Iklan lowongan pekerjaan di era teknologi yang serba modern seperti yang saat ini kita nikmati tentu tak dapat disamakan dengan iklan loker beberapa puluh tahun lalu ketika media konvensional masih menjadi pilihan utama untuk menyampaikan berbagai informasi; termasuk informasi terkait posisi baru yang dapat diisi oleh para pencari kerja.
Meski demikian, untuk membuat iklan lowongan kerja, baik dulu maupun sekarang, tetap ada kaidah-kaidah yang harus diikuti agar karyawan yang mendaftar dapat tersaring sesuai kebutuhan bisnis. Media apa pun yang digunakan untuk mengiklankan suatu lowongan, informasi di dalamnya harus sesuai.
Langkah-langkah apa saja yang perlu diperhatikan untuk lowongan kerja yang ingin diiklankan dapat menjaring calon pelamar secara optimal?
Tentukan Dahulu Tenaga Kerja yang Dibutuhkan
Apakah tenaga kerja yang dibutuhkan merupakan tenaga ahli, atau mungkin sebenarnya posisi kerja yang dibuka bisa diisi oleh siapa pun, terlepas dari pengalaman kerjanya?
Informasi yang perlu dicantumkan akan tergantung pada kebutuhan tenaga kerja itu sendiri. Jika memang bermaksud mencari tenaga kerja yang sudah memiliki banyak pengalaman, meminta portofolio atau contoh pekerjaan pada tempat sebelumnya menjadi suatu keharusan untuk mengukur apakah pengalaman kerja tersebut memang sesuai dengan posisi yang dibuka.
Untuk beberapa bidang kerja, portofolio mungkin tidak dapat dibuat dengan rapi. Namun, jika dalam iklan lowongan kerja tersebut sudah dicantumkan bahwa yang dicari adalah tenaga kerja berpengalaman, mereka yang tidak memiliki portofolio dapat mencantumkan nomor telepon kantor sebelumnya untuk membantu melakukan pemeriksaan silang terkait pengalaman kerja tersebut.
Sebaliknya, jika tenaga kerja yang dicari tidak spesifik atau bahkan yang dicari merupakan tenaga magang, portofolio bisa jadi tidak diperlukan. Pastikan untuk selalu mencantumkan kebutuhan tenaga kerja yang dicari.
Mencantumkan Keterangan Terkait Pekerjaan yang Akan Diberikan
Agar iklan loker dapat optimal dalam menjaring calon pelamar, pastikan untuk mencantumkan keterangan terkait pekerjaan yang akan diberikan.
Tak sedikit lowongan kerja yang hanya mencantumkan posisi yang tengah dibuka, tetapi tidak mencantumkan apa saja peran dan tanggung jawab yang dibutuhkan untuk mengisi posisi tersebut. Padahal, posisi yang sama di dua tempat usaha yang berbeda terkadang membutuhkan keahlian yang berbeda pula.
Dengan mencantumkan deskripsi pekerjaan dalam lowongan, kamu dapat memastikan mereka yang tertarik untuk melamar sudah melakukan penilaian mandiri terhadap posisi yang tengah lowong tersebut. Dengan demikian, calon pelamar yang mungkin memiliki latar belakang pendidikan yang berbeda pun tetap dapat melamar karena yang dijadikan patokan bukanlah pendidikan terakhirnya, tetapi mampu atau tidak calon pelamar tersebut dalam menjalankan tugas yang diberikan sesuai dengan peran dan tanggung jawab posisinya.
Cantumkan Setiap Dokumen yang Dibutuhkan Secara Jelas
Berbeda dengan anggapan umum, proses penerimaan kerja justru lebih berat bagi pelaku usaha di tahapan seleksi administrasi dibanding wawancara kerja. Banyak calon pelamar yang terpaksa harus dilewati hanya karena kelengkapan dokumennya yang kurang ketika melamar.
Sebaliknya, calon pelamar yang terlalu siap, bahkan hingga menyiapkan dokumen-dokumen yang sebenarnya tidak diminta, juga akan menghambat proses penerimaan tenaga kerja karena bagian administrasi harus membaca dokumen yang terlalu banyak. Untuk lowongan terbuka, ini akan sangat merepotkan karena jumlah aplikasi yang masuk juga membludak.
Agar proses seleksi administrasi dapat berjalan dengan lancar, cantumkan kebutuhan dokumen yang diinginkan pada iklan loker. Dengan demikian, calon pelamar pun juga akan membawa atau mengirimkan dokumen yang tepat.
Ingat pula bahwa saat ini kesadaran akan keamanan data juga meningkat, oleh karena itu hindari untuk meminta dokumen yang terlalu spesifik seperti Kartu Keluarga. Jika kamu memang membutuhkannya untuk mengurung BPJS bagi tenaga kerjamu, minta dokumen tersebut kepada pelamar yang memang sudah lolos proses seleksi saja, jangan memintanya kepada setiap pelamar yang datang.
Cantumkan Informasi Tempat Usaha pada Iklan Loker
Jika dulu iklan lowongan kerja umumnya dipublikasikan dalam surat-surat kabar, kini iklan-iklan semacam itu juga dapat didiseminasikan melalui postingan media sosial, baik melalui grup-grup aplikasi pesan singkat maupun dengan membagikan poster digital.
Kemudahan teknologi memudahkan informasi lowongan kerja menyebar cepat dari orang yang satu ke orang yang lain, dan terkadang tidak dapat diketahui lagi siapa yang pertama mengirimkan iklan tersebut. Oleh karena itu, pastikan selalu untuk mencantumkan informasi tempat usaha dalam iklan yang kamu buat.
Dengan adanya informasi tempat usaha, calon pelamar tidak akan kesulitan untuk bertanya atau mengirimkan surat lamarannya sekalipun ia menerima informasi lowongan kerja tersebut dari teman atau keluarga yang mendapatkannya dari teman atau anggota keluarga lain--yang mungkin juga memperolehnya dari sumber yang tidak dikenal oleh penerima akhir.
Jangan sampai kamu kehilangan pelamar potensial hanya karena pelamar tersebut tidak menemukan informasi untuk menanyakan detail terkait lowongan kerja yang ditawarkan. Namun, perhatikan untuk tidak mencantumkan informasi yang terlalu pribadi seperti nomor telepon jika kamu memang tidak siap menerima pertanyaan dari calon pelamar di tengah malam. Pergunakan nomor telepon kantor, jika ada, untuk memastikan bahwa setiap pertanyaan akan dijawab di jam operasional bisnis saja.
Setelah mengiklankan lowongan pekerjaan yang kamu butuhkan dan mendapatkan calon tenaga kerja yang tepat, selanjutnya kamu dapat memanfaatkan aplikasi majoo untuk mengelola karyawan serta operasional bisnis secara efisien. Saatnya membuat bisnismu terus maju dan berkembang dengan mengoptimalkan setiap tahapan kerja serta proses bisnis!