5 Trik Marketing Lewat WhatsApp, Bikin Bisnismu Melesat!

Menyandang status sebagai salah satu aplikasi chatting dan media sosial terpopuler, WhatsApp juga telah diakui sebagai salah satu alat pemasaran yang powerful. Bagaimana enggak, hampir semua orang di seantero Indonesia, dan bahkan dunia, memiliki akun WhatsApp! 

Hebatnya lagi, kamu bisa menjangkau mereka semua hanya dengan pesan broadcast maupun WhatsApp status sederhana. Bayangkan saja, berapa banyak potensi cuan yang bisa dihasilkan dengan melakukan upaya marketing melalui WhatsApp! 

Eits, tapi jangan mengharapkan segala sesuatunya serba mudah dan hasil yang instan ya. Sama seperti strategi pemasaran lainnya, marketing via Whatsapp juga membutuhkan strategi matang. Jangan cuma sekedar posting atau melakukan spam informasi produk. Bukannya tertarik, bisa-bisa orang malah terganggu dan mem-block akun WhatsApp milikmu.

Lantas gimana caranya berjualan lewat WhatsApp yang baik dan benar? Tenang, berikut ini kami sudah menyiapkan beberapa tips ampuh yang bisa kamu coba. Yuk, mari kita simak bersama! 

Haram Lakukan Spam 

Siapa sih, yang nggak ingin poster promo atau konten jualannya dilihat banyak orang? Namun demikian, sebisa mungkin hindari untuk melakukan spam atau posting berulang kali dalam rentang waktu relatif singkat. Misalnya: lima sampai enam kali dalam satu jam, baik di grup maupun status.

Melakukan upload terlalu sering justru bisa jadi bumerang untuk bisnismu. Pasalnya, orang bisa-bisa justru akan merasa terganggu, alih-alih tertarik untuk membeli produkmu. Bahkan dalam skenario terburuk, bisa jadi ia akan mem-block akun WhatsApp milikmu! 

Idealnya, promosi melalui WhatsApp dilakukan sekitar tiga atau empat kali dalam sehari. Selain itu, upayakan setiap konten memiliki nuansa yang berbeda, tidak melulu berorientasi ke promosi. Kamu bisa coba membagikan konten edukasi yang berkaitan dengan produkmu atau membuat promosi dengan waktu terbatas. Misalnya: “Dapatkan diskon 20% dengan membalas status ini.” 

Lakukan Soft Selling

Tidak ada orang yang suka melihat iklan. Inilah yang membuat para marketer profesional digaji begitu tinggi. Mereka dituntut berpikir keras soal cara mengemas upaya pemasaran secara terselubung, agar calon konsumen tidak merasa sedang dicekoki informasi promo. Prinsip ini biasa disebut dengan istilah soft selling. 

Salah satu trik yang bisa kamu coba adalah mengemas promo dalam bentuk konten edukasi. Dengan demikian, calon customer-mu akan tertarik untuk menyimak karena mereka merasa mendapatkan ‘sesuatu’, meskipun mereka belum tentu akan membeli produk atau menggunakan jasamu. 

Sebagai contoh, jika kamu membuka jasa fotografi, kamu bisa memberikan informasi membuat konten mengenai tips memotret menggunakan handphone. Bagi yang menawarkan jasa desain, share sesuatu yang bisa dilakukan banyak orang, seperti cara mudah membuat desain menarik menggunakan Canva. Namun jangan lupa, pastikan kamu menyisipkan informasi terkait penawaran jasa atau produk kamu di dalam konten tersebut. 

Update Aktivitas

Salah satu faktor yang membentuk pelanggan menjadi seorang loyal customer adalah kedekatan. Ketika seseorang sudah merasa sangat dekat dengan sebuah brand atau produk, ia tidak akan segan untuk berbelanja berulang-ulang dan secara sukarela melakukan promosi ke orang lain. 

Lantas bagaimana caranya membangun kedekatan dengan customer? Well, kamu bisa coba menyelipkan konten-konten seperti aktivitas produksi, pengepakan, maupun kegiatan menarik lainnya di status WhatsApp-mu. 

Opsi lain adalah mengunggah screenshot berisi testimoni pelanggan. Bagi kamu yang memiliki toko offline, kamu bisa membuat video wawancara dengan salah satu customer dan mengunggahnya di WhatsApp. Hal-hal semacam ini akan membuat calon pelanggan memiliki persepsi bahwa kamu adalah penjual yang ramah dan siap memberikan pelayanan terbaik kepada setiap customer. 

Data Pelanggan

Jualan lewat WhatsApp memang nggak mudah. Salah satunya karena calon customer wajib menyimpan nomormu dalam kontak mereka, agar mereka bisa melihat semua status WhatsApp yang kamu unggah. Oleh karena itu, kamu wajib melakukan pendekatan personal pada calon pelanggan supaya mereka bersedia menambahkan akun WhatsApp-mu ke dalam daftar kontak mereka.

Nah, supaya makin banyak pelanggan yang terekspos informasi bisnismu, kamu wajib memiliki database khusus. Buatlah halaman website atau landing page untuk mengumpulkan kontak orang-orang yang sungguh-sungguh tertarik pada produk atau jasamu. Kamu bisa menampilkan landing page ini melalui halaman profil maupun status WhatsApp-mu. 

Semakin besar database pelanggan yang kamu miliki, semakin banyak orang yang tahu soal bisnismu dan semakin besar pula kemungkinan untuk meningkatkan penjualan. Namun demikian, usahakan untuk mengurangi spam dan menghindari memaksa orang lain menyimpan akun WhatsApp-mu. 

Konsisten

Satu hal penting yang perlu kamu ingat adalah promosi melalui WhatsApp membutuhkan waktu dan tenaga yang tidak sedikit. Kemungkinan besar kamu nggak akan mendapatkan hasil yang diinginkan dalam waktu singkat. Oleh karena itu, penting bagimu untuk terus konsisten dalam mendistribusikan konten dan menjalin komunikasi dengan pelanggan. Anggaplah semua upaya yang kamu lakukan adalah investasi untuk membuat brand-mu menjadi semakin besar. 

Ingin tahu lebih banyak soal cara memaksimalkan bisnis dan meningkatkan omzet melalui WhatsApp? Yuk, gabung di webinar Ruang majoo edisi 7 Oktober 2022. Bersama Fathur Rachman, ecosystem builder dari Marketa.id, kita akan belajar bareng soal cara membangun ekosistem WhatsApp untuk kebutuhan pengembangan bisnis. 

Bukan hanya itu, kamu juga bisa belajar dan berdiskusi mengenai upaya-upaya marketing, terutama soal cara memiliki pelanggan loyal melalui WhatsApp. Bagi yang tertarik, webinar ini GRATIS dan kamu bisa langsung mendaftar melalui link di bawah ini. 

bit.ly/webinarmajoo