Lawan Coronavirus: 4 Kontribusi Sosial yang Diberikan Bisnis

Penulis Ajar Pamungkas
27 March 2020

article thumbnail

Kontribusi sosial dalam menghadapi coronavirus dapat datang dari mana saja, termasuk dari pelaku usaha

Sebagai sebuah penyakit yang sudah menyebar ke seluruh dunia, dibutuhkan kontribusi sosial dari seluruh pihak untuk menghadapi coronavirus. Mulai dari pemerintah, selebritas, masyarakat umum, tak terkecuali para pebisnis pun berbondong-bondong memberikan sumbangsihnya agar semua orang dapat melalui masa-masa sulit ini dengan lebih mudah. Setiap pihak memiliki peran tersendiri dalam menekan dampak wabah penyakit yang dibawa oleh coronavirus ini. Jika kamu juga ingin memberikan sumbangsihmu agar kita semua dapat melewati wabah ini, kamu bisa mencontoh beberapa kontribusi yang dilakukan oleh berbagai pihak berikut:

1. Menggalang dana bantuan untuk penanggulangan coronavirus

Ada banyak sekali pihak yang terdampak oleh adanya COVID-19. Mulai dari masyarakat yang kesulitan membeli barang kebutuhan sehari-hari yang harganya melonjak, tenaga medis yang kesulitan mencari alat-alat kesehatan yang dibutuhkan, atau sesama pelaku bisnis yang untuk sementara harus menghentikan kegiatan operasional harian dan kehilangan pendapatan. Agar efek yang mereka rasakan tidak terlalu buruk, penggalangan dana dirasakan cukup krusial untuk membantu meringankan beban yang mereka tanggung dalam menghadapi dampak COVID-19.

Beruntung, di era teknologi seperti sekarang ini, penggalangan dana bisa dilakukan secara online melalui platform-platform digital. Sejumlah pelaku bisnis maupun selebritas banyak yang menginisiasi program donasi untuk berbagai tujuan. Beberapa donasi, misalnya, ditujukan untuk membantu tenaga kesehatan membeli Alat Pelindung Diri (APD) agar mereka dapat memberikan layanan kesehatan dengan risiko tertular yang jauh lebih kecil. Ada juga program donasi yang ditujukan untuk membantu sektor industri kecil agar tidak goyah terkena dampak pandemi COVID-19. Kontribusi bisa diberikan dengan ikut berdonasi atau menginisiasi program donasi lain dengan tujuan kebutuhan yang masih belum terpenuhi oleh program-program donasi sebelumnya.

Donasi merupakan bentuk kontribusi sosial yang dapat dilakukan siapa saja, termasuk para pelaku usaha

2. Melakukan pembatasan pembelian

Kontribusi lain yang hanya bisa dilakukan oleh pelaku usaha adalah dengan melakukan pembatasan pembelian. Sebagai upaya untuk meredam penyebaran COVID-19, beberapa pemerintah daerah mengeluarkan imbauan agar masyarakat berdiam diri saja di rumah dan melakukan swakarantina. Sejumlah masyarakat pun menanggapi imbauan ini dengan melakukan pembelian dalam jumlah banyak secara tergesa-gesa, atau yang disebut juga dengan istilah panic buying. Nah, di sinilah peran pelaku usaha dibutuhkan untuk menerapkan aturan bahwa satu pelanggan hanya dapat membeli suatu produk dengan jumlah tertentu saja. Dengan adanya pembatasan pembelian ini, pelaku usaha tersebut dapat mengurangi risiko kelangkaan di kemudian hari sekaligus memastikan semua orang dapat membeli barang-barang yang mereka butuhkan dalam menghadapi pandemi ini.

3. Memastikan harga tetap terkontrol

Selain panic buying, masalah yang juga muncul bersama dengan pandemi COVID-19 adalah praktik penimbunan barang kebutuhan sehari-hari yang kemudian akan dijual kembali dengan harga tinggi saat terjadi kelangkaan, misalnya saja yang terjadi pada masker yang dijual dengan harga mencapai Rp400.000/boks beberapa waktu lalu. Para pelaku usaha dapat membantu pemerintah menanggulangi dampak COVID-19 dengan memastikan untuk tetap menjual produk dengan harga normal sehingga semua orang yang membutuhkan barang tersebut tetap dapat membelinya. Namun, jangan lupa untuk memberlakukan pembatasan pembelian agar harga normal tersebut tidak disalahgunakan oleh orang-orang yang tak bertanggung jawab, ya!

4. Memberikan produk dan jasa secara gratis

Di antara banyak jenis profesi, tenaga kesehatan bisa dibilang profesi yang paling disibukkan dengan penyebaran COVID-19 yang sudah menjalar sampai ke seluruh dunia ini. Oleh karena itu, beberapa pelaku usaha pun memiliki inisiatif untuk memberikan layanan jasa maupun produk secara gratis kepada tenaga kesehatan. Seorang tukang jahit di Yogyakarta, misalnya, berinisiatif memproduksi baju pelindung medis dari plastik buatannya secara gratis ke sejumlah dokter yang bertugas. Mengingat mahalnya baju pelindung medis, inisiatif ini tentu disambut dengan baik oleh banyak orang. Sementara itu, ada juga pelaku usaha yang berkecimpung dalam bisnis sabun DIY yang memproduksi serta memberikan hand sanitizer untuk digunakan secara cuma-cuma. Inisiatif semacam ini tak hanya membantu mengurangi penyebaran COVID-19, tetapi secara ekonomi juga membantu pihak-pihak yang membutuhkan.

Ada banyak kontribusi sosial yang bisa diberikan untuk menanggulangi dampak yang diakibatkan oleh penyebaran coronavirus. Mari bersama-sama kita hadapi pandemi ini dengan bentuk dukungan yang bisa kita berikan masing-masing!

 

Dapatkan Inspirasi Terbaru dari majoo

Subscribe untuk dapatkan berita, artikel, dan inspirasi bisnis di email kamu

Footer support

Pustaka majoo

Isi Form dibawah ini untuk download pustaka

format: 62xxxxxxxx
Batal
Icon close

Temukan Paket Paling Tepat untuk Bisnismu

Isi form berikut untuk membantu kami tentukan paket paling sesuai dengan jenis dan skala bisnismu.
solusi bisnis form

+62
Selamat datang di majoo 👋 Hubungi konsultan kami untuk pertanyaan dan info penawaran menarik
whatsapp logo