Kamu pernah mendengar istilah ghost kitchen, enggak? Atau ini kali pertama kamu mendengarnya? Bagi kamu yang belum familier dengan istilah tersebut, tidak perlu khawatir, ini bukan dapur yang ada hantunya, kok. Artikel ini sama sekali bukan artikel mistis.
Seiring dengan berkembangnya aplikasi pengiriman, penyesuaian pun terjadi di dalam bisnis kuliner. Hasilnya, ghost kitchen atau ghost restaurant bermunculan.
Apa sih ghost kitchen itu?
Secara sederhana, istilah ghost kitchen atau ghost restaurant itu merujuk pada bisnis kuliner yang memproduksi makanan, tetapi tidak memiliki dapur atau restoran. Biasanya, pemilik bisnis menyewa dapur dari pihak lain. Pembelian hanya dilayani melalui aplikasi seluler atau halaman situs. Makanan akan dikirmkan kepada pemesan, tidak ada bangunan di mana konsumen bisa menikmati makanan di tempat.
Inilah yang membedakannya dengan virtual kitchen yang tetap memiliki bangunan, seperti restoran pada umumnya. Aspek virtual terletak pada pilihan menu yang khusus disediakan untuk pembelian melalui aplikasi pengiriman atau delivery app.
Dengan berkembangnya aplikasi transportasi online yang merambah jasa pengiriman makanan, perkembangan ghost restaurant semakin pesat. Adanya penyedia layanan pengiriman makanan ini mempermudah pengembangan ghost restaurant, sebab esensi dari bisnis ini memang ekslusif menjual makanan secara online atau melalui aplikasi pengiriman.
Meskipun, di Indonesia sendiri, para pemilik bisnis tersebut sering kali tidak menyewa dapur pada pihak lain. Akan tetapi, memproduksi makanan dari dapur pribadi di rumah mereka.
Apa kelebihan model bisnis ghost kitchen?
Secara hitungan di atas kertas, model bisnis yang satu ini memungkinkan kamu untuk memulai bisnis dengan modal lebih murah dan lebih cepat. Ada biaya peralatan dan pengurusan dokumen legal yang dapat dipangkas. Asal memiliki keterampilan di bidang kuliner, kamu bisa segera mulai bisnis ini.
Ghost restaurant juga bisa menjadi sarana bagi seorang pebisnis pemula menguji produknya. Sebelum memutuskan membuka restoran atau food truck, kamu bisa mulai mendaftarkan merek kamu di aplikasi pengiriman makanan online dan mengevaluasi minat pasar terhadap produk yang kamu jual.
Jangkauan bisnis pun bisa menjadi lebih luas. Mari kita bandingkan dengan memiliki restoran secara fisik!
Mungkin konsumen yang berkunjung ke restoran kamu adalah mereka yang tinggal di sekitar restoran atau mereka yang kebetulan lewat di daerah tempat restoranmu berdiri. Mereka yang tinggal cukup jauh, mungkin tidak akan menjadikan restoranmu pilihan utama, kecuali kamu memiliki brand yang sangat kuat, sehingga mampu menarik minat konsumen dari berbagai area.
Sedang dengan menjual makanan melalui aplikasi pengiriman makanan online, orang menjadi tidak terlalu peduli akan jarak. Sebab konsumen tetap bisa santai di rumah dan makanan akan diantarkan. Lebih praktis dan lebih mudah bagi konsumen. Oleh sebab itu, jangkauan pasar bagi produkmu semakin luas.
Hal lain yang juga menarik dari ghost restaurant, kamu bahkan bisa dengan mudah untuk membuat beberapa merek. Misal, dari hasil riset yang kamu lakukan burger sedang sangat populer. Maka, kamu bisa saja spesifik menjual burger, tapi menggunakan beberapa merek. Padahal burger tersebut dibuat di dapur yang sama. Tujuannya, tentu untuk menjaring pasar sebanyak-banyaknya.
Kekurangan model bisnis ghost kitchen
Terlepas dari berbagai kelebihannya, model bisnis ghost restaurant juga tentu memiliki kekurangan. Hal yang paling jelas, kamu sulit menentukan posisi dan dengan siapa kamu bersaing.
Dewasa ini, mudah sekali orang mendaftarkan bisnisnya ke aplikasi pengantaran makanan online. Akibatnya, banyak sekali bisnis kuliner yang tersedia dalam sebauh aplikasi.
Dari sekian banyaknya pebisnis makanan yang ada dalam sebuah aplikasi, kamu tidak bisa mengukur secara pasti, mana pebisnis yang benar-benar menjadi saingan. Hal ini juga akan berdampak pada kesulitan mengatur strategi pemasaran.
Selain itu, ada biaya potensi kehilangan konsumen juga yang akan kamu bayar. Berbeda dengan restoran di mana orang yang lewat dapat tiba-tiba singgah, kemungkinan ini tidak dimiliki oleh ghost restaurant.
Memang saat membuka aplikasi pengantaran makanan online, orang bisa saja tiba-tiba memutuskan membeli produkmu. Tapi, untuk mencapai hal tersebut kamu perlu memastikan merek milikmu muncul dalam pencarian dan cukup mampu menarik konsumen.
Artinya, pemilihan merek harus sangat dipikirkan. Kamu juga perlu berkonsultasi dengan penyedia layanan aplikasi tersebut tentang cara agar merek selalu muncul dalam laman pencarian konsumen. Foto makanan pun harus tampak sangat menggiurkan, sehingga melihat sepintas pun orang akan tertarik untuk membeli.
Meski demikian, model bisnis yang satu ini tetap layak untuk dicoba. Apalagi mengingat karakter masnyarakat hari ini, di mana sebagian besar orang menyukai hal yang serba instan dan praktis. Sehingga tidak perlu repot menyiapkan makanan atau harus pergi keluar rumah untuk membeli makanan, akan selalu menjadi alasan orang untuk membeli makanan dari aplikasi pengantaran makanan online.
Kamu tinggal memaksimalkan pemasaran dengan mengikuti berbagai program yang disediakan aplikasi pengantaran makanan online tersebut dan juga menggunakan aplikasi kasir online yang dilengkapi dengan fitur pengaturan kampanye marketing. Rata-rata aplikasi pengantaran makanan online rutin menyediakan promosi. Tangkaplah peluang melalui berabagai program promo yang mereka buat.