Peredaran uang palsu bukan hanya masalah kecil. Dampaknya bisa luas dan serius, baik secara ekonomi, sosial, maupun hukum.
Bahaya Peredaran Uang Palsu di Masyarakat
Peredaran uang palsu dapat menimbulkan kerugian finansial bagi individu. Orang yang menerima uang palsu dalam sebuah transaksi pembayaran akan menanggung kerugian karena uang tersebut tidak bisa diuangkan kembali dan tidak dapat ditukar jika dinyatakan palsu.
Masyarakat juga bisa kehilangan kepercayaan terhadap keabsahan transaksi tunai, terutama di daerah-daerah di mana pengawasan lemah jika peredaran uang palsu terjadi.
Selain itu, peredaran uang palsu bisa menyebabkan kerusakan reputasi sebuah usaha dan lembaga keuangan. Jika sebuah toko, warung, atau lembaga keuangan sering terjebak menerima uang palsu, reputasi mereka bisa rusak, dan menurunkan kepercayaan dari pelanggan.
Peredaran uang palsu memperbesar jumlah 'uang semu' di masyarakat yang tidak dicatat sebagai bagian dari suplai resmi. Hal ini dapat mengganggu mekanisme pengendalian inflasi dan kestabilan nilai rupiah.
Pemalsuan uang merupakan kejahatan yang diatur dalam Undang-Undang. Mengedarkan uang palsu atau menyimpan dengan niat mengedarkan dapat dikenakan sanksi pidana.
Ciri-Ciri Umum Uang Asli
Ciri-ciri umum uang asli dapat dikenali dari beberapa elemen yang secara khusus dirancang oleh Bank Indonesia sebagai fitur pengaman.
Uang asli dicetak dengan warna yang tajam, jelas, dan tidak mudah luntur. Gambar pahlawan, lambang negara, maupun ornamen tradisional tampak detail, tidak buram atau pecah. Kertasnya juga berbeda dengan kertas biasa karena dibuat dari serat khusus yang terasa lebih kuat, agak kasar, dan tidak licin.
Pada bagian tertentu, seperti angka nominal, tulisan 'Bank Indonesia', serta gambar utama, terdapat cetakan timbul yang terasa jelas saat diraba. Uang asli juga dilengkapi dengan kode khusus untuk tunanetra berupa garis timbul di sisi tertentu.
Jika diterawang ke arah cahaya, akan terlihat watermark berupa wajah pahlawan sesuai pecahan, benang pengaman yang tertanam utuh di dalam kertas, serta gambar saling isi (rectoverso) yang dari dua sisi akan menyatu menjadi bentuk sempurna.
Pada beberapa pecahan terbaru terdapat tinta khusus yang bisa berubah warna jika dilihat dari sudut tertentu, serta elemen yang bercahaya di bawah sinar ultraviolet. Semua ciri ini menjadi penanda bahwa uang tersebut asli dan resmi dikeluarkan oleh Bank Indonesia.
9 Tanda Uang Palsu yang Perlu Diperhatikan
Warna kusam, tidak cerah, tidak multiwarna. Uang asli dirancang dengan tinta yang kuat, warna terang, dan terkadang efek perubahan warna (color-shifting ink).
Tidak ada perubahan warna pada bagian tertentu. Beberapa pecahan uang asli memiliki elemen yang berubah warna tergantung sudut pandang.
Teks, gambar, logo tidak tajam alias buram. Detail pada uang palsu seringkali tidak presisi.
Tidak terasa timbul atau tidak ada cetakan intaglio. Uang palsu sering rata atau licin.
Kode tunanetra (blind code) tidak terasa.
Watermark dan benang pengaman tidak terlihat saat diterawang. Uang palsu sering cuma mencetak gambar serupa di permukaan, atau benangnya palsu sehingga tidak terlihat nyata.
Tidak ada rectoverso, yaitu gambar saling isi dari dua sisi uang yang jika diterawang menyatu menjadi gambar logo BI atau motif khusus.
Sinar ultraviolet (UV) tidak menyala.Bagian tertentu uang asli akan memendar ketika terkena sinar UV, seperti logo BI.
Kertas terasa tipis, licin, tidak ada tekstur khas.
Cara Praktis Mengecek Keaslian Uang
Menurut Bank Indonesia, masyarakat bisa mengenali ciri-ciri umum uang asli rupiah melalui prinsip 3D: Dilihat, Diraba, Diterawang. Berikut penjelasannya:
1. Dilihat
Terdapat warna yang jelas dan tajam, tidak luntur.
Ada gambar utama (pahlawan, lambang negara, tarian, dll.) yang jelas detailnya.
Terdapat tulisan "NEGARA KESATUAN REPUBLIK INDONESIA" dan nominal angka/terbilang.
Ada benang pengaman yang tertanam di dalam kertas, terlihat seperti garis melintang.
Terdapat gambar saling isi (rectoverso) yang bila diterawang membentuk gambar utuh.
2. Diraba
Bahan uang asli kertas rupiah terasa khas, tidak seperti kertas biasa.
Ada bagian dengan cetak intaglio (timbul) pada gambar utama, tulisan "Bank Indonesia", dan angka nominal tertentu.
Tekstur timbul bisa diraba terutama di uang pecahan besar.
3. Diterawang
Bila diterawang ke arah cahaya, akan terlihat:
Gambar watermark (citra air) berupa wajah pahlawan sesuai pecahan.
Benang pengaman yang terlihat utuh.
Gambar saling isi (rectoverso) menyatu menjadi satu pola/gambar sempurna.
Langkah yang Harus Dilakukan Jika Menemukan Uang Palsu
Jika kamu mencurigai atau yakin bahwa Anda menerima uang palsu, ada beberapa langkah yang sebaiknya dilakukan agar terhindar dari kerugian lebih lanjut dan mengikuti prosedur resmi:
Jangan dibelanjakan atau diganti-pakai kembali. Uang palsu tidak boleh disebarkan kembali karena itu hal illegal dan bisa menjerat hukum. Simpan saja sebagai bukti.
Pisahkan uang tersebut agar tidak tercampur dengan uang asli. Pisahkan fisiknya agar tidak keliru digunakan dalam transaksi selanjutnya.
Meminta penjelasan dengan sopan kepada pemberi uang mencurigakan jika terjadi di toko atau tempat transaksi. Kamu bisa menjelaskan bahwa kamu meragukan keaslian uang tersebut dan minta uang pengganti atau transaksi ulang jika memungkinkan.
Lapor ke lembaga yang berwenang. Beberapa institusi yang bisa dituju:
Bank Indonesia (kantor BI terdekat) untuk klarifikasi keaslian uang.
Bank tempat Anda biasa menukarkan uang atau tempat transaksi.
Kepolisian jika ada indikasi pemalsuan (karena ini tindak pidana).
Simpan uang yang dicurigai beserta catatan (kapan, di mana, siapa yang memberikan). Jika perlu, foto bagian-bagian penting seperti watermark, nomor seri, benang pengaman serta bagian celah/ciri yang mencurigakan.
Ajukan permohonan klarifikasi resmi ke Bank Indonesia (BI). BI menyediakan saluran bagi masyarakat untuk meminta pemeriksaan keaslian rupiah yang diragukan.
Kesimpulan
Mengenali uang palsu membutuhkan kewaspadaan dan pemahaman akan fitur keamanan yang ada pada uang rupiah asli. Dengan mengetahui tanda-tanda uang palsu, masyarakat bisa melindungi diri dari kerugian. Masyarakat juga dapat ikut berperan dalam menjaga stabilitas ekonomi Indonesia dengan melakukan langkah-langkah yang benar jika menemukan uang yang diragukan keasliannya.