Kebebasan: Pisau Bermata Dua bagi Pengusaha

Ditulis oleh Daniel Prasatyo

article thumbnail

Tidak sedikit orang yang memilih untuk menjadi pengusaha karena ingin mencapai kebebasan finansial dan waktu. Mereka seringnya menjadikan keberhasilan pengusaha-pengusaha sukses sebagai tolok ukur dan tujuan utama—tanpa menengok jalan panjang yang harus ditempuh sebelum sampai ke sana. Alhasil, begitu usaha yang mereka awali sudah mulai bisa berjalan dengan lancar, mereka langsung meninggalkan usaha mereka, menikmati kebebasan waktu yang sebenarnya semu.

 

Yang sering luput dari kesadaran kita adalah kenyataan bahwa menjadi pengusaha justru berarti kita harus bekerja 24 jam sehari dan 7 hari seminggu. Mengapa demikian? Dinamika dunia usaha sarat dengan persaingan. Perkembangan teknologi dan tren global sangat cepat mengubah peta dunia bisnis. Lengah sejenak saja, usaha kita bisa tergilas zaman dan menjadi usang dalam waktu yang sangat singkat.

 

Waduh. Kok menyeramkan, ya?

 

Kesannya memang menyeramkan, meski faktanya tidaklah demikian. Kemerdekaan seorang pengusaha bukanlah berarti memiliki kebebasan waktu untuk tidak melakukan apa-apa; kemerdekaan seorang pengusaha adalah memiliki kemampuan untuk memanfaatkan waktu luang agar melakukan banyak hal lainnya, termasuk mengembangkan usaha, merambah bidang usaha lain, atau sekadar liburan ke Bali.

 

Bagaimana caranya? Sulitkah? Tentu tidak. Simak tips berikut ini.

 

Ubah Cara Pikir

Yang pertama kali harus kita lakukan adalah mengubah cara pikir kita. Setiap kali kita mengeluarkan uang untuk usaha kita, misalnya untuk renovasi, kita bisa menganggapnya sebagai investasi karena suatu saat biaya renovasi itu bisa kembali dari keuntungan. Yang tidak bisa kembali hanyalah waktu. Waktu yang kita habiskan untuk mengerjakan suatu pekerjaan, tidak akan bisa kembali.

 

Dengan mengubah cara pandang dan cara pikir kita sebagai pengusaha, kita akan punya cara pandang dan cara pikir baru: waktu jauh lebih berharga daripada uang.

 

Investasi untuk Efisiensi Waktu

Setelah mengubah cara pikir kita, mulailah cermati setiap aspek dalam bisnis kita. Apa saja yang bisa kita efisienkan? Bagaimana cara membuatnya menjadi lebih efisien? Investasi apa yang harus kita lakukan dan berapa besarnya?

 

Investasi pada Sumber Daya Manusia

Dalam menjalankan usaha, rasa percaya kepada staf sangatlah penting. Kita akan selalu resah dan gelisah apabila kita masih belum bisa mempercayai pegawai kita. Belum lagi loyalitas mereka terhadap kita dan bisnis kita. Repot, kan, kalau tiba-tiba sejumlah pegawai mengajukan pengunduran diri karena mendapat pekerjaan yang lebih baik di tempat lain?

 

Jangan pernah sungkan dan ragu untuk berinvestasi pada sumber daya manusia dalam usaha kita. Perhatikan kesejahteraan mereka dengan memastikan bahwa mereka tidak hanya menerima gaji atau upah sesuai dengan standar pekerjaan mereka, tetapi juga fasilitas-fasilitas yang bisa membuat mereka enggan berpindah ke lain hati. Apabila memungkinkan, beri mereka gaji di atas standar, termasuk bonus tahunan, sehingga kemungkinan adanya tawaran pekerjaan lain yang lebih baik sangatlah kecil.

 

Pegawai yang sejahtera akan loyal pada perusahaan, dan akan ikut merasa memiliki bisnis itu.

 

Investasi pada teknologi

Perkembangan teknologi yang pesat bisa dimanfaatkan dalam upaya kita melakukan efisiensi di berbagai aspek dalam usaha kita. Saat ini, sudah banyak perangkat teknologi dan aplikasi yang memudahkan pekerjaan, mulai dari mesin kasir terbaru, sampai aplikasi stok barang. Ya, kita harus merogoh kantong agak dalam untuk mendapatkannya, tetapi lagi-lagi lihatlah dari sisi waktu. Apabila mengontrol stok sebelumnya perlu waktu setengah hari, dan dengan aplikasi stok barang bisa diselesaikan dengan hanya menekan beberapa tombol, waktu setengah hari yang dihemat itu bisa digunakan untuk melakukan banyak pekerjaan lainnya.

 

Jangan Buang-Buang Waktu Luang

Investasi yang kita lakukan dalam efisiensi waktu pasti akan berjumlah cukup besar. Karenanya, waktu luang yang tercipta sebagai akibat dari efisiensi itu seyogianya tidak kita buang-buang begitu saja. Gunakan waktu luang itu untuk melihat apa lagi yang bisa kita lakukan untuk mengembangkan bisnis kita. Gunakan untuk membina hubungan personal dengan staf dan pegawai. Gunakan untuk melakukan pengamatan lapangan, melihat dan mempelajari strategi bisnis dan pemasaran kompetitor kita. Gunakan untuk menjelajahi kota, mencari lokasi baru untuk cabang usaha kita. Gunakan untuk menjajaki peluang memperluas jangkauan usaha ke bidang usaha lain.

 

Kebebasan waktu seorang pengusaha yang seringnya dipandang sebagai bebas merdeka dari keharusan bekerja adalah cara pandang yang keliru. Kemerdekaan pengusaha adalah memiliki waktu luang yang bisa dimanfaatkan untuk mengembangkan usahanya, dengan memangkas beban pekerjaan yang bisa didelegasikan, dan mengefisiensikan waktu pengerjaan pekerjaan apa pun dengan bantuan teknologi. 

 

Dapatkan Inspirasi Terbaru dari majoo

Subscribe untuk dapatkan berita, artikel, dan inspirasi bisnis di email kamu

Footer support

Pustaka majoo

Isi Form dibawah ini untuk download pustaka

format: 62xxxxxxxx
Batal
Icon close

Temukan Paket Paling Tepat untuk Bisnismu

Isi form berikut untuk membantu kami tentukan paket paling sesuai dengan jenis dan skala bisnismu.
solusi bisnis form

+62
Selamat datang di majoo đź‘‹ Hubungi konsultan kami untuk pertanyaan dan info penawaran menarik
whatsapp logo