Kali ini, kita akan bahas yang segar-segar. Angin segar, hawa segar, dan apa pun yang membilas situasi yang bosan, stagnan, atau flat dalam bisnis. Kamu pernah mengalami situasi itu dalam usaha yang sedang dijalankan?
Sebut saja omzet yang walau stabil tapi stuck, karyawan yang terlihat tak bersemangat lagi, produk yang tak ada perkembangan, dan media sosial bisnis yang begitu-begitu saja.
Jika ya, maka tepat sekali kamu membaca artikel ini. Mengapa? Karena kita akan berbincang tentang suatu cara agar situasi ‘jemu dan jenuh’ dalam bisnismu kembali bergairah.
Seperti misalnya, lahir ide-ide cemerlang, munculnya strategi kreatif, dan tumbuhnya semangat baru yang mendobrak situasi membosankan.
Brainstorming, ini semacam pintu ke mana saja milik Doraemon yang mengantarkan bisnismu pada kondisi yang lebih segar.
Mengenai manfaat, kelebihan, kekurangan, dan cara melakukan brainstorming dibahas tuntas di sini. Yuk, kita mulai.
Kisah Osborn: Kebebasan Berpikir Kreatif
Siapa itu Osborn? Apa hubungannya dengan brainstorming?
Osborn adalah tokoh pencetusnya. Brainstorming diperkenalkan tahun 1942 oleh Alex Faickney Osborn, pendiri dan orang penting di perusahaan periklanan asal Amerika Serikat yaitu BBOD.
Faktanya, brainstorming ini muncul karena terinspirasi dari hasil pengamatan Osborn pada suasana kerja di BBOD. Ia melihat timnya ‘lesu’.
Selama rapat dan diskusi perusahaan, semua karyawannya tak semangat mengusulkan ide, metode, atau solusi kreatif. Hal ini menyebabkan rapat tidak efektif dan nyaris minim manfaat.
Kemudian Osborn menerapkan cara baru dalam rapat-rapatnya. Ia menerapkan empat aturan dasar, yaitu: jangan mengkritik ide, support tim untuk melontarkan ide-ide gila, bangun ide-ide orang lain, dan motivasi satu sama lain.
Hasilnya, WOW! Ternyata kebebasan berpikir dan berpikir kreatif mampu mendorong timnya menjadi lebih efektif dalam menelurkan ide kreatif dan solusi yang tepat.
Baca juga: Mau Bisnis Maju? Lakukan Analisis Pasar!
Pengertian Brainstorming
Brainstorming dialihbahasakan sebagai “curah pendapat”. Dilihat dari kata pendirinya, brainstorming merupakan wadah untuk menampung pendapat-pendapat yang tercurah. Itu dari segi bahasa.
Lalu, sebenarnya ‘makhluk’ apakah brainstorming itu? Tidak ada definisi yang baku, namun kami coba rangkumkan pengertian brainstorming yang memudahkan kamu dalam memahaminya.
- Brainstorming merupakan suatu cara untuk mengembangkan solusi yang kreatif dalam menyelesaikan sebuah permasalahan. Bisa masalah bisnis, pendidikan, sampai masalah hidup.
- Brainstorming dikategorikan sebagai metode untuk melahirkan ide-ide segar yang muncul berdasarkan pada spontanitas dan kreativitas.
- Interaction Design Foundation mendefinisikan brainstorming sebagai metode yang dilakukan sebuah tim untuk mencetuskan ide kreatif yang baru untuk memecahkan masalah dengan pola yang jelas.
- Brainstorming adalah sebuah teknik konferensi tatap muka dan setiap peserta diberikan kesempatan untuk menemukan suatu solusi pada sebuah masalah yang spesifik secara spontan saja.
Dari definisi brainstorming di atas, apakah kamu bisa mengambil benang merahnya?
Intinya, brainstorming adalah ajang cuap-cuap ide dengan spontan, tanpa pikir panjang, tanpa kritik, bebas saja. Terpikir lalu lontarkan.
Osborn percaya dalam bisnis biasanya kreativitas mandek karena dua hal: (1) terlalu sedikit orang yang melontarkan terlalu banyak ide, dan (2) orang yang terlibat dalam proses kreatif terlalu mudah mengkritik dan menilai ide-ide yang ada.
Oleh karenanya, Osborn memisahkan antara pemikiran kreatif dan pemikiran kritis. Nah, di ajang brainstorming, pemikiran kritis harus legowo meminggirkan diri dulu. Waktunya pemikiran kritis membawa tim untuk menembus batasan.
Tujuan Brainstorming
Dari tadi kamu sudah sering membaca bahwa brainstorming berkenaan dengan ide dan solusi, kan? Ya, itu memang tujuan utamanya.
Ini dia, tujuan spesifik dari brainstorming.
- Menghasilkan ide-ide baru tanpa harus menghadapi kritik dari pihak manapun.
- Menjadi ajang bagi karyawan atau tim untuk bebas berpendapat tanpa khawatir diinterupsi.
- Sarana untuk mengetahui kreativitas dan daya kritis tim.
- Momen untuk membuat kumpulan pendapat, informasi pengetahuan, dan pengalaman dari semua tim. Dari sini perusahaan bisa membuat peta informasi atau peta gagasan.
- Memecahkan masalah bisnis dengan cara kreatif, spontan, dan inovatif.
Kamu bisa bayangkan suasananya, tidak? Semua anggota tim boleh bicara dan ide-ide bermunculan selama sesi brainstorming. Bisnismu jadi punya “sekarung besar” ide yang solutif. Bisa jadi banyak di antara ide tersebut yang bisa diwujudkan.
Prinsip Brainstorming
Kalau kamu sudah tertarik ingin melakukan brainstorming dengan tim dalam bisnismu, pastikan kamu menjalankan prinsip brainstorming berikut ini, ya.
- Beda pemikiran, tak masalah, bagus malah. Menyadari dan menghormati perbedaan pemikiran di tiap individu dalam tim adalah yang utama. Ingat bahwa beda isi kepala, beda cara berpikir, lain sudut pandang, dan artinya kumpulan ide makin kaya.
- Satu masalah, jadi ajang belajar bersama. Selama brainstorming, tiap tim berkesempatan menyatakan masalah maupun ide. Masalah dari satu bagian akan menjadi pembelajaran yang bisa mencetuskan ide untuk solusinya.
- No judging, jangan kritik. Penilaian atau kritik ibarat menyiram air panas di atas bibit yang sedang bertunas. Mematikan kreativitas dan membungkam ide keren. Semua partisipan wajib menahan diri untuk mengkritik. Ini ajang bebas menyatakan ide.
- Makin banyak ide baik, makin bagus, terima sepenuhnya. Segera terima pemikiran dan ide yang kreatif dan fokus terhadap ide ini. Hindari penerimaan ide yang diikuti kata “tapi,” ya.
Ikuti prinsipnya karena tanpa koridor di atas, brainstorming tak akan menampung banyak ide. Padahal Osborn bilang bahwa brainstorming ini mengutamakan kuantitas bukan kualitas. Ini artinya, tampung ide sebanyak-banyaknya.
Kelebihan dan Kekurangan Brainstorming
Metode brainstorming memiliki kelebihan, yaitu:
- Setiap individu dalam perusahaan aktif dalam menyatakan pendapat.
- Melatih tim berpikir cepat dan bisa mengungkapkannya secara logis.
- Merangsang tim untuk selalu siap berpendapat yang berhubungan dengan masalah yang diberikan.
- Meningkatkan partisipasi tim dalam bisnis.
- Tim merasa bebas dan gembira karena dapat menyuarakan idenya.
- Suasana demokrasi dan disiplin dapat ditumbuhkan.
Namun demikian, brainstorming juga memiliki kekurangan, yaitu:
- Karena harus berpikir cepat, tim bisa jadi merasa kurang diberikan waktu berpikir.
- Tim yang agak lamban mungkin akan merasa tertinggal.
- Terkadang pembicaraan hanya didominasi oleh tim yang vokal.
- Jika tak ada arahan, perbincangan bisa berkembang ke mana-mana dan tak lagi fokus.
Metode Brainstorming Adalah
Lalu, apa saja metode yang bisa digunakan untuk melakukan brainstorming? Ikuti saja salah satu metode brainstorming beserta contoh brainstorming bisnis di bawah ini. Pilih yang paling cocok dengan tim dalam bisnismu.
1. Mind Mapping
(Sumber: gramedia.com)
Mind mapping merupakan salah satu metode brainstorming dengan menggunakan gambar atau visual beragam elemen grafis.
Kamu bisa membentangkan kertas berukuran besar ataupun blank space jika menggunakan gadget. Mulai dengan menulis tema besar atau masalah yang ingin kamu pecahkan dengan tim.
Kemudian lanjutkan dengan memberi ‘cabang’ dari masalah utama. Tulis semua ide yang muncul atau kamu bisa kategorisasi ide-ide yang serupa.
Atau cabang-cabang tersebut bisa dibuat berdasarkan divisi tim. Kreasikan asal semua peserta memahami bahwa ide yang mereka lontarkan sama pentingnya dan dihargai dengan cara mencantumkannya dalam kertas.
2. Brainwriting
(Sumber: outfondry.com)
Brainwriting adalah proses brainstorming dengan meminta setiap tim untuk menuliskan ide dan saran. Mereka kemudian menyerahkan ide tersebut secara anonim.
Opini yang ditulis dengan cara seperti ini bertujuan agar tak ada tim yang ‘mencontek’ ide atau opini orang lain.
Metode ini efektif untuk mencegah dampak kontradiksi, keberpihakan, atau kritik atas sebuah ide.
3. Analisis SWOT
(Sumber:avana.id)
Metode brainstorming ini dilakukan dengan mengajak tim mencoba melontarkan analisis akan kondisi masalah yang dihadapi.
Biasanya partisipan diminta untuk menyebutkan hal-hal di bawah ini dan ditulis dalam 4 kuadran:
- Strength (kekuatan): faktor-faktor internal dalam perusahaan yang menunjukan kelebihan jika dibandingkan dengan kompetitor.
- Weakness (kelemahan): kekurangan internal yang harus diperbaiki agar bisnis menjadi lebih baik lagi.
- Opportunities (kesempatan): faktor eksternal yang bisa mendukung penjualan maupun perkembangan bisnis.
- Threat (ancaman): faktor eksternal yang bisa menghambat penjualan maupun perkembangan bisnis, misalnya persaingan maupun regulasi pemerintah.
4. Role Storming
(Sumber: daridesignstudio.com)
Role Storming merupakan pendekatan praktis untuk mempertimbangkan apa yang akan dilakukan orang lain dalam posisi serupa.
Kamu bisa menetapkan peran dan minta peserta untuk memilih secara acak peran yang tersedia. Misalnya peran CEO, sales, konsumen, kurir, HRD, dan sebagainya
Begitu setiap orang memiliki peran, tunjukkan kepada mereka daftar pertanyaan yang harus dijawab tentang karakter mereka, dan beri mereka waktu untuk mempersiapkan jawaban mereka.
Bergantung pada pilihan topik dan jenis karakter yang kamu tetapkan, pertanyaan dapat berkisar dari "Mengapa karakter yang kamu perankan menginginkan produk kami" menjadi "Apa kekuatan super karakter kamu?"
Jika waktu memungkinkan, begitu semua orang kesempatan untuk melakukan role storming, sesi berikutnya peserta bisa mencoba peran yang berbeda.
5. Step Ladder Brainstorming
(Sumber: planio)
Step Ladder Brainstorming mengajak tim berisikan misal 3 anggota untuk mengidentifikasi masalah atau memberi tantangan bagi kelompok, lalu dua anggota forum meninggalkan ruangan.
Awalnya, kedua anggota diminta menyatakan pendapatnya, lalu anggota ketiga dipanggil untuk diminta menyampaikan pendapatnya.
Proses ini dilakukan berulang, satu per satu dimintai pendapatnya bergantian hingga seluruh anggota forum mendapatkan kesempatan.
6. Design Charrette
(Sumber: https://jprm.scholasticahq.com)
Charrette adalah teknik brainstorming yang serupa dengan lokakarya. Melibatkan kolaborasi dari beberapa kelompok.
Charrette berorientasi pada target yang harus diselesaikan dalam waktu tertentu. Dan biasanya dilakukan untuk usaha kreatif.
Apa Saja Kunci Keberhasilan Brainstorming?
Interaction Design Foundation merangkum 8 kunci keberhasilan brainstorming agar berjalan dengan efektif dan efisien.
- Ingat, beri batasan waktu. Usahakan tak terlalu lama, normalnya 15-60 menit adalah waktu yang normal. Ya, walaupun bergantung dari kerumitan masalahnya.
- Fokuskan tujuan. Buat tema yang spesifik setiap melakukan brainstorming. Misalnya rencana, tujuan, dan topik masalah. Lakukan tanpa melenceng dari yang ditetapkan di awal.
- Tahan diri dari kritik. Ingat prinsip brainstorming Osborne, kritik mematikan kreativitas ketika sesi ini berlangsung. Baik kritik ucapan maupun gestur.
- Ide gila, please. Dorong terus munculnya ide aneh dan gila. Hindari kata “tapi” atau “terlalu”. Namun pastikan tetap sesuai dengan topik brainstorming.
- Kuantitas lebih penting. Yap, tampung sebanyak mungkin ide-ide dari tim apapun bentuknya. Proses penyaringan dan sortir dilakukan belakangan.
- Dukung gagasan orang lain. Setiap individu diminta mengembangkan gagasan satu sama lain dan mencapai wawasan baru.
- Harus bisa dilihat. Buat diagram secara digital yang bisa diisi secara real time atau tempelkan post-it. Hal ini menjadi rangsangan dan booster untuk tim memutar kepalanya untuk menelurkan ide kreatif.
- Bicara satu per satu. Atur hingga hanya mengizinkan adanya percakapan satu saja dalam satu waktu. Untuk membangun kepekaan dalam mendengarkan dan rasa hormat.
Baca juga: Apa Tanggung Jawab dan Tugas Marketing dalam Perusahaan?
Kesimpulan
Jadi intinya, brainstorming merupakan sebuah jalan untuk menyelesaikan masalah yang menjemukan pada bisnismu. Asyiknya lagi, konsepnya adalah partisipatif alias melibatkan semua tim dengan konsep yang membebaskan.
Proses penyelesaian masalah ‘rame-rame’ ini membuat lahirnya ide-ide kreatif bisa jadi di atas batas yang dibayangkan.
Ya, walaupun brainstorming bukanlah akhir dari proses penyelesaian masalah. Setidaknya kamu jadi punya lebih banyak bahan baku untuk dipertimbangkan dalam meracik solusi dari bisnismu.
Tentu saja setelah brainstorming, kamu dan tim perlu melakukan proses penyortiran dan implementasi strategi yang berguna dalam menyegarkan kembali bisnismu.
Kamu masih mencari ide untuk mengembangkan bisnis? Cek suguhan artikel menarik lainnya dari majoo khusus untuk para pebisnis UMKM seperti kamu!