Berani berbisnis berarti berani bersaing. Ya, persaingan adalah salah satu kekuatan yang paling tak terelakkan dalam dunia bisnis saat ini.
Tak peduli perusahaan itu besar atau dalam skala UMKM, namanya bisnis selalu punya pesaing atau rival yang sering disebut sebagai kompetitor.
Bukankah bisnis makin bergairah ketika dilakukan dalam ‘kolam yang banyak ikannya’?
Kompetitor bisnis itu ibarat pisau bermata dua.
Jika kompetitor dikelola dengan baik, kamu akan selalu tergerak untuk meningkatkan kualitas layanan yang ditawarkan pada konsumen.
Sebaliknya, jika kompetitor tidak dianggap penting untuk dikelola maka risiko tertinggal dan kerugian bisa kamu alami.
Nah, untuk mengelola risiko dampak kompetitor, kamu perlu mempelajari mengenai analisis strategi, khususnya analisis kompetitor.
Apa itu analisis kompetitor, seberapa penting, bagaimana cara melakukannya, dan seperti apa contohnya?
Kami coba rangkum selengkap-lengkapnya untuk kamu, jadi baca sampai habis ya. Soalnya, kami sengaja menampilkan bahasan ini dalam bentuk poin-poin agar lebih ringkas.
Definisi Analisis Kompetitor
Analogi ringan dari analisis kompetitor adalah “cek toko sebelah”. Ya, persis judul film besutan Ernest Prakasa yang terkenal itu.
Namun apa pengertian analisis kompetitor menurut para ahli? Kita simak satu-satu, ya.
Zahra dan Chaples (1993) dalam tulisannya Blind Spots in Competitive Analysis pada jurnal Academy of Management Executive.
Analisis kompetitor adalah proses ketika perusahaan mencoba untuk mendefinisikan dan memahami bisnisnya, mengidentifikasi pesaingnya, menentukan kekuatan dan kelemahan para pesaingnya, dan mengantisipasi langkah mereka.
Dr. Stanley C. Abraham (2006) dalam bukunya Strategic Planning: a Practical Guide for Competitive Success.
Analisis kompetitor secara khusus berkaitan dengan lingkungan eksternal suatu perusahaan atau organisasi.
Fleisher dan Bensoussan (2007) dalam bukunya Business And Competitive Analysis: Effective Application Of New Andclassic Methods.
Analisis pesaing adalah alat manajemen yang digunakan oleh manajemen strategis dalam penilaian kekuatan dan kelemahan serta potensi pesaing saat ini.
Tujuan Analisis Kompetitor untuk Bisnis
Jika kamu masih ‘meraba-raba’ performa kompetitor alias menganalisisnya berdasarkan dugaan dan intuisi, memang boleh-boleh saja.
Namun, cara tersebut akan memunculkan blindspot atau sisi-sisi yang tak teranalisis. Akibatnya, informasi yang didapatkan tidak cukup memadai untuk diolah menjadi strategi yang tajam dan tepat sasaran.
Karenanya dilakukanlah analisis kompetitor yang lebih rapi dan detail serta memberikan gambaran lebih menyeluruh.
Berikut ini adalah hal lain dari tujuan analisis kompetitor:
- Mengidentifikasi kompetitor terkuat dalam bidang bisnismu.
- Mengetahui strategi kompetitor.
- Mengantisipasi tindakan yang diambil oleh kompetitor yang bisa merugikan bisnismu.
- Memindai reaksi kompetitor saat kamu membuat keputusan dan tindakan pada bisnis yang memengaruhi mereka.
- Memengaruhi pola dan aksi dari keputusan bisnis kompetitor dengan cara yang memberikan dampak positif terhadap bisnismu.
Baca Juga: Wholesale atau Grosir Sebagai Strategi Dalam Berbisnis
Manfaat Analisis Kompetitor
Seberapa penting kamu melakukan analisis kompetitor? Penting sekali. Jangan sampai kamu melewatkan langkah yang sarat manfaat ini.
Berikut ini adalah manfaat analisis kompetitor bagi bisnis:
- Menciptakan strategi pemasaran yang lebih tepat. Memahami kemampuan pesaing membuatmu jadi lebih piawai membuat strategi pemasaran yang tajam, efektif, dan tepat sasaran. Hasilnya? Ya tentu keuntungan meningkat.
- Menggali dan memunculkan peluang yang tersembunyi. Produk atau layanan yang diinginkan konsumen secara umum menjadi lebih terbaca saat melakukan analisis demand di ‘toko sebelah’.
Siapa tahu kamu punya trik dan solusi lebih menarik yang bisa ditawarkan pada pelanggan?
- ‘Goyang’ kelemahan kompetitor. Kelemahan yang ada pada kompetitor bisa menjadi inspirasi. Solusi atas kelemahan kompetitor bisa menjadi kelebihan produk/layanan yang di-highlight pada bisnismu.
- Keputusan bisnis menjadi lebih matang. Analisis pesaing bantu kamu membuat keputusan dan investasi yang lebih strategis
- Memahami pasar lebih baik. Kamu jadi punya peta pasar yang diisi oleh sejumlah pesaing dengan kelebihan dan kekurangannya.
- Landasan informasi untuk menghambat kompetitor. Analisis ini akan membantumu memperbesar hambatan bisnis kompetitor melalui strategi yang kamu jalankan. Selain itu, kamu jadi bisa mencegah masuknya pesaing baru.
Lakukan Ini Dahulu, Analisis Kompetitor Kemudian
Kita mundur sedikit. Sebelum kamu melebarkan pandangan ke luar perusahaan, ada langkah persiapan ketika ingin melakukan analisis kompetitor.
Tujuan langkah ini adalah mengetahui persis posisi brand atau usahamu di ‘laga peperangan’ persaingan bisnis bersama kompetitor.
Ya, kenali dahulu bisnismu dengan saksama agar kamu bisa tahu siapa saja kompetitor yang ada di hadapanmu. Masuk akal, bukan?
- Mengenali kekuatan produk/jasa yang kamu tawarkan. Jika tidak, kamu akan sulit menciptakan strategi marketing dan branding yang unik.
- Mengidentifikasi kelemahan produk atau jasa yang kamu tawarkan. Cari tahu apa yang ada di kompetitor namun tidak kamu miliki.
- Mempelajari competitive landscape. Memetakan posisi brand bisnismu di pasar membuat kamu menjadi tahu siapa saja yang menjadi kompetitor langsung.
- Mengkaji citra brand bisnismu di mata konsumen. Kamu dapat memanfaatkan memperkuat kelebihan produk sehingga dapat lebih menarik minat para calon konsumen.
Tipe Kompetitor
Kotler dan Armstrong (2009) dalam bukunya Principles of Marketing menjelaskan ada empat jenis kompetitor:
Brand competitors
Mereka adalah perusahaan yang ukuran bisnisnya sama dengan bisnismu serta menawarkan produk yang sama pula pada konsumen.
Contoh brand competitors adalah Coca Cola dan Pepsi.
Industry competitors
Kompetitor yang menawarkan produk atau layanan serupa tetapi berbeda dalam hal ukuran bisnisnya.
Contoh industry competitors adalah Starbucks dan warung kopi.
Form competitors
Kompetitor yang menawarkan produk/jasa yang sama namun berbeda dalam bentuk usahanya atau teknologi yang digunakan.
Contoh form competitors adalah teater, bioskop, distributor DVD, dan toko buku merupakan kompetitor satu sama lain.
Generic competitors
Semua jenis perusahaan bisnis adalah pesaing potensial bagi yang lainnya.
Contoh generic competitors adalah sekolah swasta yang elit memiliki pesaing travel liburan mewah.
Ya, keluarga kaya bisa saja mempertimbangkan menyekolahkan anaknya di sekolah itu atau sekolah biasa namun dananya bisa dialihkan untuk liburan mewah.
Dua Jenis kompetitor:
- Kompetitor langsung. Kompetitor yang produk, pasar, industri, dan harga yang ditawarkan perusahaan sama dengan kompetitornya. Contohnya Pizza Hut dan Domino's Pizza.
- Kompetitor tidak langsung. Kompetitor dengan produk/jasa yang berbeda namun menyasar konsumen yang sama. Contohnya Domino’s Pizza dan McDonald's.
Hal yang Diperhatikan Saat Melakukan Analisis Kompetitor
Sekarang, mari kita telusuri hal apa saja yang dianalisis dalam langkah analisis kompetitor. Tak hanya harga dan kualitas produk, lho.
- Produk dan layanan. Identifikasi hal yang ditawarkan kompetitor, menelaah kekuatan dan kelemahannya.
- Harga. ‘Perang harga’ boleh saja asal masuk akal. Namun perhatikan sejauh apa standar harga produk/jasa kompetitor yang setara dengan bisnismu. Ingat, konsumen selalu cari yang paling murah.
- Kondisi laporan keuangan. ‘Sehat dan sakitnya’ kondisi keuangan kompetitor.
- Layanan konsumen. Cara kompetitor berinteraksi dengan konsumennya.
- Kepemilikan brand. Ada dan tidaknya hak cipta, paten, atau merek dagang kompetitor.
- Aktivitas marketing. Kegiatan promosi, akun media sosial, dan kampanye pemasaran kompetitor.
- Nilai brand awareness. Membandingkan seberapa banyak target pasar mengenal brand-mu dan kompetitor.
- Lokasi dan distribusi. Tempat, sarana pemasaran, dan pola kompetitor ‘melebarkan jala’ akan produk/jasanya.
- Tujuan bisnis. Menentukan motif di balik pengadaan sebuah usaha dari kompetitor untuk memprediksi tindakan mereka di masa depan dengan lebih baik.
- Struktur organisasi. Untuk mengetahui fungsi mana dari kepengurusan bisnis yang paling mereka hargai.
- Sumber daya dan kemampuan. Jumlah dana yang ditanamkan dalam usaha, local support, dan tingkat kemampuan karyawan dari perusahaan pesaing.
- Strategi bisnis. Langkah dan kebijakan yang kompetitor ambil dalam melakukan ekspansi pasar.
Bagaimana Cara Menganalisis Kompetitor?
Cara analisis kompetitor sederhana berikut ini bisa kamu coba untuk lakukan demi perkembangan bisnis ke arah yang lebih baik.
Identifikasi Kompetitor Bisnismu
Ini adalah langkah pertama analisis kompetitor. Petakan siapa saja kompetitor langsung dan tidak langsung di pasaran.
Buat Analisis SWOT dari Kompetitormu
Analisis SWOT membantu kamu untuk memvisualisasikan ‘senjata dan kemampuan’ kompetitor bisnismu.
Metrik yang dianalisis meliputi strength (kekuatan), weakness (kelemahan), opportunity (kesempatan), dan threat (ancaman) dari tiap kompetitor usahamu.
Lakukan analisis serupa dengan bisnismu sendiri. Pada akhirnya membandingkan hasil analisis ini bisa membuahkan strategi pengembangan bisnis yang tepat.
Pelajari Website dan Pengalaman Konsumen Saat Mengunjunginya
Konsumen yang terkesan saat ‘bersentuhan’ dengan sebuah brand menjadi salah satu faktor penentu kesuksesan suatu bisnis.
Penelitian di AS membuktikannya. Sebanyak 59% konsumen akan memilih untuk meninggalkan sebuah merek setelah mengalami pengalaman buruk dan hanya 17% yang menoleransi pengalaman buruk itu dengan melakukan satu kali komplain.
Celah kelemahan website kompetitor menjadi peluang. Kamu bisa menutupnya dengan roadmap desain situs web yang lebih baik agar lebih menggaet konsumen dan mendongkrak penjualan.
Ada beberapa tools yang beredar di pasaran dan bisa kamu gunakan untuk menilai ‘ranking’ website kompetitor:
1. Alexa
Alexa bisa membandingkan traffic, konten, share of voice, keyword, dan backlink website-mu dengan kompetitor.
2. Ahrefs
Fokus Ahrefs adalah membandingkan keyword. Kamu juga bisa mengetahui posisi, traffic, dan performa keyword dalam website dari waktu ke waktu.
3. SEMrush
Tools ini bisa digunakan untuk mengetahui ranking website di Google. SEMrush juga memberikan data analisis kompetitor, pencarian keyword, link building, dan SEO on-page.
4. Moz Pro
Platform yang satu ini terbilang sangat cukup untuk marketer pemula. Moz Pro bisa digunakan untuk cek peringkat website, audit situs, mencari kata kunci, dan menganalisis backlink.
5. WebCEO
Tools yang satu ini bisa cek ranking website di Google secara lokal maupun global.
Tak hanya itu, WebCEO juga punya banyak fitur lain, seperti pencarian keyword, tes kecepatan website, matriks kompetitor, pengecekan internal link, dan analisis media sosial.
Masih banyak lagi pilihan tools yang bisa kamu gunakan. Baik yang berbayar maupun gratis.
Menentukan Posisi Pasar Kompetitor
Menentukan posisi pasar pesaing bisa dilakukan dengan mengategorisasikan mereka sebagai kompetitor langsung atau tidak langsung.
Ini penting agar kamu bisa mengetahui nilai unik dari bisnis mereka. Selain itu, kamu jadi bisa memanfaatkan posisi tersebut untuk meningkatkan bisnis
Mencatat Harga dan Penawaran Kompetitor
Informasi harga dan layanan kompetitor memberikan gambaran mengenai seberapa banyak orang bersedia membayar untuk berbagai jenis barang serupa dari merek yang berbeda.
Meninjau Testimoni dan Media Sosial Pesaing
Media sosial adalah sarana yang mudah untuk mengetahui voice of customer (VOC) kompetitor kamu.
Selanjutnya kamu bisa menganalisis cara kompetitor merespons permintaan, pertanyaan, kritik, dan lain-lain.
Coba jelajahi penggunaan topik konten dan penggunaan tagar yang disematkan dalam unggahan media sosial kompetitor.
Mempelajari Teknologi Kompetitor
Teknologi adalah aset. Tak hanya menyoal seberapa mahal dan canggihnya, namun juga perkaran cara penggunaan teknologi yang kompetitor miliki.
Kamu tahu, kan? Teknologi mempermudah dan mempercepat bisnis ke arah yang lebih baik jika digunakan secara optimal.
Baca Juga: Kenali Apa Itu Customer dan Client beserta Perbedaannya
Contoh Analisis Kompetitor
Agar semakin terbayang, beginilah contoh dari analisis kompetitor. Dari yang bentuknya sederhana sampai dengan yang kompleks. Dari yang pembuatanya manual sampai dengan menggunakan aplikasi.
Kita lihat, yuk!
(Sumber: Shopee)
(Sumber: LINE Today)
(Sumber: Venngage)
Kesimpulan
Sebagai penutup, ingat, ya, Majoopreneurs. Di ‘lautan pasar’ ada banyak bisnis yang sama, produk yang serupa, dengan strateginya masing-masing. Sebegitu banyaknya bisnis, tujuannya tetap satu: cuan.
Itu sebabnya, semakin tajam analisis kamu dalam memahami kompetitor, ibaratnya kamu sudah memiliki peta jalan menuju keuntungan lengkap dengan ‘senjata’ untuk menghalau kompetitor.
Bahkan, strategi yang lahir dari analisis kompetitor yang baik bisa membuat bisnismu ada di peringkat terbaik di kelasnya.
Silakan cek artikel majoo lainnya untuk meningkatkan bisnismu agar menjadi lebih baik.
Sudah tergerak untuk memulainya? Yuk, segera!