Sama seperti beragam bentuk audit lainnya, audit kepatuhan adalah salah satu hal penting yang harus dilakukan dalam pengelolaan bisnis. Namun, sayangnya masih belum banyak pelaku usaha yang menyadarinya. Padahal, ada banyak sekali manfaat yang bisa didapatkan dengan melakukan jenis audit yang satu ini.
Tak sedikit pelaku usaha yang mengabaikan pelaksanaan audit kepatuhan. Wajar saja, sebenarnya, terlebih jika kita mempertimbangkan popularitasnya yang masih kalah jauh jika dibandingkan dengan jenis audit umum. Nah, agar semakin mantap untuk merencanakan audit yang juga dikenal sebagai compliance audit ini, langsung saja kita bahas secara detail, yuk!
Apa itu Audit Kepatuhan ?
Sesuai dengan namanya, audit kepatuhan adalah salah satu jenis audit yang dilakukan untuk memastikan pengelolaan operasional bisnis sudah sesuai dengan hukum atau aturan yang berlaku.
Tak seperti jenis audit yang lain, pelaksanaan audit yang satu ini tak melulu tentang barang apa yang dibeli, berapa uang yang dikeluarkan, berapa pemasukan bisnis yang diperoleh, dan semacamnya, lho! Oleh karena itu, banyak pelaku usaha yang menganggap jenis audit ini kurang penting untuk dilakukan. Padahal, sebaliknya, audit kepatuhan justru sangat penting sekali, lho, untuk memastikan bisnis dapat tetap berjalan.
Pasalnya, dengan melakukan audit ini, pelaku usaha dapat memastikan bahwa praktik pengelolaan bisnis yang dilakukan memang sudah benar-benar sesuai dengan hukum atau peraturan yang berlaku. Dengan demikian, operasional bisnis pun bisa dijalankan dengan lancar tanpa perlu khawatir akan dihentikan karena melanggar sejumlah peraturan yang berlaku.
Tak hanya praktiknya saja, audit ini juga kerap dilakukan pada kebijakan atau strategi bisnis yang akan dijalankan, memastikan bahwa kedepannya tidak akan ada masalah hukum yang bisa menjadi rintangan dalam pelaksanaannya.
Baca Juga: Memahami Apa Itu Audit Beserta Penjelasan Lengkapnya
Mengenal Elemen Audit Kepatuhan
Ada beberapa elemen audit kepatuhan yang perlu diperhatikan bagi pelaku usaha yang ingin melakukan compliance audit. Tak jarang, elemen-elemen ini pun dijadikan pedoman atau tahapan dalam menjalankan audit.
Dengan memastikan setiap elemen terpenuhi, laporan audit yang dihasilkan pun bisa lebih sempurna untuk memastikan ketaatan perusahaan maupun pengelolaan operasional bisnis. Setidaknya, ada empat elemen yang perlu diperhatikan oleh pelaku usaha. Apa saja, sih, keempat elemen tersebut? Bagaimana jika langsung saja kita ulas secara lebih detail!
Pemahaman terhadap Aturan yang Berlaku
Elemen audit kepatuhan yang pertama dan paling utama adalah pemahaman yang baik terhadap setiap aturan yang berlaku, terutama yang memang secara langsung berkaitan dengan sifat bisnis yang dijalankan.
Namun, jangan salah, ya! Jangan sampai hanya memperhatikan aturan-aturan yang berkaitan langsung saja. Meski mungkin tidak berkaitan secara langsung, beberapa peraturan terkadang dapat berlaku pada sebagian maupun seluruh praktik pengelolaan bisnis yang kita lakukan, lho!
Sebagai contohnya, untuk bisnis rumahan skala kecil yang dilakukan di rumah atau properti pribadi, terkadang kita juga perlu memperhatikan aturan terkait pengelolaan limbah rumah tangga maupun aturan terkait kebisingan yang mungkin tidak berkaitan dengan bisnis yang dijalankan, tetapi tetap perlu diperhitungkan agar tidak mengganggu kenyamanan warga yang ada di sekitar tempat usaha.
Oleh karena itu, pemahaman terhadap aturan yang berlaku kerap menjadi elemen yang penting dalam pelaksanaan audit kepatuhan. Seorang auditor yang bertanggung jawab untuk memeriksa tingkat ketaatan usaha terhadap aturan yang ada, harus memiliki pemahaman yang tak hanya baik, tetapi juga luas terkait setiap aturan yang ada.
Ketahui dengan pasti setiap peraturan yang berkaitan dengan bisnis yang dijalankan, baik yang memiliki kaitan secara langsung maupun tidak, dengan demikian audit pun bisa dilakukan dengan lebih baik, sesuai dengan aturan yang ada.
Baca Juga: Apa Itu Kertas Kerja Audit? Apa Fungsinya? Simak di Sini!
Analisis Risiko
Elemen berikutnya yang perlu diperhatikan dalam melakukan compliance audit adalah adanya analisis risiko. Analisis ini perlu dilakukan untuk memastikan audit dilakukan secara efektif dan efisien.
Pada dasarnya, memang setiap praktik pengelolaan bisnis, apa pun itu, perlu diaudit untuk mengetahui seberapa jauh ketaatan kita terhadap peraturan yang berlaku ketika menjalankan praktik-praktik tersebut. Pun demikian, perlu diketahui bahwa sejumlah atau sebagian praktik pengelolaan bisnis bisa jadi memiliki risiko ketidaktaatan yang lebih besar jika dibandingkan dengan praktik lainnya.
Sebagai contoh, kegiatan ekspor dan impor jelas memiliki risiko yang lebih tinggi jika dibandingkan dengan kegiatan jual beli pada umumnya, kan? Pasalnya, dalam kegiatan ekspor dan impor, kita tidak hanya perlu memperhatikan peraturan perdagangan seperti dalam kegiatan jual beli secara umum saja, tetapi juga perlu memperhatikan ketentuan ekspor dan impor.
Bukan tidak mungkin pula kita perlu mengetahui bagaimana hukum yang berlaku di negara tujuan atau negara asal ketika kita melakukan kegiatan ekspor dan impor. Dengan kata lain, setiap proses maupun area pengelolaan bisnis memiliki tingkat risiko kepatuhan yang berbeda, sehingga analisis risiko pun dibutuhkan untuk memastikan fokus audit ditujukan pada kegiatan yang tepat.
Pengumpulan dan Pemeriksaan Data
Elemen selanjutnya yang perlu dipenuhi dalam audit kepatuhan adalah pengumpulan serta pemeriksaan data. Sesuai dengan aturan yang berlaku, kita dapat mengumpulkan data terkait praktik pengelolaan bisnis dan memastikannya patuh terhadap aturan-aturan yang ada.
Umumnya, tahapan ini akan menghasilkan sejumlah dokumen yang perlu diperiksa lebih lanjut, mulai dari catatan keuangan, catatan transaksi, kebijakan serta standar operasional prosedur yang dijalankan, dan semacamnya.
Setelah dikumpulkan, pihak auditor pun akan melakukan pemeriksaan terhadap dokumen serta setiap bukti yang berhasil dikumpulkan. Pemeriksaan silang pun dapat dilakukan dengan mencocokkan praktik pengelolaan bisnis dengan hukum yang berlaku sesuai dengan dokumen serta bukti yang ada.
Terkadang, karena banyaknya dokumen yang perlu diperiksa, kegiatan ini akan memakan waktu yang cukup lama. Terlebih lagi, setiap dokumen dan bukti yang berhasil dikumpulkan perlu diperiksa secara teliti dan saksama tanpa boleh ada sedikit pun kesalahan.
Tak jarang, pemeriksaan data juga diikuti dengan wawancara terhadap setiap pihak yang bertanggung jawab terhadap data tersebut, sehingga pemeriksaan yang dilakukan benar-benar menyeluruh.
Penyusunan Laporan Audit Kepatuhan
Elemen audit kepatuhan yang terakhir adalah adanya laporan audit kepatuhan yang telah disusun secara komprehensif berdasarkan kegiatan audit yang telah dilakukan.
Dalam laporan ini, kita bisa menemukan berbagai macam temuan yang muncul dalam proses audit, mulai dari pelanggaran atau masalah yang teridentifikasi atau ketidaksesuaian antara praktik pengelolaan bisnis dengan aturan yang ada.
Nah, apabila ditemukan pelanggaran maupun ketidaksesuaian, laporan audit kepatuhan perlu dilengkapi pula dengan rekomendasi perbaikan yang bisa dilakukan oleh pelaku usaha. Yap, benar sekali, audit ini tak hanya dilakukan untuk mengetahui tingkat kepatuhan pengelolaan bisnis semata, tetapi juga bisa difungsikan sebagai evaluasi untuk memastikan pengelolaan bisnis yang dilakukan bisa lebih baik lagi, sesuai dengan aturan yang berlaku.
Nah, dengan memenuhi elemen-elemen audit kepatuhan di atas, pelaku usaha dapat memastikan bahwa bisnisnya sudah dijalankan dengan mematuhi setiap peraturan yang berlaku.
Apa Contoh Audit Kepatuhan yang Penting dalam Bisnis?
Salah satu contoh audit kepatuhan yang penting dalam bisnis adalah audit untuk memastikan pengelolaan limbah industri sudah sesuai dengan setiap peraturan atau regulasi yang berlaku.
Tanpa adanya audit terkait pengelolaan limbah, bukan hanya bisnis berisiko menghadapi konsekuensi hukum, tetapi operasionalnya juga akan mengalami penolakan dari masyarakat yang ada di sekitar tempat usaha.
Benar, memang, penolakan semacam ini kadang juga muncul sekalipun audit telah dilakukan. Namun, pada bisnis yang tidak melakukan audit, penolakan akibat pengelolaan limbah yang tidak baik bisa jadi lebih besar karena pelaku usaha tidak dapat membuktikan bahwa praktik pengelolaan limbah yang dilakukannya sudah sesuai dengan aturan.
Baca Juga: Internal Audit Adalah Pendeteksi Fraud, Benarkah?
Jika sudah demikian, tentu akan sangat terasa sekali, kan, manfaat melakukan audit terkait kepatuhan pengelolaan bisnis atas peraturan maupun regulasi yang ada. Selain itu, masih banyak lagi contoh audit kepatuhan yang penting dalam bisnis, misalnya saja audit internal untuk memastikan adanya standar prosedur operasional yang baik. Jadi, anggapan bahwa audit kepatuhan adalah sesuatu yang penting bagi bisnis sama sekali tak salah, kok. Sama pentingnya dengan mengelola bisnis bersama aplikasi majoo dan beragam fitur unggulannya yang dapat mempermudah pengelolaan operasional bisnis.
Segera gunakan aplikasi majoo sekarang juga!
Sumber Data:
https://kledo.com/blog/audit-kepatuhan/