200 Istilah Akuntansi dalam Bahasa Inggris dan Penjelasannya

Penulis Dini N. Rizeki
11 December 2024

article thumbnail

Istilah akuntansi dalam bahasa Inggris adalah hal yang sangat penting bagi para profesional di bidang keuangan, terutama dalam dunia bisnis. Banyak referensi, literatur, dan perangkat lunak akuntansi yang menggunakan bahasa Inggris sebagai bahasa utama. 


Oleh karena itu, pemahaman yang baik tentang istilah-istilah ini dapat membantu mengakses informasi dengan lebih efisien dan mengurangi potensi kesalahan dalam praktik akuntansi. Mengetahui istilah-istilah ini tidak hanya penting bagi mereka yang bekerja di bidang akuntansi, tetapi juga bagi siapa saja yang ingin memahami lebih dalam tentang pengelolaan keuangan dan laporan keuangan.


Dalam artikel ini, kita akan membahas berbagai istilah akuntansi yang sering digunakan, baik dalam konteks lokal maupun internasional, beserta arti dan penjelasan singkatnya. 

Apa yang Dimaksud dengan Akuntansi?

Sebelum membahas istilah akuntansi dalam bahasa Inggris, sebaiknya pahami terlebih dahulu apa itu akuntansi.


Apa yang dimaksud dengan akuntansi adalah suatu disiplin ilmu yang berfokus pada pencatatan, pengklasifikasian, dan pelaporan informasi keuangan suatu entitas, baik itu perusahaan, lembaga, maupun individu.   


Tujuan utama akuntansi adalah untuk menyediakan informasi yang berguna dalam pengambilan keputusan ekonomi oleh pihak yang berkepentingan, seperti manajer, investor, dan pemerintah. Akuntansi bisa dibagi menjadi berbagai cabang, seperti akuntansi keuangan, akuntansi biaya, dan akuntansi manajerial.


Arti akuntansi bukan hanya tentang angka; ini juga mencerminkan kinerja dan kesehatan keuangan yang menjadi dasar untuk masa depan sebuah organisasi. 

Mengapa Istilah Akuntansi Penting?

Sebagai salah satu aspek penting dalam dunia bisnis dan keuangan, akuntansi memiliki banyak istilah yang digunakan dalam setiap praktiknya. Bagi para profesional atau mahasiswa akuntansi, memahami istilah akuntansi dalam bahasa Inggris sangat penting. 


Dalam dunia yang semakin global dan terhubung, banyak sumber daya yang tersedia dalam bahasa Inggris, terutama di bidang akuntansi. Oleh karena itu, penting untuk menguasai berbagai istilah akuntansi agar bisa mengakses informasi dengan lebih mudah. Beberapa istilah mungkin terdengar asing, tetapi memahami arti dan penerapannya akan membantu kamu untuk bekerja lebih efisien.


Ada berapa istilah akuntansi yang harus dipahami?

200 Istilah Akuntansi dalam Bahasa Inggris Beserta Penjelasannya

Ada berapa istilah akuntansi yang harus dipahami? Tentunya lebih dari seratus istilah. Mengetahui ratusan istilah akuntansi dalam bahasa Inggris beserta penjelasannya akan membantu siapa saja yang terlibat dalam akuntansi untuk bekerja lebih efisien dan efektif. Istilah-istilah ini mencakup segala sesuatu mulai dari laporan keuangan hingga pajak, pengelolaan utang, hingga penilaian investasi.


Berikut adalah 200 istilah akuntansi dalam bahasa Inggris beserta penjelasannya yang perlu dipahami oleh para profesional di bidang ini:

  1. Accounting Period: Periode waktu yang digunakan untuk menyusun laporan keuangan, biasanya tahunan atau kuartalan.

  2. Accounts: Rekening atau akun yang mencatat transaksi keuangan dalam perusahaan.

  3. Accounts Payable (AP): Kewajiban perusahaan kepada pemasok untuk membayar barang atau jasa yang telah diterima.

  4. Accounts Receivable (AR): Piutang perusahaan yang berasal dari transaksi penjualan kredit.

  5. Accrual Accounting: Metode akuntansi yang mencatat transaksi saat terjadinya, bukan saat pembayaran dilakukan.

  6. Accrued Expenses: Pengeluaran yang sudah terjadi namun belum dibayar atau dicatat.

  7. Accrued Income: Pendapatan yang telah diperoleh tetapi belum diterima.

  8. Adverse Opinion: Opini Tidak Menguntungkan, opini auditor yang menyatakan bahwa laporan keuangan tidak menyajikan gambaran yang wajar sesuai dengan standar akuntansi yang berlaku.

  9. Allowance for Doubtful Accounts: Cadangan untuk piutang yang tidak dapat ditagih.

  10. Amortization: Proses pengalokasian biaya suatu aset tak berwujud selama masa manfaatnya.

  11. Amortization Schedule: Jadwal pembayaran angsuran pinjaman atau pengalokasian biaya aset tak berwujud.

  12. Arbitrage: Arbitrase, strategi keuangan yang melibatkan membeli dan menjual aset yang sama di pasar yang berbeda untuk mendapatkan keuntungan dari perbedaan harga.

  13. Asset: Sumber milik perusahaan yang bernilai ekonomi.

  14. Asset Allocation: Pembagian investasi ke dalam berbagai jenis aset untuk mengurangi risiko.

  15. Asset Liability Matching: Strategi untuk menyeimbangkan aset dan kewajiban untuk mengelola likuiditas.

  16. Audit: Proses pemeriksaan independen terhadap laporan keuangan perusahaan.

  17. Bad Debt: Piutang yang tidak dapat ditagih dari pelanggan.

  18. Balance Sheet: Laporan keuangan yang menggambarkan posisi keuangan perusahaan pada suatu titik waktu.

  19. Bank Loan: Pinjaman yang diberikan oleh bank kepada perusahaan.

  20. Bank Loan Statement: Pernyataan yang menunjukkan rincian pinjaman yang diberikan oleh bank.

  21. Bank Reconciliation: Proses memeriksa dan mencocokkan catatan transaksi bank dengan catatan perusahaan.

  22. Bill of Exchange: Surat Perintah Pembayaran yang digunakan untuk memfasilitasi pembayaran antara dua pihak yang terlibat dalam perdagangan internasional.

  23. Bond: Surat utang yang diterbitkan oleh perusahaan atau pemerintah untuk mendapatkan dana.

  24. Bookkeeping: Proses pencatatan transaksi keuangan perusahaan secara sistematis.

  25. Break Even Point: Titik impas, yaitu saat total pendapatan sama dengan total biaya.

  26. Budget: Rencana keuangan yang menunjukkan perkiraan pendapatan dan pengeluaran perusahaan dalam periode tertentu.

  27. Capital: Sumber daya keuangan yang digunakan oleh perusahaan untuk membiayai kegiatan operasional dan investasi.

  28. Capital Expenditure: Pengeluaran untuk pembelian atau perbaikan aset tetap yang digunakan dalam operasi bisnis.

  29. Capital Gain: Keuntungan yang diperoleh dari penjualan aset, seperti saham atau properti.

  30. Capital Loss: Kerugian yang timbul dari penjualan aset dengan harga lebih rendah dari harga perolehannya.

  31. Capital Stock: Saham yang diterbitkan oleh perusahaan untuk mendapatkan modal.

  32. Cash Basis: Metode akuntansi yang mencatat transaksi hanya saat pembayaran dilakukan.

  33. Cash Basis Accounting: Metode akuntansi yang mencatat transaksi hanya saat pembayaran atau penerimaan kas dilakukan.

  34. Cash Equivalent: Aset yang dapat dengan mudah diuangkan atau dicairkan dalam waktu singkat.

  35. Cash Flow: Arus kas yang mengalir masuk dan keluar dari perusahaan.

  36. Chart of Accounts: Daftar lengkap dari semua akun yang digunakan dalam sistem akuntansi perusahaan.

  37. Closing Balance: Saldo akhir pada periode akuntansi tertentu setelah semua transaksi dicatat.

  38. Closing Entries: Entitas yang digunakan untuk menutup akun sementara pada akhir periode akuntansi.

  39. Common Stock: Jenis saham yang memberikan hak suara dan hak atas dividen perusahaan.

  40. Compensating Balance: Saldo Kompensasi, jumlah tertentu yang disimpan di bank untuk memenuhi syarat pinjaman atau sebagai jaminan terhadap utang yang ada.

  41. Consolidated Financial Statements: Laporan keuangan yang menggabungkan entitas anak dan induk.

  42. Contract Asset: Aset yang timbul dari kontrak yang menunjukkan hak untuk menerima pembayaran di masa depan.

  43. Contract Liability: Kewajiban yang timbul dari kontrak yang menunjukkan kewajiban untuk menyerahkan barang atau jasa di masa depan.

  44. Contingent Liability: Kewajiban yang tergantung pada kejadian tertentu di masa depan.

  45. Cost Accounting: Proses pengumpulan, analisis, dan alokasi biaya untuk tujuan pengendalian biaya dan pengambilan keputusan.

  46. Cost Behavior: Pola atau sifat perubahan biaya terhadap tingkat aktivitas atau volume produksi.

  47. Cost Center: Bagian dari perusahaan yang bertanggung jawab atas pengeluaran biaya, bukan pendapatan.

  48. Cost of Capital: Biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh dana yang digunakan untuk investasi atau pembiayaan.

  49. Cost of Goods Sold (COGS): Biaya yang dikeluarkan perusahaan untuk memproduksi barang yang dijual.

  50. Cost of Sales: Biaya langsung yang terkait dengan produksi barang atau jasa yang dijual.

  51. Credit: Pencatatan transaksi yang mengurangi jumlah akun tertentu, seperti akun kewajiban.

  52. Credit Note: Dokumen yang diterbitkan oleh pemasok untuk mengurangi jumlah utang pembeli.

  53. Cumulative Preferred Stock: Jenis saham preferen yang memiliki hak untuk menerima dividen yang belum dibayar di masa depan.

  54. Current Assets: Aset yang diharapkan dapat dikonversi menjadi kas atau digunakan dalam satu tahun.

  55. Current Liabilities: Suatu kewajiban yang dibayar secara penuh dalam satu tahun.

  56. Current Ratio: Rasio mengukur kemampuan perusahaan untuk membayar kewajiban jangka pendek dengan aset lancarnya.

  57. Custodian: Pihak yang bertanggung jawab atas pengelolaan aset atau dana perusahaan.

  58. Debit: Pencatatan transaksi yang menambah jumlah akun tertentu, seperti akun aset.

  59. Debt-to-Equity Ratio: Rasio yang mengukur perbandingan antara total utang perusahaan dengan ekuitasnya.

  60. Debt Financing: Pembiayaan yang diperoleh perusahaan melalui pinjaman atau penerbitan obligasi.

  61. Debt Service: Pembayaran bunga dan pokok atas utang yang harus dibayar oleh perusahaan.

  62. Deferred Tax: Pajak yang diakui tetapi belum dibayar karena perbedaan antara pelaporan pajak dan akuntansi.

  63. Depreciable Assets: Aset yang nilainya berkurang seiring waktu karena penggunaan atau keausan.

  64. Depreciation: Pengalokasian biaya suatu aset tetap yang digunakan dalam operasional perusahaan.

  65. Depreciation Expense: Beban yang diakui perusahaan terkait dengan penurunan nilai aset tetap.

  66. Direct Cost: Biaya yang dapat langsung ditelusuri ke produk atau layanan tertentu.

  67. Discounted Cash Flow (DCF): Metode valuasi yang menghitung nilai sekarang dari aliran kas masa depan yang diharapkan.

  68. Dividend Payout Ratio: Rasio Pembayaran Dividen, rasio yang menunjukkan berapa banyak laba yang dibagikan kepada pemegang saham dalam bentuk dividen.

  69. Dividend Yield: Rasio yang mengukur pendapatan dividen yang dihasilkan oleh saham terhadap harga saham.

  70. Dividends: Pembayaran dari perusahaan kepada pemegang saham dari keuntungan yang diperoleh.

  71. Double-Entry Bookkeeping: Sistem akuntansi yang mencatat setiap transaksi dengan dua entri, satu debit dan satu kredit.

  72. Double-Entry System: Sistem pencatatan akuntansi yang mengharuskan setiap transaksi dicatat dalam dua akun, yaitu debit dan kredit.

  73. Due Diligence: Proses penyelidikan yang dilakukan oleh perusahaan sebelum melakukan investasi atau akuisisi.

  74. Earnings Before Interest and Taxes (EBIT): Laba perusahaan sebelum dikurangi dengan biaya bunga dan pajak.

  75. Earnings Before Taxes (EBT): Laba perusahaan sebelum pajak.

  76. Earnings Per Share (EPS): Laba bersih perusahaan dibagi dengan jumlah saham beredar.

  77. Economic Value Added (EVA): Ukuran kinerja perusahaan yang menunjukkan laba bersih setelah biaya modal.

  78. Effective Interest Rate: Tingkat bunga yang dihitung berdasarkan biaya total utang atau investasi, termasuk bunga dan biaya lainnya.

  79. Equity: Nilai kepemilikan pemegang saham dalam perusahaan setelah dikurangi dengan kewajiban.

  80. Equity Financing: Pendanaan yang diperoleh perusahaan melalui penerbitan saham.

  81. Equity Method: Metode akuntansi yang digunakan untuk mencatat investasi dalam entitas asosiasi.

  82. Escrow: Rekening atau dana yang disimpan oleh pihak ketiga hingga kondisi tertentu dipenuhi.

  83. Excess of Revenue Over Expenses: Keuntungan yang diperoleh perusahaan ketika pendapatan lebih besar daripada pengeluaran.

  84. Expected Credit Loss (ECL): Kerugian yang diharapkan dari piutang yang tidak dapat ditagih.

  85. Expense: Biaya yang dikeluarkan untuk menjalankan operasional atau kegiatan bisnis.

  86. Fair Value: Nilai Wajar, nilai suatu aset atau kewajiban berdasarkan harga yang dapat diterima atau dibayar dalam transaksi pasar terbuka.

  87. Finance Lease: Sewa yang melibatkan transfer kepemilikan aset kepada penyewa pada akhir periode sewa.

  88. Financial Leverage: Penggunaan utang untuk membiayai operasi atau ekspansi bisnis.

  89. Financial Management: Proses perencanaan, pengorganisasian, dan pengendalian keuangan perusahaan.

  90. Financial Ratio: Rasio yang digunakan untuk menilai kinerja dan posisi keuangan perusahaan.

  91. Financial Statement: Laporan keuangan yang menggambarkan kinerja dan posisi keuangan perusahaan.

  92. Fixed Assets: Aset yang dimiliki perusahaan yang digunakan dalam operasi bisnis dan tidak dimaksudkan untuk dijual.

  93. Fixed Cost: Biaya yang tetap dan tidak berubah meskipun volume produksi atau penjualan berubah.

  94. Fixed Rate Loan: Pinjaman dengan tingkat bunga yang tetap selama masa pinjaman.

  95. Floating-Rate Loan: Pinjaman dengan tingkat bunga yang dapat berubah sesuai dengan kondisi pasar.

  96. Forecasting: Proses meramalkan kinerja masa depan perusahaan berdasarkan data dan tren historis.

  97. Foreign Exchange: Proses membeli dan menjual mata uang asing.

  98. Foreign Subsidiary: Anak perusahaan yang didirikan di luar negara asal perusahaan induk.

  99. Franchise: Model bisnis di mana pemilik hak cipta (franchisor) memberikan izin kepada pihak lain untuk menjual produk atau layanan.

  100. General Journal: Buku catatan yang digunakan untuk mencatat semua transaksi perusahaan dalam urutan kronologis.

  101. General Ledger (GL): Buku besar yang mencatat semua transaksi perusahaan.

  102. Goodwill: Nilai lebih yang dibayar untuk perusahaan atau aset yang lebih dari nilai pasar wajar aset yang diakuisisi.

  103. Gross Margin: Selisih antara pendapatan dan biaya barang yang dijual.

  104. Gross Profit: Laba yang diperoleh perusahaan setelah dikurangi dengan biaya langsung produksi barang atau jasa.

  105. Gross Profit Margin: Persentase dari laba kotor terhadap pendapatan, yang menunjukkan efisiensi dalam produksi dan penjualan.

  106. Hedge: Strategi untuk mengurangi risiko kerugian akibat perubahan harga aset atau nilai tukar mata uang.

  107. Impairment - Penurunan Nilai, penurunan nilai aset tetap atau aset tidak berwujud yang dapat menyebabkan kerugian.

  108. Impairment Loss: Kerugian yang diakui akibat penurunan nilai suatu aset.

  109. Income: Pendapatan yang diperoleh oleh suatu entitas, baik individu maupun perusahaan, selama periode tertentu.

  110. Income from Operations: Pendapatan yang diperoleh dari aktivitas bisnis inti perusahaan.

  111. Income Statement: Laporan yang menunjukkan kinerja perusahaan dalam suatu periode waktu, termasuk pendapatan, biaya, dan laba.

  112. Income Tax: Pajak yang dibayar oleh perusahaan berdasarkan pendapatan yang diperoleh.

  113. Income Tax Expense: Biaya yang dibayar oleh perusahaan atas pajak penghasilan berdasarkan pendapatan.

  114. Independent Auditor: Auditor eksternal yang melakukan pemeriksaan laporan keuangan perusahaan.

  115. Indirect Costs: Biaya yang tidak dapat langsung dikaitkan dengan produk atau layanan tertentu, seperti biaya administrasi.

  116. Inflation: Kenaikan harga barang dan jasa secara umum yang dapat mempengaruhi nilai uang dan biaya operasional perusahaan.

  117. Inflation Rate: Tingkat perubahan harga barang dan jasa dalam ekonomi dari waktu ke waktu.

  118. Initial Public Offering (IPO): Penawaran saham pertama kali perusahaan kepada publik.

  119. Installment Loan: Pinjaman yang dibayar dalam cicilan periodik.

  120. Intangible Assets: Aset yang tidak berwujud, seperti hak paten atau merek dagang.

  121. Interest: Biaya yang dibayar perusahaan atas penggunaan dana yang dipinjam.

  122. Internal Rate of Return (IRR): Tingkat pengembalian investasi yang diharapkan dari suatu proyek atau investasi.

  123. Inventory: Barang yang dimiliki perusahaan untuk dijual atau digunakan dalam produksi.

  124. Inventory Turnover: Rasio yang menunjukkan seberapa cepat perusahaan mengubah persediaannya menjadi penjualan.

  125. Invoice: Faktur yang diterbitkan oleh penjual untuk meminta pembayaran dari pembeli.

  126. Joint Venture: Kerja sama antara dua atau lebih perusahaan untuk menjalankan bisnis tertentu.

  127. Journal Entry: Catatan transaksi yang mencatat debet dan kredit dalam akun yang relevan.

  128. Joint Stock Company: Perusahaan yang kepemilikannya dibagi dalam bentuk saham yang dapat diperdagangkan.

  129. Key Performance Indicator: Indikator yang digunakan untuk mengukur kinerja perusahaan.

  130. Leasehold Improvement: Perbaikan atau modifikasi yang dilakukan pada properti sewaan.

  131. Ledger: Buku besar yang mencatat seluruh transaksi keuangan perusahaan.

  132. Letter of Credit: Dokumen yang diterbitkan oleh bank yang memberikan jaminan pembayaran kepada pemasok jika ketentuan tertentu dipenuhi.

  133. Liability: Kewajiban perusahaan yang harus dibayar di masa depan.

  134. Liquidity Ratio: Rasio yang mengukur kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban jangka pendeknya.

  135. Loan: Pinjaman yang diberikan untuk kebutuhan bisnis maupun individu.

  136. Loan Amortization: Pembayaran cicilan pinjaman yang terdiri dari bunga dan pokok utang.

  137. Long Term Debt: Kewajiban perusahaan yang jatuh tempo lebih dari satu tahun.

  138. Long Term Liabilities: Kewajiban yang jatuh tempo lebih dari satu tahun.

  139. Loss on Sale of Asset: Kerugian yang timbul dari penjualan aset dengan harga yang lebih rendah dari nilai tercatatnya.

  140. Marginal Cost: Biaya tambahan untuk memproduksi produk tambahan.

  141. Market Value: Nilai pasar suatu aset atau saham berdasarkan harga yang ditawarkan di pasar.

  142. Materiality Principle: Prinsip akuntansi yang menyatakan bahwa hanya informasi yang signifikan yang perlu diungkapkan dalam laporan keuangan.

  143. Merger: Proses penggabungan dua perusahaan menjadi satu entitas baru.

  144. Net Income: Laba bersih yang diperoleh perusahaan setelah dikurangi dengan semua biaya dan pajak.

  145. Net Present Value (NPV): Nilai sekarang dari aliran kas masa depan yang diharapkan, dikurangi dengan biaya investasi awal.

  146. Net Profit: Laba bersih yang dihasilkan setelah dikurangi dengan semua biaya dan pajak.

  147. Net Sales: Pendapatan yang diperoleh setelah dikurangi dengan retur dan potongan penjualan.

  148. Net Worth: Selisih antara total aset dan total kewajiban suatu perusahaan atau individu.

  149. Operating Expenses: Biaya yang dikeluarkan perusahaan untuk menjalankan operasional sehari-hari.

  150. Operating Income: Laba yang diperoleh dari aktivitas operasional perusahaan, sebelum biaya non-operasional dan pajak.

  151. Operating Lease: Sewa yang digunakan untuk penggunaan aset jangka pendek.

  152. Operating Profit: Laba yang diperoleh dari aktivitas operasional perusahaan.

  153. Operating Risk: Risiko yang terkait dengan operasi harian perusahaan.

  154. Overhead: Biaya yang tidak langsung terkait dengan produksi, seperti biaya administrasi dan fasilitas.

  155. Owner's Equity: Ekuitas pemilik yang merupakan selisih antara aset dan kewajiban perusahaan.

  156. Par Value: Nilai nominal dari saham yang diterbitkan oleh perusahaan.

  157. Payroll: Daftar gaji dan tunjangan yang dibayarkan kepada karyawan.

  158. Petty Cash: Uang tunai yang disiapkan untuk kebutuhan transaksi kecil dalam perusahaan.

  159. Percentage of Completion Method: Metode akuntansi yang digunakan untuk pengakuan pendapatan pada kontrak jangka panjang berdasarkan kemajuan proyek.

  160. Prepaid Expenses: Biaya yang dibayar di muka namun diakui sebagai beban pada periode yang akan datang.

  161. Profit and Loss Statement: Laporan yang menunjukkan laba atau rugi yang diperoleh perusahaan selama suatu periode.

  162. Profit and Loss Statement: Laporan yang merinci pendapatan, biaya, dan laba atau rugi selama periode tertentu.

  163. Profit Margin: Rasio yang menunjukkan seberapa besar keuntungan yang diperoleh dari pendapatan penjualan.

  164. Profitability Ratio: Rasio yang mengukur kemampuan perusahaan untuk menghasilkan keuntungan dari penjualannya.

  165. Progressive Tax: Pajak yang persentasenya meningkat seiring dengan peningkatan penghasilan.

  166. Property, Plant, and Equipment (PPE): Aset tetap yang digunakan dalam operasi bisnis seperti tanah, gedung, dan mesin.

  167. Provision: Cadangan yang disisihkan untuk kewajiban yang diharapkan tetapi tidak pasti.

  168. Proxy Statement: Pernyataan yang digunakan untuk memberikan kuasa kepada pihak lain untuk mewakili pemegang saham dalam rapat.

  169. Purchase Order: Dokumen yang diterbitkan oleh perusahaan untuk memesan barang atau jasa dari pemasok.

  170. Quick Ratio: Rasio yang mengukur kemampuan perusahaan untuk membayar kewajiban jangka pendek tanpa memperhitungkan persediaan.

  171. Realized Gain/Loss: Keuntungan atau kerugian yang tercatat setelah transaksi aset selesai.

  172. Receivables Turnover - Perputaran Piutang, rasio yang menunjukkan seberapa cepat perusahaan mengumpulkan piutang usaha dari pelanggan.

  173. Reconciliation: Proses pencocokan dan penyesuaian antara dua set catatan keuangan.

  174. Retained Earnings: Keuntungan yang tidak dibagikan sebagai dividen dan disimpan untuk investasi atau pengurangan utang.

  175. Revaluation: Penyesuaian nilai aset untuk mencocokkan nilai pasar atau nilai yang lebih tepat.

  176. Revenue: Pendapatan yang diperoleh perusahaan dari aktivitas bisnis utamanya.

  177. Revenue Recognition: Prinsip akuntansi yang mengatur kapan pendapatan dapat diakui.

  178. Sales Revenue: Pendapatan yang diperoleh perusahaan dari penjualan barang atau jasa.

  179. Salaries Payable: Kewajiban perusahaan untuk membayar gaji kepada karyawan.

  180. Short-term Debt: Kewajiban yang harus dibayar dalam waktu kurang dari satu tahun.

  181. Standard Cost: Biaya yang telah ditentukan sebelumnya yang digunakan untuk mengukur efisiensi dalam produksi.

  182. Statement of Cash Flows: Laporan keuangan yang menunjukkan arus kas masuk dan keluar dari perusahaan.

  183. Statement of Changes in Equity: Laporan yang menunjukkan perubahan dalam ekuitas pemegang saham selama periode tertentu.

  184. Stock: Saham perusahaan yang diterbitkan dan diperdagangkan.

  185. Stockholders' Equity: Selisih antara aset dan kewajiban yang menunjukkan nilai perusahaan bagi pemegang saham.

  186. Subledger - Buku Pembantu, catatan rinci yang mendukung akun utama dalam buku besar, seperti buku pembantu piutang atau utang.

  187. Subsidy: Bantuan keuangan yang diberikan oleh pemerintah atau pihak ketiga kepada perusahaan.

  188. Tangible Assets - Aset Berwujud, aset yang memiliki bentuk fisik dan dapat dilihat, seperti gedung, kendaraan, dan mesin.

  189. Taxable Income: Pendapatan yang dikenakan pajak setelah dikurangi dengan pengeluaran dan potongan yang diizinkan.

  190. Trial Balance: Daftar akun yang mencatat semua transaksi untuk memastikan keseimbangan debit dan kredit.

  191. Unearned Revenue: Pendapatan yang diterima di muka untuk barang atau jasa yang akan diberikan di masa depan.

  192. Unpaid Taxes: Pajak yang belum dibayar oleh perusahaan.

  193. Unrealized Gain/Loss: Keuntungan atau kerugian yang belum direalisasikan dari perubahan nilai aset yang belum dijual.

  194. Variable Costs: Biaya yang berubah sesuai dengan tingkat produksi atau volume penjualan.

  195. Wages Payable: Kewajiban untuk membayar gaji karyawan yang belum dibayar.

  196. Write Off: Menghapus atau menurunkan nilai aset atau piutang yang dianggap tidak dapat dipulihkan.

  197. Working Capital: Modal kerja yang digunakan untuk membiayai operasi harian perusahaan.

  198. Yields - Hasil, rasio yang menunjukkan seberapa besar pendapatan yang dihasilkan dari investasi atau modal.

  199. Z-Score - Skor Z, indikator yang digunakan untuk memprediksi kemungkinan kebangkrutan perusahaan berdasarkan analisis rasio keuangan.

  200. Zero Based Budgeting: Proses penganggaran yang dimulai dari nol, dengan setiap pengeluaran harus dibenarkan setiap periode anggaran.

Kesimpulan

Pemahaman terhadap istilah akuntansi dalam bahasa Inggris sangat penting bagi siapa saja yang terlibat dalam pengelolaan keuangan, baik di tingkat profesional maupun pemula. Dengan menguasai istilah-istilah dasar dalam akuntansi, kamu akan dapat bekerja lebih efektif, mengakses literatur internasional, dan membuat keputusan yang lebih baik dalam hal keuangan. 


Tidak cuma itu, penggunaan teknologi juga semakin memudahkan dalam mengelola laporan keuangan. Salah satu aplikasi yang bisa membantu kamu dalam hal ini adalah majoo, aplikasi keuangan yang memudahkan pencatatan transaksi, laporan keuangan, dan pengelolaan bisnis secara otomatis. Dengan memadukan pemahaman istilah akuntansi dan penggunaan aplikasi majoo, kamu dapat memastikan bahwa pengelolaan keuangan bisnis berjalan dengan lebih lancar dan terstruktur.

Dapatkan Inspirasi Terbaru dari majoo

Subscribe untuk dapatkan berita, artikel, dan inspirasi bisnis di email kamu

Footer support

Pustaka majoo

Isi Form dibawah ini untuk download pustaka

format: 62xxxxxxxx
Batal
Icon close

Temukan Paket Paling Tepat untuk Bisnismu

Isi form berikut untuk membantu kami tentukan paket paling sesuai dengan jenis dan skala bisnismu.
solusi bisnis form

+62
Selamat datang di majoo 👋 Hubungi konsultan kami untuk pertanyaan dan info penawaran menarik
whatsapp logo