Strategi Kreatif Tingkatkan Penjualan di Bulan Suci Ramadhan

Ditulis oleh Nisa Destiana

article thumbnail



Biasanya, bulan suci Ramadhan menjadi momen untuk berkumpul bersama keluarga dan kerabat. Mulai dari melaksanakan ibadah bersama hingga berbuka atau sahur bersama.

 

Bagi tim marketing, bulan puasa juga dianggap sebagai salah satu musim pemasaran yang paling besar. Namun, mengingat Ramadhan kali ini berlangsung di tengah pandemi COVID-19, tentu perlu ada penyesuaian strategi bisnis.

 

Penjualan di bulan suci Ramadhan

Bahkan dalam situasi normal, kebanyakan orang memang mengurangi aktivitas di luar rumah selama Ramadhan. Rata-rata masyarakat hanya menghabiskan waktu untuk bekerja, beribadah, dan berbelanja kebutuhan harian.

 

Karena orang lebih banyak menghabiskan waktu di rumah, aktivitas di dunia maya rata-rata meningkat selama bulan suci Ramadhan. Tidak heran bila data menunjukkan penjualan online mengalami peningkatan hingga 55% di bulan puasa.

 

Puncak transaksi konsumen umumnya terjadi pada minggu ketiga bulan Ramadhan. Beberapa studi perilaku konsumen menyatakan, pada dua minggu pertama konsumen biasanya masih memilih-milih produk dan kembali lagi untuk melakukan transaksi di minggu berikutnya.

 

Konsumen rata-rata berbelanja bukan hanya untuk keperluan pribadi, melainkan juga untuk hadiah. Seperti yang telah diketahui, berbagi bingkisan merupakan bagian dari tradisi di akhir Ramadhan atau hari lebaran. Karena itu, pastikan kamu menyiapkan stok yang cukup untuk produk-produk popular.

 

Ramadhan di tengah pandemi, terapkan strategi bisnis kreatif

Bagi pemilik bisnis online, pandemi COVID-19 dapat menjadi peluang yang baik. Di tengah peningkatan penjualan secara umum, transaksi di e-commerce diprediksi akan meningkat dengan sangat signifikan.

 

Mengingat di tengah situasi saat ini, berbelanja secara online telah menjadi kebutuhan, bukan lagi sekadar pilihan. Meskipun begitu, bukan berarti gerai offline tidak memiliki peluang.

 

Hampir setiap bisnis berpeluang mengoptimalkan penjualan di tengah situasi serba tidak menentu ini. Sekarang, mari kita lihat strategi bisnis apa saja yang dapat kamu terapkan agar penjualan selama tiga minggu di bulan Ramadhan bisa optimal?

 

1. Strategi pemasaran yang sesuai dengan core value Ramadhan

Seperti yang telah diketahui, sebagian besar konsumen menjadi lebih aktif di dunia maya selama Ramadhan. Tahun ini, terlepas dari adanya COVID-19, bisnis atau brand bisa tetap menggaungkan spirit Ramadhan, seperti keluarga, introspeksi, dan harapan.

 

Kita bisa belajar dari merek yang sudah mapan, salah satunya P&G. Tahun lalu, P&G Indonesia membuat kampanye #MaafIbuDiHidupku pada bulan suci Ramadhan.

 

Kampanye tersebut mengakui perlunya berjarak selama pandemi, tetapi tetap tidak lupa berterima kasih kepada ibu yang cinta dan doanya selalu mengiringi. Sungguh sebuah kampanye yang sangat selaras dengan nila Ramadhan dan akan terasa dekat bagi banyak orang.

 

Dengan begitu, kamu bisa meningkatkan brand awareness sebelum meluncurkan strategi bisnis untuk meningkatkan penjualan. 


 

2. Merayakan Ramadhan sekaligus merespons COVID-19

Memang akan mudah sekali bila kamu memberikan diskon 50% untuk produk tertentu. Namun, Ramadhan kali ini merupakan special case sehingga kamu perlu menunjukkan perhatian khusus.

 

Ciptakan suasana meriah dengan dekorasi khas Ramadhan, baik di gerai maupun website. Berikutnya, buatlah paket promosi yang benar-benar menjawab kebutuhan konsumen, terutama di tengah situasi pandemi ini.

 

Misalnya, bila kamu menjual makanan, buatlah promosi khusus menu buka puasa dengan layanan antar gratis. Hal ini tentu sangat menolong konsumen yang ruang geraknya kini lebih terbatas akibat pandemi.

 

Sementara itu, bagi kamu yang menjual bahan makanan, promo bundling bahan makanan untuk kebutuhan satu minggu dapat menjadi strategi andalan. Dengan begitu, konsumen bisa berbelanja dengan praktis, hemat, dan terutama lebih aman karena tidak harus sering keluar rumah.

 

3. Paket bingkisan untuk keluarga dan kerabat

Salah satu hal yang direnggut oleh pandemi COVID-19 adalah keleluasaan untuk berkumpul bersama keluarga dan kerabat. Secara khusus, hal tersebut makin terasa berat bagi masyarakat muslim di bulan Ramadhan dan Idulfitri.

 

Sebab itu, situasi ini dapat menjadi peluang bagi para pemilik usaha. Kamu bisa menawarkan paket bingkisan lengkap dengan greeting card. Berbagai produk dapat dijadikan hadiah, mulai dari parfum, pakaian, ataupun alat ibadah seperti sajadah dan mukena.

 

Bahkan, kamu bisa menawarkan paket hadiah yang dipersonalisasi. Misalnya, konsumen berbelanja barang sesuai keinginan dan kamu siap menyulapnya menjadi kado cantik, tentu dengan tambahan biaya tertentu.

 

Cara ini tidak hanya berlaku bagi bisnis fesyen, tetapi juga bisnis kuliner. Kafe atau restoran pun bisa menawarkan paket bingkisan Ramadhan. Kemas makanan, kue, atau kopi dalam kemasan menarik dan lengkapi dengan greeting card. Bingkisan buka puasa pun siap dikirimkan sebagai pengganti buka puasa bersama yang belum bisa dilakukan.

 

4. Kemasan khusus Ramadhan

Selama Ramadhan atau menjelang Idulfitri, kebanyakan konsumen suka sekali produk-produk tematik. Karena itu, menghadirkan produk dengan kemasan unik khusus untuk bulan Ramadhan bisa menjadi ide yang patut dicoba.

 

Jika kamu memproduksi produk tertentu, kemasan utama produk tersebut bisa diberi ornamen desain khas Ramadhan. Dengan begitu, kamu bisa menjual produk dengan harga lebih tinggi.

 

Pastikan beri kesan eksklusif dan urgensi kepada konsumen. Misalnya, dengan memberi label ‘Ramadhan limited edition’ pada produk tersebut.

Dapatkan Inspirasi Terbaru dari majoo

Subscribe untuk dapatkan berita, artikel, dan inspirasi bisnis di email kamu

Footer support

Pustaka majoo

Isi Form dibawah ini untuk download pustaka

format: 62xxxxxxxx
Batal
Icon close

Temukan Paket Paling Tepat untuk Bisnismu

Isi form berikut untuk membantu kami tentukan paket paling sesuai dengan jenis dan skala bisnismu.
solusi bisnis form

+62
whatsapp logo