Alasan resign merupakan salah satu hal yang perlu dipikirkan secara matang saat kamu ingin mengundurkan diri dari tempat kerja. Kenapa begitu? Karena umumnya yang terjadi adalah pengajuan resign kamu akan ditolak oleh manajemen perusahaan bila dianggap tidak relevan atau tidak masuk akal.
Selain itu, dengan memberikan alasan resign yang baik, akan menunjukkan bahwa kamu menghormati perusahaan tempat bekerja dan menghargai hubungan kerja yang sudah kamu bangun selama ini. Memberikan alasan yang jelas dan masuk akal juga dapat membantu menjaga reputasi kamu di tempat kerja.
Apa Itu Resign?
Resign atau resignasi kerja adalah proses saat seorang karyawan secara sukarela mengakhiri hubungan kerja dengan perusahaan tempat mereka bekerja. Ini berarti mereka mengajukan pengunduran diri dari posisi atau jabatan yang mereka pegang dalam organisasi tersebut.
Proses resignasi kerja umumnya dimulai dengan pemberitahuan resmi kepada atasan atau manajer melalui surat pengunduran diri. Surat tersebut berisi informasi tentang niat karyawan untuk mengakhiri hubungan kerja, tanggal efektif resignasi, termasuk juga alasan resign.
Resignasi kerja dapat disebabkan oleh berbagai faktor, seperti kesempatan karir yang lebih baik, perubahan kondisi pribadi, keinginan untuk mencari lingkungan kerja yang lebih baik, dan sebagainya. Alasan resign memang sangat bervariasi antara individu. Setiap orang memiliki pertimbangan sendiri dalam mengambil keputusan tersebut.
Mengapa Perlu Ada Alasan Resign yang Baik?
Apakah kamu percaya bila ternyata di dalam dunia kerja, pengajuan resign bisa saja tidak disetujui karena alasan yang kurang tepat? Ya, kejadian semacam ini memang kerap terjadi.
Intinya, jika kamu atau seorang karyawan memiliki alasan resign yang kuat dan tetap profesional mematuhi kebijakan dan prosedur perusahaan, manajemen biasanya akan menerima pengunduran diri tersebut.
Selain untuk menjaga etika kerja seperti yang tadi sudah dijelaskan, menurutmu mengapa perlu mengajukan alasan resign yang baik dan tetap profesional? Inilah penjelasannya.
Menghormati Rekan Kerja dan Atasan
Saat kamu memberikan alasan resign yang baik, artinya kamu memberikan kesempatan kepada atasan dan rekan kerja untuk memahami situasi tersebut. Dengan memberikan alasan yang baik, menunjukkan bahwa kamu menghargai kontribusi mereka dan ingin meninggalkan tempat kerja dengan cara yang profesional.
Rekomendasi dan Referensi
Alasan resign yang baik dapat memengaruhi cara orang lain memandang kamu. Jika memberikan alasan yang masuk akal dan terbuka, atasan atau rekan kerja mungkin cenderung akan memberikan rekomendasi yang baik atau menjadi referensi di masa depan. Rekomendasi yang baik dapat membantu kamu dalam mencari pekerjaan baru atau membangun jaringan profesional yang kuat.
Mempertahankan Hubungan Baik
Dunia kerja adalah jaringan yang terhubung erat. Meskipun kamu meninggalkan perusahaan, hubungan dengan mantan atasan dan rekan kerja masih dapat berdampak pada karir kamu di masa depan. Memberikan alasan resign yang baik akan meningkatkan kemungkinan untuk menjaga hubungan yang baik dengan mereka.
Dalam menjelaskan alasan resign yang baik, sebaiknya kamu tetap jujur dan transparan, sembari tetap menjaga batasan privasi. Pilihlah kata-kata dengan bijak dan hindari memberikan kritik yang berlebihan terhadap perusahaan atau individu. Fokuslah pada alasan yang relevan dan objektif yang terkait dengan pengembangan karir atau perubahan situasi pribadi yang signifikan.
Alasan Resign yang Baik dan Profesional
Inilah beberapa alasan resign yang baik dan tetap profesional yang bisa kamu jadikan sebagai bahan referensi. Bisa kamu sontek dan tiru seperlunya atau kamu sesuaikan dengan alasan pribadimu.
1. Kesempatan Karir yang Lebih Baik
Kamu mungkin ingin resign untuk mengambil kesempatan karir yang lebih baik, seperti promosi atau pekerjaan di perusahaan yang lebih bergengsi. Ini menunjukkan ambisi dan dorongan untuk terus berkembang dalam karir kamu. Kamu bisa menyampaikan alasan resign ini secara langsung kepada pihak perusahaan.
2. Kesenjangan Gaji
Adanya kesenjangan atau ketimpangan gaji memang sering menjadi alasan resign yang paling sering digunakan. Jika ada kesenjangan gaji yang signifikan antara posisi kamu saat ini dan tawaran yang diterima dari perusahaan lain, resignasi bisa menjadi pilihan yang masuk akal.
3. Pengembangan Pribadi
Kamu bisa menyampaikan kepada pihak perusahaan bahwa ingin fokus pada pengembangan pribadi dan mendapatkan pengalaman baru yang relevan dengan tujuan jangka panjang karir atau usahamu.
4. Kondisi Kerja yang Tidak Memadai
Jika kamu menghadapi kondisi kerja yang tidak memadai, seperti tekanan yang berlebihan, mobbing, atau ketidakadilan, alasan ini bisa menjadi sesuatu yang tepat untuk diajukan kepada manajemen perusahaan.
5. Perubahan Geografis
Selain gaji, perubahan geografis juga menjadi alasan resign yang sering digunakan. Jika kamu perlu pindah ke kota atau negara yang berbeda karena alasan pribadi, seperti kebutuhan keluarga atau peluang yang lebih baik di lokasi baru, resignasi bisa menjadi keputusan yang masuk akal.
6. Perubahan Gaya Hidup
Jangan ragu untuk mengajukan resign bila kamu merasa perlu untuk menyesuaikan gaya hidup kamu. Seperti mengurangi jam kerja, mencari keseimbangan kerja-hidup yang lebih baik, atau mengejar minat pribadi seperti berbisnis sendiri atau bekerja paruh waktu.
7. Adanya Konflik Kepentingan
Jika ada konflik kepentingan antara tugas pekerjaan saat ini dan nilai-nilai pribadi atau etika kamu, jangan ragu untuk menyampaikannya sebagai alasan resign yang baik.
8. Keseimbangan kerja-kehidupan (Work Life Balance)
Alasan lain yang bisa kamu gunakan adalah untuk mencari lingkungan kerja yang memberikan keseimbangan yang lebih baik antara kehidupan pribadi dan pekerjaan.
9. Adanya Kebijakan Perusahaan yang tidak Sesuai
Kalau kamu tidak setuju dengan kebijakan atau praktik perusahaan yang merugikan kepentingan atau yang bertentangan dengan nilai-nilai kamu, resign bisa menjadi cara profesional yang kamu ambil.
10. Kesempatan Kewirausahaan
Tidak jarang, adanya peluang atau kesempatan untuk berwirausaha dijadikan sebagai alasan resign yang baik dan tetap terkesan profesional. Sampaikan saja bahwa kamu memiliki keinginan untuk menjalankan usaha sendiri atau berkontribusi dalam lingkungan kewirausahaan yang lebih dinamis.
11. Kebutuhan dan Keinginan untuk Mencapai Impian Pribadi
Selain keinginan untuk berwirausaha, kamu bisa membuat alasan resign terkait dengan keinginan untuk mengejar impian pribadi yang tidak berhubungan langsung dengan pekerjaan saat ini. Misalnya, memulai usaha non-profit atau fokus pada pencapaian pribadi tertentu.
12. Keharmonisan Tim yang Buruk
Alasan berikutnya adalah yang terkait dengan kerjasama dalam tim yang buruk atau konflik yang tidak dapat diselesaikan dengan baik. Mengajukannya sebagai alasan resign masih bisa dianggap masuk akal memang berpengaruh pada kinerja.
13. Faktor Pribadi
Ada faktor-faktor pribadi seperti perubahan status keluarga, kebutuhan merawat anggota keluarga, atau masalah kesehatan yang dapat menjadi alasan resign yang baik dan wajar untuk diajukan.
14. Pensiun atau Transisi Karir
Merasa sudah mencapai titik dalam karir, di posisi sudah siap untuk pensiun atau beralih ke jalur karir yang berbeda secara keseluruhan. juga bisa dijadikan sebagai alasan resign yang masih sangat profesional dan tidak mengada-ada.
15. Butuh Waktu Istirahat
Alasan resign berikutnya yang bisa kamu sampaikan adalah karena kamu merasa butuh waktu istirahat yang lebih lama atau rehat dari dunia kerja untuk mengisi ulang energi, mengevaluasi tujuan jangka panjang, atau menjaga keseimbangan hidup.
Bagaimana Cara Resign Kerja yang Baik?
Setelah mengetahui berbagai pilihan alasan resign, selanjutkan kamu jug perlu paham cara resign yang baik. Berikut adalah beberapa langkah yang bisa kamu lakukan sebagai cara resign yang profesional.
Pahami Kebijakan Perusahaan
Hal pertama yang perlu kamu lakukan adalah mempelajari kebijakan perusahaan terkait pengunduran diri karyawan. Pahami persyaratan, waktu pemberitahuan, atau prosedur khusus yang harus kamu ikuti. Ini dapat membantu kamu mengikuti proses resign dengan baik.
Siapkan Surat Pengunduran Diri
Tulis surat pengunduran diri secara resmi yang mencakup informasi penting seperti tanggal efektif resignasi, jabatan yang kamu pegang, dan alasan resign secara singkat dan jelas. Surat pengunduran diri harus ditulis dengan sopan, jelas, dan singkat.
Pertemuan dengan Atasan atau Pihak Manajemen Perusahaan
Cara resign yang paling utama adalah bertemu dengan atasan atau pihak manajemen perusahaan langsung secara pribadi. Dalam pertemuan tersebut, sampaikan niat kamu untuk mengundurkan diri secara lisan. Jelaskan alasan resign yang baik.
Berikan Pemberitahuan yang Wajar
Sampaikan pemberitahuan resign dalam waktu yang wajar dan sesuai dengan kebijakan perusahaan. Biasanya, satu bulan adalah standar yang umum. Ini memberikan perusahaan cukup waktu untuk mencari pengganti dan mengatur transisi yang lancar.
Jaga Kerjasama
Biasanya, selama periode antara pengunduran diri kamu dan tanggal efektif resignasi, kerjasama dengan rekan kerja serta atasan sangat dibutuhkan. Bantu semuanya dalam proses transisi, serahkan tanggung jawab yang tepat, dan berikan dukungan yang diperlukan untuk memastikan kelancaran pekerjaan.
Ikuti Prosedur Offboarding
Ikuti prosedur offboarding yang ditetapkan oleh perusahaan dengan baik, seperti pengembalian aset perusahaan, pengaturan administrasi terkait hak-hak keuangan atau tunjangan, dan proses penyelesaian lainnya.
Kesimpulan
Proses resign dan alasannya adalah hal yang sangat pribadi. Setiap orang punya alasan resign masing-masing dan pertimbangan untuk mengambil keputusan tersebut. Jika kamu sudah memiliki alasan yang baik, pastikan untuk menyampaikannya dengan sopan, jelas, dan transparan kepada pihak perusahaan.
Dalam melakukan cara resign dengan baik dan profesional, penting juga untuk menekankan apresiasi kamu terhadap kesempatan yang telah kamu dapatkan selama bekerja di perusahaan tersebut. Termasuk kesediaan kamu untuk membantu dalam proses pergantian atau pemindahan tugas yang lancar.
Jika ternyata alasan kamu resign adalah untuk mencoba berwirausaha dan membuka bisnis tertentu, pastikan untuk menggunakan aplikasi majoo dalam pengelolaan usaha tersebut. Terdapat fitur aplikasi karyawan dari majoo yang akan membantu kamu dalam hal manajemen SDM di bisnismu. Jadi, saat memulai bisnis, jangan ragu untuk pakai majoo!