Dalam dunia bisnis, aset merupakan hal yang penting. Bisnis tidak akan bisa berjalan tanpa adanya aset. Aset merupakan salah satu modal bagi sebuah bisnis atau usaha dalam melakukan produksi demi mendapatkan keuntungan.
Tidak hanya itu saja, aset juga digunakan oleh para pelaku bisnis sebagai tolak ukur seberapa sukses bisnis yang sedang dijalankan. Hal ini lantaran aset dalam bisnis juga berkaitan dengan profit yang berpengaruh pada nilai sebuah bisnis.
Di dalam dunia akuntansi bisnis, aset dikenal dengan kata lain. Para akuntan biasa menyebutnya aktiva. Di setiap proses perhitungan yang dilakukan oleh akuntan, aktiva biasanya dicantumkan di dalam neraca.
Aset adalah aktiva, dan aktiva adalah aset. Tapi sudahkah kamu paham definisi sebenarnya dari aktiva?
Pengertian Aktiva
Aktiva adalah harta yang menjadi sumber keuangan sebuah bidang usaha atau bisnis yang biasanya digunakan untuk kegiatan operasional bisnis dan usaha.
Menurut Standar Akuntansi Keuangan, dalam kerangka dasar penyusunan dan penyajian laporan keuangan (2002, hal 13, paragraf 49), aktiva adalah sumber daya yang dikuasai oleh perusahaan sebagai akibat dari peristiwa masa lalu serta dari mana manfaat ekonomi di masa mendatang yang diharapkan akan diperoleh perusahaan.
Secara singkat, aktiva adalah seluruh bentuk kekayaan yang dimiliki oleh suatu badan usaha atau bisnis. Kekayaan yang dimaksud bisa dalam bentuk hak atau benda yang dikuasai dan telah diperoleh badan usaha atau bisnis dari kegiatan atau transaksi di masa lalu.
Aktiva merupakan sumber yang dapat dipakai untuk menjalankan berbagai kegiatan operasional, seperti pembiayaan atau investasi. Sedangkan yang dimaksud dengan transaksi yang dilakukan perusahaan di masa lalu yaitu pembelian, kontrak piutang, investasi, penerbitan saham, atau pinjaman dari bank.
Sesuatu yang bisa disebut sebagai aktiva adalah saat barang tersebut bisa dinilai dengan mata uang. Entah Rupiah, Dollar, Yen, dan lainnya.
Lalu apakah aktiva memiliki manfaat? Ya. Manfaatnya antara lain yaitu bisa digunakan untuk melunasi kewajiban perusahaan, sebagai penunjang untuk melakukan produksi barang dan jasa, serta bisa juga ditukar dengan aktiva lain.
Dengan kata lain, aktiva adalah sesuatu yang diperoleh di masa lalu, dan akan mendatangkan keuntungan di masa depan.
Jenis-jenis Aktiva
Setelah memahami pengertian dari aktiva, sebaiknya kamu juga mengetahui apa saja jenis dan contoh aktiva yang biasanya ada dalam dunia bisnis.
Klasifikasi jenis-jenis aktiva berdasarkan konvertibilitasnya dibagi menjadi dua, yaitu aktiva lancar dan aktiva tetap. Apa yang dimaksud dengan aktiva lancar serta aktiva tetap? Lalu apakah ada perbedaan aktiva lancar dan aktiva tetap? Berikut penjelasannya.
Aktiva Lancar
Aktiva lancar adalah aset yang mudah dikonversi menjadi kas. Aktiva lancar juga biasa disebut dengan aset likuid.
Aktiva lancar merupakan jenis aktiva yang semestinya bisa diuangkan dalam kurun waktu kurang dari satu siklus akuntansi yang biasanya tidak lebih dari satu tahun.
Singkatnya, aktiva lancar adalah sebuah aktiva yang bisa dicairkan atau diuangkan dalam jangka waktu pendek.
Untuk lebih mempermudah kamu dalam mengenali dan memahami aktiva lancar, berikut adalah beberapa contoh aktiva lancar.
-
Kas. Yang dimaksud di sini adalah kas perusahaan atau kas yang disimpan dalam bank dan dapat diambil kapan pun. Aktiva lancar yang satu ini, bisa diambil kapan saja jika diperlukan untuk kelangsungan perusahaan.
-
Surat berharga. Aktiva yang ini berbentuk kepemilikan saham atau obligasi perusahaan lain yang bersifat sementara dan dapat dijual kembali sewaktu-waktu. Surat yang dimaksud di sini bukan semacam surat kepemilikan gedung atau tanah.
-
Beban dibayar di muka. Maksudnya adalah pengeluaran untuk memperoleh jasa dari pihak lain, tapi pengeluaran tersebut belum menjadi biaya atau jasa tersebut belum dinikmati oleh perusahaan pada saat pembayaran dilakukan.
-
Piutang pendapatan. Contoh aktiva lancar yang ini maksudnya adalah penghasilan yang telah menjadi hak, tetapi belum diterima pembayarannya. Dengan kata lain, piutang pendapatan adalah hak yang seharusnya didapatkan perusahaan atas sebuah transaksi yang belum dibayarkan.
-
Piutang dagang. Piutang dagang adalah tagihan dari suatu badan usaha kepada debitur. Hal ini biasanya dikarenakan transaksi penjualan sebuah barang atau jasa yang dibutuhkan perusahaan tersebut dilakukan secara kredit.
-
Piutang wesel. Yang dimaksud piutang wesel adalah surat perintah penagihan kepada individu atau badan usaha/bisnis lain agar dapat melakukan pembayaran sesuai tanggal jatuh tempo. Mereka diharapkan bisa melunasi tagihan tersebut sebelum tanggal yang telah ditentukan.
-
Persediaan barang dagang. Persediaan merupakan contoh aktiva yang tersedia untuk dijual dalam kegiatan usaha, untuk proses produksi dan/atau dalam perjalanan, juga termasuk bentuk bahan atau perlengkapan yang bisa digunakan dalam proses produksi atau pemberian jasa.
Aktiva Tetap
Aktiva tetap adalah aktiva atau aset yang bersifat tetap, yang maksudnya aktiva ini sulit untuk dikonversi menjadi kas. Dibutuhkan prosedur yang rumit dan waktu yang cukup lama dalam prosesnya untuk dikonversi menjadi kas.
Menurut PSAK (2004) pengertian aktiva tetap adalah aktiva berwujud yang diperoleh dalam bentuk siap pakai atau yang sudah dibangun terlebih dahulu yang digunakan dalam operasi perusahaan dan mempunyai masa manfaat lebih dari satu tahun.
Sedangkan menurut Ikatan Akuntansi Indonesia, aktiva tetap adalah aktiva berwujud yang diperoleh dalam bentuk siap pakai dengan dibangun terlebih dahulu, yang digunakan dalam operasi perusahaan tidak dimaksudkan untuk dijual dalam rangka kegiatan normal perusahaan dan mempunyai masa manfaat lebih dari satu tahun.
Aset tidak lancar, aset jangka panjang atau aset keras adalah sebutan lain untuk aktiva tetap. Aktiva tetap memiliki karakteristik tersendiri yang menjadi landasan perbedaan aktiva lancar dan aktiva tetap.
Karakteristik dari aktiva tetap antara lain:
-
Tidak diperjualbelikan kembali
-
Memiliki wujud fisik
-
Memiliki nilai material yang cukup signifikan
-
Periode manfaatnya berjangka panjang atau lebih dari satu tahun
-
Aset digunakan secara efektif dalam aktivitas normal perusahaan
-
Dimiliki perusahaan namun tidak masuk sebagai instrumen investasi
Dari karakteristik tersebut, kamu mungkin sudah bisa mengetahui apa saja yang termasuk dalam aktiva tetap. Pada dasarnya aktiva tetap terdiri dari dua bentuk, yaitu aktiva tetap berwujud dan aktiva tetap tidak berwujud.
1. Aktiva Tetap Berwujud
Disebut juga tangible fixed assets. Maksudnya aktiva atau aset yang memiliki bentuk fisik, sehingga nilai yang dimiliki bisa dikonversikan dalam mata uang.
Contoh aktiva tetap berwujud, antara lain:
-
Gedung/bangunan
-
Kendaraan
-
Mesin produksi
-
Tambang
-
Tanah tempat berdirinya gedung bisnis
-
Peralatan
2. Aktiva Tetap Tidak Berwujud
Aktiva tidak berwujud atau intangible fixed assets adalah aktiva atau aset yang tidak memiliki wujud fisik, akan tetapi memiliki manfaat yang besar untuk perusahaan.
Contoh aktiva tetap tidak berwujud, yaitu:
-
Hak cipta
-
Hak paten
-
Hak sewa
-
Merek dagang
Kesimpulan
Aktiva adalah komponen penting dalam bisnis sehingga harus dipahami secara teliti. Aktiva diklasifikasikan dalam beberapa jenis agar kamu tidak melakukan kesalahan dalam menghitung jumlah aset usaha atau bisnis yang sedang kamu jalankan.
Mengetahui dan memahami definisi aktiva atau aset secara lebih dalam sangat penting bagi kamu yang ingin membangun sebuah bisnis yang maju.
Semakin besar sebuah bisnis maka semakin besar pula aktiva yang akan dimiliki oleh bisnis tersebut. Agar tidak mengalami kesulitan dalam menghitung aktiva bisnismu, serta mempermudah proses dan rencana operasional bisnis yang sedang kamu jalankan, kamu bisa memanfaatkan aplikasi keuangan online untuk membantumu.
Dengan menggunakan aplikasi seperti majoo maka aktiva bisnismu akan bisa dihitung dan diketahui dengan tepat. Jadi, tunggu apa lagi? Segera pakai majoo untuk bisnismu yuk!