Menyewa gudang adalah keputusan penting bagi bisnis, terutama dalam logistik, manufaktur, dan e-commerce. Namun, sebelum menyewa, Anda harus tahu cara menghitung biaya sewa gudang agar sesuai dengan anggaran dan kebutuhan operasional.
Artikel ini akan membahas faktor yang memengaruhi biaya sewa gudang, cara perhitungan berdasarkan luas dan kapasitas, serta tambahan biaya yang perlu diperhitungkan.
Faktor yang Mempengaruhi Biaya Sewa Gudang
Harga sewa gudang tidak selalu sama di setiap lokasi. Berikut beberapa faktor yang memengaruhi biaya sewa gudang:
Lokasi Gudang – Gudang di daerah strategis (dekat pelabuhan, pusat kota, atau akses tol) cenderung lebih mahal.
Luas Gudang – Semakin besar gudang, semakin tinggi biaya sewanya.
Fasilitas Gudang – Gudang dengan sistem pendingin, rak penyimpanan, atau keamanan 24 jam memiliki harga lebih tinggi.
Durasi Sewa – Biasanya, sewa jangka panjang mendapatkan harga lebih murah per bulan dibandingkan sewa jangka pendek.
Jenis Gudang – Gudang standar lebih murah dibandingkan gudang cold storage atau yang dilengkapi sistem otomatisasi.
Cara Menghitung Biaya Sewa Gudang Berdasarkan Luas
Biasanya, harga sewa gudang dihitung berdasarkan biaya per meter persegi per bulan. Berikut rumus sederhana untuk menghitungnya:
Rumus Perhitungan Biaya Sewa Gudang
Biaya Sewa = Luas Gudang (m²) × Harga Sewa per m² per bulan
Contoh Perhitungan:
Sebuah gudang di Jakarta memiliki luas 500 m², dan harga sewa di area tersebut adalah Rp100.000 per m² per bulan. Maka, biaya sewa bulanannya adalah:
500 m² × Rp100.000 = Rp50.000.000 per bulan
Jika menyewa selama 1 tahun:
Rp50.000.000 × 12 = Rp600.000.000 per tahun
Perbandingan Harga di Beberapa Kota (Estimasi per m² per bulan):
• Jakarta: Rp80.000 – Rp150.000
• Surabaya: Rp70.000 – Rp130.000
• Bandung: Rp60.000 – Rp120.000
• Semarang: Rp50.000 – Rp100.000
Tambahan Biaya yang Perlu Diperhitungkan
Selain biaya utama sewa gudang, ada beberapa tambahan biaya yang harus Anda perhitungkan:
Pajak Sewa Gudang
• PPN 11% (jika pemilik gudang adalah Pengusaha Kena Pajak/PKP).
• PPh Pasal 4 Ayat 2 (10%), biasanya ditanggung penyewa atau pemilik sesuai kesepakatan.
Biaya Perawatan dan Keamanan
• Beberapa gudang membebankan biaya tambahan untuk perawatan, listrik, air, dan keamanan.
Biaya Listrik dan Utilitas
• Jika menggunakan peralatan seperti pendingin atau conveyor otomatis, biaya listrik bisa meningkat.
Biaya Handling dan Manajemen Gudang
• Jika menggunakan tenaga kerja tambahan untuk loading/unloading barang.
Contoh Total Biaya Sewa Gudang per Bulan
Misalkan Anda menyewa gudang 500 m² dengan harga Rp100.000/m², maka total biaya sewa dan pajaknya bisa dihitung sebagai berikut:
Tips Menghemat Biaya Sewa Gudang
Pilih Lokasi yang Efisien – Tidak harus di pusat kota, asalkan mudah diakses dan dekat dengan rute distribusi.
Negosiasi Sewa Jangka Panjang – Biasanya mendapatkan harga lebih murah dibandingkan sewa bulanan atau tahunan.
Gunakan Gudang Bersama (Shared Warehouse) – Jika tidak membutuhkan gudang besar, sewa gudang bersama bisa menjadi opsi hemat.
Hitung Biaya Total Sebelum Menyewa – Jangan hanya melihat harga sewa dasar, tapi juga tambahan biaya operasional dan pajak.
Kesimpulan
Cara menghitung biaya sewa gudang adalah dengan mengalikan luas gudang (m²) dengan harga sewa per m² per bulan, lalu ditambah pajak dan biaya tambahan lainnya.
Sebelum menyewa gudang, pastikan Anda mempertimbangkan lokasi, fasilitas, durasi sewa, serta tambahan biaya operasional agar anggaran bisnis tetap terkendali.
Semoga artikel ini membantu Anda dalam memilih dan menghitung biaya sewa gudang yang sesuai dengan kebutuhan bisnis!