Apa pun bisnis yang kamu geluti, kemungkinan besar ada bisnis lain di luar sana yang menawarkan produk atau jasa yang sama. Keberadaan kompetitor merupakan hal yang lumrah di dunia bisnis. Persoalannya, bagaimana caranya agar kamu lebih maju?
Mengetahui apa yang ditawarkan pesaing saja tidak cukup. Kamu perlu memahami perilaku pesaing dan mengantisipasi tindakan mereka agar bisa selangkah lebih maju. Tidak ada cara lain untuk mencapainya, selain melakukan analisis persaingan bisnis.
Analisis persaingan penting bagi bisnis, mengapa demikian?
Analisis persaingan merupakan riset strategis, secara khusus mengumpulkan dan menganalisis data tentang bisnis kompetitor. Dapat dikatakan, hal ini merupakan taktik esensial untuk mengetahui apa yang dilakukan oleh pesaing. Lebih dari itu, kamu dapat mengenali hal apa yang mungkin mengancam kemajuan bisnismu.
Dengan melakukan riset persaingan, kamu juga dapat mengetahui dengan cepat tren di sektor industri terkait. Selanjutnya, beradaptasi dengan strategi atau kampanye yang dilaksanakan pesaing, untuk mempertahankan posisimu di pasar. Oleh sebab itu, analisis pesaing ini sangat krusial bagi bisnis.
Kini, kamu sudah mengetahui pentingnya mendalami lanskap kompetisi di sektor bisnis yang kamu tekuni. Saatnya mengumpulkan insight berharga melalui riset persaingan.
Inilah cara melakukan analisis persaingan
Menganalisis persaingan bisnis tidak terlalu rumit, tetapi tidak bisa juga dianggap mudah. Di bawah ini beberapa langkah yang perlu kamu lakukan untuk meneliti persaingan.
1. Identifikasi 10 besar kompetitor bisnismu
Terlihat jelas sekali, bukan? Dalam riset persaingan, tentu kamu perlu mengidentifikasi pesaingmu. Jadi, sudahkah kamu tahu siapa pesaing utamamu?
Di tengah pemasaran dan penjualan produk secara digital, kamu mungkin bersaing dengan belasan sampai ratusan bisnis yang menyasar target konsumen serupa. Tidak terlalu sulit untuk mengetahuinya, Google merupakan resource yang dapat diandalkan. Dengan mencari jenis produk atau jasa yang kamu tawarkan, cukup banyak bisnis serupa yang akan muncul.
Kamu juga dapat mencari para pesaing dengan bantuan online marketing toolkit. SEMrush, webceo, dan social peta beberapa pilihan yang dapat kamu gunakan.
2. Kenali konten yang dipublikasikan oleh pesaing
Setelah mengetahui dengan siapa kamu bersaing, segera kenali konten seperti apa yang mereka publikasikan. Jenis konten apa yang menjadi fokus kompetitor? Mungkin blog, Youtube, atau podcast. Pastikan kamu juga mengetahui frekuensi publikasi konten serta topik yang diangkat.
Bila konten pesaing sudah dikenali, kamu dapat mengetahui kualitas dan membandingkannya dengan konten milikmu. Dengan demikian, kamu dapat mencari tahu peluang apa yang tersedia untuk mengungguli pesaing.
3. Identifikasi market positioning kompetitor
Manfaat dari mengidentifikasi market positioning dari pesaing adalah kamu dapat mengetahui permintaan pasar dan ekspektasi konsumen. Amati website, pesan, atau kampanye yang dilakukan pesaing.
Pastikan kamu memperoleh jawaban dari pertanyaan-pertanyaan berikut ini:
Apa yang sebenarnya konsumen beli dari pesaing? Apakah harga, pengalaman, atau apa?
Bagaimana pesaing melakukan diferensiasi produk dari persaingan pasar? Apa fitur dan manfaat yang ditonjolkan dari produk atau jasa mereka?
Dalam opini pesaing, apa yang membuat produk atau jasa mereka unik?
Pertanyaan-pertanyaan di atas membantumu memahami siapa target pasar yang diajak ‘bicara’ oleh pesaing. Kamu juga akan melihat bagaimana pesaing memosisikan diri di pasar. Kedua hal tersebut penting agar kamu dapat menyusun strategi, bagaimana kamu akan memosisikan diri dan berkompetisi di pasar?
4. Analisis pengalaman dan kepuasan konsumen
Hari ini, bisnis pasti memiliki satu dari beberapa kanal berikut; website, media sosial, atau akun e-commerce. Maka dari itu, kamu perlu menganalisisnya untuk mengetahui pengalaman yang dirasakan konsumen.
Desain, foto, hingga cara pesaing mengkomunikasikan produk atau jasanya perlu kamu analisis. Jadi, kamu dapat merasakan pengalaman konsumen saat berkunjung ke situs tersebut. Jangan lupa, analisis juga kata kunci yang digunakan oleh pesaing.
Di samping pengalaman konsumen, kamu juga perlu menganalisis kepuasan konsumen. Di era informasi yang sudah sangat terbuka, hal ini tidak sulit sama sekali. Kamu dapat memeriksa ulasan di website atau media sosial. Jangan lewatkan juga pembicaraan tentang kompetitor di media sosial. Dari sana, kamu dapat menyimpulkan bagaimana citra pesaing di mata konsumen.
5. Identifikasi bagian yang perlu diperbaiki
Usai melakukan analisis persaingan, saatnya kamu mengerjakan ‘pekerjaan rumah’. Kamu telah memiliki pemahaman yang lebih baik tentang hal-hal yang dilakukan pesaing. Gunakan informasi tersebut untuk mengidentifikasi bagian mana dari bisnismu yang perlu diperbaiki. Misalnya, jika selama ini bisnismu mengandalkan pencatatan transaksi manual, kamu bisa mulai mempertimbangkan modernisasi dengan menggunakan aplikasi kasir online.
Dengan seluruh informasi tersebut, kamu juga dapat menyusun strategi yang menonjolkan kelebihan bisnismu. Biasanya, kelebihan ini merupakan kelemahan pesaing. Good luck!