Merebaknya wabah virus corona berdampak pada berbagai sektor. Perekonomian merupakan salah satu sektor yang mendapat hantaman cukup keras. Para pemilik bisnis kecil segera merasakan dampaknya.
Di tengah krisis, seperti saat ini, semua pelaku bisnis kecil perlu mengoptimalkan manajemen keuangan. Sebab sudah jelas omzet merosot, sementara biaya operasional bisnis terus berjalan. Agar mampu bertahan, maka setiap pelaku usaha harus mengelola keuangan dengan baik.
Menurunkan biaya operasional
Hal pertama yang perlu dievaluasi adalah biaya operasional. Setiap pemilik bisnis perlu melihat kembali seluruh biaya yang biasa dikeluarkan, mulai dari gaji karyawan, biaya pemasaran, biaya produksi, biaya sewa, dan lain-lain.
Dari keseluruhan biaya tersebut, pasti ada biaya yang tidak dapat ditekan, sebab nominalnya tetap, seperti biaya sewa atau gaji karyawan. Namun, kamu bisa coba memangkas variabel biaya yang lain. Contoh, bila selama ini kamu mengalokasikan biaya untuk mencetak pamflet sebagai bagian dari pemasaran, maka untuk sementara dapat dihentikan.
Bila dari sisi produksi masih ada yang dapat ditekan misalnya, kamu juga bisa mencoba menurunkan biaya produksi. Namun perlu diingat, kamu memang perlu berhemat, tapi jangan sampai mengorbankan kualitas produk atau layanan ya!
Lakukan negosiasi dengan pemasok
Salah satu upaya untuk mengelola keuangan bisnismu yang dapat dilakukan saat ini adalah melakukan negosiasi dengan pemasok. Kamu dapat mencoba meminta keringanan dalam bentuk potongan harga tambahan, potongan biaya pengiriman, atau perpanjangan tenggat waktu pembayaran produk.
Kamu juga bisa menimbang pemasok lain yang bisa memberi penawaran harga lebih baik.
Selektif dalam membelanjakan dana
Keterampilan dalam mengelola keuangan benar-benar diuji dalam situasi krisis ini. Sebaiknya kamu hanya mengeluarkan dana untuk hal-hal yang memberikan dampak besar bagi bisnis.
Dalam hal pengadaan misalnya, kamu perlu sangat berhati-hati dalam membeli barang atau stok. Sebelum tiba pada keputusan membeli, kamu perlu benar-benar memahami apa yang dibutuhkan bisnismu saat ini.
Selalu memperbarui laporan keuangan
Laporan keuangan yang selalu up to date sangat penting dalam situasi sulit ini. Dengan memiliki data yang akurat, kamu dapat memantau arus kas dengan baik. Kamu mengetahui secara detail uang yang masuk dan keluar.
Mengapa hal tersebut penting? Dengan demikian, kamu akan lebih mudah membuat estimasi untuk satu atau beberapa bulan yang akan datang. Kamu juga dapat segera membuat keputusan yang dibutuhkan terkait keuangan bisnismu.
Menyiapkan dana darurat
Tidak semua bisnis memiliki keuangan yang cukup baik, bahkan sebelum wabah ini terjadi. Sehingga bagi beberapa bisnis, menyiapkan dana darurat merupakan tantangan yang luar biasa.
Terlepas dari seberapa sulitnya, sebagai pemilik bisnis, kamu tetap perlu mengupayakan adanya dana darurat. Tidak ada yang mengetahui kapan krisis akibat pandemi ini berakhir, serta aktivitas bisnis normal kembali. Oleh sebab itu, penting sekali untuk memiliki dana darurat.
Dana darurat ini dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan bisnis ketika penjualan terus menurun, seperti memenuhi gaji karyawan. Atau sebagai antisipasi ketika harga bahan baku produk melonjak. Sebab sudah pasti krisis ini akan berdampak pada rantai pasokan.
Di luar strategi-strategi tersebut, kamu juga dapat memanfaatkan berbagai stimulus yang diberikan oleh pemerintah dalam rangka menyelamatkan usaha kecil. Kebijakan pemberian keringanan pengembalian kredit, misalnya. Bila bisnis milikmu memiliki pinjaman bank, maka kamu bisa mulai berdiskusi dengan pihak bank terkait mengenai keringanan pengembalian pinjaman selama masa pandemi ini.