Melirik Pop-Up Store sebagai Ide Promosi untuk Usahamu

Penulis Daniel Prasatyo
30 December 2019

article thumbnail

Kamu punya toko dan tokomu sepi pelanggan? Kamu sudah membuat kampanye marketing tetapi belum berhasil mendatangkan pelanggan ke tokomu? Dalam era digital ini, banyak sekali bisnis konvensional yang terpaksa gulung tikar. Salah satu penyebabnya adalah sulitnya membuat pelanggan datang ke toko.

Alasan orang mulai enggan mengunjungi toko sebenarnya sangat sederhana. Saat ini, konsumen sangat dimanjakan oleh e-commerce. Mereka bisa berbelanja kapan saja dan di mana saja, dan dalam hitungan hari bahkan jam, barang yang mereka beli akan sampai di rumah atau di kantor mereka. Mereka tidak lagi perlu berkutat dengan lalu lintas yang padat, tidak lagi perlu berkejaran dengan waktu tutup toko, dan bisa berbelanja dengan kenyamanan kamar tidur mereka sendiri.

Apakah ini artinya kamu harus menutup tokomu dan pindah sepenuhnya ke e-commerce saja? Bukan, bukan itu artinya. Artinya kamu harus lebih kreatif dan inovatif dalam memikat pelanggan.

Caranya sebenarnya sangat mudah. Mari kita perhatikan hal yang tidak bisa digantikan oleh e-commerce. Meski sebagian besar pengalaman berbelanja telah tergantikan atau dipermudah oleh e-commerce, masih ada yang tidak bisa tergantikan. Yang tidak tergantikan ini adalah pengalaman pelanggan.

Pengalaman pelanggan ini dapat kita kelompokkan dalam beberapa kategori. Yang pertama, suasana. Meskipun saat ini sangat mudah membeli kopi lewat aplikasi atau e-commerce, tetap banyak yang rajin menyambangi kedai kopi favorit mereka. Kenyamanan nongkrong dan bercengkerama dengan teman-teman tidak bisa digantikan oleh e-commerce.

Yang kedua, sensasi dan gengsi. Meskipun kamu bisa menikmati pertunjukan band favoritmu lewat YouTube, ada sensasi tersendiri ketika kamu hadir di sana. Juga gengsi, karena tidak semua orang bisa mendapatkan tiket konsernya.

Yang ketiga, kepraktisan. Ini salah satu alasan orang-orang masih berduyun-duyun ke Mal. Di Mal, kamu bisa melakukan banyak kegiatan sekaligus. Nonton film? Bisa. Makan? Bisa. Nongkrong? Bisa. Belanja bulanan? Bisa. Belanja fashion atau gadget? Juga bisa. Semua bisa. Kepraktisan ini membuat perjalanan sejauh apa pun akan tetap worth it.

Pop-Up Store sebagai Ide Promosi

Nah, sekarang, bagaimana caranya bisa mendatangkan pelanggan ke tokomu, yang bukan kedai kopi, tidak berada di Mal, dan tidak menampilkan band favorit? Pop-up store adalah solusinya.

Pop-up store adalah konsep toko yang bisa berpindah-pindah, yang bisa dibongkar pasang. Kamu bisa mempromosikan tokomu dengan membuka pop-up store di tempat-tempat atau di event-event yang banyak dikunjungi orang.

Contoh mudahnya, pasar kaget atau bazaar. Tidak perlu berpikir dua kali untuk ikut serta dalam acara semacam ini. Yang perlu kamu perhatikan hanyalah pangsa pasar yang ditargetkan oleh penyelenggara acara ini. Kalau sesuai dengan pangsa pasarmu, jangan ragu lagi.

Pada saat kamu ikut serta dalam acara seperti itu, tentu saja kamu harus memajang barang daganganmu. Tetapi ingat, fokus utamamu bukanlah pada penjualan barang. Fokus utamamu adalah mengenalkan barang daganganmu ke pengunjung acara itu dan mengenalkan tokomu ke mereka.

Siapa pun yang kamu tugaskan untuk menjaga pop-up storemu, harus bisa memberi pengalaman pelanggan yang unik. Jangan hanya duduk diam menunggu mereka datang. Jangan juga mendatangi pengunjung dan memaksa menawarkan barang daganganmu.

Dekatilah para pengunjung dengan cara yang menyenangkan. Gunakan pendekatan yang persuasif. Ajak pengunjung acara berteduh di pop-up storemu kalau cuaca sangat panas atau kalau tiba-tiba hujan. Buat game menarik yang membuat orang memerhatikan pop-up storemu, dan yang bisa diikuti siapa pun tanpa harus membeli barangmu. Bagikan souvenir secara cuma-cuma kepada para pengunjung yang bisa mengingatkan mereka pada tokomu.

Yang harus kamu ingat adalah tidak semua pengunjung bazaar atau pasar kaget atau acara musik atau pameran datang dengan niat membeli sesuatu. Tetapi bukan berarti mereka tidak akan membeli barang daganganmu suatu hari nanti, atau menceritakan keunikan tokomu kepada teman-teman mereka. Seringnya, ketika orang merasa mereka bisa akrab dengan pemilik toko, meskipun mereka tidak membeli barang dagangan yang dijual, mereka akan dengan senang hati merekomendasikan tokomu ke lingkaran pertemanannya.

Kalau lokasi tokomu memang jauh dari pusat keramaian, dengan kamu rajin membuka pop-up store di acara-acara yang ramai dikunjungi orang, kamu juga bisa meningkatkan penjualanmu. Nah, jangan sungkan untuk membagikan kartu nama tokomu kepada pengunjung pop-up storemu. Siapa tahu mereka suatu hari nanti butuh membeli barangmu ketika sedang tidak ada bazaar atau event. Kamu juga bisa menjanjikan diskon kalau mereka membeli barang di tokomu dengan menunjukkan kartu nama itu.

Kalau kamu baru mau memulai bisnis tokomu, dan belum bisa punya toko permanen atau memang tidak mau membuka toko permanen, pop-up store ini juga bisa menjadi satu pilihan. Kamu tidak perlu khawatir dengan kontinuitasnya. Kamu hanya perlu mencari tahu event-event apa saja yang akan ada di kotamu, dan hubungi penyelenggaranya. Kalau kamu menyebarkan kartu nama atau akun media sosialmu, mereka tetap bisa berinteraksi dengan tokomu di mana saja dan kapan saja. Kamu bahkan bisa sesekali mengikuti event di luar kota, untuk memperluas cakupan pasarmu.

Bagaimana? Menarik, kan?

Dapatkan Inspirasi Terbaru dari majoo

Subscribe untuk dapatkan berita, artikel, dan inspirasi bisnis di email kamu

Footer support

Pustaka majoo

Isi Form dibawah ini untuk download pustaka

format: 62xxxxxxxx
Batal
Icon close

Temukan Paket Paling Tepat untuk Bisnismu

Isi form berikut untuk membantu kami tentukan paket paling sesuai dengan jenis dan skala bisnismu.
solusi bisnis form

+62
Selamat datang di majoo 👋 Hubungi konsultan kami untuk pertanyaan dan info penawaran menarik
whatsapp logo