Membangun bisnis sendiri disebut-sebut sebagai hal yang sangat menarik dan memberikan hasil besar. Namun, tak semua bisnis bisa berkembang, bertumbuh, dan menguntungkan. Kamu perlu mengetahui cara memulai bisnis yang tepat bila ingin mencapai titik tersebut.
Tips atau Cara Memulai Bisnis
Saat kamu akan memulai bisnis, tentu ada hal-hal yang perlu dipersiapkan. Apalagi, bila kamu belum memiliki pengalaman berbisnis sebelumnya. Nah, sebenarnya apa saja tips cara memulai bisnis untuk pemula? Mari simak poin-poin di bawah ini!
1. Tentukan Konsep Bisnis
Mungkin kamu pernah mendengar saran untuk berbisnis di bidang yang kamu sukai. Saran tersebut tidak keliru, tetapi melewatkan dua elemen penting, yaitu hal tersebut harus menguntungkan dan kamu kuasai.
Sebut saja, kamu menyukai musik. Namun, seberapa besar peluang bagi ide bisnismu jika kamu tidak ahli dalam menciptakan lagu atau bernyanyi?
Atau contoh lainnya, kamu mungkin suka membuat sabun dan ingin membuka toko sabun di kota kecil tempat tinggalmu. Padahal, di sana sudah ada tiga toko artisan soap. Secara perhitungan bisnis tentu sulit bagimu memenangkan persaingan tersebut.
Jadi, saat akan mulai berbisnis, hal pertama yang perlu kamu lakukan ialah menentukan konsepnya. Apabila kamu kesulitan, cobalah ajukan pertanyaan-pertanyaan berikut ini kepada dirimu sendiri.
- Aktivitas apa yang kamu sukai?
- Aktivitas apa yang tidak kamu sukai? Adakah cara agar hal tersebut lebih mudah dilakukan?
- Hal apa yang kamu kuasai?
- Biasanya, orang lain datang padamu untuk meminta saran tentang apa?
- Hal apa yang selalu ingin kamu lakukan, tetapi resource-nya terbatas?
Pertanyaan-pertanyaan tersebut bisa menuntunmu pada ide bisnis. Sementara itu, bila kamu sudah mempunyai ide bisnis, pertanyaan di atas dapat memperkaya ide tersebut.
Salah satu parameter penting setiap kali kamu memiliki ide atau konsep bisnis, takar ide tersebut dari sisi keahlianmu dan potensi profit yang akan didatangkannya.
2. Riset Pasar dan Kompetitor
Banyak pelaku usaha fokus pada produk atau jasa yang akan mereka tawarkan dan melupakan situasi pasar serta kompetitor. Padahal riset pasar dan riset pesaing merupakan tahap esensial saat kamu akan memulai bisnis.
Langkah awal riset ialah kamu perlu mengumpulkan data langsung dari konsumen potensial. Kamu bisa memanfaatkan kuesioner, survei, atau wawancara untuk mengetahui keinginan dan kebutuhan konsumen.
Di samping mengumpulkan data langsung dari konsumen atau primary research, kamu juga dapat memahami situasi pasar melalui secondary research. Dalam secondary research, kamu memanfaatkan data-data yang sudah ada atau sudah dianalisis, misalnya data sensus, statistik, jurnal, dan lain-lain.
Untuk memperoleh gambaran lengkap tentang performa bisnis atau produk yang akan diluncurkan, ada baiknya kamu juga melakukan analisis SWOT.
Baca juga: Apa itu Analisis SWOT? Pahami Melalui Contohnya!
3. Buat Business Plan
Business plan merupakan dokumen yang sifatnya dinamis dan akan berperan sebagai peta saat kamu memulai bisnis baru. Dokumen rencana bisnis akan memberikan gambaran yang jelas terkait potensi bisnis bagi calon investor, lembaga keuangan, dan pihak lain yang berkepentingan.
Bagaimana bila kamu berencana mendanai sendiri bisnismu? Bahkan bila kamu berniat menggunakan modal pribadi sepenuhnya, rencana bisnis tetap diperlukan. Business plan akan membantumu menyempurnakan konsep bisnis dan menyadari risiko masalah. Apa saja komponen yang perlu ada dalam business plan?
- Executive summary
- Deskripsi bisnis
- Analisis pasar
- Struktur organisasi
- Business goals
- Produk atau jasa
- Ringkasan latar belakang
- Rencana pemasaran
- Rencana keuangan
Untuk lebih jelasnya, silakan pelajari lebih lanjut dalam tautan berikut ini!
4. Tentukan Struktur Bisnis dan Selesaikan Legalitasnya
Commanditaire Vennootschap (CV) dan Perseroan Terbatas (PT) merupakan struktur bisnis yang lazim dipilih.
Sebelum menentukan bentuk badan usaha, beberapa hal penting yang perlu kamu pertimbangkan ialah dampaknya terhadap kewajiban pajak, operasional harian, serta berisiko membuatmu kehilangan aset pribadi atau tidak.
Jika kamu sudah menentukan struktur bisnis atau bentuk badan usaha, kamu perlu mengurus izin atau legalitasnya.
5. Atur Keuangan
Ada satu hal yang sering luput diurus oleh pemilik bisnis, terlebih pemilik usaha kecil, yaitu memisahkan keuangan bisnis dan keuangan pribadi.
Hal tersebut harus dilakukan sebelum bisnis dimulai. Jadi, kamu perlu membuat rekening berbeda untuk bisnismu sejak awal. Dengan memisahkan keuangan bisnis sejak awal, kamu akan merasakan beberapa manfaat di bawah ini.
- Lebih mudah melacak cash flow bisnis
- Keuangan bisnis jadi lebih efisien
- Melindungi aset pribadi dari tanggung jawab hukum bila hal buruk terjadi pada bisnis
- Bisnis memiliki kredibilitas lebih baik
Di samping memisahkan keuangan pribadi dan bisnis, kamu juga perlu menentukan break even point (BEP) sejak awal.
Baca juga: BEP adalah: Arti, Manfaat, hingga Cara Menghitung BEP
6. Menyiapkan Pendanaan Bisnis
Terdapat beberapa cara untuk mendanai bisnis. Secara umum setiap cara pendanaan setidaknya masuk ke dalam salah satu kategori, yaitu pendanaan internal atau pendanaan eksternal.
Pendanaan internal, misalnya tabungan pribadi, kartu kredit, atau modal dari keluarga atau teman. Sementara itu, pendanaan eksternal dapat berasal dari kredit usaha, angel investor, venture capital, atau crowdfunding.
Setiap jenis pendanaan tentu mempunyai kelebihan dan kekurangan. Jika kamu mendanai bisnis dengan tabungan pribadi atau kartu kredit, kamu akan kehilangan aset seandainya bisnis tersebut gagal.
Pendanaan eksternal memang relatif lebih menguntungkan. Namun, kamu perlu menempuh proses yang mungkin tak mudah saat mencari pendanaan tersebut.
7. Gunakan Business Tools yang Tepat
Business tools akan mempermudah kamu dan bisa membuat bisnis berjalan lebih lancar. Business tools yang tepat akan menghemat waktumu, automasi pekerjaan, dan membuat keputusan yang lebih baik.
Karena itu, identifikasi semua kebutuhan bisnis dan temukan alat bantu yang tepat untuk membuat operasional bisnismu lebih efektif dan efisien.
Contoh Bisnis untuk Pemula
Setelah membaca tips atau cara memulai bisnis di atas, apakah kamu sudah siap untuk membuka usaha?
Jika kamu masih kebingungan menentukan bisnis yang tepat untuk dijalankan, beberapa ide contoh bisnis untuk pemula berikut ini bisa kamu jadikan inspirasi.
1. Jastip Barang Branded atau Langka
Bisnis jastip atau jasa titip cukup tepat bagi pemula sebab risikonya relatif kecil. Jastip pada dasarnya mewakili konsumen berbelanja barang yang mereka inginkan karena akses konsumen kepada barang tersebut terbatas.
Keterbatasan akses tersebut dapat beragam. Mungkin karena barangnya langka sehingga perlu shopping war dengan konsumen lain untuk mendapatkan produk. Mungkin juga karena lokasi produk yang jauh dari tempat konsumen.
Pada dasarnya, kamu hanya perlu membangun kepercayaan dan mengiklankan produk yang bisa kamu bantu belikan secara rutin. Adapun produk tersebut baru kamu belikan saat konsumen yang memesan sudah melakukan pembayaran penuh.
Keuntungan dapat kamu peroleh dari jasa titip. Sejauh ini, belum ada standar besaran jasa titip. Jadi, selama kamu dan konsumen sepakat, fee jastip cukup fleksibel. Menarik, bukan?
2. Bisnis Makanan
Memang pelaku bisnis makanan terbilang banyak. Namun, makanan tampaknya manjadi komoditas yang hampir selalu memiliki pangsa pasar. Maka dari itu, bisnis makanan patut dipertimbangkan oleh kamu yang baru pertama kali membuka bisnis.
Ketika mendengar bisnis makanan, bentuknya tak harus selalu besar seperti restoran atau kafe. Kamu dapat membuka kedai kecil, bahkan kamu bisa berjualan di rumah saja dan menerima pesanan melalui jasa pengantaran makanan online.
Cara tersebut cukup lazim dilakukan belakangan ini atau dikenal dengan istilah ghost kitchen.
Baca juga: Apakah Ghost Kitchen Merupakan Masa Depan Bisnis Kuliner?
3. Bisnis Laundry
Apabila kamu tinggal di daerah yang padat penduduk, banyak pekerja yang merantau, atau banyak mahasiswa, bisnis laundry merupakan peluang bisnis yang tak bisa diabaikan.
Saat ini, setidaknya ada dua jenis laundry yang populer di Indonesia, yaitu laundry kiloan dan koin laundry. Lalu, jenis bisnis laundry mana yang paling tepat untuk pemula?
Pemilihan tersebut kembali pada modal yang kamu miliki atau dapat kamu kumpulkan. Pasalnya, koin laundry tentu membutuhkan modal yang jauh lebih besar daripada bisnis laundry kiloan.
Karena berbasis layanan self service mesin cuci dan mesin pengering yang perlu kamu sediakan pun harus cukup banyak. Jadi, sudah jelas modal yang dibutuhkan lebih tinggi, apalagi bila kamu memutuskan untuk mengambil koin laundry dengan sistem franchise.
Sementara itu, bisnis laundry kiloan bisa mulai kamu jalankan hanya dengan satu mesin cuci saja. Bagian tricky-nya terletak pada rekrutmen pegawai bila kamu tidak mengerjakan sendiri operasional harian bisnis tersebut.
4. Dropshipper atau Reseller
Untuk kamu yang merasa sangat awam dan ingin memahami terlebih dahulu cara menangani konsumen, membuka bisnis dropshipper atau reseller merupakan ide yang layak kamu pertimbangkan.
Dropship adalah model bisnis yang tidak mengharuskanmu menyetok produk. Kamu cukup meneruskan pesanan konsumen kepada produsen dan pemilik produk akan mengirimkan barang kepada konsumen atas nama bisnismu.
Sementara itu, reseller adalah bisnis yang membeli produk dari produsen dan menjualnya kembali kepada konsumen. Baik dropshipper maupun reseller umumnya dilakukan secara online. Praktis, bukan?
Bagaimana, apakah kamu sudah menemukan ide bisnis yang tepat? Selamat merumuskan konsep bisnis dan lakukan cara memulai bisnis di atas, ya!