Industri restoran adalah salah satu yang paling terpukul dalam pandemi virus corona tahun ini. Dengan diberlakukannya berbagai kebijakan seperti pembatasan operasional restoran, pemberian jarak antar meja, dan lain sebagainya, bisnis restoran menjadi jauh lebih sepi karena berkurangnya jumlah pelanggan secara signifikan.
Pebisnis yang ingin bertahan di masa pandemi ini mau tidak mau harus mengadaptasi tren terbaru di industri restoran, yaitu melayani pengiriman atau delivery dan makanan dibungkus untuk dibawa pulang atau takeaway.
Jika kamu belum memulainya, tak ada kata terlambat! Mulai segera setelah membaca panduan berikut ini.
Pengaturan pesanan masuk
Sebelum memulai melayani delivery dan takeaway, putuskan terlebih dahulu cara kamu akan menerima pesanan dan menanganinya. Jika kamu memutuskan menerima pesanan langsung melalui telepon, pastikan untuk ekstra hati-hati saat mencatat pesanan. Latihlah karyawanmu untuk melakukan hal yang sama untuk meminimalisir kesalahan.
Jika kamu ingin menggunakan jasa pihak ketiga seperti GoFood, GrabFood, dan sejenisnya, pelajari dengan baik proses kerja sistemnya. Mintalah panduan yang jelas kepada mitra penyedia dan latihlah karyawanmu untuk menangani pesanan dari mitra tersebut.
Kurasi menu
Jangan buat semua menu yang saat ini ada di restoranmu bisa dipesan untuk dibawa pulang atau diantar. Buatlah menu yang khusus untuk delivery atau takeaway.
Saat menyiapkan menu ini, gunakan panduan pertanyaan berikut ini untuk memudahkanmu:
Makanan mana yang mudah dimasak dan bisa dimasak secara cepat? (pelanggan tentu ingin makanan yang mereka pesan segera sampai di tangan mereka)
Makanan mana yang mudah dikemas dan dikirim?
Berapa banyak karyawanmu di dapur dan apakah mereka sanggup menangani semua makanan yang masuk ke menu delivery?
Apakah menu takeaway yang kamu susun seimbang? Mungkin kamu bisa memilih paduan antara makanan yang banyak dipesan dan/atau yang murah.
Kemas makanan dengan baik
Kamu tentu tidak mau makanan sampai di tangan pelanggan dalam keadaan sudah terlalu dingin dan berantakan. Hindari hal-hal seperti ini dengan benar-benar mempertimbangkan cara pengemasan untuk setiap menu yang kamu jual untuk delivery atau takeaway, termasuk saus dan sambalnya jika ada.
Ada banyak jenis materi kemasan yang bisa kamu pertimbangkan, semua dengan pro dan kontranya:
Styrofoam memiliki kemampuan menjaga suhu makanan, tetapi dampaknya buruk bagi lingkungan.
Plastik juga cukup ideal untuk mengemas makanan dan paling banyak digunakan, tetapi juga sangat tidak ramah lingkungan.
Karton dapat didaur ulang, murah, dan kuat. Tetapi belum tentu cocok untuk semua jenis masakan, misal yang berkuah-kuah karena mudah rusak jika terkena cairan.
Kemasan ramah lingkungan saat ini semakin banyak di pasaran. Harganya relatif lebih mahal dibanding material yang lain tetapi akan memberikan kesan premium dan brand restoranmu memiliki reputasi baik karena mempertimbangkan efek kemasan terhadap lingkungan.
Buat protokol pengambilan makanan
Atur area restoranmu untuk memudahkan proses keluar-masuk dan pengambilan pesanan. Kamu bisa membuat jalur dengan tali atau memberi penanda di lantai agar mudah dilihat orang. Buat ruang tunggu yang nyaman dengan pengaturan jarak antar kursi 1-2 meter.
Bersihkan permukaan, meja, kursi, pintu secara teratur. Gunakan sarung tangan. Sediakan sabun cuci tangan di wastafel dan hand sanitizer di tempat yang mudah dilihat dan banyak dilewati orang.
Jika memungkinkan, kamu juga bisa menerapkan aturan “tanpa uang tunai” atau cashless sehingga mengurangi kontak antara pelanggan dengan kasir, serta kontak tidak langsung pelanggan dengan pelanggan lain melalui perantara lembaran uang. Gunakan aplikasi kasir online untuk mempermudah semua transaksi dengan pelangganmu.