ReCharge: Aplikasi Sewa Power Bank Pertama Di Indonesia

Penulis Nisa Destiana
03 February 2020

article thumbnail

Saat ingin memulai bisnis, kadang kita berpikir rumit, berusaha mencari ide-ide yang bombastis. Kita jadi lupa bahwa kadang bisnis yang berjalan baik berasal dari hal-hal yang kita butuhkan di keseharian. Sesederhana kebutuhan kita akan ponsel yang tidak kehabisan baterai. Sebuah peluang yang ditangkap dengan baik oleh Dick Listijono, pendiri ReCharge.

Mulanya ia terinspirasi dari kebiasaannya sendiri. Ia memiliki setidaknya 2 sampai 3 power bank atau perangkat bank daya yang selalu dibawa dan harus terisi penuh baterainya. Demi menjaga ponsel tetap menyala.

Kebiasaan itu membuat Dick berandai-andai, coba saja ada tempat untuk menyewa perangkat bank daya yang bisa dikembalikan di mana saja dan kapan saja. Dan konsep itulah yang direalisasikan menjadi sebuah bisnis startup berbasis aplikasi ini.

Populasi masyarakat Indonesia yang sangat besar dan didominasi anak muda yang terbiasa dengan teknologi juga menjadi faktor pendorong Dick untuk menciptakan aplikasi tersebut. Memang tidak dapat dipungkiri bahwa kehidupan masyarakat sudah hampir tidak bisa lepas dari berbagai aplikasi berbasis jaringan internet: transportasi online, belanja online, dll. Belum lagi kebutuhan pekerjaan yang belakangan ini cukup banyak dilakukan melalui ponsel. Tentu saja ini membuat orang semakin lekat dan bergantung pada ponsel pintar di tangannya. Kamu tentu sering merasa panik ketika ponsel mati dan belum menemukan tempat untuk mengisi ulang baterai, bukan?

Startup ini menyediakan layanan penyewaan piranti bank daya. Berusaha menjawab kebutuhan masyarakat Indonesia yang banyak beraktivitas dengan ponsel serta memiliki mobilitas relatif tinggi. Harapannya jelas untuk mendukung produktivitas dengan memastikan daya ponsel terus terjaga.

Power bank yang disewakan memiliki daya 4000 mAH serta fast charging. Umumnya dapat digunakan untuk melakukan dua kali pengisian daya hingga penuh. Tentu saja bergantung pada kapasitas baterai ponsel. Ukurannya yang tidak terlalu besar juga ringan, membuat orang nyaman membawanya ke mana-mana.

Saat ini, lebih dari 700 ReCharge station telah hadir di Jabodetabek, Bandung, dan Yogyakarta. Dan jumlahnya masih akan terus bertambah.

Hal lain yang membuat bisnis ini relatif mudah diterima oleh masyarakat adalah harga. Untuk menyewa perangkat bank daya selama 24 jam, kamu hanya dikenakan biaya sebesar Rp10.000. Konon format harga dan paket pengguna ini akan terus dikembangkan agar para pengguna semakin mendapat kemudahan.

Hal tersebut seiring dengan nilai yang mereka usung: aksesibilitas, fleksibilitas, dan kemudahan. Mereka berkomitmen untuk menyediakan akses yang mudah, selalu beradaptasi agar bisa selalu relevan dengan kebutuhan masyarakat, dan semua itu disajikan dengan teknologi anti ribet. Pokoknya, pengguna benar-benar dimudahkan dengan kehadirannya.

Masih demi kemudahan, pengguna dapat menyewa di satu station dan mengembalikannya di station lain. Bagaimana bila lupa mengembalikan? Pengguna akan dikenakan denda sebesar Rp10.000 untuk satu kali 24 jam.

Kemudian bila kamu menyewa dan power bank hilang, kamu akan dikenakan denda sebesar Rp100.000. Sebab sistem sudah diatur agar setiap pengguna hanya bisa meminjam satu perangkat dalam satu waktu. Sehingga bila kamu belum mengembalikan, kamu tidak bisa meminjam perangkat lain. Dan harus bertanggung jawab membayar denda bila tak kunjung mengembalikan perangkat tersebut.

Dan sebaiknya kamu tidak berpikir untuk berbuat curang, tidak mengembalikan perangkat bank daya tersebut, selain tentu saja karena itu merupakan tindakan kriminal, hal tersebut juga sia-sia. Sebab semua perangkat sudah didesain hanya bisa diisi ulang dayanya pada station ReCharge.

Untuk metode pembayaran, disediakan cukup banyak pilihan: GoPay, OVO, TCASH, BCA Virtual Account, dan transfer beberapa bank lain. Bisa juga menggunakan loyalty point, seperti Telkomsel Poin.

Jadi bila ingin menggunakan layanan ini, mudah saja: kamu tinggal unduh aplikasinya dan lakukan registrasi. Registrasi tersebut hanya membutuhkan nomor ponsel dan alamat email. Kemudian lakukan top up untuk pembayaran, tentu saja kamu bisa memilih layanan pembayaran seperti yang telah disebutkan di atas. Nilai angka top up bisa kamu tentukan sendiri, namun karena biaya sewanya adalah Rp10.000, maka tentu paling tidak kamu melakukan top up sejumlah tersebut.

Selanjutnya, kamu tinggal menekan tombol ‘sewa’ pada layar mesin station dan scan QR, lalu pilih kabel sesuai dengan ponsel yang kamu miliki. Voila, perangkat bank daya akan keluar dari mesin dan sudah langsung bisa kamu gunakan!

Ketika sudah selesai menggunakan, kamu bisa mencari station terdekat pada aplikasi. Bila sudah menemukan station terdekat, kamu tinggal menekan tombol ‘kembalikan’ pada layar mesin dan masukkan kembali perangkat ke dalam mesin.

Cukup membanggakan sebab mesin dirancang di Indonesia, meskipun untuk eksekusi pembuatan mesin memang masih di luar negeri. Namun, tentu tidak menutup kemungkinan nantinya mesin ini diproduksi di Indonesia.

Bila dilihat dari sisi pengguna jasa, apakah ide Dick Listijono ini solutif? Akankah kamu menjadi pengguna jasa bisnisnya? Jika ya, tentu kita bisa belajar banyak. Ternyata untuk membangun usaha yang diterima dan maju, bisa dengan mulai bertanya pada diri sendiri persoalan apa yang kita hadapi dan gagasan apa yang bisa menjawab persoalan tersebut? 

Selamat melakukan eksplorasi dan segera mulai langkah maju!

Dapatkan Inspirasi Terbaru dari majoo

Subscribe untuk dapatkan berita, artikel, dan inspirasi bisnis di email kamu

Footer support

Pustaka majoo

Isi Form dibawah ini untuk download pustaka

format: 62xxxxxxxx
Batal
Icon close

Temukan Paket Paling Tepat untuk Bisnismu

Isi form berikut untuk membantu kami tentukan paket paling sesuai dengan jenis dan skala bisnismu.
solusi bisnis form

+62
Selamat datang di majoo 👋 Hubungi konsultan kami untuk pertanyaan dan info penawaran menarik
whatsapp logo