Komunikasi bisnis adalah kegiatan utama yang tak boleh sampai ditinggalkan dalam menjalankan suatu usaha. Terasa sedikit sia-sia jika seseorang memiliki produk atau jasa yang sangat menarik untuk ditawarkan, memiliki tempat usaha di area yang strategis, dan telah menyusun strategi bisnis yang matang, tetapi tidak begitu memedulikan cara untuk mengomunikasikan produk serta jasa yang ingin dipasarkannya tersebut.
Apa pengertian komunikasi bisnis sebenarnya? Mengapa aspek atau kegiatan bisnis yang satu ini menjadi komponen yang krusial dalam menjalankan bisnis?
Pengertian Komunikasi Bisnis
Terkait pengertian komunikasi bisnis, ada beberapa pandangan dari beberapa ahli yang dapat digunakan.
Menurut Bernard Rosenbalt, komunikasi bisnis adalah suatu tindakan pertukaran informasi, gagasan atau opini, instruksi, dan sebagainya, yang disampaikan secara personal maupun nonpersonal melalui simbol, perlambangan, dan sinyal untuk mencapai target bisnis yang telah ditetapkan. Pengertian ini dituangkan oleh Rosenbalt dalam buku terbitan tahun 1977 berjudul Communication in Business.
Tak jauh berbeda dengan Rosenbalt, dalam bukunya yang berjudul Public Opinion, William Albig menjabarkan pengertian komunikasi bisnis sebagai proses pertukaran informasi, gagasan, pendapat, dan instruksi yang memiliki target tertentu dan disajikan secara personal maupun impersonal melalui lambang atau sinyal.
Selain dua pengertian, ada juga pengertian dari Djoko Purwanto yang menjabarkan bahwa komunikasi bisnis adalah komunikasi yang dipakai di dalam dunia bisnis yang mencakup berbagai macam bentuk komunikasi, baik yang dilakukan secara verbal maupun nonverbal untuk mencapai suatu tujuan bisnis tertentu.
Dari tiga pengertian komunikasi bisnis yang diutarakan oleh para ahli di atas, ada beberapa kesamaan komponen yang perlu diperhatikan, yaitu:
-
Komunikator
Dalam pengertian komunikasi bisnis, pelaku usaha dapat disebut sebagai komunikator atau pihak yang melakukan penyampaian informasi kepada pelanggan. Tanpa adanya komunikator, tentu saja komunikasi tidak dapat dilakukan. Oleh karena itu, pelaku usaha harus terlebih dahulu memahami perannya sebagai penyampai informasi.
Sebagai pihak komunikator, pelaku usaha harus mengenal dengan baik produk atau jasa yang ingin ditawarkan agar dapat menyampaikan pesan yang tepat kepada pelanggan. Pelaku usaha juga harus memahami pentingnya melakukan komunikasi bisnis untuk memastikan produk serta jasa yang dimiliki memiliki angka penjualan yang baik; atau bahkan dapat ditingkatkan lebih baik lagi.
-
Pesan yang Ingin Disampaikan
Pesan yang tepat dalam komunikasi bisnis adalah sesuatu yang sangat penting. Pesan ini dapat berupa informasi produk serta jasa, gagasan, opini, atau instruksi terkait produk maupun jasa yang ingin dipasarkan.
Setiap pelaku usaha dapat memanfaatkan komponen dalam pengertian komunikasi bisnis ini sesuai dengan kebutuhan yang dimiliki oleh pelanggan. Apakah pelanggan perlu mengetahui informasi lini produk maupun jasa baru yang dapat memenuhi kebutuhan mereka sehari-hari? Apakah pelanggan membutuhkan gagasan atau opini untuk memaksimalkan penggunaan produk atau jasa yang ditawarkan? Apakah pelanggan masih kebingungan dan membutuhkan instruksi penggunaan produk yang telah dibeli?
Tujuan komunikasi bisnis akan berubah mengikuti dengan isi pesan yang ingin disampaikan. Jika tujuan yang ingin dicapai saja berbeda, tentu cara penyampaiannya juga akan berbeda pula, sehingga pelaku usaha perlu menyesuaikan isi pesan yang akan disampaikan.
Tanpa adanya pesan, tujuan komunikasi bisnis tidak dapat tercapai. Namun, meskipun pesan yang ingin disampaikan sudah ada, tujuan yang diharapkan juga akan sulit dicapai jika isi pesan tersebut tidak sesuai.
-
Media Penyampaian Pesan
Dewasa ini, media untuk menyampaikan pesan sudah sangat beragam. Jika dulu bisnis hanya mengenal media-media konvensional seperti televisi, radio, dan surat kabar untuk menyampaikan informasi seputar produk atau jasa yang ingin dipasarkan, saat ini sudah ada media digital yang juga dapat dimanfaatkan untuk mencapai tujuan komunikasi bisnis.
Setelah mengetahui tujuan komunikasi bisnis yang ingin dilakukan, media penyampaian pesan pun dapat disesuaikan. Apakah dengan salah satu media saja tujuan tersebut sudah dapat dicapai, atau perlu menggunakan beberapa gabungan media yang ada untuk memastikan komunikasi bisnis yang dilakukan dapat maksimal?
Tanpa adanya media yang tepat, komunikasi bisnis tidak dapat dilakukan karena pertukaran informasi yang diharapkan menjadi tak dapat lagi dilakukan. Jadi, pilih dengan tepat media penyampaian pesan yang ingin digunakan.
Jika media konvensional bisa dibagi menjadi televisi, radio, brosur, surat kabar, atau yang semacamnya, media digital dapat dibagi menjadi platform-platform yang terdapat di internet seperti penempatan iklan di suatu situs, brosur atau poster digital, dan juga kanal-kanal media sosial. Mana media yang paling tepat untuk mencapai tujuan komunikasi bisnis untuk produk dan jasa yang ingin ditawarkan?
-
Komunikan atau Penerima Pesan
Kepada siapa suatu pesan dapat disampaikan? Dalam pengertian komunikasi bisnis, pihak penerima pesan merupakan pelanggan atau calon pelanggan yang ingin ditarik.
Kenapa kepada siapa produk atau jasamu ingin ditawarkan agar tujuan komunikasi bisnis dapat tercapai. Sebagai komponen komunikasi bisnis, komunikan memegang peranan yang tak kalah pentingnya dengan komunikator atau isi pesan itu sendiri.
Menggunakan tujuan komunikasi bisnis, tawarkan produk atau jasa kepada target pasar yang sesuai. Oleh karena itu, pelaku usaha perlu memahami benar siapa saja yang dapat menikmati produk maupun jasa yang ditawarkan.
Perbedaan kategori komunikasi yang ditarget kerap membuat isi pesan serta media penyampaian pesan perlu disesuaikan agar tujuan komunikasi bisnis dapat optimal. Sebagai contoh, jika pasar yang ditarget berada pada segmen usia tua di daerah suburban, beriklan dengan radio melalui cuplikan drama sabun yang lucu mungkin dapat memberikan hasil yang lebih optimal dibanding memasarkan produk atau jasa melalui media sosial.
-
Efek yang Diharapkan
Efek yang dimaksudkan di sini sangat berkaitan erat dengan tujuan komunikasi bisnis yang ingin dicapai atau target-target bisnis yang sudah ditetapkan sebelumnya.
Ketika pelaku usaha mencoba memasarkan produk atau jasa yang diinginkan, pelaku usaha tersebut harus memiliki proyeksi dampak dari aktivitas pemasaran yang dilakukan. Dampak ini dapat menjadi target atau tujuan komunikasi bisnis; baik untuk sekadar menyampaikan informasi, memberikan instruksi penggunaan produk, hingga mendorong angka penjualan.
Jika tujuan komunikasi bisnis tersebut dilakukan untuk mendorong angka penjualan, perlu ada proyeksi yang baik bagaimana agar kegiatan pemasaran yang dilakukan dapat terkonversi menjadi penjualan. Kejelian pelaku usaha dalam menyusun strategi pemasaran akan sangat menentukan keberhasilan dampak yang diharapkan tersebut.
Tujuan Melakukan Komunikasi Bisnis
Setelah memahami pengertian komunikasi bisnis dan juga komponen-komponen yang menyusunnya. Saatnya mengetahui mengapa penting untuk melakukan komunikasi bisnis.
Sebenarnya, apa saja, sih, tujuan komunikasi bisnis yang dapat dicapai oleh pelaku usaha dan diterapkan di setiap kegiatan pemasaran yang akan dilakukan?
-
Menyampaikan Informasi Terkait Produk dan Jasa
Baru saja meluncurkan lini produk dan jasa yang baru dan ingin agar pelanggan setiap maupun calon pelanggan tertarik untuk membelinya? Manfaatkan fungsi tujuan komunikasi bisnis yang satu ini.
Sesuai dengan cuplikan tujuan komunikasi bisnis yang sempat dijabarkan sebelumnya, pelaku usaha perlu menginformasikan segala hal yang berkaitan dengan produknya agar calon pelanggan tertarik untuk membelinya.
Contoh komunikasi bisnis yang bertujuan untuk menyampaikan informasi seputar produk atau jasa misalnya saja memberikan petunjuk penggunaan atau instruksi yang mendetail terkait penggunaan produk sehingga pelanggan dapat menemukan kemudahan penggunaan.
Setidaknya, terkait tujuan komunikasi bisnis yang satu ini, ada beberapa jenis informasi yang dapat disampaikan oleh pelaku usaha kepada pelanggannya masing-masing: informasi umum, gagasan atau opini, serta instruksi.
Informasi umum yang sesuai dengan tujuan komunikasi bisnis dapat berupa apa pun yang masih berhubungan dengan produk atau jasa itu sendiri; mulai dari keunggulan yang dimilikinya, perbedaan yang dilakukan dalam proses produksinya jika dibandingkan dengan produk serupa dari kompetitor, atau bahkan orang-orang yang berkontribusi dalam proses produksi tersebut.
Pastikan informasi yang diberikan cukup menyeluruh, tetapi juga tidak terlalu jauh. Jangan sampai terlalu menggebu-gebu ingin mencapai tujuan komunikasi bisnis sehingga informasi produk yang termasuk dalam rahasia dapur pun juga ikut disebarkan sehingga kompetitor bisa meniru atau bahkan mengantisipasi keunggulan yang seharusnya dimiliki oleh bisnismu.
Contoh komunikasi bisnis yang dilakukan untuk menyampaikan gagasan atau opini adalah dengan meminta orang lain mengulas produk atau jasa yang dipasarkan. Terkadang, pelaku usaha mengetahui segala hal tentang produk atau jasa yang dimilikinya, tetapi tidak memiliki pengetahuan apa pun dari sisi pengguna.
Adanya ulasan ini tidak hanya dapat menarik minat calon pelanggan potensial lainnya, tetapi juga memberikan wawasan produk yang baik bagi pelaku usaha itu sendiri.
Contoh komunikasi bisnis dengan instruksi, seperti yang sudah ditulis di atas, dapat memberi pelanggan kemudahan dalam penggunaan produk. Instruksi yang dapat digunakan di sini tidak hanya terbatas pada petunjuk penggunaan saja, lho! Pelaku usaha juga dapat memberikan kiat-kiat pemakaian agar produk memiliki siklus hidup yang lebih panjang.
-
Memberikan Dorongan kepada Calon Pelanggan untuk Membeli
Untuk mencapai manfaat tujuan komunikasi bisnis ini secara optimal, gali secara detail apa saja keunggulan yang dimiliki oleh produk atau jasamu yang tidak dimiliki oleh produk maupun jasa serupa dari pihak kompetitor.
Dengan melakukan komunikasi bisnis, pelanggan dapat memahami produk atau jasa yang sedang dipasarkan untuk memengaruhi proses pengambilan keputusan internal mereka ke arah penjualan sehingga tujuan komunikasi bisnis pun tercapai.
Contoh komunikasi bisnis yang sesuai dengan tujuan ini, misalnya saja, adalah dengan mengemas produk dan menyajikan sisi terbaiknya yang dapat membantu calon pelanggan dalam menjalani kehidupannya sehari-hari. Buat aktivitas pemasaran yang semenarik mungkin sehingga pelanggan dapat memutuskan bahwa produk atau jasa yang kamu tawarkan memang lebih baik dibanding produk atau jasa serupa.
Keberhasilan aktivitas pemasaran tentunya sangat dipengaruhi dengan seberapa jauh konversi dari seluruh aktivitas tersebut menjadi angka penjualan. Dengan menyajikan produk atau jasa dalam kemasan yang semenarik mungkin, pelanggan akan tertarik untuk melakukan pembelian, sehingga konversi pemasaran menjadi angka penjualan pun dapat dicapai.
Sekali lagi, dalam tujuan komunikasi bisnis yang satu ini, pelaku usaha dituntut untuk memiliki pemahaman mendalam terkait produk maupun jasa yang dimilikinya. Bagaimana mungkin aktivitas pemasaran bisa dikemas dengan semenarik mungkin jika pelaku usaha yang menjalankan aktivitas tersebut bahkan tidak mengetahui produk atau jasa yang dipasarkannya.
Tak ada salahnya untuk melakukan berbagai riset, mulai dari riset terkait produk, pasar, kompetitor, maupun pengguna untuk mengetahui kemasan terbaik yang bisa dirancang untuk mencapai tujuan komunikasi bisnis yang satu ini.
-
Menawarkan Kerja Sama dengan Pihak Lain
Jika dua tujuan komunikasi bisnis sebelumnya lebih banyak berpusat kepada pelanggan dan konversi pemasaran menjadi penjualan, tujuan ketiga yang dimiliki oleh komunikasi bisnis menempatkan pelaku bisnis lain sebagai komunikan atau penerima pesannya.
Sasaran akhir dari tujuan komunikasi bisnis yang satu ini tetap berada pada peningkatan angka penjualan, tetapi metode yang digunakan bukan secara langsung menyasar konsumen akhir. Sebaliknya, pelaku usaha dapat mengajak pelaku usaha lain untuk melakukan kerja sama atau kolaborasi dalam meningkatkan nilai jual produk maupun jasa yang ditawarkan.
Adanya kemajuan teknologi yang dirasakan saat ini memudahkan setiap pelaku usaha untuk saling bekerja sama. Tujuan komunikasi bisnis pun dapat dicapai dengan memasarkan hasil kolaborasi tersebut kepada pelanggan.
Kolaborasi yang baik tentu dilihat dari apakah kolaborasi yang dilakukan dapat menguntungkan setiap pihak yang terlibat. Kenali tujuan komunikasi bisnis yang dimiliki oleh setiap pelaku usaha yang ingin diajak bekerja sama untuk memastikan kolaborasi tersebut nantinya dapat memenuhi setiap sasaran yang telah ditetapkan.
Contoh komunikasi bisnis yang merupakan hasil kolaborasi antara dua bisnis dapat ditemukan pada brand pakaian yang memasang karakter atau tokoh yang dimiliki oleh bisnis berbeda, kemudian dipasarkan sebagai merchandise untuk sebuah acara pemutaran film perdana. Kolaborasi semacam itu melibatkan lebih dari satu pelaku usaha, tetapi secara proporsional dapat menguntungkan segalanya.
Komunikasi bisnis yang dapat dilakukan untuk memastikan kolaborasi yang dilakukan dapat memuaskan setiap pelaku usaha yang bekerja sama.
Agar tujuan komunikasi bisnis dapat dicapai dengan lebih mudah, gunakan juga aplikasi majoo dalam operasional bisnis. Fitur-fitur dalam aplikasi majoo tidak hanya dapat meringkas operasional bisnis sehingga dapat menekan beban pengeluaran, tetapi juga dapat membantu pelaku menyusun materi komunikasi yang tepat.
Fitur analisis keuangan dalam aplikasi majoo, misalnya saja, bisa dimanfaatkan untuk menentukan produk atau jasa mana yang masih membutuhkan stimulus terkait penjualannya. Pelaku usaha pun dapat menyusun rencana komunikasi bisnis serta strategi pemasaran yang akurat sesuai dengan hasil analisis data tersebut.