Sejak pandemi COVID-19 melanda, bisnis kuliner termasuk yang sangat terdampak. Masyarakat yang menjalani pembatasan sosial dan diam di rumah saja berakibat pada penurunan omzet bisnis makanan dan minuman. Ditambah dengan perubahan perilaku konsumen karena datangnya bulan Ramadhan.
Kebanyakan merosotnya penjualan terjadi karena jumlah kunjungan orang ke warung makan, kafe, atau restoran menurun. Namun, ternyata di tengah situasi sulit ini tetap ada bisnis makanan dan minuman yang dapat bertahan. Tentu saja dengan berbagai penyesuaian.
Berikut ini inspirasi cara yang dapat dilakukan oleh pemilik bisnis kuliner agar usahanya tetap bertahan.
Memanfaatkan layanan pengantaran
Saatnya memaksimalkan layanan pengantaran atau delivery. Sudah banyak platform yang dapat dimanfaatkan sebagai layanan pengantaran. Dengan cara ini, konsumen tetap dapat mengakses produk milikmu sambil tetap di rumah saja.
Ketika resto milikmu hadir di aplikasi pemesanan dan pengantaran makanan, perlu diingat hal ini juga dilakukan oleh banyak resto lain. Sehingga penting sekali untuk memiliki foto thumbnail serta program promo yang menarik, promosi khusus untuk menu-menu buka puasa atau sahur misalnya.
Menyediakan menu dalam ukuran besar
Dalam rangka pembatasan sosial, hampir setiap anggota keluarga berdiam di rumah. Mereka yang bekerja, sebagian besar bekerja dari rumah. Mereka yang sekolah atau kuliah, belajar dari rumah. Sehingga ketika membeli makanan, menu yang disediakan dalam ukuran besar dan dapat dibagi dengan seluruh anggota keluarga cenderung lebih disukai, terlebih dalam suasana Ramadhan seperti saat ini.
Selain itu, konsumen merasa lebih hemat dalam hal beban ongkos kirim. Sebab dengan biaya pengiriman yang sama, konsumen dapat memperoleh menu makanan atau minuman lebih banyak. Bila tidak dibagi dengan anggota keluarga pun, makanan atau minuman tersebut dapat dijadikan stok, misal untuk sahur atau buka puasa keesokan harinya.
Sebagai contoh, banyak kafe yang menyediakan menu kopi dalam kemasan 1 liter. Respons konsumen untuk menu ini pun ternyata cukup baik.
Strategi promo
Jangan lupa untuk membuat promosi. Kamu dapat membuat promosi dengan memberikan potongan harga atau membuat bundling paket menu tertentu. Misal, memberikan paket beli 1 gratis 1 atau paket berbuka puasa bertiga, dan lain sebagainya.
Dengan promosi tersebut, konsumen akan lebih tertarik dan mempunyai pilihan untuk membeli makanan untuk keluarganya, juga memudahkan bila konsumen ingin berbagi dengan orang lain yang membutuhkan.
Kamu juga dapat menyediakan kupon langganan yang dijual dengan harga tertentu dan berlaku untuk jangka waktu yang tertentu. Sebagai contoh, kamu menjual kupon senilai Rp 200.000 yang dapat ditukar dengan 10 porsi makanan dalam jangka waktu 6 bulan ke depan.
Harapannya, para pemilik bisnis kuliner bisa mendapatkan aliran kas positif sehingga tetap mampu membiayai sewa tempat, gaji karyawan, stok bahan baku, dan segala biaya lain di tengah situasi sulit akibat pandemi COVID-19 ini.