Akhir-akhir ini, reseller makanan kekinian menjadi salah satu jenis usaha yang banyak diminati, terlebih bagi pelaku usaha yang baru mulai menekuni dunia bisnis. Tak aneh, sebenarnya, mengingat peluang bisnis yang satu ini memang bisa dibilang cukup menjanjikan.
Namun, ingat. Berbisnis tak boleh dilakukan dengan asal-asalan, lho! Salah-salah, bukannya mendatangkan keuntungan, justru mengalami kerugian dan bisnis yang dijalankan pun tak bisa berumur panjang.
Nah, lalu bagaimana dengan pelaku usaha yang baru menekuni bidang bisnis yang satu ini? Tak perlu cemas, ada beberapa tips yang bisa diikuti untuk mengelola bisnis reseller makanan ringan, pemula sekalipun! Apa saja, sih, tips yang bisa dipraktikkan oleh pebisnis muda untuk raup sukses di bidang reseller makanan ringan ini? Langsung saja kita ulas satu per satu, yuk!
-
Jangan Anggap Semua Makanan Kekinian Bisa Jadi Peluang Bisnis
Jangan buru-buru ingin memulai usaha baru begitu melihat ada makanan kekinian yang sedang naik daun, tak semua makanan kekinian dijamin pasti akan diterima oleh pasar. Lagipula, sesuai dengan namanya, setiap waktu pasti akan selalu ada tren yang baru. Misalnya saja minuman dengan topping matcha yang dulu sangat digemari, tetapi lambat laun posisinya di lidah pelanggan pun tergantikan oleh minuman boba dan juga minuman dengan gula aren, kan?
Tak semua tren yang menarik minat bisa dijadikan peluang bisnis menguntungkan. Biasakanlah untuk melakukan riset untuk mengetahui seberapa besar minat pasar terhadap makanan ringan kekinian yang ditawarkan. Tak perlu terlalu muluk, coba tanyakan pendapat orang-orang terdekat tentang makanan ringan kekinian yang tengah banyak digemari, apakah responsnya positif atau justru negatif?
Sekalipun bisnis reseller memang tidak membutuhkan modal yang besar secara materiel, jangan lupa bahwa akan ada waktu serta tenaga yang dihabiskan untuk menggelutinya. Jadi, daripada waktu dan tenaga yang berharga tersebut terbuang sia-sia, lakukan riset kecil-kecilan terlebih dahulu, ya!
-
Perhatikan Kebutuhan Pasar
Bicara tentang bisnis reseller, kita perlu menjadi penyalur yang menjual kembali suatu produk. Umumnya, jasa reseller dibutuhkan ketika pemilik produk ingin memperluas cakupan pasarnya, tetapi tidak memiliki sumber daya yang cukup untuk melakukannya sendiri–misalnya saja dengan membuka cabang tempat usaha baru. Dalam situasi demikian, jasa yang ditawarkan oleh reseller tentu akan sangat membantu, kan?
Namun, sebenarnya kita tidak perlu tergesa-gesa mengiyakan tawaran untuk menjadi reseller. Sekalipun mungkin sekilas peluang bisnis yang satu ini terasa sayang untuk dilewatkan, tetapi jika sulit untuk diselesaikan, keuntungan pun tak akan bisa kita kantongi dengan mudah.
Untuk menghindari situasi tersebut, coba lakukan riset sederhana untuk mengetahui kebutuhan pasar. Apakah makanan ringan kekinian ini memang banyak dicari oleh orang di sekitar kita? Jangan salah, lho, sekalipun populer di satu daerah, bisa jadi produk tersebut sebenarnya tak begitu diminati di daerah yang lain.
Dengan mempertimbangkan hal ini, peluang keuntungan pun bisa dimaksimalkan sesuai dengan ekspektasi; tentunya dengan risiko yang bisa diperkecil pula.
-
Perhatikan Perjanjian Kerja Sama dengan Pemasok
Bicara tentang peluang untuk menjadi reseller, artinya kita tidak memproduksi sendiri produk serta jasa yang ingin dipasarkan, melainkan menjadi tangan kedua bagi produsen dalam menjual komoditas bisnis tersebut.
Nah, artinya jangan langsung tergiur dengan besarnya keuntungan yang ditawarkan dengan menjadi reseller untuk produk-produk makanan ringan kekinian ini, ya! Pastikan untuk memeriksa pula ketentuan-ketentuan yang ada pada perjanjian kerja sama dengan pihak pemasok.
Jangan sampai niat untuk membantu mempopulerkan makanan kekinian yang sedang naik daun ini justru menimbulkan kerugian karena ada ketentuan-ketentuan yang sesungguhnya memberatkan kita.
Tak perlu khawatir, pemilik produk tentunya paham pula dengan pentingnya perjanjian kerja sama dalam mengelola bisnisnya, jadi tak perlu ragu untuk memeriksa serta menanyakan ketentuan kerja sama yang masih belum jelas. Selain menghindarkan diri dari masalah di kemudian hari, langkah ini sebenarnya bisa memberikan persepsi bahwa kita tertarik dan sungguh-sungguh serius dalam menanggapi tawaran untuk menjadi reseller.
Bisakah Bisnis Ini Diolah Jadi Peluang Menguntungkan
Sudah melakukan setiap riset yang dibutuhkan dan mantap untuk menekuni bisnis reseller makanan ringan populer, tapi masih ragu apakah gagasan ini benar-benar layak untuk dilakoni secara serius atau tidak? Wajar saja, kok. Seperti yang sudah dibahas sebelumnya, tren bisnis terkadang memang cepat berganti, jadi tak aneh jika kita merasa ragu.
Akan tetapi, perlu diingat pula bahwa tren yang terus berganti ini terkadang tetap memunculkan pasar yang bisa sangat menguntungkan apabila dikelola dengan baik. Bilamana tren sudah berganti dan makanan ringan kekinian sudah tak lagi digemari, pasar yang sudah dibuka bisa tetap digarap dengan sedikit mengubah modal bisnis.
Jadi, tak perlu ragu lagi, jika memang ada peluang yang baik untuk menjadi reseller, dan segala persiapan serta riset sudah dilakukan, tak ada salahnya, kok, untuk mencoba membangun pasar bisnis sendiri yang berkelanjutan. Jika ragu, coba manfaatkan aplikasi majoo yang telah dilengkapi dengan beragam fitur unggulan untuk mengelola operasional usaha. Bisnis pun bisa dijalankan dengan mudah, efektif, dan efisien.
Yuk, segera gunakan aplikasi majoo sekarang juga!