Mau Buka Toko, Tapi Modal Kecil? Pop-Up Store Solusinya

Penulis Nisa Destiana
20 January 2020

article thumbnail

Beberapa tahun terakhir ini, bertumbuh pesatnya e-commerce dan perpindahan yang masif ke platform digital sempat dianggap sebagai akhir dari era toko konvensional. Faktanya, kita bisa melihat platform digital tidak menggantikan, hanya menambah dimensi bagi toko ritel tradisional. Hal ini dibuktikan dengan munculnya tren pop-up store. Banyak toko online yang membuka toko fisik atau offline dengan konsep ini. 


Inti keberhasilan format pop-up sendiri terletak pada sifatnya yang tidak tetap. 


Toko dengan konsep pop-up hanya buka dalam jangka waktu yang singkat. Bisa satu hari hingga beberapa bulan. Hal ini yang mempengaruhi psikologi konsumen. Kebanyakan konsumen hari ini memiliki mental FOMO (fear of missing out), dan hal ini akan menggiring konsumen pada pikiran ‘beli sekarang mumpung ada’.


Dengan cara ini konsumen akan menunggu-nunggu hal apa lagi yang akan toko kamu tawarkan. Dan keinginan konsumen untuk menemukan hal baru terpenuhi dengan konsep pop-up yang sering kali penuh kejutan. Selain itu, pop-up store juga hampir selalu menjadi bahan perbincangan di antara konsumen. Untuk masa di mana pengalaman merupakan mata uang yang sangat berharga seperti sekarang ini, memiliki sesuatu yang bisa diceritakan itu sangat penting bagi konsumen.


Toko dengan konsep pop-up ini menjadi semakin menarik karena nilai investasinya bisa jauh lebih sedikit dibanding toko permanen alias cukup dengan modal kecil. 


Membuka Pop-Up Store Cukup Dengan Modal Kecil

Munculnya konsep pop-up ini sangat menolong brand dengan bujet terbatas untuk bisa terus bertumbuh. Misal kamu memulai bisnismu secara online dan mulai berpikir untuk membuka toko fisik atau offline, tapi terkendala biaya, konsep pop-up sangat bisa menjadi solusi buat kamu. 


Biaya untuk membuka pop-up store memang sangat bervariasi. Lokasi, durasi, dan ukuran toko akan sangat menentukan jumlah total biaya yang dibutuhkan. Namun, karena sifatnya hanya sementara dan sering kali singkat, serta ukurannya pun biasanya tidak terlalu besar, toko dengan konsep pop-up ini memang akan membutuhkan biaya yang relatif sedikit. 


Batas atas biaya ini tentu saja tergantung jumlah maksimal uang yang bisa kamu keluarkan. Sedang biaya minimalnya, toko dengan konsep pop-up ini bahkan bisa dibuat hanya dengan modal beberapa ratus ribu rupiah saja. 


Nah, jika kamu mulai mempertimbangkan untuk membuka toko pop-up, kamu bisa mulai menghitung biaya yang kamu butuhkan. Berikut ini tips untuk kamu. 


1. Tentukan Event Yang Ingin Kamu Ikuti

Salah satu biaya yang pasti harus kamu keluarkan adalah biaya menyewa tempat.  Sebelum kamu memutuskan tempat yang cocok untuk mengakomodir kebutuhan kamu, kamu perlu menentukan acara seperti apa yang ingin kamu ikuti. Sebab kebanyakan toko dengan konsep pop-up tergabung dengan acara atau event tertentu.


Setelah kamu memilih acara yang konsepnya cocok dengan brand kamu, kamu bisa mulai menghitung biaya yang kamu butuhkan untuk menyewa tempat. 


2.  Hitung Biaya Yang Sudah Pasti

Biaya yang sudah pasti maksudnya biaya yang kamu butuhkan ketika membuka toko pop-up dan tidak akan berubah jumlahnya, tidak peduli berapa banyak produk yang kamu jual. Contohnya: gaji karyawan. 


3. Biaya-Biaya Lain Yang Perlu Kamu Pertimbangkan

Inilah kumpulan biaya yang jumlahnya berubah mengikuti jumlah produk yang kamu jual. Karena jumlah penjualan tidak pasti, maka tentu saja biaya ini juga bukanlah biaya yang pasti. Tapi, kamu bisa coba membuat perkiraannya. 


Variabel yang termasuk ke dalam biaya ini seperti biaya kemasan, komisi penjualan (jika kamu menetapkan kebijakan ini untuk stafmu), dan lain-lain, yang sangat bergantung pada jenis dan karakter produk yang kamu jual. 


4. Tips Tambahan Agar Biaya Yang Dikeluarkan Semakin Efektif

Meskipun toko dengan konsep pop-up ini hanya membutuhkan modal kecil dibanding toko permanen, namun selalu menarik jika bisa lebih menekan biaya, bukan?


Kamu bisa semakin menekan biaya yang kamu keluarkan dengan mencoba beberapa tips ini.


DIY Desain Tokomu

Alih-alih menyewa desainer interior profesional, gulung lengan kemejamu dan berkreasilah. Buatlah desain tokomu sendiri. Kamu bisa mencari banyak inspirasi dari internet, majalah, atau buku.


Amati Jam Paling Sibuk

Mengamati jam tersibuk itu sangat penting. Sebab begitu kamu tahu jam paling sibuk setiap harinya, kamu bisa sesuaikan jumlah karyawan tergantung kebutuhan. Kamu tidak perlu mempekerjakan dua orang karyawan di jam-jam pengunjung sepi, misalnya.


Kolaborasi

Jika membuka toko pop-up masih dianggap menguras banyak biaya bagi bisnismu saat ini, tapi kamu perlu melakukannya demi meningkatkan brand awareness, mengapa tidak berkolaborasi?


Tidak ada keharusan toko pop-up ini hanya berisi brand kamu saja. Kamu bisa mengajak brand lain yang memiliki produk serupa atau saling melengkapi dengan produk kamu untuk bersama-sama membuka toko pop-up


Ini Alasan Kenapa Pop-Up Store Bisa Membuat Bisnismu Maju

Sampai sini, apakah kamu mulai bertanya-tanya mengapa harus mengupayakan membuka toko pop-up jika hanya memiliki modal kecil


Jawabannya tentu karena cara ini akan membuat bisnismu maju. Simak keuntungan yang akan bisnis kamu dapatkan di bawah ini. 


1. Membangun Koneksi Dengan Calon Pelanggan

Teknologi mungkin membuat proses belanja jadi mudah, nyaman, dan ekonomis. Tapi, sesungguhnya tidak ada yang bisa menggantikan layanan tatap muka dan pengalaman berbelanja secara langsung. 


Sehingga toko pop-up memainkan peran penting dalam pengalaman yang ditawarkan oleh brand kamu. Konsumen mungkin telah lebih dulu mengenal atau mencari tahu mengenai brand kamu melalui platform media sosial atau mesin pencari di internet, mereka sudah lebih dulu memiliki pengalaman terkait brand kamu secara maya. Menghadirkan toko pop-up akan memberi kesempatan konsumen untuk mencocokkan pengalaman mereka, antara online dan offline. Dan ini adalah cara terbaik untuk membangun basis pelanggan yang loyal. 


2. Membuat Gebrakan Dan Membangun Brand Awareness

Kelangkaan adalah taktik penjualan yang terbukti mendorong pelanggan atau calon pelanggan untuk membeli produk. Sebab produk tersebut terbatas atau eksklusif. 


Toko pop-up selalu mampu menghadirkan sensasi eksklusif ini. Masa buka toko yang memiliki tanggal akhir mendorong konsumen berkunjung sebelum ketinggalan. 


Buatlah urgensi yang sangat kuat dengan memberi tahu dengan jelas pelanggan atau calon pelangganmu tanggal pasti toko pop-up kamu akan dimulai dan berakhir. Dan kamu bisa mulai mempromosikannya melalu kanal media soal jauh sebelum tanggal toko pop-up dimulai. 


Pendekatan ini sangat berpengaruh ketika kamu ingin mempromosikan produk atau koleksi baru, memulai suatu kampanye, atau meningkatkan brand awareness secara umum.  


3. Mencoba Pasar Baru

Salah satu hal yang paling penting dilakukan oleh sebuah bisnis, apalagi jika masih baru, ialah memastikan ada permintaan terhadap produknya di pasaran. Memproduksi dalam jumlah kecil dan menjualnya melalui toko pop-up merupakan salah satu cara untuk memvalidasi permintaan pasar, sebelum kamu berinvestasi yang lebih besar. 


Toko pop-up bukan hanya cara untuk menciptakan penjualan cepat. Melainkan bisa menjadi bagian dari keseluruhan strategi brand kamu. Konsep ini bisa menjadi alat retensi pelanggan yang kuat, cara untuk menguji ide dan mengumpulkan data, serta taktik yang cukup ampuh untuk membangun brand awareness. Dan semuanya bisa kamu lakukan dengan modal kecil. 


Well, tunggu apa lagi? Buat konsep toko pop-up kamu sekarang juga!

Dapatkan Inspirasi Terbaru dari majoo

Subscribe untuk dapatkan berita, artikel, dan inspirasi bisnis di email kamu

Footer support

Pustaka majoo

Isi Form dibawah ini untuk download pustaka

format: 62xxxxxxxx
Batal
Icon close

Temukan Paket Paling Tepat untuk Bisnismu

Isi form berikut untuk membantu kami tentukan paket paling sesuai dengan jenis dan skala bisnismu.
solusi bisnis form

+62
Selamat datang di majoo 👋 Hubungi konsultan kami untuk pertanyaan dan info penawaran menarik
whatsapp logo