Banyak pelaku usaha sering bingung menentukan berapa gaji yang tepat untuk karyawan. Kesalahan dalam mengalokasikan gaji bisa membuat arus kas bisnis terganggu. Oleh karena itu, penting bagi pemilik usaha memahami cara mengalokasikan gaji karyawan dari omset bisnis secara sehat agar usaha tetap berkembang sekaligus menjaga loyalitas karyawan.
Pentingnya Mengalokasikan Gaji dengan Benar
Gaji karyawan bukan hanya biaya, tetapi juga investasi. Karyawan yang puas dan merasa diapresiasi akan bekerja lebih produktif, sehingga berdampak positif pada peningkatan omset bisnis.
Jika alokasi gaji terlalu besar, margin keuntungan bisa menurun. Sebaliknya, jika terlalu kecil, risiko turnover tinggi. Maka, pemilik usaha perlu mencari keseimbangan.
Rumus Ideal Mengalokasikan Gaji Karyawan
Secara umum, para pakar bisnis dan finansial menyarankan:
Persentase Gaji dari Omset
Untuk UMKM: total gaji karyawan sebaiknya 20–30% dari omset bulanan.
Untuk bisnis dengan margin tinggi (misalnya jasa): bisa mencapai 40%.
Untuk bisnis ritel atau F&B dengan margin tipis: sebaiknya di bawah 25%.
Metode 50/30/20 untuk Omset
50% untuk operasional bisnis (bahan baku, sewa, listrik, gaji karyawan).
30% untuk pengembangan bisnis (marketing, inovasi produk).
20% untuk laba dan dana darurat.
Langkah-Langkah Menghitung Gaji Karyawan
Hitung Omset Rata-rata Bulanan
Misalnya, bisnis kuliner menghasilkan omset Rp100 juta per bulan.
Tetapkan Persentase Gaji
Gunakan patokan maksimal 30% → Rp30 juta dialokasikan untuk gaji.
Bagi Sesuai Jabatan dan Tanggung Jawab
Supervisor: Rp7 juta
Koki: Rp5 juta
Kasir: Rp4 juta
Waiter (4 orang): Rp14 juta (Rp3,5 juta/orang)
Total = Rp30 juta, sesuai alokasi.
Evaluasi Secara Berkala
Jika omset naik, gaji bisa ditingkatkan atau diberikan insentif. Jika turun, lakukan penyesuaian tanpa merugikan karyawan.
Tips Mengelola Gaji Karyawan agar Efisien
Gunakan sistem payroll digital untuk memudahkan perhitungan gaji, lembur, hingga potongan BPJS.
Berikan bonus berbasis kinerja agar biaya gaji lebih fleksibel mengikuti pencapaian.
Sediakan tunjangan non-tunai seperti makan siang, voucher transportasi, atau pelatihan.
Patuhi aturan ketenagakerjaan agar hubungan kerja tetap harmonis.
Kesimpulan
Mengalokasikan gaji karyawan dari omset bisnis bukan hanya soal angka, tetapi juga strategi manajemen keuangan. Dengan persentase yang tepat, sistem yang jelas, dan insentif yang adil, bisnis dapat berkembang lebih sehat sekaligus menjaga kepuasan karyawan.