Bisnis laundry adalah bisnis yang menjawab kebutuhan orang-orang di era modern yang tidak lagi memiliki waktu dan tenaga untuk mengurusi pakaian kotornya. Karena prinsipnya sederhana, banyak yang membuka bisnis ini. Ada yang kecil-kecilan, dengan hanya dua mesin cuci dan satu mesin pengering, misalnya, ada juga yang jor-joran dengan banyak mesin dan banyak cabang sekaligus.
Namun seringnya, pelanggan dapat dengan mudah berpindah hati ke jasa laundry lainnya. Terkadang alasannya sangat sederhana. Lebih dekat, misalnya. Atau kualitas hasil cuciannya lebih bagus. Atau tidak cocok dengan pengharum yang kamu pakai.
Lalu, apakah ada formula jitu untuk menjamin bisnis laundry milikmu akan sukses? Adakah rahasia suksesnya? Ada.
Bisnis Berbasis Kepercayaan
Bisnis laundry ini adalah bisnis yang berbasis kepercayaan. Konsumen akan menyerahkan pakaian kotor, yang bersentuhan dengan kulitnya, kepada kamu untuk dicuci dan diseterika. Pastinya konsumen akan mengharapkan hasilnya bersih, rapi, dan juga harum.
Kamu harus menjaga kepercayaan konsumenmu dengan memastikan cucian mereka ditangani dengan semestinya. Hindari mencampur cucian seorang konsumen dengan cucian konsumen lainnya. Pastikan kamu sudah memisahkan cucian yang luntur dari yang putih. Singkatnya, pastikan kepercayaan yang mereka berikan dapat kamu jaga dengan baik.
Ini juga termasuk menghindarkan adanya cucian yang tertinggal atau hilang. Pada saat konsumenmu menyerahkan cuciannya, pastikan kalian bersama-sama menghitung jumlah dan jenisnya. Karena begitu konsumen menyadari ada yang hilang atau bahkan tertukar, mereka tidak lagi bisa memercayai proses pencucianmu.
O ya, pastikan juga karyawanmu memeriksa setiap kantung celana atau kemeja, karena sering sekali masih ada lembaran uang, kertas catatan, bahkan kunci yang tertinggal di sana. Kembalikan utuh dan kering kepada konsumenmu.
Cucian adalah Hal yang Personal
Kamu sendiri mungkin enggan mencampur cucianmu dengan cucian orang lain. Kamu tidak pernah tahu, jamur dan bakteri apa yang ada di cucian orang lain, kan? Karenanya, selalu pastikan tidak mencampur cucian konsumenmu dengan konsumen lainnya.
Selain itu, yakinlah tidak semua orang menyukai pengharum yang sama. Beberapa konsumen bahkan tidak suka menggunakan pengharum. Beri keleluasaan bagi konsumenmu untuk menyampaikan hasil cucian seperti apa yang mereka harapkan.
Akan ada konsumen yang membiarkan kemeja kerjanya disetrika dan dilipat. Tetapi tidak sedikit yang minta kemeja dan celana kerjanya untuk tidak dilipat. Kalau ada konsumenmu yang menginginkan hal seperti ini, dengarkan dan penuhi. Konsumen yang puas dengan hasilnya, akan selalu kembali.
Ketepatan dan Kecepatan
Konsumen kadang tidak peduli akan faktor-faktor luar yang bisa memengaruhi waktu selesainya cucian. Tidak sedikit yang meminta cuciannya selesai dalam waktu cepat. Bahkan ketika musim hujan, yang membuat cucian di laundry milikmu menumpuk.
Kamu harus selalu bisa memberitahukan kapan cuciannya selesai kepada konsumen. Sampaikan estimasi paling cepat dan paling lambatnya, dan usahakan untuk bisa selesai sebelum estimasi tercepat.
Jam Buka dan Jam Tutup
Kebanyakan konsumen bisnis laundry adalah kaum pekerja. Artinya, mereka hanya punya waktu sebelum berangkat kerja dan sepulang kerja untuk menyerahkan dan mengambil cucian. Kalau kamu ingin mendapat konsumen lebih banyak, kamu bisa mulai membuka konter laundrymu mulai dari pukul 06.00 atau 07.00 pagi, untuk mengantisipasi mereka yang akan menyerahkan atau mengambil laundry sebelum berangkat ke kantor atau sebelum mengantar anak mereka ke sekolah.
Sementara, untuk karyawan yang bertugas mencuci, mereka tetap bisa bekerja pada waktu kerja mereka yang biasa.
Sama halnya dengan jam tutup. Kalau kamu bisa mengatur agar kontermu bisa tetap buka seusai jam kantor, itu akan sangat menguntungkan bagimu. Kalau perlu, konsumenmu bisa membuat janji akan ambil jam berapa, misalnya dia sangat membutuhkan cuciannya.
Misalnya kamu ingin membuat kebijakan untuk hanya buka 6 hari kerja, pastikan kamu tetap buka pada akhir pekan (hari Sabtu dan Minggu) dan pada hari Senin. Banyak sekali pekerja yang baru sempat menyerahkan cuciannya pada akhir pekan, atau yang panik pada hari Senin pagi karena belum ambil cucian.
Layanan Tambahan
Salah satu bentuk persaingan saat ini adalah kelengkapan layanan yang ditawarkan. Kamu perlu mengeksplorasi layanan-layanan tambahan ini, agar bisnis laundry milikmu kelak bisa menjadi one stop shop.
Coba jelajahi kemungkinan menawarkan layanan cucian yang lain, seperti cuci tas, cuci sepatu, cuci helm, dan yang lainnya yang masih berhubungan. Meskipun layanan cuci pakaianmu berkualitas nomor satu, kalau konsumenmu menemukan tempat lain yang melayani semua itu, mereka bisa saja beralih hanya karena alasan kepraktisan.
Selain itu, pertimbangkan juga layanan jemput dan antar cucian untuk wilayah-wilayah tertentu. Kamu bisa mengaturnya sedemikian rupa, misalnya hari Senin khusus jemput wilayah A dan B, hari Selasa wilayah C dan D, dan begitu seterusnya. Demikian juga untuk layanan antarnya.
Dengan penjemputan dan pengantaran terjadwal seperti ini, konsumenmu akan merasa tenang dan terus loyal karena mereka akan selalu tahu bahwa pada hari tertentu pakaian bersih mereka akan diantar, dan hari lainnya pakaian kotor mereka akan dijemput.
Adakah tips-tips rahasia sukses bisnis laundry di atas yang sudah kamu terapkan? Kalau belum, segera terapkan sekarang juga!