Memasuki masa pandemi yang belum diketahui pasti kapan akan berakhir ini menimbulkan ketidakpastian di sektor ekonomi bisnis. Hal ink juga menyentuh perputaran ekonomi di kalangan bisnis UMKM. Tidak sedikit para pelaku UMKM yang gulung tikar karena tidak stabilnya bisnis mereka.
Lalu apa yang bisa dilakukan oleh pemilik UMKM agar bisnisnya tidak mengalami kehancuran? Ternyata dengan memahami dan menguasai beberapa skill atau kemampuan bisnis, mampu membuat UMKM yang kamu kelola tetap berdiri.
Apa saja skill yang perlu dimiliki tersebut?
1. Skill Melihat Adanya Peluang Baru
Di masa pandemi masih berlangsung, daya beli konsumen di pasar kemungkinan besar masih rendah dan belum kembali normal seperti sebelum masa pandemi. Perilaku konsumen pun berubah dikarenakan pemasukan mereka yang juga menyusut. Konsumen jarang berbelanja dan menjadi lebih selektif.
Maka itu, kamu sebagai pemilik UMKM selayaknya jeli melihat peluang usaha baru di masa seperti ini. Cara mudah yang bisa dilakukan salah satunya adalah dengan mengamati perubahan pola konsumsi masyarakat. Lalu mencoba menciptakan strategi bisnis pada peluang baru yang sesuai dengan pengamatan yang telah kamu lakukan. Sebagai pebisnis, kamu tidak boleh menyia-nyiakan peluang sekecil apa pun yang hadir.
Contoh paling gampang adalah dengan pentingnya penggunaan masker di saat pandemi seperti ini. Tidak hanya bisa diciptakan oleh pemilik UMKM bidang garmen, tapi dari bidang lain pun wajar bila akhirnya ikut memproduksi dan menjual masker.
2. Skill Menciptakan Inovasi Produk
Dalam kondisi pandemi yang tidak menentu ini, modal cukup atau kerja keras saja dirasa kurang untuk mempertahankan sebuah bisnis. Kamu juga diharapkan untuk bisa berinovasi dalam produk yang kamu tawarkan. Tanpa inovasi, kamu akan sulit membuat produk yang mampu menciptakan pasar, dan membuat terobosan yang bisa menghasilkan keuntungan bisnis.
Dalam berinovasi, kemampuan riset dari pelaku bisnis UMKM di masa pandemi ini sangat dibutuhkan. Inovasi yang dihasilkan bisa berupa menciptakan produk yang berkualitas dengan biaya rendah, tapi juga mengubah produk yang selama ini ditawarkan menjadi produk yang lebih dibutuhkan oleh konsumen saat ini.
Contohnya bila selama ini kamu menawarkan produk kesehatan herbal, mungkin kamu bisa mulai berinovasi menciptakan produk hand sanitizer atau cairan desinfektan yang saat ini sedang digandrungi dan jauh lebih dicari oleh masyarakat.
3. Skill Rencana Pemasaran
Dalam situasi pandemi karena virus ini, strategi pemasaran memang terasa jadi lebih menantang. Banyak pelaku UMKM menunggu untuk bertindak karena ragu dengan situasi ekonomi yang belum pasti arahnya. Kamu sebaiknya tidak ikut berdiam diri dan kehilangan momentum untuk bergerak lebih agresif mencari peluang penjualan UMKM di masa pandemi seperti ini.
Kemampuan pemilik UMKM dalam menyusun rencana pemasaran yang tepat bisa menyelamatkan bisnis yang dijalankan.
Penyusunan rencana pemasaran yang bisa diatur ulang antara lain, melakukan riset konsumen, fokus pada value produk, dan berusaha menjalankan aktivitas pemasaran dengan baik. Kamu juga perlu menyesuaikan portofolio produk, berusaha memperoleh dukungan distributor, menyesuaikan harga, dan mempertahankan pasar yang sudah kamu miliki selama ini.