Cukup banyak orang yang memilih membangun bisnis bersama pasangan, terutama usaha kecil yang baru mulai. Namun, menjalankan bisnis dengan partner romantis bisa sangat menantang.
Jika kamu mempertimbangkan untuk menjalankan bisnis dengan pasangan, berikut ini beberapa tips yang perlu kamu ketahui.
1. Berbagi peran sesuai kelebihan masing-masing
Keputusan membangun bisnis dengan pasangan, sebaiknya didasarkan pada skill set yang saling melengkapi. Upayakan masing-masing pihak memang memiliki keterampilan unik yang mendukung kemajuan bisnis.
Karena itu, kamu perlu menyadari kelebihan masing-masing supaya bisa berbagi peran yang jelas dalam bisnis. Bila kamu tidak yakin dengan kelebihan yang kamu dan pasangan miliki, tidak ada salahnya untuk melakukan psikotes bersama.
Meskipun kepemilikan bisnis dihitung 50/50, pembagian peran tetap harus dilakukan dengan jelas. Pasalnya, penting sekali untuk memahami strength dari kedua belah pihak. Bisnismu berpotensi lebih maju jika kedua pihak menyadari siapa yang lebih mahir menangani operasional bisnis dan siapa yang lebih luwes menghadapi klien.
Dengan mengetahui hal tersebut, setiap pihak bisa memberikan performa kerja optimal. Memiliki peran yang jelas juga dapat menjaga masing-masing pihak tetap bertanggung jawab serta mencegah timbulnya perselisihan tentang apa yang harus ditangani.
Sebagai contoh, jika salah satu di antara kalian mahir berhitung dan sangat menaruh perhatian pada setiap detail angka, posisikanlah pihak tersebut sebagai penanggung jawab keuangan bisnis.
Sementara itu, pihak lain yang lebih senang melakukan riset dan mengembangkan konten, dapat mengambil posisi penanggung jawab kreatif. Model seperti ini terutama sesuai bila yang kalian bangun merupakan bisnis agensi.
Bidang bisnis lain mungkin membutuhkan penyesuaian. Namun, intinya setiap pihak perlu mengambil peran yang jelas di dalam bisnis sesuai dengan kelebihan yang dimilikinya. Apabila skill set kamu dan pasangan tidak saling melengkapi, sebaiknya pertimbangkan ulang rencana membangun usaha bersama.
2. Jangan habiskan setiap waktu bersama!
Mengingat banyak bisnis sudah mengandalkan platform digital, kini hampir semua orang bisa bekerja dari mana saja selama tersedia koneksi internet. Tidak terkecuali usaha kecil yang mungkin akan kamu bangun bersama pasangan.
Walaupun bisnis mungkin memiliki gerai fisik, adanya aplikasi POS tetap memungkinkan pengelolaan bisnis dilakukan kapan saja dan di mana saja.
Nah, kemungkinan tersebut membuka peluang makin besar bagi kamu dan pasangan untuk terus bersama-sama. Contohnya, kerja bersama di kafe atau co-working space favorit.
Terlepas dari betapa cocoknya kamu dan pasangan, selalu bersama-sama dapat membuatmu lelah, baik secara mental maupun emosional. Sebab itu, berikanlah ruang bagi diri kalian masing-masing untuk bekerja sendirian.
Kembali kepada soal peran. Idealnya, pembagian peran memungkinkan kamu untuk memercayai partner sepenuhnya. Kemudian, kalian bisa memberi ruang kepada satu sama lain untuk mengerjakan tugas masing-masing.
Konon, jeda yang cukup menghadirkan potensi inspirasi dan kreativitas berdatangan. Kamu juga lebih bersemangat mendiskusikan aneka ide untuk pengembangan bisnis saat akhirnya bekerja bersama.
Bagi kamu yang mengembangkan bisnis dengan suami atau istri, siasati ruang ini dengan membuat jadwal-jadwal tersendiri. Misalnya, ada hari-hari kalian bekerja bersama di kantor atau gerai, hari di mana kalian bekerja di rumah, serta hari di mana pasangan bekerja di rumah, sedangkan kamu di kedai kopi, begitu juga sebaliknya.
3. Melakukan review secara berkala
Mengulas perjalanan bisnis bersama partner merupakan hal yang sangat penting. Sebut saja, kalian melakukannya secara rutin dalam periode tertentu.
Dengan demikian, masing-masing pihak dapat mengemukakan aspek-aspek yang belum optimal serta mendiskusikan solusinya. Cara ini lebih baik daripada mengatasi masalah-masalah kapan saja diinginkan.
Alasannya, dalam dinamika sebuah hubungan, diskusi isu bisnis secara acak berisiko tidak fokus dan tercampur dengan persoalan personal. Akhirnya, kalian bisa berargumen dan menjadi emosi karena alasan yang sebetulnya bukan permasalahan di dalam bisnis.
Perlu diingat, komunikasi yang efektif dapat menjadi media untuk menyelesaikan berbagai persoalan. Maka dari itu, buatlah jadwal khusus untuk berdiskusi tentang bisnis sehingga masing-masing pihak mengapresiasi waktu diskusi tersebut secara serius.
4. Jadilah pasangan!
Membangun bisnis bersama kerap membuat relasi pribadi dan kerja menjadi blur. Saat mengembangkan bisnis, banyak orang lupa bahwa esensinya kalian adalah pasangan. Memang tidak mudah mengubah pendekatan kita kepada pasangan dari mode profesional ke personal ataupun sebaliknya. Bahkan, kadang kita tidak tahu kapan harus mengubah mode tersebut.
Mudah sekali untuk menjadikan hidup melulu tentang pekerjaan dan bisnis. Hampir setiap orang mengalaminya. Akan tetapi, sebagai pasangan kamu perlu menyediakan waktu untuk hanya menjadi pasangan, melepaskan atribut partner bisnis untuk sementara waktu.
Mengapa hal tersebut penting? Bila kamu dan pasangan bisa mengelola energi cinta antara kalian dengan baik, energi tersebut akan mengalir dan menjadi napas dalam bisnis. Staf dan klien pun akan turut merasakannya. Jadi, berhati-hatilah mengelola energi tersebut.