Bagaimana Cara Menghitung BEP Rupiah Pemasukan Bisnis?

Ditulis oleh Ajar Pamungkas

article thumbnail

Mengetahui cara menghitung BEP rupiah dari pemasukan bisnis yang dikelola merupakan salah satu kemampuan khusus yang patut dimiliki oleh setiap pelaku usaha, terlebih bagi mereka yang ingin agar bisnisnya terus maju dan berkembang. Namun, tentunya tak semua pelaku usaha paham benar seluk-beluk seputar BEP ini, terlebih lagi cara menghitungnya.

Agar bisnis dapat makin berkembang, tak ada salahnya, kok, untuk mempelajari serba-serbi terkait BEP, mulai dari pengertian, manfaat, dan tentu saja cara menghitungnya. Tenang, tak ada kata terlambat dalam menambah ilmu baru, terutama ilmu yang memang akan mendatangkan banyak manfaat ketika diaplikasikan dalam pengelolaan bisnis.

Nah, daripada berlama-lama, bagaimana jika langsung jika kita mulai pembahasannya!

Apa yang Dimaksud dengan BEP?

Diambil dari istilah dalam bahasa Inggris, BEP sebenarnya merupakan singkatan dari break even point, atau bisa juga kita terjemahkan secara bebas sebagai sebuah kondisi ketika besarnya pemasukan sama nilainya dengan besarnya pengeluaran.

Seperti yang mungkin sudah banyak diketahui, mengelola suatu bisnis bukanlah sebuah kegiatan yang bisa dilakukan secara percuma. Mulai dari operasional, produksi, hingga pemeliharaan dan pemasaran, ada banyak sekali biaya yang perlu dikeluarkan oleh seorang pelaku usaha untuk memastikan bisnisnya dapat terus berjalan.

Sebagai gantinya, dari bisnis yang dikelola tersebut, pelaku usaha akan memperoleh pemasukan atau keuntungan bisnis yang umumnya didapatkan dari hasil penjualan. Nah, ketika nilai pemasukan yang diterima ini besarnya sudah sama persis dengan seluruh biaya yang telah dikeluarkan, bisnis pun akan masuk dalam kondisi yang disebut break even point.

Dalam situasi ini, bisnis belum bisa dibilang untung, tetapi sudah bisa dipastikan tidak merugi. Kondisi ini merupakan kondisi yang bisa dibilang impas karena besarnya pemasukan yang diterima sama nilainya dengan besarnya modal yang telah dikeluarkan. Apabila pemasukan yang diterima melewati break even point, bisnis pun bisa disebut untung. Sebaliknya, apabila pemasukan yang diterima masih belum menyentuh break even point, bisnis yang dikelola bisa dibilang tengah merugi.

Baca Juga: BEP adalah: Arti, Manfaat, hingga Cara Menghitung BEP

Mengapa Perlu Tahu Cara  Menghitung BEP Rupiah Bisnis?

Dari penjelasan terkait break even point di atas, tak sulit, kan, mengira-ngira mengapa pelaku usaha perlu mengetahui besarnya nilai break even point yang dimiliki oleh bisnisnya, kan?

Tak hanya itu saja, sebenarnya ada banyak sekali manfaat yang bisa dimaksimalkan oleh pelaku usaha yang mengetahui dengan tepat nilai break even point dari bisnis yang dijalankan, lho! Mulai dari menentukan besarnya margin keuntungan yang diinginkan, mengetahui penghitungan nilai investasi yang bisa ditargetkan, hingga sebagai alat kontrol terhadap kesehatan bisnis terkait dengan untung dan ruginya.

Agar tidak semakin bingung, mari kita bahas manfaat-manfaat yang sudah disebutkan di atas secara lebih detail, yuk.

  • Mempermudah dalam Menentukan Margin Keuntungan

Dengan menghitung BEP rupiah dari bisnis yang dijalankan, secara otomatis pelaku usaha pun perlu menghitung harga pokok penjualan dari komoditas bisnis yang dijualnya, kan?

Ketika seorang pelaku bisa dengan tepat menghitung harga pokok penjualan dari bisnisnya, menentukan margin keuntungan yang diinginkan pun bisa dilakukan dengan sangat mudah, lho!

Sebagai contoh, seorang pelaku usaha yang bergerak di bidang produksi sepatu berhasil menghitung besarnya harga pokok penjualan per pasang sepatu yang dijualnya adalah Rp50.000. Apabila dalam satu bulan, pelaku usaha tersebut bisa memproduksi 100 pasang sepatu yang siap untuk dijual, artinya ada biaya sebesar Rp5.000.0000 yang perlu disiapkan.

Dari perhitungan tersebut, pelaku usaha dapat menentukan besarnya margin keuntungan yang diinginkan. Misalnya saja pelaku usaha tersebut ingin memperoleh keuntungan sebesar Rp10.000.000 setiap bulannya, berarti tiap pasang sepatu yang diproduksinya harus dijual minimal seharga Rp150.000.

Perbesar margin keuntungan bisnis dengan mengetahui cara menghitung bep rupiah.

Tanpa adanya pemahaman yang baik terhadap penghitungan break even point, pelaku usaha akan kesulitan dalam menentukan berapa harga jual dari komoditas bisnisnya. Dalam contoh bisnis sepatu di atas, misalnya saja, penentuan harga jual bisa jadi akan dilakukan secara asal karena harga pokok penjualannya tidak dihitung terlebih dahulu sebelumnya.

Dalam situasi tersebut, bisa jadi pelaku usaha mematok harga jual yang terlalu mahal. Benar, memang, harga jual yang jauh melebihi harga pokok penjualan akan memberikan margin keuntungan yang lebih besar, tetapi di sisi lain akan membuat produk kita kalah bersaing di pasaran.

Sebaliknya, jika kita memasang harga jual yang lebih rendah jika dibandingkan dengan harga pokok penjualan, bisnis pun akan merugi karena ongkos produksi yang dikeluarkan lebih besar jika dibandingkan dengan pemasukan yang diterima. Oleh karena itu, mengetahui cara menghitung BEP rupiah adalah sesuatu yang sangat penting sekali.

  • Mempermudah Penentuan Penghitungan Nilai Investasi

Selain terkait dengan margin keuntungan, menghitung BEP rupiah juga dapat membantu pelaku usaha dalam membuat proyeksi atau perkiraan nilai investasi untuk bisnisnya.

Sebagai ilustrasi, dengan mengetahui nilai BEP dalam rupiah yang perlu dicapai oleh bisnisnya, pelaku usaha dapat memperkirakan pula besarnya modal yang dibutuhkan dan proyeksi keuntungan yang nantinya bisa dihasilkan. Perhitungan-perhitungan semacam ini jelas akan sangat dibutuhkan sekali apabila pelaku usaha tersebut bermaksud untuk mencari dana tambahan melalui investasi.

Penghitungan BEP yang tepat dan akurat juga dapat membantu membangun rasa percaya dalam diri calon investor. Pasalnya, nilai BEP tidak dapat diketahui apabila pelaku usaha tidak menggarap pengelolaan bisnisnya dengan baik. Dengan kata lain, calon investor pun akan lebih mudah diyakinkan untuk menanamkan modalnya ketika pelaku usaha bisa menunjukkan penghitungan BEP bisnisnya dengan baik, terlebih jika sampai dibubuhi dengan proyeksi keuntungan yang dapat diwujudkan.

  • Membantu Mengontrol Posisi Untung Rugi Bisnis

Manfaat menghitung BEP rupiah yang tak bisa diabaikan berikutnya adalah sebagai alat kontrol terhadap posisi untung rugi suatu bisnis. Bagaimanapun juga, break even point dapat menjadi target paling minimum yang harus dicapai agar bisnis tidak merugi.

Dengan mengetahui besarnya nilai break even point, pelaku usaha pun dapat lebih mudah memantau performa bisnisnya. Apabila posisi break even point bisa dicapai sesuai dengan target, artinya performa bisnis sudah cukup baik dan pelaku usaha pun bisa merancang strategi bisnis berikutnya untuk memperbesar margin keuntungan.

Lalu, bagaimana bila bisnis belum bisa mencapai posisi break even point sesuai dengan yang telah ditargetkan? Apabila pelaku usaha mengetahui besarnya nilai break even point bisnisnya, mudah baginya untuk mengidentifikasi situasi ini sejak awal, sehingga perubahan strategi bisnis pun bisa segera diimplementasikan agar bisnis tidak mengalami kerugian.

Tanpa mengetahui besarnya nilai break even point, pelaku usaha pun akan kesulitan dalam memonitor performa bisnisnya, dan mungkin baru akan menyadarinya ketika periode keuangan tersebut berakhir. Jika sudah demikian, tentu bisnis akan mengalami kerugian tanpa bisa diperbaiki lagi, kan?

Baca Juga: Cara Menghitung BEP dan Langkah-Langkahnya

Menerapkan Rumus BEP Rupiah

Sebenarnya, ada beberapa rumus BEP rupiah yang bisa digunakan oleh pelaku usaha untuk mengetahui besarnya nilai break even point yang harus dicapai oleh bisnisnya. Salah satunya adalah dengan menghitung harga pokok penjualan, termasuk juga biaya operasional.

Bagaimanapun juga, break even point merupakan titik yang harus dicapai oleh pelaku usaha untuk menutup pengeluaran bisnisnya. Dengan kata lain, besarnya seluruh pengeluaran dapat menjadi dasar penghitungan break even point.

Sebagai contoh, jika diketahui bahwa biaya produksi selama sebulan adalah Rp10.000.000 dan biaya operasional bisnis, termasuk biaya sewa tempat usaha dan lain-lain adalah Rp5.000.000, total keseluruhan biaya ini bisa menjadi acuan break even point. Artinya, bisnis tersebut harus dapat menghasilkan pemasukan setidaknya sebesar Rp15.000.000 agar terhindar dari kerugian.

Rumus BEP rupiah juga dapat dihitung per unit produk, yaitu dengan membagi seluruh biaya yang dikeluarkan dengan jumlah unit produk yang siap untuk dijual. Misalnya saja dengan biaya sebesar Rp15.000.000, seorang pelaku usaha bermaksud menjual 100 produk. Harga per unit dari produk tersebut harus lebih tinggi dari Rp150.000 agar bisa bisa melewati break even point.

Tak ada salahnya, kan, mempelajari cara menghitung BEP rupiah untuk memastikan bisnis dapat maju dan berkembang? Agar bisnis bisa lebih menguntungkan lagi, gunakan aplikasi majoo yang mampu menawarkan proses pengelolaan bisnis secara efektif dan efisien. Margin keuntungan pun bisa diperbesar lagi!

Sumber: 

https://runsystem.id/id/blog/break-even-point/

Dapatkan Inspirasi Terbaru dari majoo

Subscribe untuk dapatkan berita, artikel, dan inspirasi bisnis di email kamu

Footer support

Pustaka majoo

Isi Form dibawah ini untuk download pustaka

format: 62xxxxxxxx
Batal
Icon close

Temukan Paket Paling Tepat untuk Bisnismu

Isi form berikut untuk membantu kami tentukan paket paling sesuai dengan jenis dan skala bisnismu.
solusi bisnis form

+62
Selamat datang di majoo 👋 Hubungi konsultan kami untuk pertanyaan dan info penawaran menarik
whatsapp logo