Sampai saat ini, canvassing masih menjadi salah satu metode kerap digunakan oleh perusahaan untuk memperoleh konsumen. Karena itu, profesi sales canvasser masih banyak dicari.
Meskipun begitu, tidak semua orang familier dengan pekerjaan yang satu ini. Sebenarnya, apa itu sales canvasser? Apa saja tugas sales canvasser? Mari simak penjelasan di bawah ini!
Apa itu sales canvasser?
Sales canvasser adalah seseorang yang bertugas meyakinkan calon pembeli untuk bertransaksi, tanpa adanya janji temu guna memberi penawaran produk. Di antara sekian banyak cara untuk menjangkau calon konsumen, teknik door to door tentu dianggap ketinggalan zaman.
Akan tetapi, dengan strategi yang tepat, cara tersebut bisa sangat efektif untuk memasarkan produk. Walaupun demikian, teknik ini bukanlah satu-satunya cara yang dapat kamu lakukan.
Inti dari canvassing, kamu melakukan komunikasi langsung dengan calon pelanggan. Maka dari itu, komunikasi bisa dilakukan tidak hanya dengan mengunjungi langsung tempat konsumen, tetapi juga melalui telepon atau email.
Tugas utama seorang sales canvasser
Layaknya petugas lapangan lain, seorang sales canvasser tidak harus berada di kantor dari jam sembilan hingga jam lima sore. Umumnya, mereka perlu bertemu prospect dan mengajukan penawaran di lapangan sehingga banyak pekerjaan administratif pun dikerjakan dalam perjalanan.
Adapun tugas utama canvasser memang bukanlah mengerjakan pekerjaan administratif, seperti menerima pesanan, mengirimkan invoice, ataupun membuat laporan tertentu. Tugas sales canvasser adalah sebagai berikut:
1. Mengidentifikasi target market
Mengetahui secara pasti siapa target pasar dari bisnismu membuat seluruh proses jauh lebih mudah. Maka dari itu, kamu perlu mengamati penawaran yang kamu berikan dan bagaimana penawaran tersebut dapat menyelesaikan persoalan yang dimiliki konsumen.
Nah, seorang canvasser perlu meyakinkan calon pembeli dengan cara yang beresonansi dengan kebutuhan mereka. Dengan begitu, produk yang ditawarkan akan terasa lebih sesuai dengan keinginan konsumen.
Untuk bisa menemukan prospect yang tepat, kamu bisa mulai dengan membuat daftar fitur dari produk yang kamu tawarkan. Lalu, buat highlight dari fitur-fitur tersebut. Bayangkanlah, siapa yang paling akan diuntungkan oleh fitur produk yang kamu tawarkan? Itulah calon pembeli yang tepat untuk kamu hubungi.
2. Melakukan penjualan
Seperti yang telah diketahui, sales canvasser adalah seseorang yang meyakinkan prospect agar membeli produk atau jasa yang ditawarkan. Jadi, tentu melakukan penjualan merupakan salah satu tugas utamanya.
Penjualan ini dapat dilakukan melalui berbagai media, baik email, telepon, maupun menemui calon konsumen secara langsung. Biar bagaimanapun, tim canvasser dibebani oleh target penjualan setiap bulan sehingga perlu melakukan penjualan secara optimal.
3. Hadir dalam berbagai event
Masih berkaitan dengan tugas melakukan penjualan, seorang canvasser tentu perlu memiliki network yang luas. Dengan demikian, ada banyak kontak yang berpotensi menjadi pelanggan.
Karena itu, biasanya canvasser perlu menghadiri berbagai event. Acara yang dimaksud bisa berupa event yang dilaksanakan oleh perusahaan sendiri ataupun yang diselenggarakan pihak eksternal.
Terlepas dari acaranya, yang terpenting canvasser memiliki kesempatan untuk bertemu lebih banyak calon konsumen. Jadi, terbuka peluang untuk menawarkan produk dan melakukan penjualan.
4. Membina komunikasi dengan pelanggan
Setelah berhasil meyakinkan calon konsumen sampai terjadi transaksi, tugas sales canvasser belum selesai. Ada kegiatan after sales yang perlu dilakukan, salah satunya membina komunikasi yang baik dengan pelanggan.
Dengan kata lain, canvasser perlu menghubungi pelanggan pada waktu-waktu tertentu. Mungkin komunikasi tersebut hanya untuk menyapa pelanggan, tetapi bisa juga untuk menginformasikan adanya program promosi.
Langkah kerja sales canvasser
Beberapa dari kamu mungkin masih bingung, bagaimana cara canvasser mengerjakan tugas-tugas di atas? Seperti pekerjaan lain, terdapat langkah kerja yang biasanya dilakukan oleh seorang canvasser.
Pendekatan kepada calon pembeli
Identifikasi target market merupakan bagian dari pendekatan. Kamu perlu mengenal calon pembeli terlebih dahulu. Setelah mengetahui siapa yang akan memperoleh manfaat dari produk atau jasa yang ditawarkan, barulah seorang canvasser bisa melakukan pendekatan dengan tepat. Pendekatan yang tepat bersifat krusial untuk meminimalkan penolakan prospect di awal.
Presentasi
Selanjutnya, seorang canvasser perlu menjelaskan produk atau jasa kepada calon konsumen. Karena itu, canvasser perlu mempunyai product knowledge yang baik.
Dalam hal presentasi, kesan pertama juga sangat penting. Biasanya, hal ini menentukan kesediaan calon konsumen untuk menyimak presentasi secara keseluruhan atau tidak. Jadi, penampilan yang sopan serta keterampilan komunikasi menjadi aspek penting dalam profesi yang satu ini.
Menjual
Titik krusial dalam langkah kerja canvasser adalah fase menjual atau selling. Setelah presentasi, canvasser harus bisa meyakinkan calon pembeli terkait manfaat yang diberikan oleh produk atau jasa yang ditawarkan. Umumnya, proses menjual dapat tercapai dengan adanya wawasan tentang produk dan komunikasi yang efektif.
Closing the sale
Inilah target dari seluruh langkah kerja canvasser yaitu closing the sale. Pada titik ini, calon pembeli telah berhasil diyakinkan dan bersedia melakukan transaksi.
Umumnya, langkah ini melibatkan hal administratif yang membuktikan penutupan penjual. Misalnya, berupa pengisian order form atau konsumen membayarkan down payment.
Tindak lanjut
Supaya konsumen berubah menjadi pelanggan setia, diperlukan tindak lanjut setelah terjadinya penjualan. Canvasser dapat memberikan promosi karena telah berbelanja atau siap memberi bantuan bila ada permasalahan dengan produk yang dipesan.
Persistensi, hal penting dalam menjadi sales canvasser
Pada dasarnya, canvassing merupakan aktivitas cold calling yang dilakukan secara langsung. Karena itu, persisten merupakan salah satu karakter esensial yang perlu dimiliki oleh seorang sales canvasser.
Memang, batasan antara menyebalkan atau mengganggu dengan persisten bisa dibilang sangat tipis. Namun, persisten menunjukkan dedikasi dan motivasi yang dimiliki canvasser.
Calon konsumen mungkin menolak penawaran pertama karena belum membutuhkannya waktu itu, belum memiliki dana, atau kurang tertarik. Akan tetapi, penolakan tersebut idealnya tidak membuat canvasser memutus kontak dengan calon pembeli potensial.
Sesekali, canvasser bisa menghubungi kembali calon konsumen melalui telepon, email, atau berkunjung langsung. Menjaga hubungan baik sambil memastikan tidak bersikap memaksa. Pasalnya, tidak jarang orang membeli suatu produk atau jasa sebab terkesan dengan sikap tim sales yang menawarkannya.