Salah satu dampak positif dari maraknya program kuliner dan kompetisi masak di televisi adalah meningkatnya kesadaran masyarakat tentang berbagai jenis makanan baru dan apresiasi mereka terhadap slow food. Tidak heran, bisnis restoran pun semakin hidup. Kita bisa melihat banyak restoran baru dengan berbagai jenis makanan dan masakan yang ditawarkan.
Apakah kamu salah satu wirausahawan yang memulai bisnis restoran baru? Kalau iya, selamat!
Memulai usaha baru memang menyenangkan sekaligus menegangkan. Mulai dari menggodok konsep, menguji coba berbagai menu, sampai menata dekorasi restoran kita. Gagasan utamanya adalah membuat konsumen tertarik untuk mampir, dan begitu lidah mereka bersentuhan dengan masakan kamu, mereka akan langsung jatuh hati dan akan selalu kembali.
Masalahnya, apakah yang sudah kita lakukan dengan restoran kita cukup untuk memikat konsumen? Haruskah kita menyediakan sudut yang instagrammable hanya untuk membuat mereka mampir? Kamu bisa simak beberapa tips berikut ini untuk menarik perhatian konsumen agar mereka mau mampir ke restoran baru milikmu!
Perkenalkan Menu kepada Kalangan Terbatas
Sebelum kamu membuka restoranmu untuk khalayak umum, kamu bisa menjajaki reaksi konsumen terlebih dahulu dengan melakukan menu tasting. Kamu bisa mulai dengan mengundang komunitas-komunitas yang menjadi pangsa pasarmu. Akan jauh lebih baik lagi, kalau kamu bisa mengundang food blogger, food reviewer, bahkan para influencer untuk mencicipi menu andalanmu secara gratis.
Tentukan terlebih dahulu komunitas atau orang-orang kuliner dan influencer yang akan kamu undang. Kirimkan undangan dengan cara yang menarik perhatian. Beri tahu mereka, mereka boleh membawa plus one atau plus two, dan minta mereka RSVP terlebih dahulu.
Nah, pada waktu menu tasting, alih-alih menyajikan porsi utuh, kamu bisa menyajikan porsi sample kepada mereka. Dengan demikian, mereka dapat mencicipi lebih banyak variasi menu. Jangan sungkan-sungkan memberi gift voucher kepada mereka.
Buat Sayembara!
Kamu bisa membuat kampanye marketing berbentuk sayembara, misalnya dengan hadiah romantic dinner untuk dua orang. Kemas sayembaranya semenarik dan seinteraktif mungkin. Misalnya, minta mereka membagikan pengalaman mereka makan di restoranmu melalui media sosial mereka. Atau menu favorit mereka dari semua menu yang kamu punya.
Kamu juga bisa membuat kontes foto makanan terbaik, atau kontes foto OOTD (outfit of the day) yang diambil di restoranmu.
Apresiasi Reviewer
Di era internet ini, sebagian besar konsumen tak akan segan menulis review atau rekomendasi atas menu dan layanan di restoranmu begitu mereka selesai menikmati hidangan di sana. Bisa jadi mereka akan menulis review yang sangat bagus, atau sebaliknya.
Yang kamu tidak boleh lupa, salah satu penilaian konsumen terhadap suatu usaha bukan hanya pada banyaknya bintang yang diberikan dalam review, melainkan juga caramu mengapresiasi review tersebut.
Pastikan untuk selalu menanggapi semua review sebaik mungkin. Kalau mereka memberi review yang baik, ucapkan terima kasih dan undang mereka untuk datang kembali ke restoranmu. Kalau buruk, juga ucapkan terima kasih, dan undang mereka untuk memberi kesempatan kedua kepada restoranmu.
Kerja sama dengan Komunitas dan Event Organizer
Kalau restoranmu memiliki ruang yang cukup luas, kamu juga bisa mengadakan event-event yang bisa mendatangkan pengunjung. Kamu bisa mengajak komunitas-komunitas untuk mengadakan acara rutin mereka di restoranmu, dengan menu khusus misalnya.
Beberapa restoran sudah melakukan kerja sama ini. Kamu bisa sering mendapati ada sekelompok ibu-ibu arisan, misalnya, di salah satu sudut restoran. Atau acara perpisahan kantor, ulang tahun, dan seterusnya.
Penyelenggara festival-festival literasi misalnya, sering bekerja sama dengan restoran-restoran untuk mengadakan talk show, peluncuran buku, dan kegiatan yang sejenisnya. Mungkin kamu bisa mengatur jadwal acaranya sehingga bisa mengisi waktu-waktu yang cukup sepi bagi restoranmu.
Luncurkan Program Loyalti
Kamu bisa membuat program loyalti agar pelangganmu selalu kembali ke restoranmu. Kamu bisa menerbitkan kartu member, misalnya, yang hanya mensyaratkan pelangganmu memberi nama, alamat email, dan nomor telepon. Kalau mereka bersedia memberikan tanggal lahir mereka, jangan sungkan-sungkan mengirimkan kartu ucapan atau pesan selamat ulang tahun.
Kalau mereka merayakan sesuatu di restoranmu, baik itu ulang tahun kelahiran atau perkawinan, beri mereka hadiah sederhana: menu spesial dari chef, desert favorit mereka, atau yang sejenisnya.
Interaktif di Media Sosial
Kebanyakan akun media sosial dari suatu bisnis dimoderasi dengan cara yang sangat formal. Kamu bisa mendobrak cara umum ini dengan menggunakan pendekatan yang interaktif. Sekadar like atau komentar di postingan pelangganmu – bahkan pada postingan yang tidak ada hubungannya dengan restoranmu – bisa menjadi jembatan menuju hubungan yang lebih baik antara restoranmu dengan pelangganmu.
Misalnya salah satu pelangganmu memposting foto bayinya yang baru lahir. Tinggalkan saja komentar, “Wah, selamat ya, Mbak Rahma! Kapan-kapan diajak ke restoran ya, si mungil!”
Atau ketika kamu menemukan postingan pelangganmu yang baru saja diwisuda, kamu bisa beri mereka hadiah kejutan berupa diskon besar untuk merayakan wisuda mereka di restoranmu dengan orang tua mereka.
Ketika akun media sosial restoranmu terkesan “hidup” seperti layaknya akun media sosial manusia yang lainnya, pelangganmu akan jauh lebih mudah merasa dekat dan akrab.
Itu tadi beberapa tips untuk memikat perhatian konsumen agar mereka mau datang ke restoran baru milikmu. Tentu saja, semua itu harus didukung dengan menu yang lezat, dan layanan yang hebat.