500 juta rupiah: Franchisee mendapat 45 rak dan 4500 buah produk, dengan syarat area sebesar 100 meter persegi.
Biaya di atas sudah termasuk franchise fee sebesar 45 juta rupiah dengan kontrak selama 5 tahun. Lebih dari itu, biaya di atas juga mencakup peralatan gerai, air conditioner, pemasangan instalasi listrik, shop sign, perizinan gerai, hingga mesin cash register lengkap dengan sistem informasinya.
Waralaba Indomaret
Nah, berdekatan dengan Alfamart, biasanya hampir selalu ada juga minimarket yang satu ini, yaitu Indomaret. Sebagai pesaing utama Alfamart, popularitas Indomaret pun sangat tinggi.
Tak hanya hadir dengan gerai minimarket, Indomaret juga melebarkan sayap bisnisnya melalui Klik Indomaret, Indomaret Point, dan dompetiSaku. Indomaret juga menyediakan fasilitas kafe di gerainya yang menyajikan kopi giling dan aneka roti.
Adapun biaya yang kamu butuhkan untuk bisa menjadi mitra Indomaret sekitar 393,5 juta rupiah. Biaya tersebut sudah termasuk franchise fee selama 5 tahun sebesar 36 juta rupiah dan biaya promosi dan pembukaan minimarket sebesar 9,5 juta rupiah.
Tak hanya itu, tetapi biaya modal tersebut juga termasuk biaya renovasi sebesar 170 juta rupiah serta biaya peralatan elektronik dan non-elektronik sesuai tipe toko sebesar 178 juta rupiah. Namun, biaya modal tersebut belum termasuk biaya sewa bangunan atau lahan.
Baca Juga: Franchise Laundry: Dari Kelebihan Sampai Cara Bukanya
Waralaba Yomart
Tak seperti Alfamart dan Indomaret yang cakupannya sudah hampir di setiap penjuru Indonesia, waralaba Yomart baru tersebar masif di sebagian daerah Jawa Barat.
Kini Yomart sudah hadir di Bogor, Sukabumi, Karawang, Purwakarta, Subang, Bandung Barat, Cimahi, Bandung, Sumedang, Garut, Tasikmalaya, Ciamis, Indramayu, Majalengka, dan Cirebon.
Meskipun begitu, bagi warga Bandung dan Jawa Barat, Yomart menjadi brand yang ada dalam top of mind konsumen.
Jika kamu tertarik menjadi mitra franchise minimarket ini, kamu perlu menyiapkan dana sebesar 150-450 juta rupiah.
Di luar ketiga brand minimarket di atas, sebetulnya cukup banyak merek lain yang bisa kamu pertimbangkan, seperti Lotte, Rajawali Mart, dan LeuMart. Ketiga merek minimarket ini termasuk franchise minimarket murah sebab biaya franchise yang perlu Anda siapkan berkisar antara 70-150 juta rupiah.
Cukup jauh di bawah biaya merek waralaba populer di atas. Akan tetapi, kamu juga mungkin perlu mengelola ekspektasi bila memutuskan bermitra dengan waralaba yang biayanya ekonomis dan belum terlalu populer. Artinya, citra brand yang dimiliki minimarket tersebut belum sekuat merek minimarket yang leading di pasaran saat ini.
Di samping memilih merek yang sudah mapan, pastikan juga usaha minimarket pilihanmu menggunakan sistem informasi atau aplikasi kasir yang bisa diandalkan, ya!
Sumber:
https://evermos.com/home/panduan/franchise/minimarket/
https://beritadiy.pikiran-rakyat.com/ekonomi/pr-706720177/franchise-alfamart-berapa-ini-perhitungan-keuntungan-dan-proses-buka-toko-cek-harga-modal-awal?page=all