Memiliki sebuah portofolio adalah suatu hal yang penting dalam pengembangan karir seseorang. Kenapa? Karena portofolio merangkum seluruh informasi mengenai prestasi, hasil karya, kemampuan, pelatihan, dan pengalaman kerja yang pernah dijalani.
Fungsi portofolio bukan hanya bisa dipakai oleh para fresh graduate dalam proses melamar kerja. Portofolio juga bisa dimiliki oleh pekerja yang sudah berpengalaman yang berisi laporan lengkap tentang pekerjaan apa saja yang sudah diselesaikan.
Portofolio bukan hanya dibutuhkan oleh seseorang yang sedang mencari kerja, namun terkadang ada juga mahasiswa yang diharuskan memiliki portofolio lengkap sebagai salah satu syarat pengajuan beasiswa.
Dengan kata lain, portofolio adalah sebuah media atau sarana bagi pihak lain yang ingin mengetahui informasi lengkap tentang kamu secara profesional. Namun, permasalahannya adalah tidak semua orang paham cara membuat contoh portofolio yang baik dan benar. Padahal, bila dibuat dengan benar, informasi yang disampaikan melalui portofolio tersebut akan lebih mudah untuk dipahami pihak lain yang membacanya.
Baca Juga: 18 Contoh Surat Lamaran Kerja dan Jenis nya 2022 Terbaru
Apa itu Portofolio?
Portofolio terdiri dari dua kata yaitu “port” yang asalnya dari kata report yang artinya laporan dan “folio” yang artinya lengkap atau full. Jika digabungkan, portofolio adalah kumpulan dokumen yang berasal dari pribadi, kelompok, organisasi, lembaga, perusahaan, dan sejenisnya, yang tersusun rapi dari semua pekerjaan yang telah dilakukan.
Secara umum, pengertian sederhana dari apa itu portofolio adalah kumpulan dokumen dari seseorang, kelompok, lembaga, organisasi, perusahaan, dan sejenisnya yang bertujuan untuk mendokumentasikan perkembangan suatu proses dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Pengertian ini bisa saja mengalami sedikit perubahan arti antara bidang yang satu dan lainnya. Misalnya, dalam bidang politik, bisa dijelaskan bahwa portofolio adalah sebuah kewajiban dan pilar pemerintahan para menteri kabinet dan para pejabat pimpinan departemen yang ada di dalam institusi pemerintah.
Berbeda lagi dalam bidang seni, portofolio bisa diartikan sebagai kumpulan hasil karya terbaik dari seorang seniman yang sengaja diadakan untuk keperluan pameran.
Dalam hal investasi dan saham, portofolio adalah sekumpulan investasi. Sementara dalam hal keuangan,menurut J. Fred Weston, portofolio adalah kombinasi atau gabungan dari berbagai aktiva yaitu investasi surat berharga finansial seperti deposito, properti, real estate, dsb.
Fungsi Portofolio
Jika dilihat dari pengertian apa itu portofolio tadi, sebenarnya bisa dikatakan bahwa fungsi portofolio mungkin tergantung dari bidangnya masing-masing. Misalnya, fungsi portofolio di bidang investasi mungkin sedikit berbeda dengan fungsi yang ada dalam bidang pendidikan.
Meskipun begitu, secara umum fungsi portofolio bisa dijelaskan sebagai berikut.
- Sebagai dokumentasi dari pekerjaan yang telah dilakukan.
- Sebagai acuan dari prestasi atau pekerjaan yang sudah dilakukan oleh seseorang.
- Sebagai sumber informasi pengalaman kerja dengan hasil karya dan prestasi terbaik yang pernah dicapai.
- Sebagai refleksi atau penggambaran diri yang ditujukan kepada pembacanya.
- Untuk mendemonstrasikan kemampuan yang dimiliki.
- Sebagai alat penilaian yang otentik dengan berbasis kinerja. Setelah membuat portofolio, biasanya penilai akan menilai portofolio tersebut apakah sesuai dengan fakta atau tidak, yang nantinya akan dijadikan pertimbangan.
- Sebagai alat pengajaran. Fungsi portofolio yang satu ini mungkin lebih berkaitan dengan dunia pendidikan. Portofolio merupakan komponen kurikulum karena mengandung kinerja siswa yang mengharuskan siswa menunjukkan hasil kerja.
Manfaat Portofolio
Membuat dan memiliki portofolio sendiri tentunya akan mendatangkan banyak manfaat, terutama dalam hal karir dan pekerjaan. Beberapa manfaat tersebut, antara lain:
Meningkatkan Kredibilitas
Sesuai dengan pengertiannya, portofolio adalah kumpulan dari hasil kerja. Salah satu manfaat yang mungkin akan paling kamu rasakan saat memiliki portofolio sendiri adalah meningkatnya level kredibilitas.
Portofolio bisa menjadi bukti dari semua yang kita ucapkan pada klien, rekan kerja, kolega atau calon atasan. Keahlian dan potensi yang ada dalam portofolio akan terangkum dan akan memudahkan mereka menemukan posisi yang tepat untuk diisi oleh keahlianmu.
Menceritakan kepiawaian kamu dalam bekerja
Portofolio akan menampilkan perkembangan karir kamu dari waktu ke waktu, karena itulah kamu perlu untuk terus melakukan update pada portofolio pribadimu. Dengan begitu, pihak klien atau calon atasan akan mudah untuk menilai perkembangan kinerja, bidang yang digemari.
Bukah hanya itu, kontribusi dalam sebuah proyek, atau bahkan memperkirakan potensi yang sebelumnya tidak terpikirkan dari dirimu juga bisa dilakukan. Kekuatan, keahlian, pendidikan, pengalaman, kegemaran kamu akan terlihat dari portofolio tersebut.
Meningkatkan kesempatan memperoleh lebih banyak klien
Umumnya, pihak pencari kerja dari perusahaan atau calon klien cenderung tidak ingin repot memikirkan sendiri berapa lama waktu produksi atau berapa biaya yang harus disisihkan.
Dengan melihat portofolio, mereka akan dengan mudah melakukan identifikasi sekilas tentang jasa atau produk yang ditawarkan. Calon klien akan lebih setia dengan produk atau jasa yang pernah mereka gunakan, maka membangun relasi juga merupakan poin penting. Kedekatan hubungan akan membantu konsumen dalam memberi keputusan.
Menjadi pembeda dengan pesaing
Saat ini, pembuatan contoh portofolio secara online sudah banyak dilakukan. Portofolio online secara otomatis akan membedakan kamu dengan pesaing lainnya, yang mungkin memiliki jenis usaha, bisnis, atau bidang pekerjaan yang sama.
Portofolio online dinilai cukup efektif untuk kamu yang sedang aktif maupun pasif dalam mencari pekerjaan. Tren dalam mencari pekerjaan saat ini, perusahaan adalah pihak yang lebih aktif mencari kandidat untuk perusahaannya, bukan lagi para pencari kerja yang menyebar CV atau resume ke berbagai perusahaan. Lantaran itulah, portofolio online merupakan sebuah solusi yang tepat, efektif, dan efisien.
Cara Membuat Portofolio
Lantaran fungsi portofolio berbeda-beda antara satu bidang dengan bidang lainnya, maka sebenarnya bisa dikatakan bahwa tidak ada bentuk baku dari sebuah portofolio. Portofolio yang baik dan benar adalah yang bisa memberikan informasi lengkap dengan bahasa dan data yang mudah dimengerti pihak yang membacanya.
Namun, ada beberapa unsur yang memang harus ada dalam format penulisan sebuah portofolio, antara lain:
Daftar isi
Umumnya, portofolio terdiri dari beberapa dokumen atau berkas. Karena itulah, penting untuk mencantumkan daftar isi di awal sebuah portofolio agar pembaca akan mudah menemukan informasi yang mereka butuhkan.
Resume atau Curriculum Vitae (CV)
Portofolio biasanya juga dibarengi dengan resume atau Curriculum Vitae (CV). Dengan melampirkan resume atau CV, akan memudahkan pembaca dalam melihat data diri dan hal apa saja yang kamu cantumkan.
Baca Juga: 8 Contoh Resume: Mulai Resume Lamaran Kerja Hingga Seminar
Pencapaian dan tujuan
Kemudian, kamu juga perlu memberikan penjelasan singkat terkait dengan pencapaian yang telah dilakukan dan tujuan kamu di masa yang akan datang. Dalam menjabarkan tujuan, kamu bisa membaginya menjadi dua berdasarkan waktunya.
Tujuan jangka pendek
Kamu bisa mencantumkan tujuan apa saja kira-kira yang akan kamu capai dalam satu atau dua tahun ke depan.
Tujuan jangka panjang
Untuk tujuan jangka panjang, kamu perlu menjelaskan tujuan jangka panjang lima sampai sepuluh tahun ke depan. Jangan lupa untuk menuliskannya dengan jelas dan detail.
Pengalaman dan keterampilan
Poin utama dari portofolio adalah pengalaman yang pernah dijalani dengan kemampuan dan keterampilan yang dimiliki. Dengan melampirkan semuanya pada portofolio, maka kamu bisa mendapatkan peluang pembaca akan tertarik pada portofolio yang kamu miliki. Buatlah pengalaman kerja dengan urutan paling atas pekerjaan yang terbaru, kemudian dilanjutkan ke bawah sesuai waktunya.
Melampirkan contoh
Agar pihak yang membacanya menjadi semakin percaya, kamu bisa memberikan contohnya secara langsung dengan penyajian portofolio yang menarik. Jika ternyata portofolio milikmu bisa diakses secara online sertakan link agar bisa dibuka secara langsung. Jika tidak, jangan lupa untuk memberikan sedikit uraian mengenai lampiran contoh tersebut secara detail agar pembaca tidak perlu bertanya lagi.
Testimoni
Unsur penting terakhir dalam membuat portofolio adalah dengan mencantumkan testimoni. Hal ini dirasa penting agar pembaca mengetahui bahwa portofolio yang kamu miliki itu berdasarkan data asli dan bukan hasil karangan semata. Lampirkan testimoni secara jelas, jika perlu berikan kontaknya secara langsung.
Baca Juga: Memahami Unsur Pembuatan Daftar Riwayat Hidup yang Baik
Contoh Portofolio
Sudah sedikit disinggung di awal bahwa ternyata tidak semua orang bisa membuat portofolio dengan baik dan benar. Bukan hanya itu, portofolio juga harus menarik agar pihak yang membaca tidak bosan dan mudah memahami informasi yang ada di dalamnya.
Berikut ada beberapa contoh portofolio yang bisa kamu gunakan sebagai bahan referensi. Jadi, saat harus membuat portofolio, kamu sudah bisa menyusun segala informasinya dengan rapi.
Contoh Portofolio Perusahaan
(Sumber: www.nesabamedia.com)
Sebuah perusahaan ternyata juga memerlukan portofolio. Tujuannya adalah agar para klien dan kolega bisa mengetahui bagaimana kinerja perusahaan tersebut. Bila kamu memiliki sebuah perusahaan dan ingin membuat portofolionya, jangan lupa untuk mencantumkan informasi umum mengenai perusahaan secara lengkap.
Selain itu, cantumkan juga visi dan misi perusahaan, prestasi dan pencapaian yang sudah pernah didapatkan, sampai pada tujuannya. Dengan begitu, pihak luar seperti klien, kolega, sampai dengan para investor bisa mendapatkan gambaran seperti apa perusahaan yang sedang kamu jalankan.
Contoh Portofolio Model
(Sumber: pinterest.com)
Contoh portofolio model yang baik dan menarik akan memengaruhi kesempatan untuk mendapatkan pekerjaan modeling yang diinginkan. Namun, jika kamu melakukan kesalahan dalam pembuatannya, hal ini juga akan menyebabkan kamu kehilangan kesempatan pekerjaan bahkan dapat merusak karier sebelum dimulai.
Contoh Portofolio Lamaran Kerja
Contoh portofolio lamaran kerja tentunya dibuat berdasarkan dengan latar belakang pekerjaan dan juga posisi pekerjaan yang akan dilamar. Misalnya, kamu pernah bekerja sebagai penulis lepas dan akan melamar pekerjaan sebagai salah satu penulis tetap di sebuah penerbitan, maka portofolio yang kamu buat nantinya haruslah berhubungan dengan hal-hal tersebut.
(Sumber: Pinterest.com)
Contoh portofolio lamaran kerja merupakan berkas atau dokumen yang kamu sertakan kepada perusahaan ketika melamar kerja. Isinya memuat rincian hal-hal yang dapat meningkatkan value kamu ketika mencari pekerjaan. Dapat berupa kemampuan yang kamu miliki, pencapaian yang sudah kamu raih, sampai dengan karya atau proyek yang berhubungan dengan kriteria yang dicari recruiter.
Perlu kamu ingat bahwa contoh portofolio yang menarik tidaklah melulu yang penuh dengan foto, gambar, atau warna. Portofolio bukan album foto, bukan pula diary atau buku harian tempat kamu menceritakan segala yang berhubungan dengan hidupmu secara rinci.
Portofolio yang terlalu penuh dengan foto atau gambar malah akan sedikit membingungkan bagi beberapa orang. Meskipun portofolio kamu isinya adalah hal-hal yang berkaitan dengan foto atau gambar, sebaiknya pilihlah beberapa yang paling menarik saja.
Contoh portofolio yang menarik juga bukanlah buku harian yang berisi segala sesuatu tentang hidupmu dengan sangat detail. Tuliskan hanya hal-hal yang berhubungan dengan pencapaian, pengalaman, prestasi atau apa pun yang memiliki keterkaitan dengan tujuan pembuatan portofolio tersebut.
Tetapkan waktu untuk penyajian portofolio kamu tidak lebih dari 3-4 tahun. Portofolio yang terlalu lama akan meninggalkan kesan kamu tidak mengikuti perubahan tren yang ada. Setiap tahun tentunya banyak yang terjadi pada dunia karir profesional, misalnya perusahaan yang beralih dari analog ke digital. Usahakan portofolio yang kamu buat menampilkan hasil kerja kamu yang terbaru agar terlihat kamu orang yang trendi.
Pada dasarnya, ada banyak contoh portofolio yang bisa kamu temukan template-nya di internet. Kamu bisa memilih yang sesuai dengan informasi dan data pribadi yang perlu kamu sampaikan. Berikanlah informasi yang terbaik. Hindari memberikan informasi yang bertujuan untuk menaikkan diri kamu namun itu tidak benar adanya alias data palsu.
Berikan informasi atau hasil portofolio yang benar-benar dapat kamu banggakan, lampirkan juga beberapa foto atau hasil karya yang menarik milik kamu sendiri dalam contoh portofolio kamu.
Lantas, dari semua penjelasan di atas, apakah seorang pemilik usaha yang tidak dalam skala besar bisa memiliki portofolio usahanya juga? Tentu saja bisa. Asalkan memenuhi persyaratan yang bisa disampaikan dalam format penulisan portofolio.
Sama seperti contoh portofolio perusahaan, kamu bisa membuat portofolio untuk bisnismu sendiri. Mulailah dari menuliskan latar belakang berdirinya usaha atau bisnismu, kemudian tuliskan juga visi, misi, dan tujuan bisnis yang ingin kamu capai. Jangan lupa untuk melampirkan laporan keuangan untuk beberapa periode terakhir yang memperlihatkan bahwa bisnis yang kamu jalankan dalam kondisi sehat.
Kondisi keuangan bisnis yang sehat akan membuat para investor dan klien merasa tertarik untuk menanamkan saham atau melakukan kerja sama bisnis denganmu. Menguntungkan, bukan?
Untuk mendapatkan hasil laporan keuangan yang tepat dan akurat, kamu bisa berlangganan aplikasi keuangan seperti majoo yang memberikan banyak sekali fitur yang akan membantu kamu dalam penyusunan laporan keuangan dengan meminimalisir terjadinya kesalahan hitung. Jangan khawatir, biaya berlangganan majoo sangat terjangkau. Jadi, tunggu apa lagi? Berlangganan sekarang, yuk!