Apakah kamu gemar minum kopi? Minuman yang satu ini dulunya mungkin lebih dikenal sebagai minuman khas bapak-bapak. Tapi dengan semakin berkembangnya industri kopi yang melahirkan banyak sekali variannya, semakin banyak pula orang yang menggemarinya. Bukan hanya kalangan tua, anak muda pun menjadi penggemar setianya.
Minuman yang bagi sebagian orang memberi efek menahan kantuk ini berasal dari biji kopi yang digiling. Asal kamu tahu, tidak semua tanah bisa menjadi media tanam yang baik bagi pohon kopi. Tanaman kopi paling cocok tumbuh di daerah tropis. Lantaran negara kita dilewati oleh garis khatulistiwa dan juga memiliki banyak wilayah pegunungan dan dataran tinggi, maka tak heran bila Indonesia ada di urutan nomor empat sebagai negara penghasil kopi terbanyak di seluruh dunia.
Industri Kopi di Indonesia
Industri kopi adalah salah satu industri di Indonesia yang punya potensi besar untuk berkembang semakin besar. Dikutip dari Kompas.com, industri kopi di Indonesia ternyata telah dimulai sejak periode kolonialisme Belanda. Pada 1696, Belanda pertama kali membawa masuk benih kopi arabika untuk ditanam di pulau Jawa.
Perkembangan industri kopi Indonesia yang begitu pesat saat ini dipengaruhi oleh tren gelombang ketiga yang sedang terjadi di dunia. Gelombang ketiga, atau third wave coffee merupakan masa ketika orang-orang mulai menganggap kopi sebagai minuman artisan, sehingga kualitas dan asal usulnya begitu diperhatikan.
Seiring berjalannya waktu, kesadaran masyarakat untuk minum kopi dan menghargai kopi semakin terlihat. Ditandai dengan menjamurnya kedai kopi yang tidak pernah sepi pengunjung dan meningkatnya produksi kopi per tahunnya sebesar 1-2 persen.
Indonesia merupakan negara produsen terbesar ketiga di dunia setelah Brasil, Vietnam, dan Kolombia. Kopi menjadi komoditas ekspor unggulan Indonesia yang merupakan penghasil devisa terbesar keempat setelah kelapa sawit, karet, dan kakao dengan nilai devisa lebih dari US$1,4 Miliar dan menyerap lapangan kerja lebih dari 1,89 juta kepala keluarga. Di tingkat dunia, Indonesia juga termasuk 10 besar penghasil kopi dan berkontribusi sebesar 8,9% untuk konsumsi kopi dunia.
Negara penghasil kopi terbesar di dunia adalah Brasil. Dikutip dari KataData, pada tahun 2020 Brasil mampu menghasilkan kopi hingga 63,4 juta karung berukuran 60 kilogram (kg). Luas perkebunan kopi di negara ini sekitar 27.000 kilometer persegi yang tersebar di Minas Gerais, Sao Paulo, dan Parana.
Tidak hanya menghasilkan kopi terbanyak, Brasil juga dinobatkan sebagai negara dengan konsumsi kopi terbanyak di dunia. Organisasi Kopi Internasional menyebutkan bahwa pada tahun 2015/2016 jumlah konsumsi kopi di negara ini sebanyak 20,5 juta karung berukuran 60 kg.
Yang membedakan Brasil dengan negara penghasil kopi lainnya adalah dari caranya mengolah kopi. Petani kopi Brasil biasanya langsung mengeringkan kopi di bawah sinar matahari tanpa dicuci, sehingga cita rasanya menjadi khas.
Namun, tidak semua tanah daerah di Indonesia juga cocok ditanami kopi dan bisa menghasilkan produk biji kopi terbaik. Dari seluruh wilayah, ada beberapa daerah yang terkenal dengan hasil biji kopi terbaiknya. Daerah mana saja? Yuk, kita bahas satu per satu!
1. Mandailing
Di Sumatera ada beberapa daerah yang menghasilkan biji kopi terbaik. Sumatera Utara memiliki kopi yang kualitasnya sudah mendunia, yaitu kopi Mandailing. Kabarnya perkebunan kopi di Mandailing Natal ini sudah ada sejak sekitar tahun 1800-an. Berawal dari kebijakan tanam paksa yang dijalankan pemerintah Hindia Belanda.
Bicara soal rasa, keasaman kopi Mandailing cenderung rendah dan ada aftertaste manis yang khas. Kopi Mandailing banyak digemari orang karena wangi floral dan buahnya yang harum sekali. Tidak heran bila kopi ini sering digunakan sebagai house blend di banyak sekali coffee shop, baik di Indonesia atau luar negeri.
2. Aceh
Aceh dikenal sebagai penghasil kopi yang berkualitas karena kopi Gayonya. Disebut Kopi Gayo karena ladang perkebunan kopi yang sudah ada sejak lebih dari satu abad yang lalu ini terletak di daerah dataran tinggi Gayo, Aceh Tengah.
Gayo terkenal dengan kualitas kopi arabikanya yang sempat dinobatkan sebagai arabika terbaik di dunia, bukan hanya sekali tapi beberapa kali. Bahkan pada tahun 2010 kopi ini diakui sebagai kopi terenak di dunia oleh Conference Of Coffee Science.
Kopi Gayo mempunyai tingkat keasaman yang seimbang, kekentalan yang ringan, rasa yang tidak terlalu pahit, dan aroma harum yang khas. Kopi ini juga dikenal dengan nama green beans karena pembudidayaannya yang nyaris tidak menggunakan pupuk buatan sama sekali. Prinsip inilah yang membuat kopi Gayo sangat dihargai oleh para penggemarnya di seluruh dunia.
Selain kopi Gayo, kamu perlu tahu bahwa Aceh juga memiliki perkebunan kopi robusta di Ulee Karang yang tak kalah nikmat.
3. Kintamani, Bali
Bergeser ke timur, pegunungan Kintamani, Bali juga dikenal sebagai salah satu daerah dengan hasil biji kopi terbaik.
Perkebunan kopi Kintamani berada di lereng Gunung Batur dan media tanam yang digunakan adalah tanah vulkanis dari gunung berapi. Kopi yang ditanam di perkebunan ini diairi dengan sistem pengairan subak. Kalau kamu berkunjung ke sana, di sekitar perkebunan kopi kamu bisa menemukan banyak pohon buah-buahan. Ternyata inilah kunci untuk memengaruhi rasa dari biji kopi Kintamani. Ada aroma buah jeruk dan rempah yang unik dan fruity saat kopi ini diseduh.
Kopi Kintamani memiliki tingkat kekentalan yang sedang, rasa yang tidak sepat, dan keasaman yang cukup rendah. Kualitas kopi kintamani yang terjaga antara lain disebabkan karena para petani kopi Kintamani sangat menjaga tata cara petik pilih selama panen.
Tak heran kalau kopi ini mendapatkan sertifikasi internasional karena rasanya yang unik dan mendunia.
4. Toraja
Berikutnya dari pulau Sulawesi, ada daerah Toraja yang kopinya menjadi minuman favorit hampir di seluruh belahan dunia. Maka wajar bila Toraja masuk dalam daftar daerah penghasil kopi berkualitas di Indonesia.
Kopi Toraja digemari karena cita rasanya yang pahit tapi tetap terasa lembut di akhir. Ada rasa fruity dan floral yang terasa saat kopi ini diteguk. Uniknya, aftertaste kopi Toraja sama sekali tidak pahit. Aroma yang dihasilkan pun sangat harum, kabarnya hal ini disebabkan karena tanaman kopi di Toraja ditanam berdampingan dengan tanaman rempah yang wangi.
5. Flores
Terakhir, biji kopi terbaik hadir dari daerah Flores. Kopi Flores dianggap berbeda dengan kopi yang berasal dari daerah penghasil kopi lain lantaran faktor iklim di Flores yang cukup unik. Flores dipengaruhi oleh iklim tropisnya Indonesia dan iklim subtropis Australia. Iklim dan suhu tersebut yang kemudian memengaruhi kualitas kopi Flores.
Mayoritas tanaman kopi Flores dibudidayakan di dataran Ngada yang merupakan daerah pegunungan dengan tanah vulkanis. Biji kopi Flores dianggap berkualitas karena proses panennya yang dikenal sangat selektif. Para petani kopi dikerahkan langsung untuk memetik biji kopi terbaik dan menyortirnya sesuai dengan kondisi biji, seperti kering muda, setengah kering, atau kering.
Kopi Flores memiliki cita rasa yang unik, saat kamu coba meneguknya, rasa yang muncul akan mirip dengan perpaduan rasa hazelnut, kacang, dan coklat yang manis.