Memahami Segmentasi Pasar Agar Bisnis Lebih Maju

Ditulis oleh Nisa Destiana

article thumbnail

Segmentasi pasar berarti membagi konsumen berdasarkan kesamaan karakteristik tertentu

Ketika kamu berusaha menjangkau konsumen melalui iklan atau kampanye tertentu, menetapkan pesan yang tepat untuk pasar yang tepat sangat esensial. Pasalnya, bila pesan yang kamu sampaikan tidak dioptimalkan untuk audiens tertentu, kamu hanya akan membuang resource atau biaya pemasaran.

Nah, segmentasi pasar dapat membantumu menargetkan sekelompok orang yang kemungkinan besar akan menjadi konsumen yang senang dengan bisnismu. Segmentasi juga bisa mengarahkan supaya konten yang kamu buat mencapai calon konsumen yang tertarik dengan topik tersebut.

Sebelum berbicara lebih jauh tentang bagaimana market segmentation bisa mendukung bisnismu, sebaiknya kita menilik lebih jauh tentang pengertian segmentasi pasar terlebih dahulu.

Mengenal Pentingnya Segmentasi Pasar

Segmentasi pasar adalah istilah pemasaran yang mengacu pada pengelompokkan calon pembeli ke dalam segmen dengan kebutuhan yang sama atau respons serupa terhadap tindakan pemasaran.

Dengan kata lain, kamu membagi pasar ke dalam kelompok-kelompok yang memiliki kemiripan karakteristik. Pengelompokkan tersebut dapat didasarkan pada satu parameter atau lebih.

Berkat pembagian tersebut, kamu mempunyai kesempatan untuk menghadirkan konten yang dipersonalisasi dan ditujukan kepada market yang tepat.

Jadi, lebih mengenal konsumen dan mampu menetapkan konsumen ideal bagi bisnis merupakan tujuan segmentasi pasar. Kamu bukan hanya bisa mengidentifikasi pasar yang tepat untuk produkmu, melainkan juga menargetkan strategi pemasaran secara lebih efektif.

Agensi periklanan juga memperoleh banyak manfaat dari market segmentation. Mereka dapat menawarkan pilihan iklan yang lebih sesuai serta menyesuaikan kontennya untuk kelompok audiens yang berbeda.

Mari kita amati contoh segmentasi pasar berikut ini. Anggaplah kamu merupakan bagian dari tim pemasaran sebuah perusahaan dog food. Pertama, kamu bisa melakukan segmentasi berdasarkan kepemilikan anjing yaitu calon konsumen yang memiliki anjing dan tidak.

Berikutnya, kamu bisa membuat pengelompokkan yang lebih spesifik seperti membagi audiens sesuai dengan anjing yang dimilikinya. Selanjutnya, memunculkan iklan makanan anjing yang diformulasi khusus untuk anjing tersebut.

Dari contoh tersebut, kita dapat menarik sebuah kesimpulan bahwa segmentasi pasar memungkinkan kamu menargetkan konten kepada orang yang tepat. Dengan demikian, engagement terhadap iklan atau konten pun bisa meningkat sehingga kampanye menjadi lebih efisien dan meningkatkan potensi return of investment.

Inilah Jenis-Jenis Segmentasi Pasar

Sebetulnya, ada banyak sekali segmen pasar yang bisa kamu buat. Namun, berikut ini adalah beberapa metode yang umum digunakan dalam membuat market segmentation.

1. Segmentasi Demografis

Di antara berbagai metode yang ada, segmentasi demografis merupakan salah satu yang paling umum dipakai. Metode ini memisahkan calon konsumen berdasarkan perbedaan-perbedaan dasar yang tampak.

Segmentasi pasar berdasarkan demografi dapat dilihat dari beberapa variabel, seperti usia, jenis kelamin, status perkawinan, jumlah anggota keluarga, pekerjaan, level pendidikan, rata-rata jumlah penghasilan, tingkat pendidikan, ras, kewarganegaraan, hingga agama.

Menggabungkan calon konsumen sesuai demografinya bisa dikatakan sebagai bentuk segmentasi yang paling mendasar. Adapun menggabungkan segmentasi demografis dengan jenis lainnya dapat membantu mengerucutkan pasar secara lebih optimal.

Bukan tanpa alasan segmentasi demografis banyak diminati oleh marketer. Metode ini didasarkan pada informasi yang relatif mudah diakses dan biayanya pun cukup ekonomis.

Di pasaran, kita bisa melihat produk yang secara eksplisit ditujukan untuk demografi tertentu. Misalnya, sebuah perusahaan produk perawatan tubuh membuat dua jenis deodoran. Ada yang secara spesifik diperuntukkan bagi pria, sedangkan produk lainnya ditujukan untuk wanita.

Contoh segmentasi pasar berdasarkan demografi juga dapat dilihat pada perusahaan automotif. Umumnya, segmentasi didasarkan pada rata-rata penghasilan di mana perusahaan tersebut membuat model tertentu untuk dipasarkan pada setiap segmen.

Karena itu, sebuah perusahaan automotif sering kali memiliki luxury brand sekaligus economy brand. Tentunya, model dan range harga kendaraan dari masing-masing merek berbeda, meskipun berasal dari perusahaan yang sama.

2. Segmentasi Perilaku

Berikutnya, kamu juga bisa melakukan segmentasi berdasarkan perilaku konsumen, terutama terhadap produk atau jasa yang kamu tawarkan. Membagi konsumen sesuai dengan perilaku yang terlihat memungkinkan kamu untuk menyampaikan pesan yang sesuai dengan perilaku tersebut. Di bawah ini beberapa perilaku konsumen yang perlu kamu amati.

- Kebiasaan berbelanja online

Kamu perlu mempertimbangkan semua pengguna aplikasi online shopping sebagai calon konsumen potensial. Berdasarkan perilaku mereka berbelanja online, besar kemungkinan mereka juga tertarik berbelanja dari situs bisnismu.

- Tindakan konsumen di situs milikmu

Sebaiknya, kamu melacak tindakan yang dilakukan pengguna internet di situs milikmu. Dengan begitu, kamu memiliki pemahaman yang lebih baik tentang cara berinteraksi dengan calon konsumen.

Sebagai contoh, kamu perlu mengamati seberapa lama pengguna bertahan melihat situs milikmu. Periksalah perilaku seperti apakah mereka membaca artikel sampai akhir atau jenis konten yang mereka klik.

- Manfaat yang dicari

Dalam hal ini, kamu meneliti kebutuhan yang berusaha dipenuhi konsumen dengan membeli produkmu. Sebelum era media sosial, mungkin dibutuhkan sumber daya besar untuk riset tersebut. Namun, sekarang kamu bahkan bisa membuat polling di Instagram. Simpel, bukan?

- Loyalitas

Setelah memakai produk selama beberapa waktu, biasanya mulai terbentuk loyalitas dalam diri konsumen terhadap brand tersebut. Nah, kamu bisa mengelompokkan konsumen sesuai dengan loyalitasnya terhadap bisnismu.

Selanjutnya, sesuaikan pesan yang kamu buat sehingga dapat membuat pelanggan setia merasa diapresiasi dan makin loyal. Tidak hanya itu, pesan untuk calon pelanggan setia pun harus bisa mengubahnya menjadi penggemar brand milikmu yang nomor satu.

Intinya, data perilaku sangat bermanfaat karena menunjukkan secara langsung bagaimana konsumen berinteraksi dengan bisnis atau produkmu. Sebab itu, kamu bisa memasarkan produk dengan lebih efektif kepada calon pelanggan.

Adapun data-data perilaku tersebut bisa kamu temukan melalui cookies yang digunakan di website atau melalui Customer Relationship Management (CRM).

3. Segmentasi Geografis

Sesuai namanya, metode segmentasi geografis berarti membagi pasar sesuai dengan lokasi. Cara ini terbilang cukup efektif dalam strategi segmentasi.

Dengan mengetahui lokasinya, kamu bisa mengerti kebutuhan konsumen dengan lebih baik. Selanjutnya, kamu dapat mengirimkan iklan atau kampanye yang spesifik untuk kebutuhan konsumen di lokasi tersebut.

Terdapat beberapa segmentasi geografis, yang paling mendasar adalah mengidentifikasi konsumen berdasarkan negara, provinsi, sampai kota atau kabupaten tempat mereka tinggal.

Selain itu, kamu dapat mengidentifikasi konsumen berdasarkan karakteristik area tempat tinggalnya, seperti iklim, kepadatan populasi, serta apakah daerah tersebut termasuk perkotaan atau pedesaan.

Mengelompokkan konsumen sesuai daerah tempat tinggal sangat krusial jika kamu perlu menargetkan pasar di daerah tertentu. Contohnya, saat kamu ingin mempromosikan bisnis lokal.

Meskipun begitu, segmentasi ini juga tetap bermanfaat ketika kamu menargetkan cakupan pasar yang luas. Dengan segmentasi geografis, kamu bisa memperhatikan perbedaan bahasa, ketertarikan masyarakat, bahkan norma di daerah tersebut sehingga pesan pemasaran yang disampaikan lebih mengena.

Misalnya, kamu mungkin perlu mengubah bahasa yang digunakan dalam konten saat menjangkau konsumen di daerah yang berbeda. Di samping itu, ketertarikan masyarakat juga merupakan faktor penting.

Surfing mungkin populer di Bali, tetapi daerah lain mungkin lebih familier dengan hiking. Jadi, bila kamu memasarkan perlengkapan untuk outdoor activity, ketertarikan masyarakat tersebut perlu menjadi pertimbangan dalam pembuatan konten iklan atau campaign.

Contoh lainnya, bisnis bisa mempertimbangkan kebutuhan yang berbeda berdasarkan daerah geografis. Apabila kamu memiliki bisnis fesyen, produk-produk baju hangat tentu lebih sesuai dipasarkan di daerah dingin.

Spesifik menyasar segmen pasar tertentu berpotensi membuat bisnismu lebih diingat konsumen

4. Segmentasi Psychographic

Metode ini sebenarnya hampir serupa dengan segmentasi demografis, hanya saja lebih fokus pada karakteristik mental dan emosional. Meskipun tidak mudah untuk diamati, variabel mental serta emosional mampu memberikan insight penting terkait motivasi, preferensi, dan kebutuhan konsumen.

Tentunya, memahami aspek tersebut memudahkanmu untuk membuat konten yang lebih efektif menarik minat konsumen. Beberapa karakteristik yang termasuk ke dalam psychographic, antara lain kepribadian, ketertarikan, keyakinan, value, sikap, serta gaya hidup.

Jika kamu mendapati fakta bahwa konsumen dalam segmen demografis merespons berbeda terhadap konten yang kamu sajikan, mungkin kamu perlu memasukkan variabel psychographic.

Secara sederhana, demografi memberikan informasi tentang siapa audiens atau konsumen, sedangkan psychographic menjelaskan alasan di balik keputusan mereka membeli atau tidak membeli produkmu.

Hal tersebut juga berlaku terhadap keputusan untuk mengabaikan atau berinteraksi dengan konten marketing yang kamu buat.

Sebut saja kamu adalah seorang pebisnis furnitur dengan segmen pasar pengantin baru berusia 20-30 tahun dan memiliki pendapatan rumah tangga di atas 20 juta per bulan.

Beberapa calon konsumen dari segmen pasar tersebut bertransaksi, tetapi sebagian tidak. Misalnya, saat kamu memasukkan analisis berdasarkan psychographic, ternyata mereka yang bertransaksi sangat menghargai nilai kebersamaan.

Berdasarkan informasi tersebut, kamu bisa membuat konten yang menunjukkan pengantin baru sedang menerima tamu di rumahnya yang nyaman berkat kehadiran furnitur yang kamu produksi.

Untuk memperoleh informasi psychographic, kamu bisa bertanya kepada konsumen melalui survei. Kamu juga bisa mengamati cara konsumen berinteraksi dengan website serta konten mana yang menarik minat mereka. Dengan demikian, kamu akan memperoleh insight tentang preferensi dan ketertarikan konsumen.

Contoh Segmentasi Pasar

Mengacu pada jenis-jenis segmentasi di atas, kamu bisa membuat segmentasi pasar yang sesuai dengan jenis usahamu. Anggap saja kamu memiliki bisnis kedai kopi dengan produk utama es kopi susu kekinian yang dijual dengan harga terjangkau.

Dari ilustrasi di atas, berikut ini contoh segmentasi pasar yang dapat kamu buat.

  • Jenis kelamin: Pria dan wanita
  • Usia: 16-35 tahun
  • Penghasilan/Uang jajan: 1.500.000-5.000.000
  • Geografi: Lokal (daerah setempat/sesuai lokasi kedai kopimu)
  • Perilaku:
    • Menjadikan kopi menu di berbagai occasion, mulai dari kumpul dengan teman hingga saat mengerjakan tugas atau bekerja.
    • Sering beli es kopi melalui platform 
    • Menghabiskan banyak waktu di media sosial
    • Terbiasa dengan kultur serba cepat dan praktis
  • Psycographic
    • Mau mengikuti tren dengan spending budget yang tidak terlalu tinggi
    • Menjadikan kopi bagian dari lifestyle

Syarat Segmentasi Pasar

Setelah melihat contoh di atas, semoga kamu sudah bisa membuat segmentasi pasar yang jelas untuk bisnismu.

Kalau kamu kesulitan mengetahui segmentasi pasar yang kamu tentukan sudah tepat atau belum, kamu dapat menjadikan syarat segmentasi pasar sebagai acuan. Syarat segmentasi pasar yang tepat ialah measurable, logis, distinctive, dan accessible.

Mari kita bahas syarat tersebut satu per satu!

  • Measurable: Segmen pasar harus bisa membantumu mengukur potensi, daya beli, serta alokasi sumber daya yang dibutuhkan secara jelas.
  • Logis: Jumlahnya memadai untuk memberikan keuntungan bagi bisnismu sehingga masuk akal menjadikan segmen tersebut sebagai target pasar.
  • Distinctive atau dapat dibedakan: Segmen pasar yang baik harus bisa dibedakan dengan jelas sehingga kamu bisa menentukan strategi yang berbeda dan spesifik untuk pasar tersebut.
  • Accessible atau dapat dicapai: Poin yang sangat penting tentunya segmen pasar tersebut harus bisa dicapai. Segmen yang memenuhi ketiga syarat di atas menjadi tidak bermakna bila segmen pasar tersebut berada di luar jangkauanmu. Perlu diingat, jangkauan atau akses tidak selalu berarti geografis.

Keuntungan Menerapkan Segmentasi Pasar

Belakangan ini, para ahli pemasaran menyatakan bahwa meningkatkan segmentasi audiens agar bisa memberikan pesan pemasaran yang tepat merupakan prioritas utama.

Pasti ada alasan mengapa segmentasi pasar disebut-sebut sebagai prioritas utama yaitu berbagai keuntungan yang ditawarkan oleh metode tersebut. Nah, berikut ini beberapa keuntungan yang dapat diperoleh jika kamu menerapkan market segmentation.

Dapatkan Inspirasi Terbaru dari majoo

Subscribe untuk dapatkan berita, artikel, dan inspirasi bisnis di email kamu

Footer support

Pustaka majoo

Isi Form dibawah ini untuk download pustaka

format: 62xxxxxxxx
Batal
Icon close

Temukan Paket Paling Tepat untuk Bisnismu

Isi form berikut untuk membantu kami tentukan paket paling sesuai dengan jenis dan skala bisnismu.
solusi bisnis form

+62
whatsapp logo