Saat berbelanja atau makan di restoran, kita sering mendengar istilah bill, struk, dan kasir. Meski sering digunakan sehari-hari, tidak semua orang tahu perbedaan bill, struk, dan kasir. Jadi, sebenarnya apa itu bill, struk, dan kasir? Yuk, kita bahas selengkapnya!
Pengertian Bill, Struk, dan Kasir
Ketiga istilah tersebut mungkin kerap dijumpai saat bertransaksi. Meskipun terkesan mirip, teruma istilah bill dan struk atau nota, tetapi masing-masing memiliki peran dan fungsi yang berbeda.
Mari kita pahami definisinya supaya bisa melihat perbedaan mendasar di antara ketiga istilah ini!
Apa Itu Bill?
Dalam bahasa Indonesia, bill disebut juga tagihan, artinya dokumen yang digunakan untuk menagih atau menarik pembayaran dari konsumen. Sepintas, bill hampir mirip dengan faktur.
Meskipun mirip dengan faktur, bill sering kali merupakan permintaan pembayaran yang lebih lugas. Biasanya, tagihan ini mencakup ringkasan transaksi dan jumlah total yang harus dibayar tanpa penulisan item secara rinci.
Selain itu, tagihan juga lebih lazim digunakan dalam transaksi sehari-hari, seperti utilitas, sewa, atau layanan berlangganan. Secara sederhana, bill meliputi:
Informasi penerima: Nama, alamat, dan detail kontak bisnismu.
Ringkasan: Penjelasan singkat tentang barang atau jasa yang diberikan dan jumlah total yang harus dibayar.
Opsi pembayaran: Informasi tentang cara pembayaran dapat dilakukan, misalnya transfer, cash, dan lain-lain.
Dengan kata lain, bill umumnya menginformasikan kepada pembeli tentang harga produk atau jasa serta jumlah total yang harus dibayarkan oleh pembeli.
Sedikit berbeda dengan faktur yang kerap digunakan dalam transaksi dengan tempo tertentu, tagihan sering kali digunakan untuk produk dan layanan yang memerlukan pembayaran penuh atau tidak ada pembayaran terutang.
Apa Itu Struk?
Struk atau receipt termasuk salah satu jenis dokumen komersial. Berbeda dengan faktur atau bill yang berfungsi untuk meminta pelanggan membayar barang atau jasa yang telah diterima, struk belanja justru menjadi bukti pembayaran tersebut.
Ya, receipt atau struk adalah dokumen yang menandakan barang atau jasa yang tercantum telah dibayar.
Jadi, dalam proses transaksi, faktur atau bill akan diberikan penjual kepada pembeli sebelum proses pembayaran. Ketika transaksi diproses dan sejumlah uang telah diterima oleh penjual, penjual akan mengeluarkan receipt sebagai bukti bayar yang telah dilakukan oleh pembeli.
Receipt tersebut mengonfirmasi pembayaran sekaligus menjadi alat bukti bagi pembeli jika di kemudian hari ada tagihan yang tidak semestinya. Tak hanya jadi alat bukti bagi pembeli, tanda terima pembayaran ini juga penting untuk pencatatan keuangan bisnis.
Nah, struk belanja umumnya mencakup beberapa poin di bawah ini:
Informasi penjual: Nama, alamat, dan rincian kontak bisnis atau individu yang menyediakan barang atau jasa.
Informasi pembeli: Nama individu atau bisnis yang melakukan pembayaran.
Tanggal dan waktu: Tanggal dan waktu transaksi atau pembayaran dilakukan.
Deskripsi: Rincian singkat tentang barang atau jasa yang dibeli dan telah dibayar.
Detail pembayaran: Jumlah yang dibayarkan, metode pembayaran, dan nomor referensi transaksi.
Apa Itu Kasir?
Sebelumnya kita telah membahas tentang bill dan struk yang waktu pencetakannya berbeda, yaitu sebelum dan sesudah pembayaran. Nah, tentunya ada staf yang bertugas mencetak dokumen komersial tersebut. Pada banyak bisnis, kedua dokumen komersial tersebut dicetak oleh kasir.
Kasir adalah karyawan garis depan yang bertanggung jawab menangani pembelian, memproses pembayaran konsumen, termasuk mencetak tagihan dan tanda terima pembayaran.
Biasanya, kasir berhadapan langsung dengan konsumen, terutama di bisnis ritel, supermarket, restoran, dan berbagai bisnis lainnya.
Seorang staf kasir harus memiliki perhatian terhadap detail-detail kecil karena kasir harus menangani uang tunai, kartu kredit, dan bentuk pembayaran lainnya secara akurat.
Selain itu, keterampilan komunikasi yang kuat bermanfaat untuk berinteraksi dengan pelanggan dan berkolaborasi dengan anggota tim lainnya untuk memastikan pengalaman berbelanja yang positif.
Dengan kata lain, kasir melakukan berbagai tugas dan tanggung jawab yang merupakan bagian integral dari kelancaran operasional bisnis. Berikut adalah tugas utama yang terkait dengan peran kasir:
Pemrosesan transaksi: Kasir harus bisa menangani uang tunai, kartu kredit, kartu debit, dan bentuk pembayaran lainnya secara akurat selama transaksi pelanggan. Kasir juga perlu terampil menggunakan pemindai kode barang dan sistem point-of-sale (POS) yang terkomputerisasi untuk memproses pembelian secara efisien.
Layanan pelanggan: Menyambut pelanggan, memberikan sikap ramah, dan menawarkan bantuan jika diperlukan termasuk dalam tugas kasir. Terkadang kasir juga mesti sigap menjawab pertanyaan pelanggan tentang produk, harga, dan promosi.
Manajemen kasa: Area kasa atau loket tempat membayar perlu dijaga agar tetap bersih, teratur, dan lengkap dengan persediaan yang diperlukan. Kasir juga perlu memastikan produk di area kasa tertata rapi dan mudah dijangkau.
Akurasi dan perhatian terhadap hal kecil: Kasir harus selalu memeriksa kembali harga, jumlah, dan diskon untuk memastikan pemrosesan transaksi yang akurat, termasuk menghitung dan memberikan kembalian yang benar kepada pelanggan.
Keamanan dan kepatuhan: Waspada terhadap uang palsu dan transaksi penipuan dengan mengikuti protokol keamanan perusahaan juga menjadi bagian dari tugas kasir.
Bantuan pelanggan: Bantu pelanggan mengantongi barang yang dibeli dan menawarkan bantuan tambahan sesuai kebutuhan.
Tanggung jawab akhir shift: Rekonsiliasi laci kas pada akhir setiap shift untuk memastikan bahwa totalnya sesuai dengan transaksi yang dicatat, lalu melaporkan segala ketidaksesuaian atau permasalahan laci kas kepada supervisor.
Kolaborasi tim: Berkolaborasi dengan anggota tim lainnya, seperti rekan penjualan dan manajer untuk memastikan alur kerja yang terkoordinasi dan efisien. Bersedia membantu bidang bisnis lainnya sesuai kebutuhan, misalnya membantu tim gudang mengisi ulang rak atau membantu customer service.
Perbedaan Bill, Struk, dan Kasir
Berdasarkan pengertian di atas, bisa dipahami perbedaan antara bill, setruk atau nota, dan kasir, yaitu:
Bill: Merupakan daftar tagihan yang diterima sebelum pembayaran. Ini adalah catatan awal yang menunjukkan jumlah yang harus dibayar oleh pelanggan.
Nota atau setruk: Diberikan setelah pembayaran selesai. Berbeda dengan bill yang menunjukkan jumlah yang harus dibayar, nota adalah bukti bahwa transaksi telah berhasil diselesaikan.
Kasir: Pihak atau sistem yang memproses pembayaran berdasarkan bill. Kasir berfungsi sebagai penghubung antara pelanggan dan proses pembayaran.
Dengan memahami perbedaan antara bill, struk, dan kasir, kita bisa melihat bahwa ketiganya berperan penting dalam kelancaran transaksi.
Bill memberikan gambaran jelas mengenai jumlah uang yang harus dibayarkan oleh konsumen, sedangkan struk menjadi bukti sah dari transaksi yang sudah selesai.
Di sisi lain, kasir berperan sebagai pengelola seluruh proses transaksi, mulai dari menerima pembayaran hingga memastikan catatan yang akurat.
Bagi pebisnis, memahami dan mengelola ketiga elemen ini dengan baik akan membantu meningkatkan efisiensi operasional, memberikan pelayanan yang lebih baik kepada pelanggan, dan menjaga transparansi dalam pencatatan keuangan.
Tidak lupa, pastikan kamu bisa memproses transaksi secara efisien dan akurat dengan bantuan sistem POS yang tepat. Masih bingung pilih sistem POS yang tepat? Yuk, unduh majoo sekarang!
Sumber:
https://airafactoring.co.th/en/knowledge_hub/difference-between-invoice-bill-and-receipt/
https://invoiceoffice.com/invoice-vs-bill-vs-receipt-understanding-the-basics/
https://www.careerexplorer.com/careers/cashier/