Jika kita perhatikan dengan lebih cermat, banyak penikmat produk-produk fast fashion yang tergolong masih cukup muda. Sebagian pelaku usaha tentu melihat ini sebagai peluang bisnis yang menjanjikan. Bagaimana tidak, kan, mengingat generasi muda merupakan pasar yang menarik untuk digarap. Namun, sebelum terburu-buru mengikuti tren bisnis yang satu ini, coba ketahui dahulu alasan mengapa banyak anak muda yang menyukai produk fesyen ini.
Sekalipun produk-produk fesyen semacam ini mampu menarik perhatian para generasi muda, tak bijak rasanya jika kita langsung menganggapnya sebagai ide bisnis yang bisa digarap. Tak ada salahnya untuk mencoba memahami terlebih dahulu alasan munculnya tren yang satu ini.
Daripada berlama-lama, langsung saja kita mulai pembahasannya, yuk!
Disukai Karena Murah dan Banyak Pilihan
Bagi para pelaku usaha yang mungkin terpikir untuk ikut berkecimpung dalam bidang ini, ingat selalu bahwa alasan mengapa produk-produk fesyen ini banyak dicari oleh segmen usia muda adalah karena harganya yang terjangkau dengan banyak variasi yang bisa dipilih.
Untuk menyajikan produk-produknya secara cepat, industri fesyen jelas dituntut untuk menyederhanakan rantai proses bisnis dari produksi ke konsumsi. Beberapa langkah yang fokus pada detail produk pun harus dilewati, dan sebagai gantinya produk pun bisa segera dipasarkan dengan harga yang lebih terjangkau.
Nah, karena alasan tersebut, sebaiknya memang sedikit perlu berhati-hati bila ingin terjun pula ke kolam industri fesyen ini, terlebih jika tujuannya adalah ingin mendapatkan keuntungan yang besar. Karena harga jualnya yang terjangkau, otomatis margin keuntungan yang bisa dikantongi pun akan lebih rendah jika dibandingkan dengan produk fesyen lainnya.
Tentu keuntungan bisnis masih bisa tetap ditambah, tetapi jelas harus ada rantai pasokan yang responsif terlebih dahulu. Oleh karena itu, modal yang cukup besar juga akan dibutuhkan agar dapat memastikan produk dapat dengan cepat dan terus-menerus dipasarkan.
Dibenci Karena Limbah Fesyen yang Dihasilkan
Seperti yang sudah sempat dibahas di atas, industri ini bergerak dengan menyediakan produk fesyen ke pasar secara cepat, khususnya terkait dengan siklus serta rantai proses bisnisnya.
Sayangnya, sekalipun dipasarkan dengan harga terjangkau serta pilihan yang beragam, tak selamanya daya beli masyarakat mampu mengikuti cepatnya siklus bisnis yang dijalankan. Ketika daya beli tersebut tak sanggung mengejar cepatnya produk tersedia di pasar, akan ada banyak pakaian perlahan sekadar menumpuk saja di pasar.
Situasi ini kemudian memunculkan kritik pula dari masyarakat terhadap industri fesyen. Proses bisnis yang serba cepat dan terburu-buru ini dianggap menghasilkan limbah fesyen yang cukup besar, dan jika dibiarkan terus-menerus justru akan membuat nilai produk turun semakin jauh.
Berhubungan dengan Perubahan Pola Konsumsi Pasar
Tak hanya mampu menarik minat para generasi muda, tren bisnis fesyen yang satu ini juga sangat berkaitan dengan perubahan pola konsumsi pasar. Jika dulu seseorang bisa mengenakan baju yang sama untuk di sejumlah kesempatan berbeda, sejak adanya tren fesyen yang serba cepat ini, tak sedikit orang yang memiliki pakaian yang baru dikenakan sekali atau dua kali saja, kemudian tak pernah dikenakan kembali.
Wajar saja, sebenarnya, mengingat dengan fesyen yang cepat, siklus tren fesyen pun juga berganti dengan sama cepatnya, dan pada akhirnya membuat banyak orang harus membeli baju yang baru dalam rentang yang lebih singkat. Tentunya pola konsumsi ini sudah jauh bergeser jika dibandingkan dulu ketika seseorang bisa saja memakai pakaian yang sama seminggu penuh, kan?
Pun demikian, ini justru menjadi daya tarik tersendiri, lho, terutama bagi mereka yang masih muda. Dengan kebutuhan aktualisasi diri yang cukup besar, pola konsumsi yang cepat ini kerap jadi pilihan karena menyediakan lebih banyak kesempatan untuk mengekspresikan dirinya melalui pakaian.
Pilihan pakaian yang beragam juga membuat para generasi muda bisa dengan bebas menunjukkan karakteristik dirinya secara personal. Tak mengherankan, kan, bila tren bisnis yang satu ini pun kemudian kerap dijadikan pilihan.
Bisakah Tren Bisnis Ini Menjadi Peluang Usaha?
Setelah mengikuti penjelasan terkait tren bisnis fast fashion di atas, pertanyaannya tentu apakah tren ini cocok digarap sebagai sebuah peluang usaha yang menjanjikan?
Sebagai seorang pebisnis, tentu segala hal harus bisa dilihat dari sisi bisnis dan dimaksimalkan untuk mendatangkan keuntungan, terlebih untuk industri fesyen yang memang merupakan kebutuhan primer dan selalu memiliki pasarnya sendiri.
Akan tetapi, perlu diingat pula bahwa konsep fesyen yang cepat ini mau tidak mau akan membuat pakaian tak lagi menjadi kebutuhan yang mendesak. Wajar saja, dong, karena adanya perubahan pola konsumsi yang menyebabkan harga pakaian turun, kedudukannya sebagai kebutuhan primer pun kehilangan urgensinya. Kecuali kita bisa terus-menerus menciptakan tren fesyen baru yang disukai, pelanggan mungkin tak akan tertarik untuk membeli pakaian lagi.
Permudah pengelolaan bisnis bersama aplikasi majoo yang sudah dilengkapi dengan berbagai fitur unggulan yang dapat diandalkan. Fitur keuangan aplikasi majoo, misalnya saja, mampu mencatat setiap transaksi yang terjadi secara tepat, akurat, dan otomatis. Jadi, tunggu apa lagi? Gunakan aplikasi majoo sekarang juga!