Dalam sebuah bisnis atau perusahaan, memiliki karyawan yang berprestasi serta punya visi dan misi yang sama adalah sebuah keuntungan tersendiri. Sebelum menentukan apakah seseorang tersebut layak disebut sebagai SDM yang tepat, yang mampu membantumu menjalankan bisnis, ada beberapa faktor yang bisa kamu pertimbangkan lebih dulu.
Hal ini tidak bisa dilakukan sembarangan, karena kinerja SDM akan sangat berpengaruh pada kinerja usaha atau perusahaan yang sedang kamu jalankan. Bila kamu memiliki SDM yang tepat dan sesuai, maka jalannya bisnismu pun akan menjadi lebih cepat maju dan berkembang.
Berikut beberapa langkah yang bisa kamu terapkan saat melakukan proses seleksi SDM.
1. Mencantumkan Kriteria Secara Detail di Iklan Lowongan Pekerjaan
Saat mencari SDM yang tepat dan memutuskan untuk memasang iklan lowongan pekerjaan di media, cantumkan secara detail kriteria apa saja yang kamu ingin dipenuhi oleh calon karyawanmu nanti.
Hal ini akan mempermudah proses seleksi SDM karena lamaran pekerjaan yang masuk menjadi tersaring dengan baik. Tidak sembarangan orang yang akan melamar.
2. Menyeleksi Curriculum Vitae dengan Teliti
Bila kamu tidak terlalu detail mencantumkan syarat pada iklan lowongan kerja yang kamu pasang, maka diperlukan ketelitian yang tinggi saat proses seleksi SDM melalui Curriculum Vitae yang telah mereka kirimkan.
Utamakan SDM yang memiliki latar belakang pendidikan atau pengalaman kerja sesuai dengan posisi di perusahaanmu. Semisal kamu mencari SDM yang tepat untuk mengisi posisi akuntan, maka yang kamu utamakan adalah mereka yang memiliki latar belakang pendidikan atau pengalaman kerja dari bidang tersebut saja.
3. Wawancara dan Psikotes
Walau dirasa cukup penting dalam menyaring SDM yang tepat untuk bisnis atau perusahaan, tapi tidak semua perusahaan atau bisnis bisa mengadakan psikotes dalam proses seleksi SDM. Umumnya hanya perusahaan besar yang memiliki modal cukup saja yang bisa melakukannya.
Lalu bagaimana dengan perusahaan kecil atau bisnis yang tidak terlalu banyak memiliki modal? Kamu bisa memaksimalkannya di tahap wawancara. Banyak hal bisa digali dari calon karyawan dalam tahap ini, mulai dari kemampuan komunikasi, karakter, sampai kejujuran. Lakukan wawancara secara terstruktur dan sistematis, tapi juga tidak terlalu serius. Karena biasanya kalau suasananya terlalu kaku dan serius, banyak calon karyawan yang juga menjadi canggung untuk menjawab. Suasana yang serius tapi santai lebih bisa menjadi pilihan.
Saat proses wawancara biasanya tampak kepribadian asli dari orang yang bersangkutan. Kamu bisa mengetahui bila ada sikap yang kurang bersahabat dan karakter sombong yang mereka miliki. Beberapa hal yang bisa ditanyakan dalam wawancara antara lain adalah tentang pengalaman kerja dan apa yang akan mereka lakukan jika diterima di perusahaan milikmu.
4. Meminta Rekomendasi
Bila kamu memutuskan untuk mencari calon karyawan tidak dengan memasang iklan lowongan pekerjaan di media, maka meminta rekomendasi dari kerabat atau rekan bisnis bisa menjadi pilihan yang tepat.
Terkadang ada beberapa SDM yang tepat dan berpotensi menjadi karyawan yang baik tetapi belum terlihat oleh kamu, bisa saja rekomendasi dari orang yang sudah lebih dulu mengetahui bisnismu akan sangat bermanfaat. Mungkin saja mereka lebih paham siapa yang sekiranya cocok untuk membantumu menjalankan bisnis, dan saran ini patut kamu pertimbangkan.
6. Jangan Bergantung Pada Iklan Lowongan Pekerjaan
Saat ini, mencari tenaga ahli dalam proses seleksi SDM bukan hanya bisa dilakukan melalui rekrutmen formal seperti yang selama ini sering dilakukan. Kamu tidak melulu harus memasang iklan lowongan pekerjaan di sana-sini.
Kamu bisa mencoba hunting SDM yang tepat melalui situs-situs jejaring profesional seperti LinkedIn. Atau jika kamu sedang mencari copywriter, kamu bisa coba nongkrong di tempat para copywriter biasa berkumpul. Siapa tahu kamu bisa menemukan orang yang tepat untuk perusahaan.
Banyak juga SDM yang biasanya memasang dan memamerkan hasil kerja mereka di akun media sosialnya, kamu sebaiknya jeli untuk melihat hal ini. Jadi tidak selamanya menggantungkan proses seleksi hanya dari iklan lowongan pekerjaan yang kamu pasang.
7. Singkirkan Rasa Kasihan dan Sungkan
Ada peraturan tidak tertulis yang berlaku di dunia bisnis, yaitu jangan melakukan rekrutmen atas dasar belas kasihan.
Misalnya, ada tetangga yang kebetulan sedang menganggur menawarkan diri membantu bisnismu atau meminta tolong untuk bisa diterima di perusahaan milikmu, tak peduli besaran gaji yang diterima. Hal ini biasanya menggiurkan bagi pemilik bisnis atau pimpinan perusahaan, tapi bisa saja malah menimbulkan ketidakjelasan dan ketidakpuasan baik bagi karyawan maupun perusahaan. Karena belum tentu mereka yang kamu terima ini adalah SDM yang tepat dan sesuai untuk membantu menjalankan bisnismu.